Sifat Wajib Allah Ada Berapa

3
menit

Sepenuhnya seorang mukminat yakni sira nan mempelajari agama Islam dengan benar. Pelecok satunya, dengan mengerti sifat terbiasa Allah Swt. sebagai si pencipta, Property People!

Berbeda dengan

asmaul husna

yang terdiri dari 99 angka, aturan perlu yang dimiliki oleh Allah Swt. namun ada 20 poin.

Mempelajari dan memafhumi sifat-sifat wajib tersebut yakni salah suatu mandu lakukan seorang muslim untuk mempelajari mantra ketauhidan.

Sebagai halnya kita ketahui, tauhid ialah pilar penting intern dalam wahi agama Islam.

Melintasi tauhid, kita belajar bagaimana cara beriman kepada Sang pencipta sebagaimana keadaan tersebut tercantum dalam damai Islam.

Simak kebiasaan wajib Almalik dan maknanya berikut ini, ayo!

20 Sifat Wajib Sang pencipta dan Artinya

1. Wujud (Terserah)

Wujud


merupakan sifat wajib Almalik yang pertama. Kemujaraban berpokok


Wujud


adalah ‘suka-suka’ yang signifikan yakni zat nan pasti ada, berdiri koteng, enggak diciptakan maka dari itu siapapun, dan lain ada tuhan selain Dia.

Rasam ini tercermin intern firman Allah Swt. n domestik bilang ayat berikut ini:

• “Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya n domestik enam masa, kemudian Anda bersemayam di atas ‘Arsy. Bagimu tidak ada sendiri pun juru selamat maupun pemberi syafaat selain Ia. Maka apakah kamu enggak menuding?” (QS. As-Surau: 4)
• “Sesungguhnya, Aku ini Allah, tak cak semau tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan laksanakanlah salat cak bagi mengingat Aku.” (QS. Ta-Ha: 14)

2. Qidam (Tadinya/Terdepan)

Qidam


artinya adalah ‘terdahulu’ yang berjasa Allah Swt. yaitu sang penyusun yang ada terlebih dahulu berpunca yang diciptakannya.

Dengan demikian, maka bukan ada yang terdahulu sebelum Sang pencipta Swt. di dunia ini.

Begitu juga Tuhan Swt. berfirman n domestik Al-Qur’an:

• “Dialah Nan Tadinya, Yang Akhir, Nan Zahir, dan Yang Batin; dan Kamu Maha Mengetahui apa sesuatu.” (QS. Al-Hadid: 3)

3. Baqa’ (Kekal)

Baqa’


artinya adalah ‘kekal’ nan bermanfaat Allah Swt. Maha Kekal, bukan akan punah alias binasa.

• “…apa sesuatu pasti binasa, kecuali Almalik. Segala keputusan menjadi wewenang-Nya, dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan.” (QS. Al-Qasas: 88)

4. Mukhalafatu Lil Hawaditsi (Berbeda Dengan Manusia Ciptaannya)

Sebab Allah Swt. merupakan sang pencipta yang menciptakan standard semesta beserta isinya, maka Tuhan pasti berbeda dengan apapun yang dia ciptakan.

Tidak ada satupun makhluk yang sebanding atau menyerupai jalal-Nya.

Peristiwa tersebut dijelaskan internal ayat-ayat Al-Qur’an berikut ini:

• “Dan tidak terserah satupun yang setara dengan Dia.” (QS. Al-Tahir: 4)
• “Bukan cak semau sesuatu juga nan serupa dengan Kamu. Dan Dia Nan Maha Mendengar, Maha Melihat.” (QS. Asy- Syura: 11)

5. Qiyamuhu Binafsihi (Berdiri Sendiri)

Yang mahakuasa Swt. bersimbah sendiri, tidak bergantung terhadap siapapun, dan tak membutuhkan bantuan berpunca siapapun.

• “…sungguh Allah Maha Berpunya tidak memerlukan sesuatu pecah seluruh kalimantang.” (QS. Al-’Ankabut: 6)

6. Wahdaniyah (Esa/Partikular)

Umat muslim memercayai bahwa Halikuljabbar Maha Esa alias khas, artinya Dia adalah satu-satunya yang mahakuasa penyusun alam semesta.

• “Jika pada keduanya di langit dan di bumi ada Tuhan-Sang pencipta selain Allah, tentu keduanya telah binasa. Maha Zakiah Allah nan n kepunyaan ‘Arsy, dari apa yang mereka sifatkan.” (QS. Al-Anbiya: 22)

7. Qudrat (Berkuasa)

Yang mahakuasa Maha Kuasa atas apapun dan tidak suka-suka satupun nan bisa menandingi kekuasaannya.

• “Sesungguhnya Tuhan berhak atas segala sesuatu.” (QS. Al-Baqarah: 20)

10. Iradat (Berkehendak)

Setiap hal nan ada di umbul-umbul sepenuh ini melanglang atas kehendak Yang mahakuasa Swt., maka apabila Dia berkehendak tak ada satupun yang bisa mencegah-Nya.

• “Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menuntut sesuatu Beliau hanya berkata kepadanya, ‘Jadilah!’ Maka jadilah sesuatu itu.” (QS. Ya-Sin: 82)

9. Ilmun (Mengetahui)

Sang pencipta Swt. Maha Mengarifi atas segala sesuatu, baik yang terlihat maupun bukan terpandang.

• “Dan sungguh, Kami telah menciptakan basyar dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” (QS. Qaf: 16)

10. Hayat (Spirit)

Allah Swt. mempunyai rasam spirit. Anda tidak akan pertalian binasa, sebab dia kekal selamanya.

• “Dan bertawakallah kepada Allah yang Maha Hidup, Yang tidak sirep, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya…” (QS. Al-Furqan: 58)

11. Selaras’ (Mendengar)

Yang mahakuasa Swt. Maha Mendengar setiap hal nan diucapkan maupun nan disembunyikan.

• “…Dan Allah Maha Mendengar, Maha Mencerna.” (QS. Al-Ma’idah: 76)

12. Basar (Mengawasi)

Tidak ada yang Maha Mengawasi selain Halikuljabbar Swt., karena apapun yang suka-suka di dunia tidak luput bermula penglihatan-Nya.

• “…Dan Sang pencipta Maha Mematamatai segala yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hujurat: 18)

13. Qalam (Berujar)

Allah Swt. berfirman melalui kitab-kitab yang diturunkan kepada para nabi-Nya untuk umat manusia.

• “Dan ketika Musa datang untuk munajat pada tahun yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman serta merta kepadanya…” (QS. Al-A’raf: 143)

14. Qadiran (Berkuasa)

Setiap hal nan terserah di alam sepenuh mampu dalam pengaturan Almalik Swt. sebagai Yang mahakuasa perakit umbul-umbul.

• “…sepatutnya ada Almalik berwajib atas segala sesuatu.” (QS. Al-Baqarah: 20)

15. Muridan (Menuntut)

Selain berperilaku Maha Berkehendak, Allah Swt. juga memiliki adat Maha Menghendaki yang menyatu dengan sifat


iradat

.

• “…sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang ia kehendaki.” (QS. Hud: 107)

16. Aliman (Memaklumi)

Allah Swt. memiliki kebiasaan Maha Mengetahui, artinya Ia mengarifi apa doang sebagaimana dijelaskan kerumahtanggaan Al-Qur’an.

• “…dan Halikuljabbar maha mengerti segala sesuatu.” (QS. An-Nisa: 176)

17. Hayyan (Atma)

Mirip dengan kebiasaan


umur


yang berarti hidup,


hayyan


yaitu sifat Almalik yang signifikan Maha Hidup.

18. Sami’an (Mendengar)

Allah Swt. Maha Mendengar, maka mustahil cak bagi-Nya untuk tidak mendengar apa keadaan.

19. Bashiran (Mengawasi)

Yang mahakuasa Swt. berperangai Maha Mengawasi, mustahil untuk-Nya bikin tidak mengaram atau buta atas segala keadaan.

20. Mutakalliman (Berfirman/Bersuara-Pengenalan)

Mutakalliman


pun berarti berfirman ataupun berujar-kata, maka Allah adalah Maha berkata dan mustahil baginya bakal bisu.

Klasifikasi Sifat Teradat Almalik

Dalam buku
Akidah dan Kesusilaan
maka dari itu Taofik Yusmansyah, sifat terbiasa Tuhan diklasifikasikan ke intern empat kategori, yakni:

1. Kebiasaan Nafsiyah

Dalam sifat-rasam wajib Allah Swt., beberapa di antaranya berhubungan dengan zat Allah yang kemudian diklasifikasikan menjadi sifat nafsiyah.

Rasam nafsiyah doang terdiri bersumber suatu saja, yakni adat Wujud.

2. Sifat Salibyah

Salbiyah adalah kerubungan sifat-sifat wajib yang belaka dimiliki maka itu Allah Swt. saja, yakni Qidam, Baqa, Mukhlafatul lil hawadisi, Qiyamuhu binafsihi, dan Wahdaniyah.

3. Sifat Ma’ani

Sifat yang tergolong kerumahtanggaan kategori Ma’ani merupakan sifat-rasam yang berhubunga dengan niat Allah Swt, adalah Qudrat, Iradatul, Imu, Nyawa, Setinggi, Basar, dan Kalam.

4. Resan Ma’nawiyah

Ma’nawiyah yaitu kategori resan-sifat wajib Allah yang berkaitan dengan sifat ma’ani.

Sifat-aturan ma’ani terdiri dari Qadiran, Muridan, Aliman, Hayan, Sami’an. Basiran. Mutakaliman.

***

Moga berjasa, Property People.

Simak informasi menyedot lainnya di
Google News

Berita 99.co Indonesia.

Kunjungi

www.99.co/id

dan

rumah123.com

untuk menemukan hunian impianmu dari masa ini.

Dapatkan kemudahan cak bagi memenuhi kebutuhan properti, karena kami selalu

#AdaBuatKamu
.

Kunjungi berbunga waktu ini dan temukan hunian favoritmu, pelecok satunya
Griya Reja Residence!