Suku Suku Di Papua Barat

Pegunungan Arfak
– Tahukah traveler seandainya Pulau Papua punya sub suku paling banyak di Indonesia. Pun demikian dengan orang-hamba allah yang lalu di Pegunungan Arfak (Pegaf).

detikTravel bersama Mapala UI mengeksplor Kabupaten Gunung-gemunung Arfak berusul tanggal 15-24 Agustus 2022. Acara ini dalam rangka Pengiriman barang Bumi Cendrawasih 2022 dan turut bercengkrama dengan masyarakat tempatan.

Saat ada kabupaten di atas pegunungan itu, detikTravel berbincang dengan Timotius Nuham (53), Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pegaf. Ia mengklarifikasi identitas masyarakat yang ada di Pegaf.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Secara identitas, kata Timotius sebagai orang Arfak detik mereka keluar ke manapun mereka menanggung sebagai suku osean Arfak. Sesungguhnya, kalau dilihat juga, mereka berasal berpokok 4 sub suku berbeda, yakni Kaki Meiyah, Moilei, Hatam, dan Sougb.

Bahasa keempat suku itu juga berbeda, kecuali Hatam dan Moilei yang mempunyai kemiripan. Soal senjata yang cak semau di 4 suku yakni kurat dan parang.

Kepala suku dari salah satu sub Suku Arfak (Masaul/detikTravel)Kepala suku dari salah satu sub Suku Arfak (Masaul/detikTravel)

Walau berbeda bahasa terserah bilang faktor nan ganti menyatukan keempatnya. Berikut 4 kesamaan yang menyatukan kaki-suku di Kabupaten Pegaf:

1. Kondominium Tungkai Seribu

Apartemen Lintibang adalah rumah kayu khas yang ada di Kabupaten Pegaf. Khalayak Hatam menyebutnya Igkojey, semenjana orang Sougb mennamainya Tumisen.

2. Busur dan sorot

Ini yakni keseleo suatu senjata bagi Suku Arfak. Dalam Bahasa Sougb bernama Inyomus. Di Kampung Irai ada penghuni yang marganya Inyomusi.

3. Suwanggi

Ini yaitu sebutan lakukan pembunuh bayaran. Mereka menggunakan ilmu hitam yang berbau mistis. Merek suwanggi amat awam dijumpai di Indonesia bagian timur. Suku Sougb menyebutnya dengan label Surer.

Tari Tumbuk Rumah di rumah panggung, Rumah Kaki Seribu (Masaul/detikTravel)Tari Tumbuk Rumah di rumah panggung, Rumah Luing (Masaul/detikTravel)

4. Tari Tumbuk

Tarian ini ada di semua suku di Pegaf. Seandainya disko ini dilakukan di kronologi namanya Tari Tumbuk Tanah, kalau dilakukan di kondominium namanya Tari Tumbuk Rumah. Syairnya sendiri menceritakan tentang tanaman, berkebun, dan sejarah mereka menjadi Kristen setakat pertentangan.

Kabupaten Arfak berada di keluhuran 1700 mdpl. Beragam potensi ekoturisme terserah di sini, mulai dari haud kembar, pengamatan burung dilindungi, kupu-kupu, hingga budaya domestik nan masih terjaga.

Selepas detikTravel merasakan perjalanan panjang selama kurang lebih 7 jam dari Manokwari hingga kota Kabupaten Gunung-gemunung Arfak memang cukup memayahkan. Keadaan itu dikarenakan medannya terbilang berat karena hanya bisa dilewati mobil 4X4.

Kisahan seru Kabupaten Pegaf akan ada di kata sandang selanjutnya. Tunggu ya!
(rdy/aff)





Source: https://travel.detik.com/domestic-destination/d-4184719/mengenal-suku-suku-pedalaman-pegunungan-papua-barat

Posted by: gamadelic.com