Sebutkan 20 Sifat Wajib Allah
Merupakan kewajiban seorang mukminat bagi mendalami ilmu usuludin yang akan takhlik kecintaan kepada Allah SWT semakin besar. Dan takdirnya diterapkan sejak dini kepada anak asuh, hal tersebut juga akan terus diingatnya sampai dewasa bahkan sampai pengunci hayatnya.
Keseleo suatu pemodalan keimanan yang bisa dilakukan maka dari itu ayah bunda yaitu mengenalkan sifat wajib Allah SWT kepada anak. Sifat Wajib adalah rasam yang dimiliki oleh Sang pencipta SWT yang maha sempurna. Dengan mempelajarinya, diharapkan keimanan seseorang akan lebih bertambah.
Dalam mengenalkan dan mengajarkan anak asuh untuk mengetahui sifat wajib Allah, Moms melakukannya berbarengan berlaku. Misalkan menggunakan flash card dan bermain game memori, maupun mencocokkan sifat terbiasa Allah kepada artinya.
Selain dapat mengenal aturan wajib Almalik, Sang Katai juga akan mendapatkan banyak manfaat tidak berusul bermain yang pasti saja menyenangkan. Sains mendukung keistimewaan main-main nan akan dirasakan oleh momongan saat perlu melakukannya.
Saat bermain, hal tersebut mempunyai bilyet kasatmata sreg otak dan kemampuan anak untuk belajar, dilansir Parenting Science. Faktanya, berlaku dapat berfungsi sebagai tren pembelajaran yang efektif dan akan terasa makin menentramkan dan tak terasa ibarat aktivitas belajar yang monoton.
Baca Juga:
6 Khasiat Gerakan Shalat untuk Kesehatan, Masya Allah!
Kebiasaan Wajib Almalik
Foto: 20 Sifat Wajib Tuhan -1 (brookings.edu)
Foto: Orami Photo Stock
Inilah 20 sifat wajib Allah nan dapat dikenalkan kepada Si Keci:
1. Wujud (Terserah)
Rasam wajib Sang pencipta SWT nan permulaan yakni ‘wujud’ yang artinya ‘ada’. Maksudnya, Allah ialah zat yang karuan ada, Dia redup seorang, tidak diciptakan maka dari itu siapapun dan tidak ada Tuhan selain Allah Ta’ala. Bukti bahwa Allah SWT itu ada merupakan terciptanya alam segenap dan seisinya.
Allah SWT berfirman:
“Yang mahakuasa-lah yang menciptakan langit dan marcapada dan apa nan ada di antara keduanya kerumahtanggaan enam masa, kemudia sira bermukim di atas ‘Arsy. Tidak cak semau bagi kamu selain daripada-Nya koteng penolongpun dan tidak (pula) sendiri pemberi Syafa’at 1190. Maka beliau tidak membidas?”
(QS As-Bandarsah: 4).
2. Qidam (Awal)
Qidam n kepunyaan arti utama. Maksudnya, Allah SWT adalah sang pencipta yang menciptakan alam seberinda beserta isinya. Makanya karena itu, bukan terserah pendahulu atau yang mengawali selain Halikuljabbar SWT. Sang pencipta SWT lain diciptakan karena menjadi zat pertama nan mengawali semua hal.
Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Quran:
“Dialah Yang Mulanya dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Bathin, dan Dia Maha Memafhumi segala apa sesuatu.”
(QS Al-Hadid: 3).
3. Baqa’ (Kekal)
Sifat perlu Allah yang selanjutnya ialah ‘Baqa’’ yang artinya kekal. Sang pencipta itu Maha kekal, tidak akan punah dan binasa atau mati. Lain suka-suka intiha bagi Yang mahakuasa SWT.
Sebagaimana disampaikan maka dari itu Allah SWT:
“Per sesuatu pasti binasa, kecuali Tuhan. BagiNya-lah segala apa penentuan, dan semata-mata kepadaNya-lah kamu dikembalikan.”
(QS Al-Qasas: 88).
4. Mukholafatul Lilhawaditsi (Berlainan dengan Bani adam Ciptaannya)
Karena Halikuljabbar SWT adalah yang penciptakan, maka Allah SWT sudah karuan jauh berbeda dengan makhluk-bani adam ciptaanya. Tak ada satupun yang kreatif sederajat denganNya dan mampu menyerupai keagunganNya.
Hal ini dijelaskan dalam Quran:
“Lain ada satupun yang serupa dengan Anda dan Dialah yang Maha Mendengan dan Melihat.”
(QS Asy-Syura: 11).
5. Qiyamuhu Binafsihi (Merembah Koteng)
Qiyamuhu Binafsihi menjadi aturan wajib Tuhan selanjutnya. Mempunyai manfaat ‘berdiri sendiri’, sepatutnya ada Halikuljabbar SWT Ta’ala mengalir perlahan-lahan sendiri, tidak gelimbir oleh siapapun dan tidak membutuhkan bentuan karena Sang pencipta SWT yaitu sang penyusun.
Quran menguraikan:
“Sesungguhnya Tuhan khusyuk Maha berpunya (enggak memerlukan sesuatu) berpokok alam semesta.”
(QS Al-Ankabut: 6).
6. Wahdaniyah (Partikular)
Maksudnya, Allah-lah satu-satunya tuhan pencipta antarbangsa. Sebagaimana dijelaskan kerumahtanggaan Alquran:
“Seandainya di langit dan di bumi ada tuhan – tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu akan binasa.”
(QS Al-Anbiya: 22).
Baca Sekali lagi:
5 Kegiatan Ini Bisa Membantu Momongan Mengenal Lambang bunyi
7. Qudrat (Berkuasa)
Bak pencipta, Allah Maha Kuasa atas barang apa sesuatu dan tidak ada yang bisa mengimbangi kontrol-Nya. Seperti tertera dalam Alquran:
“Sepatutnya ada Allah berkuasa atas segala sesuatu.”
(QS Al-Baqarah: 20).
8. Iradat (Berkehendak)
Tuhan Maha Berkehendak atas segala sesuatu. Oleh karena itu, kejadian apapun pasti terjadi atas niat Yang mahakuasa SWT. Penjelasan internal Alquran ialah:
“Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah bersabda kepadanya: ‘Jadilah!’, maka terjadilah.”
(QS Yasiin: 82).
9. ‘ilmun (Mengetahui)
Allah SWT Maha Mengerti atas apa sesuatu baik yang kelihatan maupun yang lain tampak. Sang pencipta SWT berfirman:
“Dan sesungguhnya kami sudah lalu menciptakan manusia dan mengarifi apa yang dibisikan oleh hatinya, dan Kami makin dekat kepadanya tinimbang urat lehernya.”
(QS Qaf : 16).
10. Hayat (Hidup)
Allah Maha Hidup, tidak akan pernah binasa maupun musnah. Engkau kekal selamanya.
“Dan bertakwalah kepada Allah yang jiwa (kekal) nan tidak tenang, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya.”
(QS Al-Furqon: 58).
11. Setara’ (Mendengar)
Allah Maha mendengar barang apa nan diucapkan hambanya, tidak ada yang akan terlewat oleh-Nya.
“Dan Yang mahakuasa-lah yang Maha Mendengar kembali Maha Mengarifi.”
(QS Al-Maidah: 76).
12. Basar (Mematamatai)
Termasuk dalam kebiasaan terbiasa Almalik, semua yang terserah di manjapada ini tidak luput dari pengelihatan Allah SWT karena pengelihatan-Nya lain memiliki batasan. Allah SWT bisa mengawasi apapun, kapanpun di mana pun lebih dari yang anak adam fikirkan.
“Dan Tuhan melihat atas apa yang anda kerjakan.”
(QS Al-Hujurat: 18).
13. Qalam (Bersuara)
Melalui firman-Nya, Allah SWT menerimakan tugas kepada nabi dan rasulnya untuk menyebarkan Grip-Nya umpama pegangan umat bani adam.
“Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan kami) pada musim yang telah kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (bersama-sama) kepadanya.”
(QS Al-A’raf: 143).
14. Qadiran (Berkuasa)
Akan halnya adat wajib Allah ini telah dijelaskan dalam Alquran:
“Hampir pendar itu menyambar
pengelihatan
mereka. Setiap siapa sinar itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah kirana itu, dan bila gelap menghampiri mereka, mereka nangkring. jika Allah memaui, niscaya beliau mencuaikan rungu dan pengelihatan mereka. Sepantasnya Allah berwajib atas segala sesuatu.”
(QS Al – Baqarah: 20).
Baca Juga:
8 Inspirasi Nama Kanak-kanak anyir Laki-laki dari Nama Nabi dan Utusan tuhan
15. Muridan (Berkehendak)
Apabila Halikuljabbar sudah menakdirkan sesuatu, maka tidak ada yang dapat menolak kehendak-Nya.
“Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan marcapada, kecuali kalau Tuhanmu menuntut (yang enggak). Selayaknya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap segala apa nan Engkau kehendaki.”
(QS Hud: 107).
16. Aliman (Mencerna)
Sebagai sifat wajib Allah, artinya Allah Maha mengarifi atas barang apa sesuatu. Enggak ada yang boleh disembunyikan, bahkan cuma sebesar debu pun, baik tindakan baik alias buruk.
“Dan Sang pencipta Maha Mencerna sesuatu…”
(QS An-Nisa: 176).
17. Hayyan (Hidup)
Allah SWT selalu hidup dan dapat mengawasi hamba-hambaNya karena lain relasi tidur.
“Dan bertawakkallah kepada Tuhan Yang Hidup, yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Beliau Maha Mengetahui dosa hamba-hamba-Nya.”
(QS Al-Furqon: 58).
18. Sami’an (Mendengar)
Tuhan n kepunyaan adat wajib Sami’an yang berarti mendengar. Tidak ada nan terlewatkan bagi Allah dan tak cak semau pun yang melampui pendengaranNya. Gemericik kilangangin kincir hingga desiran di lubuk hati seseorang pula Allah SWT mengetahuinya.
19. Bashiran (Menyibuk)
Bashiran pun memiliki arti mengaram. Yang mahakuasa sayang melihat dan mengawasi hamba-hamba-Nya. Oleh karena itu, sudah semestinya umat Selam selalu mengamalkan kurnia dan merasa diri demap diperhatikan oleh Allah.
20. Mutakalliman (Bercakap atau Berujar-kata)
Mutakalliman juga berarti berkata-prolog. Halikuljabbar berfirman suntuk kitab-kitab tulus nan diturunkan dan disampaikan oleh para nabi dan rasul. Semua nan datang dari Allah SWT adalah benar adanya dan semua manusia harus tunduk pada perintahnya.
Mengenalkan aturan perlu Allah sejak dini akan bernilai pahala yang akan berlantas segolongan hidup anak. Moms kembali bisa mengenalkannya sambi bernyanyi. Pasti ini akan lebih menyenangkan bukan!
Source: https://www.orami.co.id/magazine/sifat-wajib-allah
Posted by: gamadelic.com