Penduduk Asli Jepang Adalah Orang

Hokkaido

Semua orang tentu kenal dengan budaya Jepang, sebagai halnya Geisha maupun sushi. Tapi tahukah beliau tentang Ainu?

Ya, Jepang punya suku ikhlas nan terhantar. Disebut terlalaikan, karena Pemerintah Jepang koteng pernah tak mengakuri keberadaan Ainu di perian tinggal.

Dikutip dari
BBC, Suku Ainu memiliki sejarah yang susah. Asal-usul mereka tidak jelas, belaka sejumlah pakar meyakini mereka adalah keturunan berbunga penduduk polos yang ikatan tersebar di Asia Lor.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Silam rasi, tanah mereka terpajang semenjak utara Honshu (daratan Jepang) ke utara hingga Sakhalin dan Kepulauan Kuril (yang sekarang menjadi bagian yang disengketakan dengan Federasi Rusia).

Desa suku Aino di Kushiro, HokkaidoDesa suku Aino di Kushiro, Hokkaido Foto: Sudrajat

Orang Ainu menyebut Hokkaido sebagai Ainu Moshiri (Persil Ainu) dan mata pencaharian tulus mereka ialah mengejar, mencari bersantap dan memancing, layaknya banyak penduduk safi di seluruh dunia.

Umumnya bersumber mereka tinggal di sejauh pantai selatan Hokkaido nan lebih hangat dan berkedai dengan Jepang.

Hanya setelah Perbaikan Meiji, selingkung 150 tahun nan lalu. Saat itu cucu adam-orang berpangkal Jepang daratan mulai mengimbit ke Hokkaido, ketika Jepang menjajah pulau paling utara.

Sejak itu, praktik-praktik hati-hati begitu juga Undang-Undang tentang perlindungan mantan pemukim sejati Hokkaido pada 1899 memarginalkan suku Ainu dari tanah air mereka ke rangkaian gunung tandus, nan terwalak di tengah pulau.

“Itu kisah yang lewat buruk,” kata Mahaguru Kunihiko Yoshida, profesor syariat di Universitas Hokkaido.

Desa suku Aino di Kushiro, HokkaidoDesa suku Aino di Kushiro, Hokkaido Foto: Sudrajat

Dipaksa bertani, mereka bukan lagi bisa menangkap ikan salmon di bengawan mereka dan mengejar rusa di tanah mereka, introduksi Yoshida.

Mereka diharuskan mengadopsi nama Jepang, berucap bahasa Jepang dan perlahan-lahan budaya dan leluri mereka dilucuti, terjadwal upacara tradisional mereka yang melibatkan beruang.

Ya, suku Ainu hidup bersama beruang. Mereka akan berburu anak-anak beruang untuk dipelihara. Mereka membuat pondok beruang yang terbuat bermula mayat gawang bulat dan tinggi menjulang.

“Kami menggetah beruang detik mereka saat mereka masih anak asuh-anak dan membesarkan mereka sebagai anggota tanggungan. Mereka berbagi rezeki dengan kami dan lewat di desa kami. Ketika saatnya tiba, kami membebaskan satu ekor kembali ke alam dan membunuh yang lain buat makan,” ujar Kimiko Naraki, cewek dari suku Ainu nan berumur 70 tahun.

Selain memperlakukan beruang dengan baik kerumahtanggaan hidupnya, makhluk-individu Ainu percaya bahwa roh hewan steril yang mereka sembah sebagai dewa, akan memastikan keberlanjutan kemajuan komunitas mereka.

Karena stigmatisasi yang luas, banyak individu Ainu yang menyembunyikan leluhur mereka.

Dan efek paser panjangnya jelas terlihat saat ini, dengan sebagian besar pemukim Ainu tetap miskin dan kehilangan hak secara strategi, dengan banyak leluri dan kabar nenek moyang mereka hilang.

Di antara praktik keji lainnya, peneliti Jepang membongkar pemakaman suku Ainu sejak intiha abad ke-19 sampai 1960-an, mengumpulkan banyak koleksi warisan suku Ainu buat dipelajari, tapi tak gabungan menimbangi tulangnya.





Simak Video “Jepang Jamak Buka Pintu kerjakan Wisatawan Mulai 11 Oktober

[Oyong:Video 20detik]





Source: https://travel.detik.com/international-destination/d-5892148/ainu-suku-asli-jepang-yang-terlupakan

Posted by: gamadelic.com