Takbir Ke 4 Solat Jenazah

Sebagai umat Muslim, tentu berarti bikin memaklumi cara melaksanakan salat bangkai. Agar bisa ikut salat ketika ada batih ataupun kerabat yang meninggal.

Bukan hanya tata caranya namun yang perlu diketahui, melainkan juga bacaan doanya.

Apakah terserah perbedaan mulai dari niat serta pustaka doanya untuk jenazah laki-laki ataupun perempuan? Ketahui informasinya lebih jauh, marilah!

Baca Lagi:
7 Pendirian Menggunakan Air Mawar bakal Perawatan Kecantikan, Coba Jadikan Setting Spray, Ayo Moms!

Syariat Salat Layon

Salat Jamaah

Foto: Salat Jamaah (Orami Photo Stock)

Salat jenazah ialah keseleo satu proses yang harus dilakukan ketika terserah orang beragama Islam yang meninggal.

Hukumnya fardhu kifayah dan terlazim dilakukan berjamaah, bukan sendiri-seorang.

Hal ini tertuang dalam sebuah perbuatan nabi nabi muhammad berasal Abuk Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:

“Detik ada seorang laki-junjungan meninggal intern berutang disampaikan kepada Rasulullah, maka beliau bertanya apakah beliau memencilkan harta cak bagi membayar hutangnya.

Kalau dikatakan ia meninggalkan hartanya cak bagi mengupah hutang, maka kamu akan mensalatkannya. Jika tidak, maka beliau akan memerintahkan kepada kaum muslimin, ‘salatkanlah temanmu ini’,” (HR Bukhari Muslim).

Kaprikornus, jika ada sebagian kabilah muslimin memenuhinya, orang yang tidak melakukannya tidak berdosa.

Namun, sekiranya enggak ada kadang-kadang yang melaksanakannya, seluruh kaum muslimin di sekitarnya terkena dosa.

Baca Juga:
Mengenal Peer Pressure nan Bisa Memicu Kenakalan Remaja

Syarat Stereotip Mengamalkan Salat Jenazah

Salat Jenazah

Foto: Salat Jenazah (Orami Photo Stock)

Berikut syarat halal nan perlu dilakukan sebelum melakukan sholat bangkai:

  • Salat jenazah sekelas dengan sholat bukan, yakni menudungi aurat, nirmala dari hadas raksasa dan katai, suci badan, pakaian, dan tempatnya, serta memusat kiblat.
  • Kunarpa sudah dimandikan dan dikafani.
  • Letak mayat produktif di jihat kiblat orang yang menyalatkannya, kecuali kalau salat dilakukan di dekat makamnya atau salat gaib.

Berikut turunan terkait nan berhak mengelola buntang:

  • Orang yang diwasiyatkan, dengan syarat, orang nan diwasiatkan tidak orang fasik maupun juru dusta.
  • Ulama atau pemimpin agama
  • Ayah bunda dari jenazah tersebut
  • Anak-momongan si mayat ke radiks
  • Keluarga terhampir
  • Kaum muslimin

Berdamai Salat Mayat

Salat Jenazah

Foto: Salat Bangkai (Orami Photo Stock)

Jangan sebatas salah mengenal damai dan niat salat bangkai sebagai umat Muslim.

Adapula penekanan yang dilakukan oleh mahasiwa di
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi.

Dari hasil penelitian yang dilakukan, bahwa kecaburan awam terhadap pelaksanaan salat untuk jenazah masih kurang.

Sebagian besar masyarakat mengatakan masih ada nan belum mengerti terkait praktik salat mayit.

Oleh karena itu, pertama-tama harus mengetahui berbaik-berdamai yang perlu dipenuhi. Sebab jika tidak, maka prestise salatnya batal dan tak sah.

Karenanya, damai salat jenazah yang benar yakni:

  • Niat.
  • Berdiri kerjakan nan mampu.
  • Berbuat 4 kali zikir.
  • Mengangkat tangan pada takbir purwa.
  • Membaca dokumen Al-Fatihah.
  • Membaca salawat.
  • Berdoa kerjakan kunarpa.
  • Salam.

Baca Pula:
19 Film Horor Indonesia Terseram, Setelah Nonton Rasa Takutnya Nggak Hilang dan Terus Terbayang!

Kehendak Salat Batang

Salat Berjamaah

Foto: Salat Berjamaah (Orami Photo Stock)

Niat sepantasnya bisa diucapkan hanya di dalam hati saja. Diketahui menurut ulama, tidak suka-suka keharusan bagi melafazkannya sebelum salat.

Namun, ada sebagaian jamhur yang berpendapat bahwa sunnah melafadzkan kehendak, terutama bersumber kalangan madzhab Syafi’i.

Di samping itu, untuk menambah kekhusukan saat melaksanakannya, boleh lakukan mengucapkannya.

1. Karsa Salat Batang buat Jenazah Perempuan

Yang teradat diketahui, ada perbedaan lafal karsa bagi jenazah perempuan dan sekali lagi suami-suami.

Lafaz niat salat lakukan kunarpa pemudi yakni:

اُصَلِّى عَلَى هَذِهِ الْمَيِّتَةِ اَرْبَعَ تَكْبِرَاتٍ فَرْضَ الْكِفَايَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

“Ushollii ‘alaa haadzihill mayyitati arba’a takbirootin fardhol kifaayati ma’muuman lillaahi ta’aalaa,”.

Artinya: “Saya niat salat atas mayit ini catur kali takbir fardhu kifayah, sebagai makmum karena Yang mahakuasa Ta’ala.”

2. Niat Salat Batang untuk Jenazah Laki-Laki

Lafaz niat salat kerjakan bangkai laki-laki yakni:

اُصَلِّى عَلَى هَذَاالْمَيِّتِ اَرْبَعَ تَكْبِرَاتٍ فَرْضَ الْكِفَايَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

“Ushollii ‘alaa haadzal mayyiti arba’a takbirootin fardhol kifaayati ma’muuman lillaahi ta’aalaa,”.

Artinya: “Saya karsa salat atas mayit ini empat kali tahmid fardhu kifayah, sebagai makmum karena Allah Ta’ala.”

Baca Juga:
4 Manfaat Patra Ikan bikin Anak, Dapat Meningkatkan Kecepatan Daya Tangkap Otak Si Kecil

Masa Pelaksanaan Salat Jenazah

Salat Jenazah

Foto: Salat Jenazah (Orami Photo Stock)

Selain itu, dalam melakukan salat jenazah pun lain ditentukan waktunya secara khusus.

Salat jenazah bisa dilakukan bilamana hanya kecuali di 3 hari, adalah:

  • Saat matahari terbit setakat beliau kira menambah
  • Matahari tepat berada di pertengahan langit
  • Saat matahari akrab terbenam

Hal ini didasarkan pada hadis:

“Suka-suka tiga masa, yang mana Rasulullah SAW telah melarang kita bikin salat atau menguburkan jenazah pada masa-tahun tersebut.

(Pertama), saat syamsu berbunga sebatas ia agak meninggi, (Kedua), ketika matahari tepat berada di pertengahan langit (tengah hari tepat) hingga ia telah menentang ke barat,

(Ketiga), saat matahari hampir tergenang, hingga dia terbenam setolok sekali.” (HR Orang islam).

Kancah Pelaksanaan Salat Jenazah

Salat di Masjid

Foto: Salat di Langgar (Istock.com)

Selain periode pelaksanaan, tempat alias lokasi buat salat juga mesti diketahui.

Meski selayaknya boleh dilakukan di mana cuma selama patut dan nirmala, cuma akan lebih baik kembali jika dilakukan di masjid.

Hal ini sesuai dengan sebuah hadis yang diriwayatkan Muslim, yakni:

“Bahwa momen Sa’d bin Bubuk Waqash meninggal, Aisyah berkata: ‘Masukkanlah ia ke intern zawiat sebatas aku bisa mensalatkannya.’

Namun mereka tidak menyetujuinya, maka ia lagi berkata: ‘Demi Almalik, sungguh Rasulullah SAW telah mensalatkan jenazah dua orang putra Baidla` di dalam sajadah, yakni Suhail dan saudaranya.’

Muslim berkata; ‘Suhail bin Da’d adalah Ibnul Baidla`, dan ibunya adalah Baidla’,” (HR Muslim).

Baca Juga:
22+ Cara Mengatur Finansial Flat Tangga dengan Penghasilan Minim agar Tidak Porah

Tata Cara Salat Buntang dan Bacaannya

Salat Jenazah

Foto: Salat Jenazah (Orami Photo Stock)

Bagi pengelolaan prinsip, bacaan, dan operasi salat mayat sesungguhnya berbeda dengan ibadah lain pada umumnya.

Berikut ini ialah manajemen cara dan sekali lagi teks salat bangkai sesuai dengan urutannya:

1. Takbir Pertama

Sehabis mendaras niat, buru-buru bikin takbiratul ihram.

Ini dengan meletakkan tangan di atas pusar sebagaimana salat pada rata-rata.

Lalu membaca surat Al-Fatihah:
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Segala puji untuk Halikuljabbar, Halikuljabbar semesta duaja. Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Yang Mengendalikan Periode Pembalasan. Belaka Engkaulah nan kami hormat dan cuma kepada Engkaulah kami mempersunting pertolongan.

Tunjukilah kami urut-urutan yang lurus, (adalah) Urut-urutan turunan-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka,

Bukan (kronologi) mereka yang dimurkai dan enggak (pula jalan) mereka nan sesat,” (QS Al Fatihah:1-7).

2. Takbir Kedua

Zikir dilakukan simultan mengangkat tangan setinggi kuping atau selaras bahu. Kemudian, kembali meletakkan tangan di atas pusar.

Setelah itu membaca salawat Nabi dan bisa memilih salawat Ibrahimiyah yang dianggap kian afdal, merupakan:


اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللَّهُمَّ باَرِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ باَرَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

“Allohumma sholli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa shollaita ‘alaa Ibroohiima wa ‘alaa aali Ibroohim, innaka hamiidum majiid.

Allohumma baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa baarokta ‘alaa Ibroohiima wa ‘alaa aali Ibroohim, innaka hamiidum majiid.”

Artinya:
Ya Halikuljabbar, berilah hidayah kepada Rasul Muhammad dan anak bini Nabi Muhammad,

Sama dengan Engkau sudah mengasihkan rahmat kepada Utusan tuhan Ibrahim dan keluarga Utusan tuhan Ibrahim,

Sebenarnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia,

Ya Allah, berilah keberkahan kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad,

Seperti mana Engkau telah memberikan keberkahan kepada Rasul Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim,

Sepatutnya ada Sira Maha Terpuji pula Maha Mulia.”

Baca Juga:
13+ Perlengkapan Sekolah Anak TK-SMA nan Wajib Dimiliki, Catat!

3. Takbir Ketiga

Membaca takbir serampak tunjuk jari setinggi alat pendengar ataupun selevel bahu.

Lewat juga meletakkan tangan di atas pusar. Setelah itu, membaca wirid lakukan jenazah.

  • Puji-pujian Jenazah Masyarakat

Zikir salat jenazah ini sebagaimana perkataan nabi riwayat Mukmin dalam Shahih-nya:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ أَوْ مِنْ عَذَابِ النَّارِ

“Allohummaghfirlahu warhamhu wa’aafihi wa’fu ‘anhu wa akrim nuzulahu wawassi’

Mudkholahu waghsilhu bil maa-i wats tsalji wal barod,

Wa naqqihi minal khothooyaa kamaa naqqoitats tsaubal abyadho minad danas,

Wa abdilhu daaron khoiron min daarihi wa ahlan khoiron min ahlihi wa zaujan khoiron min zaujihi,

Wa adkhilhul jannata wa a’idzhu min ‘adzaabin qobri au min ‘adzaabin naar.”

Artinya:
Ya Sang pencipta, ampunilah dan rahmatilah kamu. Bebaskanlah dan maafkanlah dia.

Luaskanlah kuburnya dan mandikanlah ia dengan air, salju, dan embun,

Sucikan ia berpokok seluruh kesalahan seperti dibersihkannya kain polos dari kotoran,

Berikan sira rumah nan lebih baik bersumber rumahnya (di dunia), batih yang makin baik dari keluarganya,

N antipoda yang lebih baik semenjak pasangannya, lalu masukkanlah kamu ke dalam suraloka dan lindungilah dia berbunga cobaan kubur dan azab neraka.”

  • Tahmid Jenazah Perawan

Selain itu, suka-suka pula doa lain yang bisa dibacakan untuk perempuan.Bakal kunarpa perempuan, wacana doanya adalah:


اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهَا وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا وَأَكْرِمْ نُزُلَهَا وَوَسِّعْ مُدْخَلَهَا وَاغْسِلْهَا بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهَا مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهَا دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهَا وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهَا وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهَا وَأَدْخِلْهَا الْجَنَّةَ وَأَعِذْهَا مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ أَوْ مِنْ عَذَابِ النَّارِ

“Allohummaghfirlahaa warhamhaa wa’aafihaa wa’fu ‘anhaa wa akrim nuzulahaa

Wawassi’ mudkholahaa waghsilhaa bil maa-i wats tsalji wal barod,

Wa naqqihaa minal khothooyaa kamaa naqqoitats tsaubal abyadho minad danas,

Wa abdilhaa daaron khoiron min daarihaa wa ahlan khoiron min ahlihaa,

Wa zaujan khoiron min zaujihaa wa adkhilhal jannata wa a’idzhaa min ‘adzaabin qobri au min ‘adzaabin naar.”

Ada juga pustaka doa salat buntang yang makin singkat, yakni:
“Allohummaghfirlahu warhamhu wa’aafihi wa’fu ‘anhu,”.

Artinya: “Ya Tuhan, ampunilah dan rahmatilah dia. Bebaskanlah dan maafkanlah dia.”

Untuk kunarpa perempuan, doa ringkas tersebut menjadi:
“Allohummaghfirlahaa warhamhaa wa’aafihaa wa’fu ‘anhaa.”

Baca Pun:
Puder Caladine, Bolehkah bikin Area Wajah dan Selangkangan?

4. Takbir Keempat

Sambil menggotong tangan setinggi telinga atau setimbang bahu, terlampau menaruh tangan di atas pusar sekali lagi.

Lalu berdoa dengan doa kerjakan jenazah dan orang-orang yang ditinggalkan.

Doa tersebut sebagaimana dalam hadis riwayat Abu Dawud, yakni:

اللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهُ وَ اغْفِرْ لَنَا وَلَهُ

“Allohumma laa tahrimnaa ajrohu wa laa taftinnaa ba’dahu waghfirlanaa walahu.”

Artinya: “Ya Allah, jangan haramkan kami berbunga pahalanya dan jangan cobai kami sepeninggalnya. Ampunilah kami dan ampunilah dia.”

Jikalau jenazahnya perempuan, maka doa salat buntang sehabis takbir keempat menjadi:

اللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهَا وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهَا وَ اغْفِرْ لَنَا وَلَهَا

Allohumma laa tahrimnaa ajrohaa wa laa taftinnaa ba’dahaa waghfirlanaa walahaa),”.

5. Salam

Jangan lupa untuk salam bikin mengakhiri salat batang.

Merupakan mengucapkan salam kontan memalingkan kepala ke kanan dan ke kiri seperti mana salat lainnya, seperti mana:

السَّلاَمُ عَلَيْكَ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَ بَرَكَاتُهُ

“Assalaamu’alaikum warohmatulloohi wabarookaatuh.”

Artinya: “Seyogiannya keselamatan anugerah Allah dan berkah-Nya limpahkan kepada kalian.”

Baca Juga:
Pelahap Keliru, Ini 10 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan saat Anak Demam

Referensi Salat Jenazah Muhammadiyah

Pria Salat

Foto: Pria Salat (Freepik.com/rawpixel-com)

Ada sedikit perbedaan antara salat jenazah Muhammadiyah dengan yang dilakukan kalangan Nahdlatul ulama.

Situasi ini karena sumber dalil mengenai pustaka dan pengelolaan cara sholat jenazah yang diikuti keduanya berbeda.

Hanya, situasi tersebut wajar karena hadits atau dalil nan dijadikan umat Muslim sebagai panduan beribadah memang tidak hanya pecah bermula satu perigi.

Meski demikian, salat batang Muhammadiyah maupun Nahdlatul ulama tunak dianggap sahih di sisi Allah asalkan dilakukan dengan tata pendirian nan bermartabat.

Salat jenazah Muhammadiyah bertambah utama jika dilakukan secara berjamaah dan makmum seyogiannya dibagi menjadi tiga baris.

Selain itu, posisi imam harus mengimbangkan jenis kelamin jenazah.

Apabila jenazahnya laki-laki, padri berdiri lurus dengan bos mayit.

Sedangkan, kalau jenazahnya putri imam agak kelam lurus dengan pusar jenazah.

Berikut tata mandu salat bangkai Muhammadiyah nan dijelaskan Majelis Tarjih Didikan Pusat Muhammadiyah dalam
Kitab Koleksi Putusan Tarjih
sesuai dengan tajali Rasulullah SAW:

1. Niat dengan Lugu

Membaca niat sahaja untuk mengejar ridha Tuhan SWT.

Kejadian ini begitu juga yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW dalam salah satu haditsnya nan berbunyi:

Semua perbuatan tergantung niatnya, dan (perjuangan) bagi tiap-tiap cucu adam (tersidai) segala yang diniatkan.” (HR. Bukhari)

2. Berdiri

Sejajar halnya dengan sholat jenazah biasa, sholat jenazah Muhammadiyah juga dilakukan berdiri tanpa rukuk, tanpa sungkem, dan tanpa duduk.

Kemudian, dilanjutkan dengan wirid sebanyak catur kali.

Setiap takbirnya dilakukan dengan menyanggang tangan. Ketentuan ini didasarkan pada riwayat berikut:

Dari Bubuk Hurairah r.a bercakap: Nabi SAW mengumumkan kematian An-Najasyi, kemudian dia maju dan membuat barisan shaf di belakangnya. Beliau terlampau tahlil empat kali.” (HR. Bukhari

3. Puji-pujian Permulaan Membaca Al-Fatihah dan Sholawat Nabi

Setelah takbiratul ihram, jemaah melanjutkan salat jenazah Muhammadiyah dengan mengaji Surat Al-Fatihah dan sholawat atas Nabi Muhammad SAW secara renik.

Berikut sholawat Nabi yang dibaca:

Allohumma solli ‘alaa muhammad, wa‘alaa aali muhammad, kamaa sollaita ‘alaa aali ibroohim, wa baarik ‘alaa muhammad, wa‘alaa aali muhammad, kamaa baarokta ‘alaa aali ibroohim, fil ‘aalamiina innaka hamiidummajiid.

4. Takbir Kedua Mendoakan Kunarpa

Salat dilanjutkan dengan membaca zikir lakukan mayit.

Puji-pujian yang dibaca dalam sholat mayit sebagaimana nan diajarkan Rasulullah SAW yakni sebagai berikut:

Allahummaghfirlahu warhamhu wa ‘aafihi wa’fu ‘anhu wa akrim nuzulahu wa wassi’ madkholahu waghsilhu bilmaa’i wats tsalji wal baradi wa naqqihi minal khathaayaa kamaa naqqaitats tsaubal abyadla minad danasi wa abdilhu daaran khairan min daarihi wa ahlan khairan min ahlihi wa zaujan khairan min zaujihi wa adkhilhul jannata wa a’idzhu min ‘adzaabil qabri au min ‘adzaabin naar.

5. Takbir Ketiga Membaca Doa buat Mayit

Pada takbir ketiga, jAmaah berdoa juga bagi jenazah dengan takbir nan berbeda, yaitu:

Allahummaghfirli lihayyina wa mayyitina wa syahidina wa ghaibina wa shaghirina wa kabaarina wa dzakarina wa untsana.

6.Takbir Keempat Lalu Mengucapkan Salam

Setelah wirid keempat mengaji puji-pujian berikut diikuti dengan mengucap salam sempurna ke kanan dan ke kiri.

Allahumma la tahrimna ajrahu wa la taftinna ba’dahu waghfir lana wa lahu.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Keutamaan Salat Jenazah

Salat Jenazah

Foto: Salat Jenazah (Orami Photo Stock)

Sebelum menyalatkan, yang harus diutamakan apalagi dahulu ialah pengurusan jenazah.

Sebab, hal tersebut kiranya dilakukan dengan taajul seperti diungkapkan dalam sebuah hadis.

Perbuatan nabi nabi muhammad dari Bubuk Hurairah RA yang bersabda bahwa Rasulullah SAW berucap:

“Bersegeralah ia dalam mengurusi jenazah, karena jika ia termuat batang yang saleh, signifikan kamu menyegerakan kepentingan baginya,

Sekadar jika beliau bukan tersurat jenazah yang saleh (buruk), berarti ia meletakan keburukan pecah pundakmu.” (HR Muttafaq ‘alaih).

Salat jenazah kembali mempunyai keutamaan atau fadhilah nan sangat besar kerjakan yang melaksanakannya.

Beberapa keutamaannya di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Berpahala Sebesar Gunung Uhud

Pahala menyalatkan berbeda dengan mengiringi, mensalatkan, dan mengantarkan sebatas pekuburan.

Kendatipun sebanding-sama besar, justru digambarkan sebesar jabal Uhud. Keadaan ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:

“Komoditas kelihatannya menyalatkan layon dan tidak mengiringinya (ke pemakaman), engkau akan memperoleh pahala sebesar satu qirath.

Jika dia juga mengiringinya (sampai pemakamannya), beliau akan memperoleh dua qirath.

Ditanyakan, ‘Segala apa itu dua qirath?’ Beliau menjawab, ‘Nan terkecil di antaranya semisal Gunung Uhud’,” (HR Muslim).

2. Pahala Bergerak bakal Jenazah

Tak saja untuk hamba allah yang menyalatkan, ternyata terserah pula keutamaan lakukan jenazah yang disalatkan.

Apalagi seandainya jamaah yang mensalatkan terdiri atas 40 orang alias lebih. Terkait keadaan ini Rasulullah SAW bersuara:

“Tidaklah seorang muslim meninggal dunia, lantas disalatkan oleh 40 insan yang tidak berbuat syirik kepada Halikuljabbar sedikit pun,

Melainkan Almalik akan memperkenankan syafaat (zikir) mereka untuknya,” (HR Mukminat).

Baca Juga:
Mengenal Hipersalivasi, Kondisi saat Air Liur Berlebihan dari Biasanya

3. Dikabulkan Doa

Dalam sebuah hadis dari ‘Aisyah RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW berbicara:

“Tidaklah seorang mayat disalatkan (dengan salat jenazah) oleh sekawanan kaum muslimin yang mencapai 100 orang,

Lalu semuanya memberi syafaat (mewiridkan kebaikan untuknya), maka syafaat (tahlil mereka) akan diperkenankan,” (HR Muslim).

Hal ini menunjukkan bahwa doa-doa baik akan sampai kembali kepada yang mendoakannya.

Maka, berdoa intern sangkutan salat kunarpa tersebut juga akan menjadi manfaat dan termaktub sebagai amal saleh bagi yang melakukannya.

Sekarang sudah lalu lebih reaktif terkait tata prinsip menyalatkan layon ya, Moms. Insya Tuhan seandainya melakukannya lakukan mendoakan sesama mukminat, akan menjadi huma kebajikan untuk kita.

Source: https://www.orami.co.id/magazine/salat-jenazah

Posted by: gamadelic.com