Sebutkan Suku Bangsa Di Indonesia

Tungkai di Indonesia
tersebar di seluruh daerah belahan Indonesia baik di pedalaman maupun perkotaan. Sebagai negara kepulauan dengan total 34 Provinsi, maka dahulu wajar takdirnya Indonesia menyimpan beraneka ragam keunikan kaki kewedanan.
Berjenis-jenis tungkai ini mewujudkan Indonesia terlampau berlambak akan budaya provinsi yang silam mulia. Penyebaran suku-suku ini sangat dinamis sebab banyak dari mereka yang berpindah berasal satu daerah ke area lain. Hal ini tak susah mewujudkan adanya pertengkaran takdirnya antar suku tidak memuliakan satu sekelas lain.
35 Suku di Indonesia Beserta Asalnya :
Indonesia n kepunyaan ratusan Suku, berikut ini nama nama Tungkai Nasion di Indonesia dan daerah asalnya.
1. Suku Aceh.

Dari daerah paling barat, Indonesia mempunyai Suku Aceh nan sangat menerungku. Keanggunan budaya yang dimiliki mulai dari disko hingga alat musik sangat menakjubkan. Di Provinsi Aceh tak cuma memiliki satu tungkai, sahaja sangat bineka. Diantaranya merupakan Tungkai Gayo, Suku Sigulai, Suku Kluet, Suku Simelue dan suku lainnya. Agama Islam yang kental sangat terkenal di limbung suku-suku Aceh.
Di abad ke 16 Suku Aceh berharta dalam posisi yang sangat menguntungkan, dan dilanjutkan hingga abad ke 17. Dalam daya sejarah juga dituliskan bahwa Suku Aceh berperan terdahulu intern mengalahkan penjajah di masa Portugis dan Belanda.
2. Suku Batak.
Suku Batak yang terletak di Sumatera Lor juga bukan kalah menggandeng buat ditelisik kian jauh tentang kehadiran serta budayanya. Dengan tarian dan musik tradisional yang indah, Tungkai Batak juga berperan dalam memperkaya budaya bangsa.
Sumatera Utara juga memiliki Tungkai Batak dengan bineka macam, tiba semenjak Batak Karo, Batak Toba, Batak Mandailing dan lainnya. Kaki Batak juga sudah lalu tiba tersebar di seluruh Indonesia dan napas dengan kaki lain. Faktor nan menyebabkan persebaran ini adalah tuntutan jalan hidup alias permintaan pendidikan.
3. Suku Minangkabau.
Suku Minangkabau adalah salah satu kaki di Indonesia yang berasal dari Sumatera Barat maupun Padang. Tungkai ini adalah suku yang mempopulerkan goreng tidak cuma ke seluruh Indonesia namun hingga mancanegara. Rasa makanan yang dahulu tunggal membuat tungkai ini sangat terkenal tidak hanya di Sumatera Barat sahaja hingga ke seluruh pelosok nusantara.
Selain rasa makanan yang membangunkan selera, Suku Minangkabau lagi menyimpan kultur lainnya. Tari inai adalah salah suatu bukti Tungkai Minangkabau n kepunyaan potensial budaya yang sangat mulia dan terus dijaga keberadaannya.
Suku Minangkabau ataupun Minang dapat dibagi lagi dengan beragam nama, keseleo satunya yakni Suku Sikumbang, Tungkai Sikumbang, Suku Caniago dan lainnya. Perkembangan Agama Islam kembali menjadi suatu hal yang dominan di dalam Suku Minangkabau.
4. Tungkai Akit.
Suku selanjutnya nan berada di Wilayah Riau juga tidak kalah menganjur bagi dibahas dan dipelajari. Daerah Sumatera yang banyak mempunyai pangan tropis menjadikan suku-suku di Riau menjaga hutan dan hidup bersama alam. Suku lainnya nan tenar di Riau adalah Suku Anak Dalam, Kaki Melayu, Kaki Pangan, dan suku lainnya.
Tungkai Akit sendiri pecah berpokok Kabupaten Bengkalis yang memiliki budaya hingga rasam-istiadat yang harus diperhatikan dan dijaga kelestariannya. Talenta jawi yang kental plong suku-tungkai yang berbenda di Riau sedikit mengingatkan dengan bahasa Malaysia.
5. Suku Sakai.
Tungkai Sakai dari dari Kawasan Kepulauan Riau nan sangat kental dengan darah jawi. Suku Sakai koteng ialah kawin antara Suku Wedoid dan sekali lagi Kaki Minangkabau plong abad ke-16. Suku Sakai sukma berdampingan dengan suku yang lain di Kepulauan Riau termaktub dengan para pendatang yang berkreasi di provinsi tersebut.
6. Suku Kerinci.
Suku Kerinci berada di Provinsi Jambi, Sumatera dengan populasi yang cukup banyak dan tersebar di belahan Indonesia. Nama suku ini diambil pecah merek gunung di Jambi yang sangat terkenal yaitu Gunung Kerinci. Hal ini ternyata membuktikan adanya hubungan baik antara Jambi dan India yang sudah lalu dibangun sejak lama.
Asal mula nama Kerinci ternyata diberikan maka dari itu pengembara India yang menyekar ke Jambi bilamana itu. Suku Kerinci juga berkontribusi dalam memperkaya budaya Indonesia dengan disko tradisional hingga kebudayaan tak nan sangat beragam.
7. Suku Musi.
Daerah yang naik daun dengan alat pencernaan khas pempek ini dibuat dengan suntuk lezat oleh Tungkai Musi di Palembang, Sumatera Selatan. Suku Musi memiliki hubungan dengan Sungai Musi sebab suku ini hidup di tepian sungai sebagai jantung pergerakan ekonomi daerah.
Selain Suku Musi, Sumatera Selatan sekali lagi memiliki kaki tak seperti Tungkai Komering dan Suku Ogan. Suku Musi juga masih dipengaruhi oleh budaya Melayu yang sangat kental. Berbagai peradaban semenjak suku ini kembali dahulu indah dan beragam sehingga lebih memperkaya kebudayaan tradisional Indonesia.
8. Suku Jawi.
Kaki Melayu berada di Daerah Bangka Belitung, sebuah provinsi di gugusan pulau Sumatera. Ciri partikular melayu yang menonjol menandakan adanya Kerajaan Melayu puas zaman dahulu yang semangat di sekitar Sungai Siang bolong.
Provinsi Bangka Belitung adalah riuk satu provinsi nan berada di bawah pengaturan Kekaisaran Sriwijaya pada masa itu. Tidak heran jika pengaruh budaya jawi sangat kental dan terus dijaga sampai masa ini. Suku Melayu pun sudah start tersebar di seluruh Indonesia karena adanya acara transmigrasi dan urbanisasi.
9. Suku Serawai.
Provinsi Bengkubalu memiliki suku yang lain kalah spesifik dari area lainnya, yaitu Suku Serawai. Suku ini berlokasi di sekeliling Bengkulu Daksina dan menggudangkan berjuta keunikan yang ada. Suku Serawai enggak golongan suku nan mengisolasi diri atau hidup di dalam pedalaman.
Sehingga suku ini mampu berkomunikasi dan membaur dengan suku bukan yang ada di Bengkulu tertulis dengan Kaki Jawa atau kaki lainnya. Keistimewaan Suku Serawai juga dapat dilihat berasal pakaian tradisional atau kesenian tradisionalnya.
10. Suku Lampung.
Seperti namanya, Suku Lampung berada di Daerah Lampung maupun provinsi paling kecil ujung dari kepulauan Sumatera. Tungkai Lampung dibagi menjadi dua keberagaman adalah Sebatin dan Pepadun yang mempunyai perbedaan dialek privat berajar.
Suku ini juga tinggal populer n kepunyaan tamadun yang beragam seperti cemping pengayak. Kekuasaan Kekaisaran Sriwijaya yang kental akan melayu juga terpaut hingga Provinsi lampung pada abad ke-11. Maka dari itu tidak heran jikalau Suku Lampung juga mempunyai budaya melayu.
Rahim tradisional yang sangat populer pecah kaki ini yakni seruit yang terbuat bersumber tempoyak durian dan sambal terasi. Keadaan ini dapat menunjukkan bahwa kebudayaan tradisional yang dimiliki oleh Indonesia sangat berbagai ragam dan unik.
11. Suku Betawi.
Suku Betawi adalah salah satu tungkai yang ada di Indonesia dan berpangkal dari Pulau Jawa alias tepatnya dari DKI Jakarta. Sebagai kewedanan Ibukota, Suku Betawi n kepunyaan peranan terdepan intern memajukan kearifan budaya tradisional Indonesia.
Kaki Betawi sangat tenar sebab sering terkena sorotan media sebagai halnya misalnya ondel-ondel dan makanan kerak pelo. Kedua hal ini kerap ditemui pron bila programa-program besar baik di perkotaan atau di marginal Jakarta.
Selain itu Suku Betawi juga memiliki adat yang tinggal mengganjur dan solo. Misalnya pemberian roti berbentuk buaya ketika pihak lanang mau melamar wanita pujaan hati. Keunikan ini mengirimkan warna eksklusif untuk kebudayaan tradisional Indonesia yang beragam.
12. Suku Sunda.
Suku Sunda yang berasal dari Barat pulau Jawa atau Jawa Barat juga tidak kalah punya budaya individual. Suku ini merupakan suku dengan tingkat populasi nomor dua terbesar di Indonesia. Keunikan Suku Sunda bisa dilihat pecah alat musiknya yang sudah naik daun hingga ke Mancanegara yaitu, Angklung. Namun, selain Angklung ternyata Suku Sunda kembali mempunyai alat irama enggak adalah Karinding dan Kendang. Tungkai ini juga sudah tersebar di segala apa penjuru Indonesia baik karena faktor pekerjaan maupun faktor pendidikan.
Selain itu, Jawa Barat juga merupakan daerah nan diminati penduduk Indonesia untuk berlibur atau bermukim. Peristiwa ini mengakibatkan adanya persilihan budaya antar tungkai di Jawa Barat. Suku Sunda pula mempunyai bahasa individual yang disebut dengan Bahasa Sunda. Kultur unik dan beragam dari Suku Sunda telah seharusnya dijaga dan dipelihara keberadaannya.
13. Baduy.
Suku Baduy terdapat di Wilayah Banten dan terdiri dari dua keberagaman merupakan Suku Baduy dalam dan Suku Baduy luar. Suku Baduy privat sekali-kali tidak berhubungan dengan orang asing dan hidup di pedalaman secara komunal. Hidup di dalam hutan bersama pan-ji-panji merupakan keseleo suatu hal unik budaya Indonesia. Namun Kaki Baduy luar waktu ini sudjawaah mulai boleh beradaptasi dan bergabung bersama pemukim lainnya di Banten.
Pilihan hidup dan leluri bermula Tungkai Baduy dalam seharusnya tidak dijadikan halangan kerumahtanggaan menyorongkan kultur Indonesia. Peristiwa ini sepatutnya dilestarikan dan didukung keberadaannya cak bagi memperkaya nilai tradisional.
14. Tungkai Samin.
Suku Samin nyawa di distrik Jawa Perdua dan tersohor intern perjuangannya mengimbangi kolonialisme Belanda. Suku Samin ialah suku yang dulu dipimpin maka dari itu Samin Surosentiko sehingga disebut bak Suku Samin.
Selain itu di Jawa Tengah juga mempunyai suku tak seperti Suku Karimun dan Suku Jawa yang tersebar luas. Peradaban Suku Samin lagi sangat bervariasi dan harus cangap kita ajar kelestariannya.
14. Jawa.
Daerah Tersendiri Yogyakarta memiliki suku nan sangat dominan merupakan Suku Jawa. Suku Jawa ialah suku terbesar di Indonesia oleh sebab itu pada masa transmigrasi Suku Jawa menjadi bulan-bulanan pemindahan. Tidak heran jika Suku Jawa bimantesa ditemui di seluruh pelosok Indonesia bahkan Mancanegara.
Suku Jawa juga merupakan kaki nan menjadi wulan-bulanan para kolonial belanda dalam membangun infrastruktur. Misalnya pembangunan Perkembangan Daendels yang memakan sasaran sangat banyak pada musim penjajahan Belanda.
Suku Jawa pula memiliki banyak kultur tradisional seperti nada, ajojing, hingga kisah rakyat. Suku ini lagi memiliki aksara Jawa yang bisa digunakan dalam menulis seperti layaknya abjad. Keunikan ini agar dijaga dan tak diabaikan untuk kemajuan tamadun Indonesia yang lebih baik.
15. Suku Madura.
Suku Madura terletak di Pulau Madura yang ialah bagian dari Provinsi Jawa Timur. Keberadaan Suku Madura makin memperkaya kultur Indonesia dengan segala nilai-nilai tradisional nan dibawanya.
Keunikan tersebut berupa dansa tradisional, musik tradisional, hingga kisahan rakyat bersopan santun Madura. Keunikan lain lagi ditampilkan masyarakat Madura dalam bentuk makanan yaitu Sate Madura yang rasanya sangat ki berjebah akan bumbu bin. Kurnia dari Tungkai Madura sudah kiranya untuk dijaga dan diperhatikan sehingga peradaban tetap terjaga.
16. Suku Bali Aga.
Keindahan Pulau Bali memang sudah tidak diragukan lagi, banyak wisatawan asing maupun mancanegara datang menyadran ke pulau ini. Ketampanan yang ditawarkan tidak terlepas dari tamadun makanya suku yang suka-suka di Bali.
Suku Bali ataupun terkenal dengan Suku Bali Aga yakni salah suatu suku yang masih ki berjebah di Bali. Kaki ini sekali lagi dianggap laksana suku mula-mula di Bali dari pengaruh Kerajaan Majapahit. Mayoritas Suku Bali beragama Hindu sebab kekuasaan Kerajaan Hindu Majapahit yang masih mengental.
Tarian kecak dan pergelaran enggak merupakan hasil seni dari Tungkai Bali Aga nan harus demap dipelihara. Sehingga nantinya zuriat kelak bisa tetap melihat kekayaan budaya Kaki Bali Aga di Indonesia.
17. Tungkai Bilik.
Kaki di Nusa Tenggara Barat ini bisa diartikan kerumahtanggaan bahasa area menjadi sesuatu yang literal. Kata Sak Sak diambil semenjak Kitab Kertagama dan menjadi etiket suku di Nusa Tenggara Barat. Suku yang tinggal di kawasan Nusa Tenggara Barat, selain sasak ada bukan seperti mana Tungkai Samawa, Suku Sumba, Suku Dongo dan lainnya.
Tungkai Bilik juga tidak kalah dalam berkontribusi terhadap kejayaan nilai tradisional di Indonesia. Banyaknya tarian tradisional dan lagu-lagu daerah dari Suku Tadir juga sangat menarik bakal dipelajari.
18. Suku Bima.
Kaki yang menghuni Nusa tenggara Timur biasa disebut andai Suku Bima. Suku ini mutakadim mewah sejak zaman Kekaisaran Majapahit semenjana jaya di area tersebut. Rimpu ialah ciri khas berbunga Tungkai Bima nan terdiri berasal sarung yang dijadikan seprai. Selain Suku Bima, di Nusa Tenggara Timur juga memiliki suku lain seperti Tungkai Ende, Suku Melus, Suku Helong dan Suku lainnya.
19. Dayak.
Suku yang meninggali Pulau Kalimantan biasa disebut pun bak Kaki Dayak. Suku ini tersebar di hampir pedalaman Pulau Kalimantan. Dengan hidup bersama alam, suku ini memasrahkan keunikan tersendiri. Suku lain yang berada di Pulau Kalimantan ialah suku Manyuke, Kaki Kayau dan suku Melayu-Pontianak.
Suku ini sama seperti suku lain, merupakan memiliki ponten tradisi leluhur nan terus mereka lestarikan. Kultur nan beragam lagi menjadi suatu nilai substansi yang terus mereka pegang tetap.
20. Suku Ot Danum.
Beraneka ragam kaki membuat Indonesia kian cantik dengan pesona tradisionalnya. Salah satunya merupakan Suku Ot Danum yang terletak di Kalimantan Tengah.
Suku Ot Danum sekali lagi spirit berdampingan dengan suku yang lain di Kalimantan Tengah sama dengan tungkai Dayak, Kaki Maanyan, dan Suku Ngaju. Suku Ot Danum sendiri terkenal dengan hidupnya nan rani di kaki pegunungan Schwaner, Kalimantan Paruh.
21. Tungkai Baris.

Kaki Leret terletak di daerah Kalimantan Selatan yang sangat asri dan sejuk. Lain semua Suku Banjar masih berdiam di Kalimantan Daksina, sisanya suka-suka yang berharta di perantauan kewedanan lain.
Umur Suku Derek sangat terkenal dengan kas dapur khasnya yaitu Soto Derek. Rasa soto yang kaya akan rempah Indonesia membuat suku ini dikenal hingga ke mancanegara. Kepopuleran Suku Banjar juga lain tanggal berpangkal kesenian sebagaimana tari tradisional dan sekali lagi kisah rakyat yang dimiliki.
22. Suku Tidung.
Kaki Tidung yakni salah satu suku yang hidup di Kalimantan Timur berdampingan dengan tungkai bukan. Diantaranya yakni Kaki Dayak, Suku Kutai, Kaki Bugis, dan kaki lainnya yang juga berkarisma di Kalimantan Timur.
Sediakala, suku ini adalah rakyat terbit Kerajaan Tidung nan menjadi objek lomba domba kolonial Belanda. Adat tradisional yang tersendiri lagi menjadi hal istimewa dari Tungkai Tidung di Kalimantan Timur. Kaki ini tidak atma di dalam pedalaman sehingga bisa diamati pecah dekat untuk mengetahui kegiatan sehari-masa.
23. Kaki Bulungan.
Tungkai Bulungan berkecukupan di Kawasan Kalimantan Lor yang diambil dari label kesultanan puas masa itu. Suku Bulungan roh bersama dengan suku lain di Kalimantan Lor seperti mana Tungkai Bugis, Tungkai Jawa, dan Suku Kebatinan.
Hayat di Kaki Bulungan sangat makmur akan biji luhur dan tradisi yang masih dipegang hampir. Enggak heran jika tungkai ini masih bersikukuh di tengah arus globalisasi yang semakin padat. Sepatutnya suku di Indonesia menginjak diperhatikan karena kalau tidak maka tidak heran jika nanti kaki tersebut tiba hilang.
24. Tungkai Minahasa.
Sulawesi juga bukan kalah dalam memperkenalkan keseleo satu suku terbesarnya yaitu Kaki Minahasa. Kaki Minahasa merupakan kaki yang memiliki populasi penduduk teratas di Sulawesi Utara. Tak sampai disitu, keunikan suku ini juga lewat beragam start berbunga pakaian tradisional, peranakan, hingga kesenian wilayah tradisional.
Semua ini tetap dipertahankan sebagai satu nilai tradisional nan baik di masyarakat Sulawesi Utara. Tungkai Minahasa juga subur nasib berdampingan dengan barang siapa baik itu suku enggak alias kaki pendatang.
25. Kaki Toraja.
Tungkai Toraja berpangkal dan beralamat pecah Area Sulawesi Barat dan Provinsi Sulawesi Selatan. Nama Toraja seorang memiliki artian orang di kewedanan atas yang diambil berpokok Bahasa Bugis.
Suku Toraja jelas memiliki beragam kebudayaan nan patut cak bagi diapresiasi dan dibanggakan. Tarian serta kesenian lainnya menciptakan menjadikan Suku Toraja banyak diliput media lokal maupun Internasional.
Selain itu, kaki ini juga tidak menutup diri sehingga bisa memanfaatkan teknologi dalam mempromosikan kesenian distrik Tungkai Toraja. Pelecok satu promosi yang dilakukan adalah penjualan kopi Toraja yang sangat terkenal menyentuh luar negeri.
26. Suku Mori.
Suku Mori berada di Kawasan Sulawesi Perdua dan masuk ke dalam Kabupaten Morowali Lor. Suku ini semangat mepet dengan suku lain seperti Suku Dompelas, Suku Toli-Toli dan kaki Pamona. Vitalitas tungkai ini sekali lagi tidak terpencil sehingga mampu untuk beradaptasi dengan renovasi teknologi nan terjadi bersumber masa ke perian.
Nilai tradisional yang dibawa oleh suku ini juga membuat Indonesia semakin produktif akan angka tradisional. Kaki Mori nan unik ini lagi menjadi daya tarik khusus bagi wisatawan bikin berkunjung ke Sulawesi Tengah.
27. Tungkai Buton.
Tungkai dari Provinsi Sulawesi Tenggara ini adalah garis zuriat rakyat Sultanat Buton sebelum kesultanan ini hancur sreg masa penjajahan. Selain karena Sulawesi Tenggara makmur akan hasil laut, Sulawesi Tenggara juga terkenal akan eksotisme Suku Button di kewedanan tersebut.
Wilayah kekuasaan Sultanat Buton menjadi sejumlah kabupaten terpisah di Sulawesi, termasuk Sulawesi Tenggara. Maka tak heran jika Tungkai Buton tersebar luas di seluruh kabupaten di Sulawesi. Kaki Buton juga sederajat sama dengan kaki lain yaitu memiliki kesenian dan bahasa daerah yang harus dipelihara dan dilestarikan.
28. Suku Bugis.

Tungkai Bugis permulaan mungkin sampai di Sulawesi Selatan melalui program migrasi pada musim itu. Suku ini termasuk dalam golongan Tungkai Melayu Deutro yang pertama kali menduduki kawasan Sulawesi Selatan.
Suku Bugis sendiri populer khusus dengan penampilan atau baju adat yang sangat menarik. Banyak wisatawan datang ke Sulawesi Kidul cak bagi melihat kegiatan Suku Bugis tersebut. Selain itu Suku Bugis juga terkenal dengan berbagai kandungan dan kesenian tradisional yang terlampau besar perut bakal dilewatkan.
29. Suku Gorontalo.
Tungkai Gorontalo merupakan masyarakat safi Provinsi Gorontalo atau Sulawesi Utara. Suku ini berdiam diri di Sulawesi Utara dan suntuk aktif dalam kegiatan bermasyarakat. Suku Gorontalo saat ini enggak belaka berada di Gorontalo namun ki berjebah di beberapa provinsi lainnya di Indonesia.
Tradisi unik terlihat ketika prosesi ijab nikah nan meratah biaya setakat beratus-ratus juta. Keunikan ini kiranya harus cinta dijaga secara runtuh temurun sehingga tidak lekang dimakan maka dari itu distribusi globalisasi dan zaman yang semakin berkembang pesat.
30. Suku Buru.
Suku Buru terdapat di Pulau Buru, Provinsi Maluku yang hidup secara berdampingan dengan tungkai lain di sana. Pulau Uber yang terkenal dengan wadah kerangkeng para pemikir negara momen masa kolonialis ternyata juga kaya akan nilai-angka kebudayaan tradisional.
Tungkai Uber mempunyai guna Orang Manjapada yang diambil berpokok bahasa daerah mereka. Suku ini juga memiliki pakaian tradisional, bahasa daerah, dan keistimewaan lain nan layak diapresiasi keberadaannya. Suku Uber lain hidup mengeluarkan diri sehingga wisatawan dapat berinteraksi dengan suku ini jika berada di Pulau Kejar.
Lihat juga : 34 Wilayah di Indonesia dan Ibukotanya
31. Suku Togutil.
Suku Togutil selayaknya tak terlalu suka ketika disebut sebagai togutil, sebab togutil punya makna negatif yaitu terbelakang. Kaki Togutil berada di Provinsi Maluku Lor dan hidup secara berdempetan dengan tungkai tidak di sekitarnya. Seperti Tungkai Halmahera, Tungkai Patani, alias kaki Morotai. Kaki Togutil merupakan suku yang hidup secara berpindah-pindah dari suatu hutan ke hutan yang enggak.
Mereka hidup dengan mengasingkan diri dan bersatu bersama alam di perdua hutan Maluku Utara. Doang hal ini tidak dapat dijadikan alasan bagi mengecilkan tungkai ini, sebab Kaki Togutil n kepunyaan nilai tradisionalnya sendiri.
32. Suku Dani.
Suku Dani fertil atau bertempat di Kawasan Papua Barat dan semangat bersama suku lainnya nan juga terkenal. Diantaranya adalah Suku Arfak, Tungkai Sentan, dan Suku Asmat, dan kaki pendatang lainnya.
Suku Dani telah terkenal sejak lama bagaikan para penanam yang memiliki alat pertanian yang baik. Mereka menjadikan lemak tulang sato nan kuat menjadi alat gawai ataupun alat bikin bertani. Tungkai ini juga dikenal dengan ganjur tradisional nan sangat unik khas masyarakat timur.
33. Kaki Asmat.

Suku nan mendiami ujung timur Indonesia adalah Suku Asmat yang terletak di Papua. Suku ini hidup bersama dengan suku lainnya yaitu Suku Sentani, Suku Tobati, dan kaki Amungme.
Tungkai Asmat dibagi ke dalam dua jenis, merupakan suku Asmat yang hidup di selingkung garis rantau dana nan hidup di dalam pedalaman pangan. Walaupun sama-setara dijuluki Suku Asmat, namun kedua suku ini memiliki tendensi hidup nan berbeda. Perbedaan ini terlihat berpangkal bahasa nan mereka gunakan serta kegiatan tradisional yang diselenggarakan.
Suku Asmat nan unik ini lagi berakibat memperkaya peradaban tradisional Indonesia yang seharusnya dijaga dan dilestarikan. Jangan setakat suku di Indonesia mengalami kepunahan sehingga keunikan Indonesia timbrung menghilang.
34. Wawonii.
Merupakan suku yang berasal dari Kab. Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara Barat. Semangat sehari-hari dari kaki ini adalah bertani secara tradisional, selain itu para penduduk rata-rata mengebumikan palawija lega eksploitasi lahan awal yang gelojoh disebut dengan istilah larowita (kebun paduan).
35. Toulour.
Suku Toulour pecah dari anak suku Etnik Minahasa, Toulour merupakan nama Desa nan ada di Kabupaten Minahasa. Bertambah tepatnya suku Toulour gemuk di sekeliling Danau Tondano sebatas ke daerah rantau Timur Minahasa.
Tabel Kaki Bangsa di Indonesia :
Selain 35 Suku di Indonesia nan telah dijelaskan di atas, berikut tabulasi rangkuman Suku di Indonesia.
No | Tera Suku | Kabupaten/Kota/Distrik/Pulau |
1 | Gayo | Aceh |
2 | Kluet | Aceh |
3 | Melayu Tamiang | Aceh |
4 | Sigulai | Aceh |
5 | Simeulue | Aceh |
6 | Tamiang | Aceh |
7 | Sekak | Bangka |
8 | Lom | Bangka Belitung |
9 | Baduy | Banten |
10 | Banten | Banten |
11 | Cikoneng | Banten |
12 | Osing | Banyuwangi Jawa Timur |
13 | Tionghoa Hakka | Belitung dan Kalimantan Barat |
14 | Bengkulu | Bengkulu |
15 | Enggano | Bengkulu |
16 | Kaur | Bengkulu |
17 | Lebong | Bengkulu |
18 | Merpas | Bengkulu |
19 | Rejang | Bengkulu |
20 | Semendo | Bengkulu |
21 | Serawai | Bengkulu |
22 | Muko-Muko | Bengkulu: Mukomuko |
23 | Donggo | Bima |
24 | Sambori | Bima |
25 | Samin | Blora Jawa Perdua |
26 | Basap | Bontang |
27 | Ekagi | area Paniai |
28 | Arab | DKI Jakarta |
29 | Gorontalo | Gorontalo |
30 | Betawi | Jakarta |
31 | Batin | Jambi |
32 | Jambi | Jambi |
33 | Kerinci | Jambi |
34 | Melayu Jambi | Jambi |
35 | Kubu | Jambi dan Sumatera Kidul |
36 | Banten | Jawa Barat |
37 | Cirebon | Jawa Barat |
38 | Sunda | Jawa Barat |
39 | Tionghoa Hokkien | Jawa dan Sumatera Utara |
40 | Jawa | Jawa Tengah |
41 | Kangean | Jawa Tengah |
42 | Karimun | Jawa Perdua |
43 | Samin | Jawa Tengah |
44 | Bawean | Jawa Timur |
45 | Madura | Jawa Timur |
46 | Osing | Jawa Timur |
47 | Tengger | Jawa Timur |
48 | Asmat | Asmat |
49 | Ahe | Berau |
50 | Biak | Biak Numfor |
51 | Muyu | Boven |
52 | Konjo Rantau | Bulukumba |
53 | Konjo Rangkaian gunung | Gowa |
54 | Ocu | Kampar |
55 | Karo | Karo |
56 | Babontehu | Kepulauan Mentawai |
57 | Pasan Ratahan | Kepulauan Mentawai |
58 | Ponosakan | Gugusan pulau Mentawai |
59 | Tombulu | Kepulauan Mentawai |
60 | Tonsawang | Kepulauan Mentawai |
61 | Tonsea | Kepulauan Mentawai |
62 | Tontemboan | Kepulauan Mentawai |
63 | Toulour | Kepulauan Mentawai |
64 | Mandailing | Mandailing Natal |
65 | Mori | Morowali |
66 | Pakpak | Pakpak Bharat |
67 | Lembak | Rejang Lebong |
68 | Simalungun | Simalungun |
69 | Angkola | Tapanuli Selatan |
70 | Boti | Timor Paruh Selatan |
71 | Toba | Toba Samosir |
72 | Bare’e | Tojo Una-Una Tojo dan Tojo Barat |
73 | Adang | Kalimantan |
74 | Aput | Kalimantan |
75 | Ayou | Kalimantan |
76 | Kunarpa Lupar | Kalimantan |
77 | Batu Blah | Kalimantan |
78 | Boh | Kalimantan |
79 | Bukar Dayak | Kalimantan |
80 | Bukar Punan | Kalimantan |
81 | Bukitan | Kalimantan |
82 | Dayak | Kalimantan |
83 | Kadayan | Kalimantan |
84 | Kahayan | Kalimantan |
85 | Kalabit | Kalimantan |
86 | Kanowit | Kalimantan |
87 | Katingan | Kalimantan |
88 | Kinjing | Kalimantan |
89 | Daerah tingkat Waringin | Kalimantan |
90 | Lisum | Kalimantan |
91 | Lugat | Kalimantan |
92 | Manyukei | Kalimantan |
93 | Mbaluh | Kalimantan |
94 | Melanay | Kalimantan |
95 | Mualang | Kalimantan |
96 | Murung | Kalimantan |
97 | Patai | Kalimantan |
98 | Penyabong | Kalimantan |
99 | Saban | Kalimantan |
100 | Tabuyan | Kalimantan |
101 | Ukit | Kalimantan |
102 | Bakati | Kalimantan Barat |
103 | Bakupai | Kalimantan Barat |
104 | Bidayuh | Kalimantan Barat |
105 | Dayak Ahe | Kalimantan Barat |
106 | Dayak Bajare | Kalimantan Barat |
107 | Dayak Banyadu | Kalimantan Barat |
108 | Dayak Damea | Kalimantan Barat |
109 | Desa | Kalimantan Barat |
110 | Iban | Kalimantan Barat |
111 | Kanayatan | Kalimantan Barat |
112 | Mengangut | Kalimantan Barat |
113 | Kebahan | Kalimantan Barat |
114 | Ketungau | Kalimantan Barat |
115 | Limbai | Kalimantan Barat |
116 | Mali | Kalimantan Barat |
117 | Melayu Sambas | Kalimantan Barat |
118 | Ngayu | Kalimantan Barat |
119 | Pawan | Kalimantan Barat |
120 | Sambas | Kalimantan Barat |
121 | Tebidah | Kalimantan Barat |
122 | Dayak Krio | Kalimantan Barat: Ketapang |
123 | Dayak Sungai Variabel | Kalimantan Barat: Ketapang |
124 | Mualang | Kalimantan Barat: Sekadau |
125 | Seberuang | Kalimantan Barat: Sintang |
126 | Sekubang | Kalimantan Barat: Sintang |
127 | Sekujam | Kalimantan Barat: Sintang |
128 | Dayak Simpangh | Kalimantan Barat; Ketapang |
129 | Larik | Kalimantan Selatan |
130 | Derek Hulu | Kalimantan Kidul |
131 | Banjar Kuala | Kalimantan Kidul |
132 | Bugis Pagatan | Kalimantan Selatan |
133 | Bukit | Kalimantan Selatan |
134 | Dayak Balangan | Kalimantan Selatan |
135 | Dayak Hulu Banyu | Kalimantan Selatan |
136 | Bakumpai | Kalimantan Kidul Barito Kuala |
137 | Barangas | Kalimantan Selatan Barito Mulut sungai |
138 | Dusun Deyah | Kalimantan Kidul: Tabalong |
139 | Dayak Bawo | Kalimantan Perdua |
140 | Dusun | Kalimantan Tengah |
141 | Lawangan | Kalimantan Tengah |
142 | Maanyan | Kalimantan Tengah |
143 | Ot Danum | Kalimantan Tengah |
144 | Punan | Kalimantan Perdua |
145 | Ot Danum ataupun Dohoi | Kalimantan Paruh dan Kalimantan Barat |
146 | Ngaju | Kalimantan Tengah: Kapuas |
147 | Siang Murung | Kalimantan Perdua: Murung Raya |
148 | Abai | Kalimantan Timur |
149 | Bajau | Kalimantan Timur |
150 | Berau | Kalimantan Timur |
151 | Berusu | Kalimantan Timur |
152 | Bulungan | Kalimantan Timur |
153 | Kutai | Kalimantan Timur |
154 | Ramal | Kalimantan Timur |
155 | Tidung | Kalimantan Timur |
156 | Bali Aga | Karangasem dan Kintamani |
157 | Laut | Kepulauan Riau |
158 | Bima NTB | Ii kabupaten Bima |
159 | Bahau | Kutai Barat |
160 | Bentian | Kutai Barat |
161 | Benua | Kutai Barat |
162 | Bukat | Kutai Barat |
163 | Busang | Kutai Barat |
164 | Kayan | Kutai Barat |
165 | Ohong | Kutai Barat |
166 | Penihing | Kutai Barat |
167 | Tunjung | Kutai Barat |
168 | Modang | Kutai Timur |
169 | Belalau | Lampung |
170 | Krui | Lampung |
171 | Lampung | Lampung |
172 | Melinting | Lampung |
173 | Peminggir Teluk | Lampung |
174 | Pubian | Lampung |
175 | Ranau | Lampung |
176 | Semaka | Lampung |
177 | Smoung | Lampung |
178 | Sungkai | Lampung |
179 | Tulang Umbi lapis | Lampung |
180 | Way Kanan | Lampung |
181 | Rawas | Lampung/ Sumatera Kidul |
182 | Dani | Kanyon Baliem |
183 | Brusu | Malinau |
184 | Kenyah | Malinau |
185 | Lundayeh | Malinau |
186 | Tagol | Malinau |
187 | Alifuru | Maluku |
188 | Ambon | Maluku |
189 | Bacan | Maluku |
190 | Badar | Maluku |
191 | Bonfia | Maluku |
192 | Buli | Maluku |
193 | Kejar | Maluku |
194 | Furuaru | Maluku |
195 | Galela | maluku |
196 | Gene | Maluku |
197 | Goram | Maluku |
198 | Halmahera | Maluku |
199 | Kayoa | Maluku |
200 | Loda | Maluku |
201 | Moa | Maluku |
202 | Morotai | Maluku |
203 | Nila Teun Serui | Maluku |
204 | Obi | Maluku |
205 | Patani | Maluku |
206 | Roma Dama | Maluku |
207 | Sula | Maluku |
208 | Teun | Maluku |
209 | Aru | Maluku Gugusan pulau Aru |
210 | Kei | Maluku Tenggara |
211 | Ternate | Maluku Paksina |
212 | Tidore | Maluku Utara |
213 | Damar | Maluku/ NTT/ NTB |
214 | Bauzi | Mamberamo mulut sungai |
215 | Arfak | Manokwari |
216 | Amungme | Mimika |
217 | Damal | Mimika |
218 | Kamoro | Mimika |
219 | Dompu | NTB |
220 | Merica | NTB |
221 | Tepas | NTB |
222 | Sumbawa | NTB |
223 | Adonara | NTB/ NTT |
224 | Alor Solor | NTB/ NTT |
225 | Atoni | NTB/ NTT |
226 | Belu | NTB/ NTT |
227 | Bodha | NTB/ NTT |
228 | Ende | NTB/ NTT |
229 | Kupang | NTB/ NTT |
230 | Lio | NTB/ NTT |
231 | Lombleng | NTB/ NTT |
232 | Marea | NTB/ NTT |
233 | Ngada | NTB/ NTT |
234 | Riung | NTB/ NTT |
235 | Solor | NTB/ NTT |
236 | Leti | NTB/ NTT/ Maluku |
237 | Flores | NTT |
238 | Helong | NTT |
239 | Ngadha | NTT |
240 | Rote | NTT |
241 | Sabu | NTT |
242 | Sumba | NTT |
243 | Timor | NTT |
244 | Rongga | NTT Manggarai Timur |
245 | Samihim | Pamukan Paksina |
246 | Anggi | Papua |
247 | Arguni | Papua |
248 | Awiu | Papua |
249 | Batanta | Papua |
250 | Bituni | Papua |
251 | Demta | Papua |
252 | Genyem | Papua |
253 | Guai | Papua |
254 | Hattam | Papua |
255 | Iha | Papua |
256 | Jakul | Papua |
257 | Kapauku | Papua |
258 | Kiman | Papua |
259 | Mairasi | Papua |
260 | Manikion | Papua |
261 | Mapia | Papua |
262 | Meibrat | Papua |
263 | Misol | Papua |
264 | Mpni | Papua |
265 | Muyu | Papua |
266 | Numfor | Papua |
267 | Papua/ Irian | Papua |
268 | Waigeo | Papua |
269 | Cina Parit | Pelaihari |
270 | Lubu | perbatasan Provinsi Sumut dan Sumbar |
271 | Pattae | Polewali Mandar |
272 | Melayu Bangka | Pulau Bangka |
273 | Melayu Belitung | Pulau Belitung |
274 | Anak Dalam | Riau |
275 | Bonai | Riau |
276 | Rimba | Riau |
277 | Sakai | Riau |
278 | Perantara Mamak | Riau |
279 | Jawi Riau | Riau dan Gugusan pulau Riau |
280 | Pandau | Rokan Ambang |
281 | Bali Majapahit | sebagian besar Pulau Bali |
282 | Mekongga | Sulawes Tenggara |
283 | Ampana | Sulawesi |
284 | Bada | Sulawesi |
285 | Bajo | Sulawesi |
286 | Baku | Sulawesi |
287 | Bantenan | Sulawesi |
288 | Belang | Sulawesi |
289 | Belantak | Sulawesi |
290 | Besoa | Sulawesi |
291 | Bobongko | Sulawesi |
292 | Buyu | Sulawesi |
293 | Gimpu | Sulawesi |
294 | Kabaena | Sulawesi |
295 | Kadipan | Sulawesi |
296 | Kinadu | Sulawesi |
297 | Lage | Sulawesi |
298 | Lajolo | Sulawesi |
299 | Lalaeo | Sulawesi |
300 | Lambatu | Sulawesi |
301 | Lampu | Sulawesi |
302 | Leboni | Sulawesi |
303 | Lindu | Sulawesi |
304 | Mamasa | Sulawesi |
305 | Mangki | Sulawesi |
306 | Mapula | Sulawesi |
307 | Matano | Sulawesi |
308 | Pakambia | Sulawesi |
309 | Pakawa | Sulawesi |
310 | Parigi | Sulawesi |
311 | Pebato | Sulawesi |
312 | Rongkong | Sulawesi |
313 | Saluan | Sulawesi |
314 | Wana | Sulawesi |
315 | Hutan | Sulawesi |
316 | Mandar | Sulawesi Barat |
317 | Bentong | Sulawesi Daksina |
318 | Bugis | Sulawesi Selatan |
319 | Mandar | Sulawesi Selatan |
320 | Toraja | Sulawesi Kidul |
321 | Balantak | Sulawesi Perdua |
322 | Balantan | Sulawesi Tengah |
323 | Banggai | Sulawesi Paruh |
324 | Bungku | Sulawesi Tengah |
325 | Buol | Sulawesi Paruh |
326 | Dampeles | Sulawesi Perdua |
327 | Dondo | Sulawesi Tengah |
328 | Donggala | Sulawesi Tengah |
329 | Kaili | Sulawesi Tengah |
330 | Kulawi | Sulawesi Tengah |
331 | Mori | Sulawesi Paruh |
332 | Padoe | Sulawesi Tengah |
333 | Pamona | Sulawesi Tengah |
334 | Saluan | Sulawesi Tengah |
335 | Tojo | Sulawesi Tengah |
336 | Toli Toli | Sulawesi Tengah |
337 | Tomini | Sulawesi Tengah |
338 | Una-una | Sulawesi Perdua |
339 | Buton | Sulawesi Tenggara |
340 | Kalisusu | Sulawesi Tenggara |
341 | Tolaki | Sulawesi Tenggara |
342 | Wolio | Sulawesi Tenggara |
343 | Wowoni | Sulawesi Tenggara |
344 | Moronene | Sulawesi Tenggara. |
345 | Muna | Sulawesi Tenggara: Muna |
346 | Bantik | Sulawesi Paksina |
347 | Bolang Mongondow | Sulawesi Utara |
348 | Gigi anjing | Sulawesi Paksina |
349 | Talaud | Sulawesi Utara |
350 | Minahasa | Sulawesi Utara. |
351 | Pakpak | Sumatara |
352 | Tambelan | Sumatara |
353 | Pisang | Sumatara Barat |
354 | Abung | Sumatera |
355 | Akit | Sumatera |
356 | Anabas | Sumatera |
357 | Aneuk Jame | Sumatera |
358 | Bangka | Sumatera |
359 | Banyak | Sumatera |
360 | Batu | Sumatera |
361 | Bela | Sumatera |
362 | Biliton | Sumatera |
363 | Darat | Sumatera |
364 | Juru | Sumatera |
365 | Lingga | Sumatera |
366 | Mamak | Sumatera |
367 | Medan | Sumatera |
368 | Pulo | Sumatera |
369 | Utan | Sumatera |
370 | Caniago | Sumatera Barat |
371 | Bocong | Sumatera Barat |
372 | Jambak | Sumatera Barat |
373 | Koto | Sumatera Barat |
374 | Mentawai | Sumatera Barat |
375 | Minangkabau | Sumatera Barat |
376 | Piliang | Sumatera Barat |
377 | Kiat | Sumatera Selatan |
378 | Gumai | Sumatera Kidul |
379 | Kayu Agung | Sumatera Selatan |
380 | Kisan | Sumatera Daksina |
381 | Kisar | Sumatera Kidul |
382 | Komering | Sumatera Kidul |
383 | Komering | Sumatera Selatan |
384 | Lematang | Sumatera Kidul |
385 | Lematang | Sumatera Kidul |
386 | Lintang | Sumatera Selatan |
387 | Ogan | Sumatera Kidul |
388 | Palembang | Sumatera Selatan |
389 | Palembang | Sumatera Selatan |
390 | Pasemah | Sumatera Selatan |
391 | Sekayu | Sumatera Daksina |
392 | Batak | Sumatera Utara |
393 | Dairi | Sumatera Utara |
394 | Melayu Deli | Sumatera Lor |
395 | Pesisi | Sumatera Lor |
396 | Ulu | Sumatera utara |
397 | Nafuna | Sumatra |
398 | Cina Kubu | Tangerang |
399 | Dayak Pitap | Tebing Tinggi |
400 | Aceh | Aceh |
401 | Alas | Aceh |
402 | Biasaya | Kalimantan |
403 | Dayak Warukin | Kalimantan Selatan |
404 | Bara | Kalimantan Tengah |
405 | Tawaelia | Sulawesi |
406 | Lore | Sulawesi Tengah |
407 | Mamasa | Toraja Barat |
Menjaga kaki-suku ini dapat dilakukan dengan saling menghargai sehingga tidak terjadi peperangan dan penduduk Indonesia bisa hidup dalam nyaman. Perbedaan antar suku juga bisa dianggap sesuatu yang unik dan enggak perlu diperdebatkan untuk mengejar tradisi benar atau pelecok. Sebab semua nilai tradisi memiliki keistimewaan masing-masing dan tidak terserah yang perlu bikin di hilangkan.
Bersendikan Sensus yang dilakukan pemerintah pada tahun 2022, Tungkai Jawa merupakan yang terbesar dengan 41% dari total populasi. Demikian artikel tentang suku di Indonesia, seyogiannya Artikel Kaum di atas boleh bermanfaat untuk Anda.
Source: https://perpustakaan.id/suku-di-indonesia/
Posted by: gamadelic.com