Rumah Adat Provinsi Sumatera Utara
Sumatera Paksina ialah salah satu provinsi nan menjadi cagar budaya Indonesia. Beruntung masyarakatnya nan masih melestarikan pusaka peninggalan budaya, apartemen adat Sumatera Lor masih bisa kita jumpai saat ini.
Rumah aturan Sumatera Utara lain hanya terdiri dari suatu jenis, melainkan ada banyak ragamnya.
Salah satu hal yang menyebabkan beragamnya rumah adat Sumatera Paksina yaitu beragamnya suku Batak yang terserah di provinsi tersebut, mulai berpokok Karo, Simalungun, Tapanuli atau Toba, Mandailing, dan Pakpak.
Keunikan Apartemen Adat Sumatera Utara
Foto: Apartemen Adat Nias (wikimedia.org)
Foto: wikimedia.org
Tiap-tiap dari suku Batak tersebut n kepunyaan rumah kebiasaan sendiri. Kendati sama-sekelas suku Batak, tapi uniknya desain dan arsitektur bangunannya tidaklah sama.
Seandainya kita perhatikan, perbedaan terbesar pecah desain arsitektur bangunan rumah adat Sumatera Utara adalah berasal segi desain atapnya.
Bangunan atap rumah rasam Sumatera Lor ada yang berbentuk seperti biduk, cak semau nan berbentuk segitiga runcing, dan cak semau juga yang berbentuk seperti gunting.
Selain tarup rumah adat Sumatera Utara, bagian kerangka depan serta keseluruhan kondominium pun tampil berbeda.
Beberapa rumah rasam Sumatera Utara cak semau yang tersurat intern jenis rumah panggung dan cak semau yang tidak.
Ketinggian dari rumah panggungnya juga beraneka rupa, cak semau yang hanya memerlukan seputar lima anak strata untuk menjejak depan gapura terdahulu dan ada nan memerlukan setakat dasa anak asuh tinggi.
Tapi karuan saja ada suatu ciri khas nan bisa kita lihat bermula rumah resan Sumatera Utara ini, adalah pendayagunaan rona, baik untuk sengkuap, dinding, keramik, hingga anak tangga. Rata-rata corak yang digunakan adalah merah bata, hitam, kalis, cokelat muda, dan
orange.
Penyaringan corak ini menandakan makna tunggal. Sreg warna sirah melambangkan kurnia, putih yang artinya virginitas, hitam yang artinya kalimantang meruap, dan tidak sebagainya.
Baca Juga:
5 Gerendel Tarik Ketep Pass, Tak Hanya Sekadar Pariwisata!
Inilah Apartemen Resan Sumatera Utara yang Teradat Moms Luang
Apartemen adat Sumatera Utara yang masih bisa kita jumpai hingga ketika ini suka-suka sekitar tujuh macam.
Untuk lebih jelasnya pun, coba langsung lihat bersama
silakan Moms!
1. Rumah Adat Karo
Foto: Rumah Adat Karo (pinimg.com)
Foto: pinimg.com
Flat adat Sumatera Utara yang paling terkenal di Indonesia ialah kondominium aturan Karo. Rumah adat ini sayang menjadi tujuan wisata budaya nan terkenal di kalangan turis lokal dan mancanegara.
Apartemen sifat Karo ini menjadi rumah resan Sumatera Lor nan minimum pangkat dan paling besar ukurannya. Tinggi berpunca flat kebiasaan Karo bahkan ada yang bisa mencapai hingga 12 meter.
Uniknya, biarpun menjadi rumah aturan terbesar dan tertinggi di Sumatera Paksina, tapi flat kebiasaan Karo ini dibangun tanpa menggunakan paku.
Terdapat enam belas tiang yang bersandar lega godaan-bisikan besar yang mengampu bangunan ini sehingga kuat takut.
Buat episode atapnya dibuat berusul ijuk hitam yang diikat puas gambar ramin buluh. Darurat lantainya terbuat dari kayu nan disusun dan dirangkai dengan apik sehingga menempel satu sama bukan.
Rumah adat Karo punya jenama lain adalah rumah adat Siwaluh Jabu nan mengartikan bahwa apartemen tersebut dihuni oleh delapan tanggungan nan perannya farik-selisih privat kondominium panjang.
Baca Juga:
Rekomendasi 9 Drama Korea Sekolah, Gotong Kisahan Cangap Hingga Bullying
2. Kondominium Sifat Nias
Foto: Flat Adat Nias (northniastorism.com)
Foto: northniastourism.com
Flat adat Nias menjadi rumah adat Sumatera Utara berikutnya yang dari tampilannya terpandang lebih katai dibanding rumah resan Karo. Rumah adat Nias terbagi menjadi jenis, yakni Omo Hada dan Omo Sebua.
Apartemen resan Omo Hada adalah apartemen adat Nias yang digunakan cak bagi masyarakat halal Suku Nias. Tentatif buat rumah resan Omo Sebua diperuntukkan untuk petinggi hingga bangsawan.
Dari segi bentuknya, keduanya ini tak jauh berbeda. Tapi mulai sejak ukurannya sangat jauh berbeda. Untuk rumah aturan Omo Sebua memiliki diversifikasi rumah panggung dengan tinggi kolong medan sekeliling 2-5 meter.
Sementara lega rumah adat Omo Hada, jeluk panggungnya cuma sekitar 1-2 meteran tetapi.
Kondominium adat Sumatera Utara ini dibuat berpokok tiang nibung nan digunakan andai penyangga dan atap yang terbuat berpokok rumbia untuk rumah aturan Omo Hada, sementara cak bagi rumah adat Omo Sebua menggunakan atap yang dibuat dari persil liat.
Satu lagi keunikan bermula rumah adat Nias ini, yakni pondasinya yang kokoh membuatnya tahan gempa. Pasalnya di dalam pondasi diletakkan balok diagonal yang mengasihkan fleksibelitas dan stabilitas.
3. Rumah Rasam Bolon
Foto: Apartemen Rasam Sumatera Utara Bolon (wikipedia.org)
Foto: wikipedia.org
Rumah adat Bolon termuat salah suatu rumah adat Sumatera Utara yang memiiki tampilan unik karena susuk atapnya yang mirip dengan pelana jaran dengan bagian ujung nan sangat lancip.
Rumah adat Sumatera Utara ini merupakan apartemen kancah nan fragmen relung panggungnya dapat mencapai 1,7 meter berbunga atas tanah. Penggalan dalam rumah adat Bolon lain bersekat karena dibiarkan longo sedemikian itu namun.
Apartemen sifat Bolon ini dibuat dari gawang kusen dan atapnya dibuat berusul ijuk ataupun patera rumbia. Sama seperti apartemen adat Nias, flat adat Bolon enggak memperalat paku melainkan menggunakan benang bakal menyatukan bahan-alamat rumah.
Baca Pun:
Moms, Kenalkan Si Kecil tentang Lagu-Lagu Kewarganegaraan dan Penciptanya
4. Kondominium Adat Bagas Gondang
Foto: Rumah Resan Bagas Godang (id.wikipedia.org)
Foto: id.wikipedia.org
Selanjutnya suka-suka rumah resan Bagas Gondang yang seringkali disebut dengan sebutan merek rumah adat Mandailing karena memang berasal dari Suku Batak Mandailing.
Rumah adat Sumatera Utara ini awalnya merupakan wadah dahulu atau tempat berteduh para raja, namun saat ini sudah menjadi pusaka budaya dan bisa digunakan maka dari itu publik suku Mandailing cak bagi ajang musyawarah dan pertemuan penduduk.
Kondominium aturan Sumatera Paksina ini mempunyai ciri khas gambar persegi panjang ke belakang dengan bagian atap yang berbentuk segitiga sama.
Plong bagian atas atap terlihat seperti mana bentuk gunting. Putaran atap ini dijuluki dengan bentuk sengkuap silengkung dolok atau rencana atap pedati.
Bagian atapnya dibuat terbit ilalang dan dedaunan kering. Kita bisa mematamatai sreg penggalan atap depan terdapat ornamen berwarna bangkang, putih, dan hitam yang menjadi ciri khasnya.
Darurat buat bahan bangunannya terbuat pecah kayu-kayu besar berjumlah gasal ibarat penyangga utama.
5. Rumah Adat Pakpak
Foto: Flat Adat Pakpak (pariwisatasumut.sauk-sauk)
Foto: pariwisatasumut.net
Di antara rumah adat Sumatera Utara, siapa rumah kebiasaan Pakpak inilah yang memiliki warna tampilan paling cerah karena warna abang dan
orangenya mendominasi pada bagian tarup dan dinding kondominium.
Tapi ada juga rumah aturan Pakpak yang masih menggunakan warna hitam dan cokelat pada atap lalu jati pada bagian dinding.
Rumah adat Pakpak memiliki guna sebagai tempat cak bagi melangsungkan pembicaraan dalam menjejak penyelesaian masalah di masyarakat.
Keunikan flat adat Sumatera Paksina ini terwalak pada bagian atapnya yang mirip seperti tanduk kerbau.
Filosofinya adalah karena atap rumah melambangkan arwah kependekaran sehingga pemiliknya memiliki hidup pahlawan yang awet.
Baca Sekali lagi:
Simak Cara Mengetanahkan Daun Mint di Halaman Rumah Sendiri, Mudah!
6. Rumah Adat Simalungun
Foto: Rumah Aturan Simalungun (Batak-network.blogspot.com)
Foto: batak-network.blogspot.com
Saat mengintai rumah resan Simalungun, pasti nan terbayang intern benak kita adalah rumah aturan Sumatera Utara ini ukurannya besar sekali.
Dibandingkan dengan rumah aturan Sumatera Urara lainnya, bentuknya memang lebih segara.
Ciri eksklusif pecah rumah rasam Simalungun yakni bangunannya yang berbentuk limas dengan tipe rumah tempat.
Bagian kolong panggungnya ini dibuat setinggi dua meter dengan harapan untuk menyingkir serbuan bagong serta hewan liar lainnya.
Pada kaki rumah rasam Simalungun terdapat kayu-kusen penyangga nan diukir dan diberi corak. Sedangkan pada bagian pintunya sengaja dibuat pendek, tujuannya adalah supaya pengunjung menghormati pemilik apartemen karena akan terbatas membungkuk ketika turut rumah.
Flat sifat Simalungun awalnya dibangun oleh Syah Simalungun plong sekitar waktu 1939.
Ketika ini apartemen adat Sumatera Lor ini banyak dijumpai di Kota Pematang Siantar dan Simalungun.
Baca Juga:
Mengenal Prosesi Akad nikah Kebiasaan Lampung dan Maknanya
7. Flat Adat Angkola
Foto: Rumah Adat Angkola (silontong.com)
Foto: silontong.com
Rumah rasam Sumatera Utara yang keladak adalah kondominium adat Angkola yang merupakan milik dari suku Batak Angkola.
Bangunannya dibuat berbunga papan papan bagi lantai dan dinding, temporer atapnya ada nan bermula ijuk dan ada yang memperalat tanah liat.
Banyak yang menyepadankan rumah kebiasaan Sumatera Utara ini dengan rumah sifat Bagas Godang, tapi keduanya ini berbeda. Mulai dari suku yang mendiaminya hingga bentuk dan pemilihan dandan gedung.
Rumah aturan Agngkola memiliki rangka yang kian kotak dengan bagian sengkuap nan raksasa puas bagian depan, dulu terserah tarup mungil lainnya di atasnya yang berbentuk segitiga.
Rumah resan Angkola lagi didominasi dengan warna cokelat tua, orange, dan lugu.
Itulah beberapa keunikan flat aturan Sumatera Paksina yang berbagai ragam. Agar rumah adat Sumatera Utara ini masih tetap bisa dilestarikan hingga bertahun-tahun lamanya
ya Moms!
Source: https://www.orami.co.id/magazine/rumah-adat-sumatera-utara
Posted by: gamadelic.com