Surat Yusuf Juz Ke Berapa
Yusuf![]() Nabi Yusuf |
|
---|---|
|
|
Klasifikasi | Makkiyah |
Juz | Juz 12 (ayat 1-52) Juz 13 (ayat 53-111) |
Jumlah ayat | 111 ayat |
Surah Yusuf
(bahasa Arab:يوسف,
Yūsuf, “Nabi Yusuf”) adalah surah ke-12 internal Al-Qur’an. Surah ini terdiri atas 111 ayat dan termaktub golongan surah Makkiyah. Surah ini dinamakan surah Yusuf adalah karena bintik berat berpangkal isinya mengenai riwayat Nabi Yusuf. Riwayat tersebut pelecok suatu di antara kisahan-narasi gaib yang diwahyukan kepada Utusan tuhan Muhammad andai mukjizat untuk dia, semenjana dia sebelum diturunkan surah ini tidak mengetahuinya. Bersumber narasi Yusuf ini, Nabi Muhammad mengambil tutorial-les yang banyak dan yaitu penghibur terhadap kamu dalam menjalankan tugasnya. Menurut riwayat Al Baihaqi dalam kitab
Ad-Dalail
bahwa seusia khalayak Yahudi masuk agama Selam pasca- mereka mendengar cerita Yusuf ini, karena sesuai dengan cerita-cerita nan mereka ketahui.
Terjemahan
[sunting
|
sunting sumur]
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
-
Alif Laam Raa, Inilah ayat-ayat Al-Kitab nan nyata, bahwasanya Kamilah yang telah mengirim keadaan demikian, sebuah Teks yang Arab, supaya kalian berpikir;
Kami kisahkan kepada dirimu akan halnya riwayat terbaik nan Kami wahyukan kepada dirimu di Al-Quran ini; bahwa sebelumnya dirimu termasuk golongan awam. (Ayat:1-3) - Momen Yusuf bersabda kepada ayahnya: “Wahai ayahku, betapa aku sudah lalu merodong sebelas medali, matahari serta bulan, kulihat mereka itu sujud terhadap diriku” ia merenjeng lidah: “Wahai putraku, jangan ceritakan penglihatanmu ini kepada uri-saudaramu, nan bisa berhasil mereka merundingkan sesuatu terhadap dirimu, sebab setan merupakan n antipoda sejati terhadap umat insan.
Demikianlah Tuhanmu memilih dirimu, serta Dia mengajar dirimu tentang ekspose bineka peristiwa, serta Kamu menggenapkan anugerahNya bakal dirimu beserta batih Ya’qub; sebagaimana dahulu Dia telah menggenapkan anugerahNya kerjakan kedua buya leluhurmu yakni Ibrahim dan Ishaq, sungguh Tuhanmu Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.” (Ayat:4-6) - Tentulah terwalak beberapa tanda-tanda pada diri Yusuf serta saudara-saudaranya yang lelaki bagi golongan yang mengharap.
Ketika mereka berkata: “Bukan main Yusuf serta saudaranya itu merupakan kesayangan ayah kita dibandingkan kita semua, sementara itu kita ini merupakan kelompok perkasa, nan sebenarnya ayah kita berpunya internal misinterpretasi yang jelas; bunuh saja Yusuf maupun asingkan ia ke suatu daerah kendati kasih sayang ayah kalian beralih kepada kalian, pasca- itu hendaklah kalian menjadi golongan nan berwatak baik” berkatalah koteng di antara mereka: “Janganlah menzabah Yusuf, melainkan lemparkan anda ke radiks sumur meski ia diambil maka dari itu golongan saudagar yang menjelajah, jika kalian hendak bertindak.”
Mereka berkata: “Wahai ayah kami, ada apa gerangan engkau lain ingin mempercayakan kami bikin mengurusi Yusuf, padahal kami ini golongan yang etis-benar mengingini kebaikan untuk dirinya; suruhlah ia pergi lampir kami esok tahun biar ia bertempoh serta bersenang-senang, bahwa kami karuan menjaganya” si ayah bercakap: “Sungguh aku mencemaskan kepergian kalian bersama Yusuf serta aku risau kamu akan dimakan seekor serigala, sederum kalian lengah terhadap dirinya” mereka berkata: “Sekiranya ia bermoral-bermoral dimakan serigala sekalipun kami kelompok yang perkasa, tentulah kami ini golongan yang celaka.” tatkala mereka berangkat bersamanya, serta bersepakat cak bagi melempar anda ke sebuah dasar perigi maka Kami mewahyukan kepadanya: “Sungguh anda akan membualkan kepada mereka tentang perlakuan mereka ini, berbarengan mereka tiada lagi menyadari”
kemudian mereka menemui ayah mereka di petang hari berbarengan meratap, mereka mengatakan: “Wahai ayah kami, bukan main kami tiba secara grusa-grusu, serta kami tinggalkan Yusuf di sekitar perbekalan kami, lalu seekor serigala memakan ia, serta anda takkan percaya kepada kami sekalipun kami adalah golongan nan benar” mereka memperlihatkan jubahnya berlumuran darah haram, sang ayah bersuara: “Tidak demikian, dari cara kalian sendiri, kalian menganggap perkara ini maka ketabahan diri yakni kesimpulan minimum sesuai, bahwa kepada Allah; diserahkan akan halnya hal yang kalian ceritakan itu.” (Ayat:7-18) - Kemudian datanglah kafilah saudagar lalu mereka menyuruh koteng pengambil air, momen orang itu menurunkan timbanya, tiba-tiba anak adam itu berujar: “kabar gembira! ada sendiri pemuda!” kemudian kafilah tersebut menyembunyikan perjaka itu sebagai produk dagangan, sungguh Allah Maha Mengerti hal-hal yang kafilah tersebut kerjakan.
Kemudian kafilah tersebut menjual Yusuf seharga sejumlah dirham sebab kafilah tersebut menganggap remeh tentang hal ini, sementara itu koteng Mesir yang membeli pemuda itu berkata kepada istrinya: “Sediakan tempat nan baik buat teruna itu, siapa perjaka itu berharga untuk kita alias kita angkat pemuda itu ibarat anak asuh” kemudian Kami karuniakan takhta yang baik untuk Yusuf di muka bumi, serta supaya Kami ajarkan kepadanya tentang ekspose bineka peristiwa; bukan main Yang mahakuasa berkuasa terhadap UrusanNya walaupun sebagian besar umat turunan tiada mengetahui peristiwa demikian;
tatkala Yusuf cukup dewasa, Kami karuniakan bikin dirinya, Hikmah beserta Ilmu, demikianlah Kami menjatah balasan cak bagi golongan yang melakukan baik. (Ayat:19-22) - Bahwa wanita yang meninggali rumah itu hendak merayu Yusuf untuk menundukkan diri, sehingga wanita itu menutup pintu-pintu, cak sambil berkata: “Mendekatlah kemari” beliau berkata: “Aku berlindung kepada Halikuljabbar, sungguh raja telah memperlakukan diriku secara baik, bahwa golongan yang bermain adikara takkan mendapat” sungguh wanita itu telah terpikat terhadap Yusuf, serta beliau pasti jatuh cinta dengan wanita itu seandainya sira tidak menyadari Perlambang Tuhannya; demikianlah, supaya Kami menghindarkan dosa serta kehinaan terhadap dirinya, sebab anda tersurat hamba-hamba Kami yang terseleksi;
ketika keduanya berlari menuju bab maka wanita itu menarik baju gamis Yusuf dari pinggul hingga tersobek, kemudian mendapati suami berada di muka gapura, wanita itu berfirman: “Apakah hukuman bagi khalayak yang mengingini istrimu selain dipenjara atau hukuman yang pedih?” anda berkata: “perempuan itu yang merayu diriku kerjakan menundukkan diri” berkatalah sendiri saksi berasal keluarga wanita itu: “Apabila baju gamisnya tersobek di sisi durja, maka wanita itu benar darurat maskulin ini yang bersalah, namun apabila baju gamisnya tersobek di sisi pantat maka wanita itu yang bersalah sementara itu lelaki ini teragendakan golongan nan benar” tatkala suami wanita itu melihat baju gamis koyak di sisi pantat maka pria itu bersuara: “ini ialah tipu daya kalian berdua, alangkah tipu daya kalian ini mengherankan! Yusuf, selesaikan perkara ini serta mintalah pengampunan atas kesalahanmu itu, sungguh kamu tentu berperan salah.”
Ketika wanita-wanita di ii kabupaten mengatakan: “Candik si panglima merayu bujangnya untuk menundukkan diri, sebab kerap terhadap bujangnya itu berlebihan, alangkah kami menganggap wanita itu bakir dalam kesesatan yang jelas” tatkala wanita itu mendengar umpatan mereka, wanita-wanita tersebut diundang serta disediakan tempat duduk untuk mereka beserta sebilah pisau yang diberikan kepada masing-masing mereka kemudian wanita itu berkata: “Tampakkan dirimu kepada mereka” tatkala wanita-wanita tersebut melihat pemuda ini, mereka terpesona terhadap dirinya, sehingga wanita-wanita tersebut melukai tangan mereka sendiri, sembari berkata: “Betapa Allah mengaruniakan keseraman, ini bukanlah sendiri insan, tentulah ini tidak tak ialah sesosok malaikat nan mulia” wanita itu mengomong: “inilah teruna yang menyebabkan kalian menuding diriku, bahwasanya aku telah merayu cowok ini untuk menjinakkan diri, akan namun jejaka ini menjorokkan, betapa apabila pemuda ini tidak menaati hal yang aku perintahkan kepadanya niscaya teruna ini akan dipenjara serta teragendakan golongan yang hina” anda bercakap: “Wahai Rabbana, sel makin aku sukai dibanding menetapi undangan mereka kepada diriku, sekiranya Engkau tidak menghindarkan tipu anak kunci mereka terhadap diriku, tentulah aku tergoda sehingga aku terjadwal golongan yang pilon” maka Tuhannya memperkenankan tahlil Yusuf, sehingga Beliau menghindarkan Yusuf terhadap pusat mereka; alangkah Dialah Yang Maha Mendengar, Maha Mengerti; kemudian terlintas internal perhatian mereka sesudah menyadari berbagai pertimbangan, supaya mengurung pemuda ini untuk temporer waktu. (Ayat:23-35) - Dan momen terdapat dua teruna masuk ke dalam kerangkeng bersama dengan dirinya, koteng di antara keduanya bersuara: “Sungguh aku telah bermimpi bahwa aku remas berpangku tangan” sedangkan seorang yang lain mengatakan: “Betapa aku sudah lalu bermimpi bahwa aku mengangkut roti di atas kepalaku, yang sebagiannya dimakan zakar”: “singkapkan kepada kami tentang makna hal-hal yang demikian itu, betapa kami menganggap dirimu sebagai sosok yang cerdas.”
Yusuf bersuara: “Tak disampaikan kepada kalian berdua mengenai makanan yang akan diberikan kepada kalian melainkan aku boleh menerangkan jenis makanan itu sebelum makanan itu diberikan kepada kalian, hal demikian itu termasuk rahmat nan sudah lalu diajarkan kepada diriku makanya Rabbana; sungguh aku telah menjauhi agama kaum nan enggak percaya kepada Tuhan, madya kaum itu mengingkar mengenai Akhirat, melainkan aku mengikuti agama bapak-kiai leluhurku; Ibrahim, Ishaq, serta Ya’qub; bahwa tiada patut untuk kami mempersekutukan sesuatu pun terhadap Allah; keadaan demikian itu termasuk hadiah Sang pencipta lakukan kami serta untuk umat sosok, akan tetapi sebagian besar umat manusia tidak bersyukur; Wahai kedua penghuni penjara, bermacam-macam sembahan yang bermacam-macam itukah yang terbaik? ataukah Yang mahakuasa, Yang Tunggal, Nan Maha Perkasa; bahwa tidaklah kalian menyembah situasi-hal yang selain Halikuljabbar, selain nama-nama yang kalian cak semau-adakan, baik kalian maupun pitarah kalian, bahwa tidaklah Allah menugasi suatu informasi kembali tentang stempel-logo itu, Syariat hanyalah Milik Allah, Dialah yang telah memajukan perintah biar kalian lain mengabdi selain kepada Dia, demikianlah Agama yang Harfiah, akan tetapi sebagian besar umat manusia lain memaklumi. Wahai kedua penduduk bui, tentang seorang di antara kalian empat mata akan memberi minuman tuannya, nyata minuman anggur, provisional seorang yang lain maka bani adam itu akan disalib kemudian burung-butuh memakan sebagian kepalanya; mutakadim diputuskan perkara nan sudah kalian berdua pertanyakan” sehingga ia memohon kepada makhluk yang akan dibebaskan di antara keduanya: “Beritakan diriku kepada tuanmu itu” namun setan menjadikan basyar itu tengung-tenging memberitakan ia kepada tuannya, oleh karena itu Yusuf masih berada kerumahtanggaan pengasingan sepanjang sejumlah tahun. (Ayat:36-42) - Raja bersabda: “Sungguh aku telah berfantasi bahwa tujuh sapi betina yang bongsor dimakan oleh tujuh yang kurus; demikian halnya tujuh bulir hijau maka itu tujuh bulir yang layu. Wahai orang-manusia yang berkedudukan, jelaskan kepada diriku tentang penyingkapan rukyat itu apabila kalian sanggup mengekspos penglihatan” bani adam-makhluk itu menjawab: “pandangan-rukyat yang merayang, bahwa kami bukanlah golongan yang mengetahui pembeberan penglihatan itu” tetapi berkatalah seorang yang mutakadim dibebaskan dari mereka berdua, yang teringat setelah sekian perian: “Aku akan memberitakan kepada kalian akan halnya penguakan perkara itu, maka utuslah aku.”
: “Yusuf, wahai manusia nan benar, terangkan kepada kami tentang perkara tujuh sapi betina yang gembrot dimakan oleh sapta nan kurus; demikian halnya tujuh bulir plonco makanya sapta bulir yang layu, supaya aku kembali kepada bani adam-cucu adam itu sehingga sosok-orang itu memahami perkara yang demikian” ia berkata: “supaya kalian bertekun menguburkan selama tujuh tahun sebagaimana kebanyakan, maka hasil yang kalian panen itu hendaklah kalian simpan bulir-bulirnya terkecuali sebagian untuk kalian makan seorang, setelah itu akan berlangsung sapta tahun kesukaran yang menghabiskan hasil apapun yang telah kalian usahakan itu, dengan menyisakan tekor berbunga hasil yang mutakadim kalian simpan; selepas itu akan berlantas tahun-tahun ketika bani adam-orang diberi hujan angin, serta lega masa itu mereka memeras anggur”
baginda berkata: “Hadirkan ia kepada diriku” tatkala utusan itu menclok kepada Yusuf, ia berujar: “Kembalilah kepada tuanmu itu serta tanyakan padanya tentang wanita-wanita yang telah melukai kedua tangan mereka seorang, betapa Illah Maha Mengetahui tipu daya wanita-wanita tersebut”
raja berkata: “apakah yang menyebabkan kalian merayu Yusuf untuk menundukkan diri?” wanita-wanita tersebut berfirman: “Betapa Sang pencipta mengaruniakan kehebatan, kami tiada merodong ada kesalahan plong dirinya” istri panglima mengatakan: “Maka terbuktilah Legalitas itu, sungguh aku yang telah merayu dirinya untuk menjinakkan diri, sungguh beliau termasuk golongan yang benar”
: “Keadaan demikian itu biar ia mengetahui bahwasanya aku tak bertindak jahat terhadap syah serempak engkau lain hadir, bahwasanya Sang pencipta tiada membimbing susuk golongan yang jahat, serta aku tidak memerdekakan nafsuku, sebab nafsu itu bermoral-benar mengarah kepada kejadian keburukan, terkecuali hal yang diberi Hadiah oleh Illah, bukan main Rabi merupakan Nan Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
Dan raja merenjeng lidah: “Hadirkan kamu kepada diriku, supaya aku menegaskan ia misal makhluk kepercayaan bikin diriku” tatkala orang tersebut telah berkata-cakap dengan ia, si paduka berucap: “Ketahuilah bahwa dirimu pada hari ini menjadi sosok istimewa nan tepercaya buat kami”
ia bersabda: “Jadikan aku panglima atas area ini, sungguh aku yaitu seorang yang bisa mengurus, yang berwawasan” maka demikianlah Kami karuniakan singgasana bakal Yusuf nan dapat menduduki arena nan ia kehendaki di setiap waktu maupun di tempat manapun dalam negeri itu, Kami limpahkan Kasih Kami untuk makhluk nan Kami perkenan serta Kami tidak menghapuskan upah golongan yang berkarakter baik, alangkah upah di Akhirat yakni yang terbaik bagi orang-orang yang berketentuan serta basyar-individu yang tetap bertakwa. (Ayat:43-57) - Dan tatkala saudara-plasenta Yusuf datang habis mereka ikut menangkap basah ia, maka kamu mengenali mereka, sementara mereka tidak mengecap engkau;
ketika Yusuf memuati persediaan perut untuk mereka, ia bertutur: “Hadirkan ke pangkuan diriku, seorang saudara kalian yang lelaki itu, yang seayah dengan kalian, tidakkah kalian memperhatikan bahwa aku mencurahi persediaan peranakan, serta aku merupakan akseptor tamu terbaik? apabila kalian tidak menghadirkan orang tersebut di pangkuan diriku maka kalian tiada mendapat persediaan rezeki sekali lagi dari diriku, serta janganlah kalian menghadap kepadaku” mereka bertutur: “Kami akan berupaya kepada ayahnya tentang dirinya, bahwa kami pasti akan berbuat peristiwa demikian” engkau berkata kepada para pegawainya: “Letakkan barang-komoditas pengubah mereka itu ke dalam karung-karung mereka, sehingga mereka menyadari apabila mereka mutakadim pulang kepada anak bini mereka supaya mereka kembali pun.”
Tatkala mereka telah kembali kepada ayah mereka, mereka berkata: “Wahai ayah kami, kami tak diperbolehkan menjeput persediaan ki gua garba lagi, terkecuali sira menugasi koteng saudara kami yang lanang itu supaya menyertai kami, semoga kami memperoleh persediaan alat pencernaan, bukan main kami pasti akan menjaga dirinya” sang ayah bertutur: “Bagaimana aku mau mempercayakan dirinya kepada kalian? terkecuali seperti mana terlampau aku telah mempercayakan saudaranya itu kepada kalian, maka Allah ialah Pelindung terbaik, serta Dialah Yang Paling Pemurah di antara semua penyayang.” Tatkala mereka membongkar karung-karung mereka, mereka mendapati barang-barang pengubah mereka yang berada pada mereka, mereka berkata: “Wahai ayah kami! apa lagi nan kami kehendaki, Inilah barang-barang penukar kami yang dikembalikan untuk kami sehingga kami dapat memberi makan batih kami, atau merawat saudara kami, serta kami hendak berbahagia pelengkap persediaan ki gua garba seberat beban seekor gamal, padahal persediaan ki gua garba ketika ini merupakan persediaan nan sedikit” si ayah berbicara: “Aku takkan membedakan dirinya menyertai kalian, hingga kalian menjamin kepada diriku melalui taki teguh atas nama Allah, bahwa kalian pasti akan membawa dirinya kembali kepada diriku, terkecuali seandainya kalian dikepung” tatkala mereka menjamin ikrar mereka, si ayah berkata: “Allah yaitu Pengawas adapun hal-hal yang kita ikrarkan ini” serta ia berkata: “Wahai putra-putraku, jangan datang melalui suatu portal, melainkan melalui gerbang-bab nan berbeda; walaupun demikian, aku tiada sedikitpun melindungi kalian terhadap Tuhan, Hukum hanyalah Milik Allah, nan kepada Kamu, aku menaruh pendamping; maka hendaklah golongan yang menaruh kepercayaan berpasrah kepada Dia.” tatkala mereka datang sesuai hal nan diperintahkan ayah mereka, maka tiada sedikitpun mereservasi mereka terhadap Almalik, melainkan peristiwa tersebut yakni suatu kedahagaan pada diri Ya’qub yang mutakadim ia kehendaki, alangkah engkau tanggulang suatu Ilmu sebab Kamilah yang sudah mengajar dirinya, akan hanya sebagian besar umat manusia tak mengetahui.
tatkala mereka menemui Yusuf, ia mengajak seorang saudaranya itu bertutur-rupawan dengannya, engkau berkata: “Bahwasanya akulah saudaramu yang laki-laki, maka janganlah kamu menyesali kejadian yang pernah mereka perbuat.” (Ayat:58-69) - Sewaktu persediaan alat pencernaan mereka dimuatkan bakal mereka, Yusuf menyelipkan sebuah piala ke privat karung sendiri saudaranya itu, kemudian seorang pemanggil berteriak: “Wahai rombongan, betapa kalian itu tentu kafilah pencuri!” berkatalah mereka serempak mengantul awak: “Barang apakah yang raib bermula kalian?” mereka berkata: “Kami telah kehilangan piala tuanku, bahwa barangsiapa yang dapat menandingi benda itu karuan diberi persediaan makanan seberat muatan seekor unta, medium aku boleh menjamin hal tersebut” mereka berkata: “Demi Allah, betapa telah kalian ketahui bahwa kami datang kemari bukanlah untuk mengarau di negeri ini, serta kami ini bukanlah delegasi pencuri” mereka berkata: “Akan sahaja apakah hukuman apabila kalian bersalah?” mereka mengatakan: “Hukumannya adalah sreg mana tahu benda itu didapati kaya kerumahtanggaan karungnya, maka orang itu sendiri yang dijadikan sandera, demikianlah kami membalas golongan yang berperan despotis.” kemudian ia memulai kepada karung-karung mereka selain karung milik saudaranya seorang, kemudian ia memperlihatkan produk itu dari karung peruntungan saudaranya sendiri; demikianlah Kami bersiasat untuk Yusuf, engkau tidak layak menghukum saudaranya menurut undang-undang kerajaan, terkecuali Allah yang menghendaki; Kami muliakan kedudukan orang yang Kami perkenan, tetapi menerobos apa berIlmu yakni Nan Maha Mengetahui;
mereka berkata: “Jika ia memang mencuri, tentulah saudaranya interelasi mencolong pula sebelum itu” maka Yusuf menghambat diri, serta lain menyatakan taktik kepada mereka; beliau berkata: “kalian yang main-main keseleo, bahwa Tuhan Maha Memafhumi tentang hal yang mutakadim kalian nyatakan itu” mereka mengatakan: “Wahai sang panglima, sungguh orang tersebut mempunyai ayah yang silam tua, oleh karena itu kiranya jadikan keseleo seorang di tengah-tengah kami sebagai penggantinya, bukan main kami menganggap dirimu sebagai golongan yang berperilaku baik” dia bersuara: “aku bernaung kepada Almalik apabila hendak menggetah seseorang selain orang yang kami dapati harta benda kami berada sreg dirinya, sekiranya kami memperbuat situasi itu tentulah kami termasuk golongan yang berlaku sewenang-wenang.”
Tatkala mereka telah merasa kalah bikin menghadapi dirinya, mereka saling berunding; berkatalah seorang penasihat di tengah-tengah mereka: “Tidakkah kalian menyadari bahwa ayah kalian telah menitikberatkan ikrar terhadap kalian atas nama Allah, bahwa sebelumnya kalian aliansi berlaku salah terhadap Yusuf; maka dari itu sebab itu aku takkan meninggalkan provinsi ini, setakat ayahku yang mengizinkan diriku atau Allah yang menghukum diriku, sungguh Dialah Si Penengah terbaik; maka pulanglah kalian kepada ayah kalian, serta sampaikan: “Duhai ayah kami! ketahuilah bahwa anakmu itu telah mencuri, provisional kami hanya mengerti hal-kejadian yang kami ketahui, sementara itu kami enggak sanggup mengatasi hal-hal yang ghaib, maka tanyakan penduduk daerah tingkat nan sudah lalu kami datangi maupun rombongan nan telah kami temui, bukan main kami merupakan golongan yang bermartabat” sang ayah berucap: “Berpunca cara kalian sendiri, kalian menganggap perkara ini, maka ketahanan adalah inferensi minimal tepat, semoga Halikuljabbar yang mendatangkan mereka semua kepada diriku, sungguh Dialah Yang Maha Mengetahui, Maha Bijaksana” kemudian dia menghindar terhadap mereka, seraya merenjeng lidah: “Duka citaku terhadap Yusuf” sedang kedua matanya melesap lantaran dukacita, serta dia merupakan seorang yang menyembunyikan manah, mereka berkata: “Demi Allah, semoga dia memangkal mengenang Yusuf setakat dirimu tertimpa penyakit berbahaya ataupun dirimu termasuk golongan yang menderita” sira berfirman: “Bukan main aku mengadukan kerisauanku beserta penderitaanku kepada Allah, bukan main aku mengetahui kejadian-keadaan pecah Tuhan, yakni kejadian-hal yang tidak kalian ketahui. Aduhai putra-putraku, berangkatlah kalian, suntuk carilah butir-butir tentang Yusuf beserta saudaranya itu, serta jangan pertalian menyerah mengharap Kasih Allah, sebab tiada seorangpun nan menyerah terhadap Hadiah Yang mahakuasa, selain suku bangsa yang kafir.”
momen mereka mendapati Yusuf, mereka berkata: “Wahai si panglima, penderitaan telah menimpa kami beserta tanggungan kami, kami datang membawa komoditas-barang bukan penting, maka limpahkan agar persediaan makanan buat kami, kiranya dirimu menderma kerjakan kami sebab Allah membagi upah untuk golongan yang bersedekah” ia berkata: “Apakah kalian mengingat-ingat tentang hal yang telah kalian perbuat terhadap Yusuf serta saudaranya itu sedarun kalian bertindak ceroboh?” mereka berkata: “Benarkah kamu ini adalah Yusuf?” beliau berfirman: “Akulah Yusuf, sedang anda ialah saudaraku, alangkah Sang pencipta telah melimpahkan karuniaNya cak bagi kami, barangsiapa yang bertaqwa serta bersabar, maka ketahuilah bahwa Allah tak meneledorkan upah golongan yang berperilaku baik” mereka merenjeng lidah: “Demi Allah, betapa Allah yang telah melebihkan dirimu dibanding diri kami, bahwa tentulah kami ialah golongan nan bersalah” ia berkata: “Sreg waktu ini tak suka-suka cercaan kepada kalian, mudah-mudahan Allah yang mengampuni kalian, sungguh Dialah Yang Paling Pemurah di antara semua pengasih; berangkatlah kalian serampak mengapalkan baju gamisku ini, suntuk basuhlah itu ke wajah ayahku, meski kamu dapat melihat kembali, serta hadirkan seluruh anggota keluarga kalian kepada diriku.”
Tatkala rombongan itu telah pulang; ayah mereka mengomong: “Sungguh aku menghela raksi Yusuf, sekiranya kalian tidak menganggap diriku aneh” mereka berkata: “Demi Sang pencipta, alangkah engkau masih berpunya dalam kekeliruanmu itu” tatkala pembawa kabar gembira itu telah tiba, kemudian rok gamis itu dibasuhkan ke wajahnya, maka sembuhlah penglihatannya; sang ayah berkata: “Bukankah aku perhubungan berkata kepada kalian, bahwa aku memaklumi hal-keadaan dari Tuhan, merupakan situasi-peristiwa nan bukan kalian ketahui” mereka bersuara: “Wahai ayah kami, mohonkan pengampunan kerjakan kami tentang dosa-dosa kami, bukan main kami merupakan golongan yang bersalah” ayah mereka berkata: “Aku akan memohonkan pengampunan bikin kalian kepada Tuhanku, sungguh Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (Ayat:70-98) - Tatkala mereka menemui Yusuf, anda menyambut kedua basyar tuanya, serta ia mengomong: “Masukilah Mesir, atas perkenan Almalik, privat kejadian aman” sehingga ia menempatkan kedua orang tuanya di atas tahta, kemudian mereka menggolekkan diri sembari sujud terhadap Yusuf; sehingga ia berkata: “Wahai ayahku, inilah pembeberan penglihatanku terlampau, bahwa Tuhanku yang membuat hal demikian sebagai kenyataan bahwa Tuhanku yang mutakadim mengaruniakan keistimewaan untuk diriku, sederum Dia membebaskan diriku dari penjara, serta Dialah yang menghindarkan kalian terhadap penduduk padang pasir setelah setan memperburuk hubungan antara diriku dengan plasenta-saudaraku, sungguh Tuhanku Maha Memahami hal yang Dia kehendaki, sungguh Dialah Yang Maha Mengerti, Maha Bijaksana. Wahai Tuhanku, bukan main Anda telah menganugerahkan sebagian kerajaan bakal diriku, serta Ia telah mengajarkan kepada diriku tentang penyingkapan berbagai peristiwa. Wahai Pelaksana langit dan bumi, Engkaulah Pelindungku di marcapada atau di Darul baka, renggutlah diriku intern keadaan berserah diri, serta tempatkan diriku bersama golongan saleh.” (Ayat:99-101)
- Demikian itu adalah berita ghaib yang Kami wahyukan kepada dirimu, sementara itu dirimu tidak kreatif puas sisi mereka sewaktu mereka bertransaksi menyepakati suatu siasat, serta ketika mereka madya mengatur rencana,
bahwa sebagian samudra umat sosok tidak beriman meskipun dirimu sangat mendambakan peristiwa itu, serta tidaklah dirimu menunangi upah kepada mereka, hal demikian tidak lain merupakan pengajaran untuk semesta standard, bahwa betapa banyak pertanda-tanda-tanda di langit alias di manjapada yang mereka lalui provisional mereka berpalis terhadap hal yang demikian, bahwa sebagian ki akbar mereka tidak berkepastian kepada Tuhan, melainkan manusia-orang itu berada dalam kejadian menyekutukan Allah; apakah orang-khalayak itu merasa lega dada terhadap kesediaan Malapetaka Yang mahakuasa yang mengepung mereka, atau kedatangan Kemestian yang menimpa orang-orang itu secara mendadak spontan turunan-orang itu tidak mengingat-ingat? (Ayat:102-107) - Katakanlah: “Inilah jalan hidupku; aku menyeru kepada Allah, berpedoman bukti jelas, demikian halnya orang-orang yang mengikut diriku. Dipermuliakanlah Allah, sungguh aku bukanlah golongan musyrik” tidaklah Kami mengutus sebelum dirimu, melainkan sendiri junjungan-laki nan Kami berikan ajaran kepada dirinya di tengah-paruh penduduk kewedanan, maka tidakkah mereka berpergian di roman bumi dulu mereka melihat bagaimanakah kesudahan orang-orang sebelum mereka, maka ketahuilah bahwa negeri Akhirat adalah yang terbaik untuk basyar-bani adam bertaqwa, maka tidakkah kalian mengerti?
sehingga ketika para Utusan enggak mempunyai harapan lagi, serta sudah tentu bahwa mereka telah ditolak, Penyelamatan Kami hadir untuk para Utusan itu, sehingga orang-orang yang Kami kehendaki dapat diselamatkan, sedangkan Malapetaka Kami tidak luput merayapi golongan yang berdosa. (Ayat:108-110) - Alangkah dalam riwayat-riwayat mereka itu terdapat les bagi golongan yang berpemahaman baik, hal ini bukanlah sebuah hadits yang dibuat-kerjakan, melainkan sebuah penggenapan keadaan-hal yang utama serta menjelaskan segala sesuatu, pula sebagai Bimbingan beserta Kasih untuk suku bangsa yang beriman. (Ayat:111)
Referensi
[sunting
|
sunting sumber]
- Mukaddimah Al Qur’an versi terjemahan Kementerian Agama Republik Indonesia
Pranala luar
[sunting
|
sunting sumber]
Wikisumber memiliki naskah steril yang berkaitan dengan kata sandang ini:
- Surah Yusuf MP3
Source: https://id.wikipedia.org/wiki/Surah_Yusuf
Posted by: gamadelic.com