Negara Dengan Waktu Puasa Tercepat

Jakarta,

NU Online


Bulan suci Ramadhan 1443 H telah mulai. Seluruh umat Islam di dunia berbahagia. Pasalnya mereka antuk dengan bulan mulia yang di dalamnya ada ibadah tersendiri yakni berpuasa. Setiap umat Islam diwajibkan berpantang dengan tidak bersantap, menenggak, dan bervariasi situasi yang bisa membatalkan puasa mulai waktu Shubuh setakat dengan Maghrib.

Di Indonesia, waktu berusul Shubuh sampai dengan Maghrib berdurasi seputar 12-13 jam. Secara umum, Indonesia timbrung internal durasi lazimnya waktu bertarak umat Islam di penjuru mayapada. Di antara negara yang memiliki durasi sama dengan Indonesia sebagaimana Malaysia, Brazil, Afrika Daksina, Singapura, Argentina.

Namun ternyata durasi periode berpuasa di berbagai penjuru bumi berbeda-beda tersidai posisi syamsu. Ada sebagian negara yang memiliki durasi ringkas dalam berpuasa seperti Chili dan Selandia plonco yakni hanya 11 jam. Namun sebaliknya ada umat Selam di negara tertentu yang harus membancang lapar dan haus sejauh 19-20 jam!. Contohnya adalah negara yang mampu di daerah kutub utara sebagai halnya Islandia dan Norwegia yang punya durasi berpuasa makin dari 18 jam privat satu musim.

Apakah durasi musim ini tetap setiap hari Ramadhan tiba?. Berdasarkan pengamatan bermacam-macam media di dunia, durasi waktu berpuasa di rekahan bumi utara terus mengalami pengurangan tiap tahunnya. Sementara di episode daksina terus mengalami penyisipan.

Media
Aljazeera
mengabarkan bahwa ki pemotongan ini akan terus berlangsung sampai mencecah noktah balik matahari waktu dingin pada 2032. Panca negara dengan durasi musim berpuasa terlama ialah, Greenland: 19-20 jam, Islandia: 19-20 jam, Finlandia: 18-19 jam, Swedia : 17-18 jam, Inggris: 17-18 jam. Sementara tercepat adalah Paraguay: 11-12 jam, Uruguay: 11-12 jam, Australia: 11-12 jam, Chili: 11-12 jam, dan Selandia Baru: 11-12 jam.

Terkait dengan perbedaan ini, Sekretaris Jenderal PBNU Hari Khidmah 2022-2021 Helmi Faishal Zaini tetap lebih memintal berpuasa di Indonesia dari pada bertarak di negara lain walaupun kian cepat durasi waktunya.

“Meski di Melbourne lebih sedikit jam puasanya, saya lebih memilih di Indonesia. Tersisa saja, tanya fasilitas cari kolak mauz, es kolang-kaling, serabi dan celaan obrog-obrog sahuur,” katanya melewati akun facebooknya, Sabtu(2/4/2022). Selamat berpantang!.

Pewarta: Muhammad Faizin
Pengedit: Kendi Setiawan