Rangkuman Maulid Nabi Muhammad Saw

” Utusan tuhan Muhammad bersemi menjadi sendiri yang berbahasa pekerti yang baik. Pertanda kenabian lagi terlihat bersumber bani adam Rasulullah. ”


KENDARI, TELISIK.ID – Maulid Utusan tuhan merupakan peringatan kelahiran sosok minimum mulia, Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Beliau dilahirkan di paruh batih Bani Hasyim di Mekkah, masa Senin 12 Rabiul Awal Periode Gajah.

Sebagian cerdik pandai berpendapat bertepatan dengan tanggal 20 maupun 22 bulan April waktu 571 M.

Kelahiran sang Baginda berbarengan dengan kejadian tentara bergajah menyerang Ka’bah atau Amul Khuluk plong tahun 571 kalender Romawi.




Nabi Muhammad dilahirkan makanya ibu nan bernama Aminah. Ayah Nabi Muhammad bernama Abdullah.

Diriwayatkan Ibnu Sa’ad Ahmad ibn Hanbal, dunia bersenang hati menyambut kelahiran Rasulullah. Kirana menerangi istana-keraton di Rum.

Dikutip deskjabar.pikiranrakyat.com dari Buku Pintar Sejarah Selam karya Qasim A. Ibrahim, Nabi Muhammad n kepunyaan baka dari ibn Abdillah ibn Abdul Muthallib ibn Hasyim ibn Abdul Manaf ibn Qushayy ibn Kilab ibn Murrah ibn Ka’b ibn Lu’ay ibn Ghalib ibn Fihr ibn Malik ibn al-Nadhar Ibn Kinanah Ibn Khuzaymah Ibn Mudrikah ibn ilyas ibn Muddhar ibn Nazzar ibn Ma’add ibn ‘Adnan (‘Adnan adalah putra Isma’il).

Anak cucu inilah yang disepakati sejarawan dan ulama pakar nasab. Nasab kamu selepas ‘Adnan masih diperdebatkan banyak cerdik pandai

Nabi Muhammad yatim sejak lahir. Ayahnya wafat ketika Nabi Muhammad masih dalam kandungan sang ibu.

Sehabis Sayyidah Aminah melahirkan, ia menugasi utusan bikin menyampaikan publikasi gembira kepada kakeknya Abdul Muthalib. Kemudian ia membawa cucunya itu ke Ka’bah dan memberikan tanda Muhammad, merek yang belum dikenal di halangan Arab.

Muhammad dikhitan pada hari ketujuh sehabis kelahirannya.

Wanita pertama yang meneteki Muhammad selepas Ibundanya adalah Tsuwaibah, hamba sahaya Duli Lahab. Sesudah itu Muhammad disusui makanya Halimah polong Abu Dzu’aib, wanita yang berusul dari Anak laki-laki Sa’d.

Halimah Sa’diyah asli meneteki Nabi meskipun ASI-nya musykil keluar. Sang pencipta SWT lagi menyamai kebaikan Halimah dengan takhlik keledai kurusnya kembali fertil dan awet dan ASI-nya lancar pula.

Momen Muhammad berusia catur maupun lima perian, terjadi peristiwa pembelahan dada oleh malaikat Jibril. Malaikat Jibril kumbah jantung Muhammad.

Dengan adanya peristiwa pembelahan dada itu, Halimah merasa keruh terhadap keselamatan Muhammad kecil, hingga ia mengembalikannya kepada Ibundanya, Aminah.

Muhammad bersama ibunya doang hingga usianya enam tahun. Aminah wafat saat di tengah pengelanaan pulang menyadran berasal kuburan suaminya Abdullah.

Muhammad kemudian diasuh kakeknya Abdul Muthalib setakat usianya okta- tahun. Sesudah kakeknya wafat, ia kemudian diasuh oleh pamannya, Abu Thalib.

Tanda-tanda kenabian sudah terlihat tatkala Muhammad berusia 12 tahun. Saat itu Beliau menengah menjauhi ke Syam untuk berdagang. Di perjalanan, tepatnya di Bushra, dia berdapat seorang imam bernama Buhaira.

Buhaira menyarankan Abuk Thalib mudah-mudahan membawa kembali Muhammad Mekkah dan tak mengajaknya pergi ke Syam lagi. Ia kembali menyuruh Serbuk Thalib bagi menjaganya terbit khalayak-orang Yahudi.

Nabi Muhammad merecup menjadi koteng yang berbudi pekerti yang baik. Tanda-tanda kenabian sekali lagi kelihatan berpangkal sosok Rasulullah.

“Selayaknya telah suka-suka pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) perian kiamat dan dia banyak menjuluki Allah,” firman Halikuljabbar n domestik tindasan Al-Ahzab ayat 21.

“Ketenteraman semoga dilimpahkan kepadaku pada hari kelahiranku, hari wafatku, dan musim aku dibangkitkan hidup (sekali lagi),” firman Yang mahakuasa SWT kerumahtanggaan arsip Maryam ayat 33.

Utusan tuhan Muhammad diangkat menjadi utusan tuhan ditandai dengan menerima wahi mula-mula pada momen berusia 40 tahun di Gua Hira. Sejak detik itu, Nabi Muhammad menyerikan agama Selam dengan sembunyi-sembunyi dan terang-terangan.

Rasulullah meninggal dunia pada usia 63 perian di perian Senin rembulan Rabiul Awal sehabis jatuh nyeri sejauh 12 hari.

Baca juga:

Wanita Adalah Sumber Cerca dan Eksamen Terbesar Bagi Suku bangsa Adam, Ini Alasannya

Baca juga:

Keutamaan Membaca Ayat Takhta Setelah Salat Fardu

Kekaguman Menjelang Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Dilansir bermula inews..id dalam kitab Al Barzanji yang ditulis Sayyid Ja’far bin Husin Al Barzanzi disebutkan sejumlah keajaiban yang terjadi menjelang kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Di antaranya adalah padamnya api sesembahan kaum Majusi di Persia nan selama ribuan tahun disembah, serta hancurnya pasukan gajah bimbingan Sultan Abrahah nan akan mencerca Ka’bah.

Atas absolusi Allah, ribuan burung Ababil semenjak surga datang menuding dan melontari pasukan abrahah dengan batu membara berpangkal neraka. Peristiwa itu kemudian diabadikan Al-Qur’an dalam Surat Al Budi alias Tentara Gajah.

Dalam kitab itu kembali dikisahkan  detik-ketika menjelang kelahiran Nabi SAW. Memasuki bulan ke sembilan kehamilan Sayyidah Aminah saat periode-hari kelahiran Nabi Muhammad SAW telah semakin dekat, Allah SWT melimpahkan bermacam anugerah-Nya kepada Sayyidah Aminah tiba tanggal 1 hingga malam rontok 12 Robiul-Awwal lilin lebah kelahiran Al-Musthofa Muhammad SAW.

Puas malam ke-1, Yang mahakuasa SWT meruahkan segala kedamaian dan ketentraman yang asing protokoler sehingga Sayyidah Aminah merasakan ketenangan dan kesejukan jiwa nan belum pernah dirasakan sebelumnya.

Lega malam ke-2, datang pekik berita gembira kepada ibunda Rasul Muhammad SAW yang menyatakan dirinya akan mendapati anugerah nan luar biasa dari Allah.

Pada malam ke-3, datang seruan menamai Aminah yang mengkover sudah lalu dekat kelahiran Nabi sani.

Puas lilin lebah ke-4, Sayyidah Aminah mendengar seruan beraneka kelakuan tasbih para malaikat secara nyata dan jelas.

Pada lilin batik ke-5, Sayyidah Aminah mimpi bertemu dengan Nabiyullah Ibrahim as.

Pada malam ke-6, Sayyidah Aminah mengaram cuaca Rasul Muhammad SAW memenuhi liwa seberinda.

Lega lilin lebah ke-7, Sayyidah Aminah mengaram para malaikat bertingkah-tingkah silih berdatangan mengunjungi kediamannya membawa makrifat gembira sehingga kebahagiaan dan kedamaian semakin memuncak.

Pada malam ke-8, Sayyidah Aminah mendengar seruan memanggil dimana-mana, suara tersebut terdengar dengan jelas mengumandangkan :

“Berbahagialah wahai seluruh penghuni umbul-umbul semesta, sudah dekat kelahiran Nabi agung, kekasih Yang mahakuasa SWT Penggubah Kalimantang Semesta.”

Pada lilin batik ke-9, Allah semakin mencurahkan rahmat kasih sayang kepada Sayyidah Aminah sehingga tidak ada sedikitpun rasa remai, dayuh, susah, kerumahtanggaan jiwa Sayyidah Aminah.

Puas malam ke-10, Sayyidah Aminah melihat Tanah Tho’if dan Pises ikut bergembira menjawat akan kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Pada lilin lebah ke-11, Sayyidah Aminah melihat seluruh penduduk langit dan bumi ikut bersuka cita menyongsong kelahiran Sayyidina Muhammad SAW.

Malam detik-momen kelahiran Nabi Muhammad SAW, tepat sungkap 12 Rabi’ul-Awwal di sepertiga malam. Di malam ke-12 ini langit dalam keadaan seri sonder ada kelam sedikit pun.

Saat itu, Abdul Muthalib (kakek Nabi Muhammad SAW) sedang bermunajat kepada Allah SWT di sekitar Kakbah.

Sayyidah Aminah yang sedang menunggu kelahiran Sang Nabi dikejutkan dengan kehadiran empat amoi mulia, yakni Siti Master, Siti Sarah, Asiyah dan Siti Maryam. Mereka mencadangkan wara-wara gembira kepada ibunda Nabi.

Di lilin lebah itu, seluruh alam raya menari-nari dan bershalawat dengan bahasa dan mandu yang berbeda beda. (C)

Reporter: Haerani Hambali

Editor: Fitrah Nugraha


Source: https://telisik.id/news/maulid-nabi-muhammad-ini-sejarah-singkat-kelahiran-rasulullah-saw

Posted by: gamadelic.com