Sifat Wajib Yang Dimiliki Rasul

Rasam Terlazim Rasul, Sifat Mustahil Rasul, Dan Kisah Dibaliknya –Para utusan tuhan yang diutus oleh Allah SWT ditugaskan untuk menerimakan ramalan, membawa makrifat gembira, serta memberikan peringatan kepada umat manusia. Maka berasal itu, para nabi pilihan yang diutus oleh Sang pencipta SWT mempunyai sifat wajib dan adat tidak-tidak yang boleh dilihat dalam kepribadian mereka plong detik menjalankan tugas yang istimewa tersebut.


SIFAT Terlazim RASUL

sifat wajib rasul

https://www.pexels.com

Sifat terbiasa bikin Rasul ialah sifat yang pasti dimiliki makanya para Rasul dan dapat ditunjukkan dalam kisah keseharian mereka. Berikut, sifat-sifat teristiadat yang dimiliki maka dari itu para rasul.

1. Siddiq

Siddiq mempunyai keefektifan ialah benar. Maksudnya ialah masing-masing perkataan yang diucapkan atau disampaikan oleh nabi sifatnya selalu benar. Baik sopan dalam menganjurkan wahyu yang sumbernya berusul Allah SWT maupun benar dalam perkataan-bacot yang memiliki gayutan dengan permasalahan dunia.

Siddiq menjadi salah satu sifat yang terlazim bagi para rasul ini juga telah dibenarkan di dalam Al-Qur’an. Salah satunya yakni surah Maryam ayat 41,

وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ إِبْرَاهِيمَ ۚ إِنَّهُ كَانَ صِدِّيقًا نَبِيًّا

Artinya: “Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Kitab (Al-Qur’an), sesungguhnya dia ialah koteng yang adv amat membenarkan, seorang Rasul,”

Kata Siddiq dalam konteks kebiasaan khusus yang dimiliki para nabi kembali disinggung dalam surah Maryam ayat 50,

وَوَهَبْنَا لَهُمْ مِنْ رَحْمَتِنَا وَجَعَلْنَا لَهُمْ لِسَانَ صِدْقٍ عَلِيًّا

Artinya: “Dan Kami anugerahkan kepada mereka sebagian terbit rahmat Kami dan Kami jadikan mereka biji pelir tutur yang baik dan mulia.”

Maka bermula itulah, bukan mungkin bagi para rasul untuk memiliki sifat perumpamaan penipu.

2. Amanah

Sifat terlazim kerjakan para rasul nan selanjutnya adalah amanah yang artinya adalah dapat dipercaya. Para rasul senantiasa menjaga diri terbit segala perbuatan dosa bikin menjaga ajudan umat atas dirinya.

Bukti bahwa para utusan tuhan punya resan yang amanah ditunjukkan melalui surah An Nisa ayat 58,

۞ إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ ۚ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا

Artinya: “Sepatutnya ada Allah menyuruh dia menyampaikan deklarasi kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh anda) apabila menetapkan hukum di antara makhluk supaya kamu menetapkan dengan adil. Sebenarnya Allah memberi pengajaran yang seutuhnya kepadamu. Sepantasnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”

komik 100 kebiasaan nabi - sifat wajib rasul

Dengan demikian, bukan-bukan bagi para rasul bakal melakukan keadaan-hal yang seleweng.

3. Tablig

Tablig yakni sifat wajib untuk para rasul yang memiliki makna yakni menyampaikan ramalan. Kerumahtanggaan menjalankan tugas kerasulannya, seorang rasul wajib membentangkan nubuat nan harus diimani oleh umat anak adam.

Wahyu yang mutakadim disampaikan oleh para rasul tersebut bisa berupa pengetahuan, syariat, maupun pedoman, ataupun risalah kenabian yang bukan. Sekalipun wahyu yang disampaikannya tidak mudah alias bukan sesuatu yang mendinginkan, para rasul akan senantiasa menyampaikannya minus mengurangi satu fonem juga sesuai dengan surah Al Maidah ayat 67,

۞ يَا أَيُّهَا الرَّسُولُ بَلِّغْ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ ۖ وَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسَالَتَهُ ۚ وَاللَّهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ

Artinya: Duhai Rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika tidak anda bakal (apa yang diperintahkan itu) berarti engkau tidak menyampaikan amanat-Nya. Dan Allah memelihara engkau berbunga (gangguan) manusia. Sungguh, Allah enggak memberi petunjuk kepada makhluk-orang kafir.

Maka dari itu kebiasaan bukan-bukan bagi rasul merupakan kitman atau menyembunyikan. Lain suka-suka wahi yang disembunyikan atas alasan pribadi atau pun maslahat yang lainnya.

4. Fatanah

Rasam wajib buat para rasul yang bungsu merupakan fatanah yang artinya yaitu pandai, cerdas, dan bijaksana. Sebagai utusan Allah SWT bakal umat turunan, para rasul mampu untuk mencerna berbagai permasalahan umat sekaligus mengasihkan jalan keluarnya.

Almalik SWT memberikan kemampuan kepada para nabi dalam menyampaikan ajaran di antara kaumnya. Termasuk momen berargumentasi menghadapi kabilah yang menentang ajarannya sebagai halnya disinggung n domestik surah Al An’am ayat 83,

وَتِلْكَ حُجَّتُنَا آتَيْنَاهَا إِبْرَاهِيمَ عَلَىٰ قَوْمِهِ ۚ نَرْفَعُ دَرَجَاتٍ مَنْ نَشَاءُ ۗ إِنَّ رَبَّكَ حَكِيمٌ عَلِيمٌ

Artinya: “Dan itulah keterangan Kami yang Kami berikan kepada Ibrahim kerjakan menghadapi kaumnya. Kami tinggikan derajat siapa yang Kami kehendaki. Sesungguhnya Tuhanmu Mahabijaksana, Maha Mengetahui.”


Aturan Tidak-tidak RASUL

sifat wajib rasul

http://www.pexels.com

Resan bukan-bukan kerjakan Rasul artinya aturan yang lain kelihatannya ada dalam diri utusan tuhan. Karena, Nabi adalah manusia yang dipilih oleh Tuhan yang dan diberikan tugas kerjakan menyampaikan seluruh risalah-Nya cak bagi mengajak umat individu beriman kepada Allah SWT. Sifat mustahil bagi para rasul ini ada empat yakni kidzib, khianah, Kitman, dan pula baladah. Berikut empat sifat mustahil bagi rasul nan wajib untuk diketahui:

1. Kidzib

Al-Kidzib artinya yakni berdusta. Tidak-tidak bagi utusan tuhan lakukan melakukan dusta atau bohong. Semua bacot dan lagi perbuatan rasul tidak pernah palsu dan mengada-suka-suka. Keadaan ini telah ditegaskan melalui surah an-Najm: 2-4, berikut ini:

مَا ضَلَّ صَاحِبُكُمْ وَمَا غَوَىٰ . وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَىٰ . إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَىٰ

Artinya: “Kawanmu (Muhammad) enggak sesat dan tak (pun) keliru, dan tidaklah nan diucapkan itu (al-Qur’ān) menurut keinginannya lain lain (al-Qur’an) yaitu wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” (QS. an-Najm: 2-4)

2. Khianah

Khianah, artinya ialah mustahil bagi rasul bagi berkhianat. Semua nan diamanatkan kepadanya pasti akan dilaksanakan. Kejadian ini telah dijelaskan di dalam surat al-An’am ayat 106:

اتَّبِعْ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ وَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِينَ

Artinya: “Ikutilah apa nan telah diwahyukan kepadamu (Muhammad), lain ada Tuhan selain Dia, dan berpalinglah dari orang-orang musyrik.” (QS. al-An’am: 106).

merindu baginda nabi - sifat wajib rasul


3, Kitman

Kitman, berguna mustahil kalau rasul menyembunyikan kebenaran. Setiap firman yang utusan tuhan terima dari Allah SWT karuan akan disampaikan kepada para umatnya. Keadaan ini pula telah disebutkan dalam surat al-An’am ayat 50:

قُلْ لَا أَقُولُ لَكُمْ عِنْدِي خَزَائِنُ اللَّهِ وَلَا أَعْلَمُ الْغَيْبَ وَلَا أَقُولُ لَكُمْ إِنِّي مَلَكٌ ۖ إِنْ أَتَّبِعُ إِلَّا مَا يُوحَىٰ إِلَيَّ ۚ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الْأَعْمَىٰ وَالْبَصِيرُ ۚ أَفَلَا تَتَفَكَّرُونَ

Artinya: “Katakanlah (Muhammad), Aku tidak mengatakan kepadamu bahwa perbendaharaan Allah suka-suka padaku, dan aku tidak memafhumi yang gaib dan aku tidak (lagi) mengatakan kepadamu bahwa aku malaikat. Aku hanya mengikuti apa nan di wahyukan kepadaku. Katakanlah, Apakah sama hamba allah nan buta dengan anak adam nan mematamatai? Apakah kamu tidak ki memenungkan(nya).” (QS. al-An’am: 50)

4. Baladah

Baladah berguna tidak-tidak apabila nabi itu bodoh. Rasulullah memanglah adalah orang yang ummi (tak bisa membaca dan menulis) tetapi beliau diberikan anugerah kecerdasan yang luar jamak dari Yang mahakuasa SWT.


Cerita Utusan tuhan

sifat wajib rasul

http://www.pexels.com

1. Sidiq

diriwayatkan Imam Tirmizi berusul Abdullah bin Hamsa bahwa anda berkata :

“Aku hubungan mengadakan transaksi jual beli dengan Rasulullah sebelum dia diutus sebagai koteng Nabi. Lalu aku masih membawa piutang dia dan aku berjanji akan membayarnya di tempat yang sama, cuma aku lupa. Setelah tiga hari aku pulang ingatan, lampau aku datang ke tempat yang telah saya janjikan dan ternyata beliau ada di situ,” katanya.

Nabi SAW bersabda, “Aduhai anak cukup umur, dia sudah menyiksa aku, aku di sini sejak tiga hari yang lalu cak bagi menunggumu,” katanya.

Keterbukaan dalam tiap-tiap perkataannya malah telah dicontohkan jauh sebelum Utusan tuhan Muhammad SAW lahir, merupakan di masa Nabi Ismail AS. Kisah ini diabadikan juga internal Alquran surat Maryam ayat 54.

وَاذۡكُرۡ فِى الۡـكِتٰبِ اِسۡمٰعِيۡلَ‌ ۚاِنَّهٗ كَانَ صَادِقَ الۡوَعۡدِ وَكَانَ رَسُوۡلًا نَّبِيًّا‌

“Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia ialah koteng nabi dan nabi.”

Menurut Kata tambahan Al-Wajiz dari catatan Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pandai fiqih serta adverbia dari Suriah, ayat ini menceritakan perihal Rasul Ismail bin Ibrahim yang jujur atas setiap perkataannya.

Keadaan tersebut meliputi janjinya nan dibuat bersama dengan Allah SAW kepada Nabi Ibrahim AS ketika bertaki kepada dirinya sendiri untuk mengelus dada atas rencana penyembelihan dirinya yang akan dilakukan oleh sang ayah, sebagai halnya dalam Ash-Shaffat:102

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يٰبُنَيَّ اِنِّيْٓ اَرٰى فِى الْمَنَامِ اَنِّيْٓ اَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرٰىۗ قَالَ يٰٓاَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُۖ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيْنَ

  1. Maka detik anak asuh itu sampai (lega umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, “Duhai anakku! Sesungguhnya aku berangan-angan bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!” Anda (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku! Lakukanlah segala yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Sang pencipta engkau akan mendapatiku termasuk orang yang panjang usus.”

Nabi Ismail AS menetapi janjinya, dan mengasihkan akomodasi bagi ayahnya untuk mengamalkan penyembelihan.

Sebuah musibah terberat yang menimpa seseorang. Kemudian Allah memberikan adat
nubuwwah
(kenabian) dan risalah (kerasulan), yang adalah enak paling yang Allah berikan kepada hambaNya serta menjadikannya andai turunan yang berada puas strata termulia dari para anak adam.

2. Amanah

Ketika privat Perang Khaibar, Rasul SAW serta pasukan mukmin berada di internal keadaan yang sangat elusif. Sedemikian sulitnya, hingga mereka terdesak harus memakan daging dari satwa yang dianggap makruh untuk bertahan hidup. Demikianlah peristiwa angkatan muslim pada detik itu.

Tatkala itu, koteng lelaki datang dan menghadap Rasul SAW. Ia berucap, “Aduhai Rasulullah! Aku ialah seorang Yahudi dan mengembala merupakan pekerjaanku. Aku medium mengapalkan domba-kambing kibas orang Yahudi nan ingin aku kembalikan kembali kepada pemiliknya. Kini, aku ingin ia menguraikan kepadaku akan halnya hakikat Islam. Sehingga aku bisa berbangga menjadi seorang Muslim.”

Nabi SAW kemudian memandangnya dengan penuh rasa welas asih. Lampau, kamu mengajarkan mengenai Islam sampai dua kalimat syahadat kepadanya.

Sehabis memeluk agama Islam, lelaki tersebut menghindari dan bukan lama kemudian pun lagi ke sisi Rasulullah dengan mengirimkan banyak domba.

“Wahai Rasulullah! Ini adalah domba-kambing kibas insan-orang Ibrani yang sekarang semenjana bergumul denganmu. Sekarang ia dan armada Muslimin menengah kesulitan. Menurutku, ambillah kambing arab-biri-biri ini misal harta gasakan perang, sehingga kesulitan ini dapat terlewati.” jelasnya.

Utusan tuhan SAW suntuk menatapnya dan bersabda, “Wahai Fulan! Khianat dalam amanah merupakan sebuah dosa besar kerumahtanggaan agama Islam. Sekarang kamu yaitu koteng Muslim maka kamu harus menjalankan petunjuk Selam dan menjaga amanah ialah sesuatu yang wajib. Maka pergilah engkau ke Pertahanan Khaibar dan kembalikanlah kambing arab-domba ini kepada pemiliknya!”

3. Tabligh

Dalam sebuah hadis yang diriwayatka makanya Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa Aisyah RA pernah berkata: “Peristiwa sediakala turunnya tanzil kepada Rasulullah SAW adalah diawali dengan Ar-ru’yah ash-shadiqah (mimpi yang benar) di dalam tidur. Tidaklah Beliau berfantasi, kecuali yang Beliau lihat ialah sesuatu nan menyerupai belahan semarak Shubuh. Dan di privat dirinya dimasukkan perasaan untuk selalu ingin menyendiri.”

Sesudah mendapatkan impi itu, Rasulullah SAW memutuskan bagi memencilkan ke Gua Hira cak bagi bertempat diri. Engkau melakukan ibadah di internal sana pada setiap malam sepanjang hingga beberapa hari. Sebatas lega 17 Ramadhan, datanglah malaikat Roh kudus menemuinya.

Seperti mana dikatakan makanya Aisyah RA, malaikat Roh kudus nomplok ke Rasulullah sembari merenjeng lidah “Iqra”. Kemudian Rasulullah SAW menjawab “aku enggak bisa mendaras”. Sangat, malaikat pun mengganjur serta menghampari Rasulullah SAW hingga beliau merasa kesulitan.

Kemudian malaikat nomplok kembali kepada Rasulullah SAW dan bertutur “Iqra”. Dan beliau kembali pun menjawab “aku lain bisa membaca”. Kemudian malaikat menyentak lagi dan mendekap Rasulullah SAW hingga ketiga kalinya hingga beliau merasa kesulitan.

Kemudian malaikat Roh kudus menyuruh beliau membaca kopi Al-Alaq ayat 1-5:

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ. خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ. اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ. الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ. عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ

Artinya: “Bacalah dengan (menyapa) etiket Tuhanmu yang menciptakan. Beliau telah menciptakan manusia berpangkal secabik darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran qalam (pen). Dia mengajar kepada orang apa yang tidak diketahuinya.”

Sehabis Rasulullah SAW berakibat mendaras pustaka surat tersebut dengan lancar, si malaikat Jibril sekali lagi meninggalkannya pergi. Kemudian Rasulullah SAW pulang dengan hal kalut dan menggigil seperti mana demam.

Setelah sampai di rumah, Rasululah SAW menunangi tolong Khadijah cak bagi menyelimutinya. Lalu, Rasulullah SAW menceritakan barang apa yang telah dialaminya kepada Khadijah cak sambil berkata, “Wahai Khadijah, apa yang terjadi denganku? Alangkah aku merasa sano atas diriku sendiri.”

Lalu, Khadijah menjawab, “Tidak, bergembiralah engkau. Demi Halikuljabbar, Allah selamanya bukan akan mengotorkan engkau. Sepantasnya ia selalu menyambung tali persaudaraan, pelalah mengaku insan yang kesusahan, selalu mengupayakan apa nan diperlukan, selalu menghormati tamu dan membantu derita orang yang membela validitas.”

Berasal peristiwa tersebut Nabi Muhamad SAW dikukuhkan statusnya menjadi koteng Nabi. Dengan ini, kamu menerima perintah kerjakan menyampaikan dan mendakwahkan agama Islam bagi seluruh umat bani adam.

4. Fathanah

Diriwiyatkan dari Ali kacang Tepung Thalib bahwa detik pasukan Islam dan legiun suku Qurais sedang bersiap bakal persabungan di daerah Badar, Rasulullah SAW mencari informasi berpokok dua orang pemuda yang menyediakan air mereguk cak bagi barisan suku Qurais perihal kondisi berusul pasukan mereka. Beliau menanya perihal lokasi perkemahan tentara suku Qurais. Mereka pun menjawab,”Mereka mampu di balik bukit pasir ini, di bibir leger yang minimal ujung.”

Kemudian Rasulullah SAW menanyakan perihal jumlah barisan suku Qurais. Kedua pemuda itu tertumbuk pandangan kebingungan. Para sahabat pun dibuat tidak sabar oleh sikap kedua makhluk tersebut. Meski begitu, plong akhirnya mereka menjawab,”Besaran angkatan kami banyak sekali.” Rasulullah bertanya lagi,”Ya, jumlahnya berapa?” Jawaban mereka pun tetap sama seperti jawaban yang mula-mula.

Akhirnya, Rasulullah SAW mengganti pertanyaannya untuk kedua jejaka itu, “Berapakah jumlah unta dan kambing yang mereka sembelih setiap harinya?” Mereka saja menjawab bahwa pada tiap harinya pasukan suku Qurais menzabah kambing minus lebih 10 ekor. Mengetahui kejadian tersebut, Rasulullah SAW memprediksikan jumlah pasukan kutub seputar seribu orang. Tiap satu wedus diberikan bagi seratus pasukan. Beliau pun akhirnya tahu kemujaraban musuh nan senyatanya.

Itulah pelecok satu bukti kecerdasan dari Rasulullah SAW. Masih banyak lagi bukti kecerdasan Rasulullah SAW dalam rataan lainnya nan  menjadi faktor kesuksesan beliau dalam melaksanakan misi kerasulannya.

Baca pun :

  • Muhasabah merupakan Koreksi Diri internal Selam, Simak Penjelasannya!
  • Pengertian Ijma dan Qiyas Beserta Spesies dan Contohnya
  • Pengertian Tasawuf: Rekaman, Prinsip, Dasar dan Susuk Ajaran
  • Spesies-Tipe Harakat dan Cara Melafalkannya
  • Pengertian Adab dan Model Adab dalam Atma Sehari-hari

ePerpus adalah layanan taman pustaka digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir bikin memudahkan kerumahtanggaan ikutikutan persuratan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami membentangi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah.”

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan taktik dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersuguh kerumahtanggaan platform Android dan IOS
  • Cawis fitur admin dashboard untuk meluluk laporan analisis
  • Laporan statistik cermin
  • Permohonan aman, praktis, dan efisien

Source: https://www.gramedia.com/literasi/sifat-wajib-rasul/

Posted by: gamadelic.com