Padepokan Silat Terbesar Di Indonesia

 Tugu PSHT dan PSHW berdampingan. (Twitter @22Indonesia)

SOLOPOS.COM – Tugu PSHT dan PSHW berdampingan. (Twitter @22Indonesia)


Solopos.com, MADIUN —
Masyarakat mungkin sudah intim dengan dua perguruan terlak yang punya nama hampir mirip ini, adalah Persaudaraan Ki ajek Hati Terate atau PSHT dengan Persaudaraan Setia Hati Winongo alias PSHW. Kedua perguruan silat itu sepadan-sama punya bengkel seni pusat di Kota Madiun, Jawa Timur.

Walaupun punya cap nan intim mirip, hanya kedua perguruan silat ini memang caruk kali terlibat dalam perseturuan. Keduanya termasuk perguruan silat yang memiliki jumlah anggota cukup banyak dan tersebar di seluruh Indonesia dan luar negeri.



PromosiDaihatsu Rocky, Mobil Harga Rp200 Jutaan Makara Cuma Rp99.000

Padepokan Pusat PSHT berada di Jl. Merak No. 10, Nambangan Kidul, Kecamatan Manguharjo, Ii kabupaten Madiun. Sedangkan Sanggar Sosi PSHW berada di Jl. Doho No. 123, Kelurahan Winongo, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun.

Saja, ternyata secara mendasar ada beberapa perbedaan antara PSHT dengan PSHW. Dikutip mulai sejak berbagai sumur dan tanya jawab dengan bilang anggota kedua perguruan terlak tersebut, ini beberapa ponten perbedaan keduanya:


Baca Juga: Berpusat di Madiun, Ini Ajaran & Memori Berdirinya PSH Winongo

  1. Pembangun

PSHT: Didirikan oleh Bopeng Hajar Hardjo Oetomo puas masa 1922 di Madiun.

PSHW: Didirikan maka dari itu Raden Djimat Hendro Soewarno lega tahun 1966 di Madiun.

  1. Sabuk

Kedua perguruan silat ini punya warna seragam yang sama yaitu hitam. Namun, buat sabuknya memiliki perbedaan.

PSHT: warga bau kencur akan mengalungkan sabuk berwarna jati atau kain mori. Sementara itu letak ikatannya ada di sebelah kiri.

PSHW: pemukim baru akan mengenakan setagen berwarna asfar. Sementara itu letak ikatannya suka-suka di sebelah kanan.


Baca Juga: Sendiri Wanita Meninggal Tertabrak KA Singasari di Madiun, Begini Kronologinya

  1. Pengabsahan warga baru

PSHT: setiap petatar atau favorit anggota baru akan menjalani latihan terlebih terlampau antara suatu sebatas dua tahun. Setelah itu peserta akan menjalani pengecekan akhir untuk dinyatakan lolos atau tidak. Sehabis dinyatakan lolos, siswa tersebut akan disahkan sebagai penghuni bau kencur.

PSHW: setiap calon anggota baru apalagi dahulu disahkan laksana warga PSHW, setelah itu baru menirukan latihan. Secara mandu, mantra Kukuh Hati hanya boleh diketahui warganya. Kerjakan itu, sebelum menjadi warga belum dapat mempelajari ilmu-ilmu Konsisten Hati.

  1. Tempat Pengesahan

PSHT: calon warga dapat disahkan di tingkat cabang dan tidak harus di gerendel Madiun.

PSHW: seseorang nan ingin menjadi pemukim harus datang ke padepokan pusat PSHW di Kota Madiun buat disahkan atau dikecer.


Baca Juga: Wali Kota Madiun Canangkan Gerakan Kebangsaan Sadar Tertib Tindasan

  1. Pengenalan saudara

PSHT: suntuk menjunjung tingkatan adanya hirarki anatar pelatih dan pesuluh. Di perguruan pencak ini juga ada yang namanya saudara seorganisasi.

PSHW: bukan ada namanya saudara seorganisasi, di PSHW adanya tali pusar seasuhan. Sedangkan panggilan kepada anggota baru maupun lama dengan sebutan saudara tua dan tembuni muda.

Itu bilang poin perbedaan antara kedua perguruan pencak terbesar di Indonesia.

Source: https://www.solopos.com/jadi-perguruan-silat-besar-di-indonesia-ini-perbedaan-psh-terate-psh-winongo-1440132

Posted by: gamadelic.com