Nama Suku Nusa Tenggara Barat


Koordinat:



7°52′S
117°35′E


 / 

7.867°S 117.583°E
 /
-7.867; 117.583




Kode Kemendagri

Nusa Tenggara Barat

Provinsi

NTB
Gunung Rinjani

Gunung Rinjani

Lambang resmi Nusa Tenggara Barat

Denah

Negara
Indonesia
Dasar syariat mandu UU No. 64 Tahun 1958
Ulang tahun 17 Desember 1958
Ibu kota Lambang Kota Mataram.png
Kota Mataram
Jumlah satuan pemerintahan

Daftar

  • Kabupaten: 8
  • Kota: 2
  • Kecamatan: 117
  • Kelurahan: 145
  • Desa: 998
Tadbir
 • Gubernur Zulkieflimansyah
 • Wakil Gubernur Sitti Rohmi Djalilah
 • Sekretaris Daerah HL. Gita Aryadi
 • Ketua DPRD Baiq Isvie Rupaeda
Luas
 • Total 20.124,48 km2
(7,770,11 sq mi)
Populasi

(2020)[1]
[2]

 • Total 5.320.092
 • Kerapatan 264/km2
(680/sq mi)
Demografi
 • Agama Selam 96,80%
Hindu 2,44%
Kristen 0,44%
— Protestan 0,26%
— Katolik 0,18%
Buddha 0,32%[3]
 • Bahasa Indonesia (bahasa resmi)
Sasak (Dominan)

Samawa, Mbojo, Bali, Jawa, Melayu
 • IPM Kenaikan
68,65 (2021)
sedang
[4]
Zona perian UTC+08:00 (WITA)
Kode pos

83xxx-84xxx

Kode wilayah telepon

Daftar

  • 0364 – Daerah tingkat Mataram
  • 0370 – Mataram, Praya
  • 0371 – Sumbawa
  • 0372 – Wana, Taliwang
  • 0373 – Dompu
  • 0374 – Bima
  • 0376 – Selong
Kode ISO 3166 ID-NB
Pelat kendaraan

Daftar

  • DR (Lombok dsk.)
  • EA (Sumbawa dsk.)
52

Edit the value on Wikidata
DAU Rp 1.641.178.248.000,- (2020)[5]
Lagu daerah Orlen-orlen
Dunia tumbuhan legal Ajan kelicung
Hewan sah Rusa timor
Situs web ntbprov.go.id

Peta Administrasi Kewedanan Nusa Tenggara Barat

Nusa Tenggara Barat
(disingkat
NTB) merupakan sebuah provinsi di Indonesia nan berada di bagian paruh Kepulauan Nusa Tenggara di antara provinsi Bali di jihat barat dan kawasan Nusa Tenggara Timur di sebelah Timur. Muslihat pemerintahan dan ibu kota provinsi ini berlimpah di Kota Mataram. Nusa Tenggara Barat memiliki 8 Kabupaten dan 2 Kota, tercatat kota Mataram. Pada masa 2022, warga Nusa Tenggara Barat berjumlah 5.320.092 jiwa, dengan kepadatan 264 jiwa/km2.[1]

Pada sediakala kemerdekaan Indonesia, wilayah ini termasuk privat daerah Wilayah Sunda Kerdil[6]
[7]
yang beremak kota di Singaraja. Kemudian, wilayah Kawasan Sunda Katai dibagi menjadi 3 provinsi: Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Dua pulau terbesar di provinsi ini adalah Lombok yang terwalak di barat dan Sumbawa yang terdapat di timur.

Sebagian besar dari penduduk pulau Lombok berasal dari suku Sasak, sementara suku Bima (kaki Mbojo) dan suku Sumbawa merupakan kelompok kedaerahan terbanyak di pulau Sumbawa.

Geografis

[sunting
|
sunting mata air]

Nusa Tenggara Barat terdiri dari Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa, punya luas wilayah 20.153,15 km2. Terletak antara 115° 46’–119° 5′ Bujur Timur dan 8° 10’–9 °g 5′ Lintang Kidul. Selong adalah daerah tingkat nan n kepunyaan ketinggian paling pangkat, yaitu 148 m dari permukaan laut, sementara Raba terendah dengan 13 m berpangkal permukaan laut. Dari tujuh ancala yang ada di Pulau Cabai, Giri Rinjani ialah bukit tertinggi dengan ketinggian 3.775 m, sedangkan Gunung Tambora merupakan ardi tertinggi di Sumbawa dengan ketinggian 2.851 m.

Sungai-bengawan di Nusa Tenggara Barat dikelompokkan ke dalam dua wilayah sungai, merupakan Wilayah Wai (WS) adalah WS Merica dan WS Sumbawa.[8]
WS Lombok terdiri atas 197 DAS dan WS Sumbawa 555 DAS.[9]

Takat distrik

[sunting
|
sunting sendang]

Iklim

[sunting
|
sunting perigi]

Berdasarkan data perangkaan berusul gambar meteorologi, hawa maksimum pada tahun 2001 berkisar antara 30,9° – 32,1 °C, dan temperatur minimum berkisar antara 20,6°- 24,5 °C. Master tertinggi terjadi puas rembulan September dan terendah cak semau bulan November. Umpama daerah tropis, NTB mempunyai rata-rata kelembaban yang nisbi tinggi, yaitu antara 48–95 %.

Sejarah

[sunting
|
sunting sumber]

Keikhlasan gengsi provinsi, bagi NTB tidak datang dengan sendirinya. Perdurhakaan menuntut terbentuknya Daerah NTB berlangsung dalam rentang waktu yang layak lama. Negeri NTB, sebelumnya sempat menjadi bagian dari Negara Indonesia Timur dalam konsepsi Negara Republik Indonesia Serikat,dan menjadi episode dari Kawasan Sunda katai setelah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia.

Seiring dinamika zaman dan setelah mengalami beberapa barangkali proses perubahan sistem ketatanegaraan pasca diproklamasikannya Otonomi Republik Indonesia, barulah terasuh Kewedanan NTB. NTB, secara resmi mendapatkan status sebagai provinsi seperti mana adanya sekarang, sejak hari 1958, berawal bersumber ditetapkannya Undang-undang Nomor 64 Tahun 1958 Tanggal 14 Agustus 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Swatantra Tingkat I Bali, NTB dan NTT, dan yang dipercayakan menja di Gubernur pertamanya adalah AR. Moh. Ruslan Djakraningrat.

Walaupun secara yuridis formal Ii kabupaten I NTB yang meliputi 6 Daerah Tingkat II dibentuk pada rontok 14 Agustus 1958, namun manajemen rezim berjalan berdasarkan Undang- undang Negara Indonesia Timur Nomor 44 Tahun 1950, dan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1957 mengenai Taktik-pokok Tadbir Negeri. Keadaan yang tumpang tindih ini berlangsung hingga rontok 17 Desember 1958, momen Pemerintah Area Lombok dan Sumbawa dilikuidasi. Hari likuidasi inilah yang menandai resmi terbentuknya Provinsi NTB. Zaman terus menoleh, konsolidasi kontrol dan tadbir pun terus terjadi.

Pada hari 1968 dalam situasi yang masih belum menggembirakan seumpama akibat plural ketegangan kebangsaan yang membias ke negeri, gubernur pertama AR. Moh. Ruslan Tjakraningrat digantikan makanya HR.Wasita Kusuma. Dengan mulai bergulirnya programa pembangunan lima tahun tahap pertama (pelita I) langkah reformasi ekonomi, sosial, politik mulai terjadi. Puas musim 1978, H.R. Wasita Kusuma digantikan H. Gatot Soeherman umpama Gubernur Provinsi NTB yang ketiga. Intern tahun kepemimpinannya, usaha-gerakan pembangunan kian dimantapkan dan Provinsi NTB nan dikenal seumpama daerah minus, berubah menjadi daerah swasembada. Pada tahun 1988 Drs. H. Warsito, SH terpilih memandu NTB mengambil alih H. Gatot Soeherman. Drs.H.Warsito, SH mengendalikan tampuk pemerintahan di Kawasan NTB buat masa dua periode, sebelum digantikan Drs. H. Harun Al Rasyid, M.Sang puas sungkap 31 Agustus 1998.

Drs. H. Harun Al Rasyid M.Si berjuang membangun NTB dengan berupaya meningkatkan kualitas perigi resep manusia melangkaui Programa Gema Prima. Masa 2003 hingga 1 september 2008 Drs. H. Lewat Serinatadan duta Gubernur Drs. H.B. Thamrin Rayes memimpin NTB. Sreg waktu ini beraneka ragam variasi upaya dilakukan dalam membangun NTB dan berburu ketertinggalan diberbagai latar dan sektor. Di zaman ini,sejumlah program diluncurkan, seperti Pintu E-Mas dengan Program Kencana Ingat Desa. Selain itu, pada masa ini pembangunan Bandara Internasional Cabai di Cabai Tengah tiba terealisasi dan rampung puas pertengahan 2009.

Dalam usianya yang ke-52 Provinsi NTB masa ini dipimpin oleh Gubernur Dr. KH. M. Zainul Majdi dan Duta Gubernur Ir. H. Badrul Munir, MM. Pada masa 2022 ini, kedua tara majikan menggenapkan dua tahun pemerintahannya di Provinsi NTB kerjakan mengemban amanah dan intensi masyarakat Nusa Tenggara Barat dalam mencapai kesejahteraan dan pembangunan daerah menentang NTB nan Beriman dan Berkemampuan Saing.

Masuknya Selam

[sunting
|
sunting sumber]

Belakangan, saat Kekaisaran ini dipimpin oleh Prabu Rangkesari, Pangeran Prapen, putera Aji Sultan Gunung datang mengislamkan kerajaan Lombok. Dalam Babad Cabai disebutkan, pengislaman ini merupakan upaya berpunca Raden Paku alias Yamtuan Aji Giri dari Gersik, Surabaya yang memerintahkan aji-raja Jawa Timur dan Palembang untuk menyebarkan Islam ke berjenis-jenis area di Nusantara.
[zakar rujukan]

“Susuhnii Ratu Giri memerintahkan keagamaan yunior disebarkan ke seluruh pelosok. Dilembu Manku Rat dikirim bersama armada tentara ke Banjarmasin, Datu bandan di kirim ke Makasar, Tidore, Seram dan Galeier dan Putra Susuhunan, Sunan Prapen ke Bali, Lombok dan Sumbawa. Prapen mula-mula siapa berlayar ke Lombok, di mana dengan kekuatan senjata dia memaksa sosok untuk memeluk agama Selam. Setelah menyelesaikan tugasnya, Prapen berlayar ke Sumbawa dan Bima. Namun selama ketiadaannya, karena kaum perempuan tetap menganut keyakinan Pagan, umum Merica lagi kepada paham pagan. Pasca- kemenangannya di Sumbawa dan Bima, Prapen lagi dan dengan dibantu oleh Raden Sumuliya dan Raden Salut, ia mengatur gerakan dakwah baru yang kali ini mencapai kesuksesan. Sebagian umum berlari ke giri-gunung, sebagian lainnya ditaklukkan dahulu ikut Selam dan sebagian lainnya hanya ditaklukkan. Prapen meninggalkan Raden Sumuliya dan Raden Salut bakal memelihara agama Islam dan ia sendiri bersirkulasi ke Bali, di mana kamu memulai negosiasi (tanpa hasil) dengan Dewa Agung Klungkung.”


Sementara di Kerajaan Lada, sebuah strategi besar dilakukan Prabu Rangkesari dengan memindahkan pusat kerajaan ke Desa Selaparang atas usul Perdana Banda Yuda dan Patih Singa Yuda. Pemindahan ini dilakukan dengan alasan letak Desa Selaparang makin diplomatis dan tidak mudah diserang musuh dibandingkan posisi sebelumnya.

Menurut Fathurrahman Zakaria, dari wilayah siasat kerajaan nan baru ini, panorama Selat Alas yang indah membiru dapat dinikmati dengan latar belakang daratan Pulau Sumbawa berbunga ujung utara ke selatan dengan sekali sapuan pandangan. Dengan demikian semua gerakan nan menyangsikan di tengah lautan akan segera dapat diketahui. Wilayah ini pun memiliki provinsi belakang berupa bukit-bukit persawahan nan dibangun dan ditata rapi bertingkat-tingkat sampai hutan Lemor nan n kepunyaan sumber air yang melimpah.

Di bawah pimpinan Kanjeng sultan Rangkesari, Kerajaan Selaparang berkembang menjadi kerajaan nan maju di berbagai parasan. Keseleo satunya merupakan perkembangan tamadun yang kemudian banyak beranak manusia-manusia sebagai khazanah warisan tradisional umum Lombok tahun ini. Ahli tarikh berkebangsaan Belanda L. C. Van den Berg menyatakan bahwa, berkembangnya Bahasa Kawi sangat memengaruhi terbentuknya alam pikiran agraris dan besarnya peranan kaum intelektual dalam perkomplotan sosial politik di Nusantara, Fathurrahman Zakaria (1998) menyebutkan bahwa para intelektual awam Selaparang dan Pejanggik sangat mencerna Bahasa Kawi. Bahkan kemudian boleh menciptakan sendiri aksara Sasak yang disebut andai jejawen.

Dengan modal Bahasa Kawi yang dikuasainya, leter Sasak dan Bahasa Bilik, maka para pujangganya banyak mengarang, menggubah, mengadaptasi atau menyalin manusia Jawa historis ke privat lontar-lontar Bilik. Melempar-lontar dimaksud, antara lain Kotamgama, Lapel Adam, Menak Berji, Rengganis dan lain-lain. Justru para pujangga juga banyak menyalin dan mengadaptasi tajali-ajaran sufi para walisongo, sebagai halnya melempar-lontar yang berjudul Jatiswara, Lontar Nursada dan Lontar Nurcahya. Bahkan hikayat-hikayat Melayu sekali lagi banyak yang disalin dan diadaptasi, seperti Melempar Yusuf, Hikayat Amir Hamzah, Hikayat Sidik Anak Yatim dan sebagainya.

Dengan mengkaji lontar-lontar tersebut, menurut Fathurrahman Zakaria (1998) kita akan mengetahui pendirian-prinsip bawah yang menjadi pedoman n domestik perkomplotan sosial politik dan sosial budaya imperium dan masyarakatnya. Dalam parasan sosial politik misalnya, Lontar Kotamgama benang 6 lembar menggariskan sifat dan sikap seorang raja atau pemimpin, yakni Danta, Danti, Kusuma dan Warsa.

  • Danta artinya saing gajah, apabila dikeluarkan tidak mungkin dimasukkan lagi.
  • Danti artinya ludah, apabila sudah dilontarkan ke tanah tidak mungkin dijilat lagi.
  • Kusuma artinya kembang, lain mungkin kembang itu mekar dua siapa.
  • Warsa artinya hujan abu, apabila telah jatuh ke bumi tidak mungkin naik kembali menjadi awan.

Selain itu, dalam lontar-lontar yang cak semau diketahui bahwa istilah-istilah dan ungkapan yang syarat dengan ide dan makna sudah lalu dipergunakan dalam bidang politik dan hukum, misalnya introduksi hanut (menggunakan properti dan kewajiban), tapak (stabil), tindih (bertata krama), rit (tertib), jati (utama),tuhu (sungguh-alangkah), bakti (bakti, setia) ataupun terpi (teratur). Intern bidang ekonomi, seperti mana itiq (gemi), loma (dermawan), kencak (terampil) atau genem (rajin).
[butuh rujukan]

Kejayaan Kerajaan Selaparang ini membuat imperium Gelgel di Bali merasa bukan demen. Gelgel yang merasa sebagai pewaris Majapahit, melakukan serangan ke Kerajaan Selaparang pada masa 1520, akan tetapi menemui kegagalan. Mengambil pelajaran semenjak serangan yang gagal pada 1520, Gelgel dengan lanjut pikiran memaanfaatkan situasai buat melakukan infiltrasi dengan mengapalkan rakyatnya mendedahkan pemukiman dan pertanaman di bagian selatan sisi barat Embalau nan berbenda. Bahkan disebutkan, Gelgel menuntut ganti rugi kebijakan baru dengan mengirim Dangkiang Nirartha buat memasukkan paham bau kencur aktual singkretisme Hindu-Selam. Walau lain lama di Embalau, tetapi ilham-ajarannya telah dapat memengaruhi bilang komandan agama Islam yang belum lama memeluk agama Islam. Namun karsa Kerajaan Gelgel kerjakan menundukkan Kerajaan Selaparang tertahan karena secara internal kerajaan Hindu ini sekali lagi mengalami stagnasi dan kelemahan di sana-sini.
[kalam rujukan]

Masuknya Kolonialisme

[sunting
|
sunting sumur]

Kedatangan VOC Belanda ke Indonesia nan menguasai jalur perdagangan di utara telah menimbulkan kegusaran Gowa, sehingga Gowa mengerudungi jalur perniagaan ke selatan dengan mandu mengatasi Pulau Sumbawa dan Selaparang. Cak bagi membendung misi kristenisasi menumpu ke barat, maka Gowa pun menduduki Flores Barat dengan membangun Kerajaan Manggarai.
[penis rujukan]

Ekspansi Gowa ini menyebabkan Gelgel yang mulai bangkit tak senang. Gowa dihadapkan lega posisi dilematis, mereka panik Belanda memanfaatkan Gelgel. Maka tercapai kesepakatan dengan Gelgel melalui perjanjian Saganing pada perian 1624 yang isinya antara bukan Gelgel lain akan berkomplot dengan Belanda dan Gowa akan membebaskan perlindungannya atas Selaparang yang dianggap halaman belakang Gelgel.

Akan tetapi terjadi perubahan sikap sepeninggal Dalem Sagining nan digantikan oleh Dalem Pemayun Anom. Terjadi polarisasi yang semakin jelas, merupakan Gowa menangkap kerjasama dengan Mataram di Jawa kerumahtanggaan rangka menghadapi Belanda. Sebaliknya Belanda berhasil merentang Gelgel, sehingga pada tahun 1640, Gowa masuk kembali ke Lombok. Tambahan pula pada perian 1648, salah seorang Sinuhun Selaparang berusul Trah Pejanggik bernama Mas Pemayan dengan gelar Pemban Mas Aji Komala, diangkat misal yang dipertuan muda, semacam gubernur mewakili Gowa, berkedudukan di bagian bara pulau Sumbawa.

Balasannya perang antara Gowa dengan Belanda enggak terelakkan. Gowa berbuat perlawanan berkanjang terutama di bawah pimpinan Sultan Hasanuddin yang dijuluki Ayam jantan Bagak dari Timur. Memori mencatat Gowa harus menerima perjanjian Bungaya pada tahun 1667. Bungaya adalah sebuah wilayah nan terletak disekitar pusat kekaisaran Gelgel di Klungkung yang menandai eratnya afiliasi Gelgel-Belanda. Konon Gelgel berusaha memanfaatkan situasi dengan membawa ekspedisi langsung ke kancing pemerintahan Selaparang pada tahun 1668-1669, tetapi bestel tersebut gagal.

Sekalipun Selaparang unggul melawan kelebihan tetangganya, adalah Kerajaan Gelgel, tetapi pada momen yang bersamaan, suatu kekuatan baru dari arah barat telah muncul pula. Embrio guna ini mutakadim ada sejak mula-mula abad ke-15 dengan datangnya para imigran peladang liar bermula Karang Asem (Bali) secara bergelombang dan mendirikan daerah jajahan di daerah Kotamadya Mataram sekarang ini. Faedah itu telah berubah bentuk sebagai sebuah imperium katai, yaitu Imperium Pagutan dan Pagesangan yang berdiri pada tahun 1622.

Cuma bahaya nan dinilai menjadi ancaman utama dan akan tetap muncul secara mendadak yaitu kepentingan asing, Belanda yang sambil-waktu akan melakukan ekspansi. Keistimewaan dari tetangga dekat diabaikan, karena Gelgel yang demikian awet produktif dipatahkan. Sebab itu sebelum kerajaan yang takut di kawasan kekuasaannya di fragmen barat ini berdiri, tetapi diantisipasi dengan menempatkan laskar kecil di bawah pimpinan Patinglaga Deneq Wirabangsa.

Di balik itu memang ada faktor-faktor lain terutama keburukan perbatasan antara Selaparang dan Pejanggik yang tidak kunjung radu. Situasi ini menyebabkan adanya saling mengharapkan peran nan lebih di antara kedua kekaisaran serumpun ini maupun saling lempar tanggung jawab. Dalam kecamuk perjuangan dan upaya mengahadapi ki kesulitan arti yang baru tumbuh dari arah barat itu, maka secara tiba-tiba saja, induk bala berfaedah di mileu siasat kekaisaran, yaitu patih kekaisaran sendiri yang bernama, Raden Arya Banjar Repas, ditengarai bertelingkah pendapat dengan rajanya. Raden Arya Banjar Getas akhirnya menyingkir Selaparang dan hijrah mengabdikan diri di Imperium Pejanggik yang silam (Kerajaan Pejanggik) berada di Distrik Pejanggik yang berharta di Kecamatan Jonggat

Atas prakarsanya koteng, Raden Arya Banjar Repas dapat menyeret Pejanggik bergabung dengan sebuah Bestel Tentara Kerajaan Karang Asem yang sudah mendarat menyusul di Cili Barat. Sediakala berdasarkan informasi awal yang diperoleh, maksud kehadiran ekspedisi itu akan mencela Kerajaan Pejanggik. Hanya dalam kenyataan sejarah, pengiriman barang itu telah menenggelamkan Kerajaan Selaparang karena kawasan tersebut boleh ditaklukkan hampir minus perlawanan, sebab mutakadim dalam keadaan sangat lemah. Peristiwa ini terjadi pada tahun 1672. Resep imperium lebur dan rata dengan tanah serta raja beserta seluruh keluarganya mati terbunuh.

Selaparang jatuh hanya tiga tahun sehabis menghadapi Belanda. Empat belas tahun kemudian, puas tahun 1686 Kerajaan Pejanggik dibumi hanguskan maka dari itu Kekaisaran Mataram Karang Asem. Akibat kekalahan Pejanggik, maka Kerajaan Mataram mulai berdaulat menjadi penguasa khas di Pulau Sahang setelah sebelumnya juga mencair lantakkan kerajaan-kerajaan mungil lainnya.

Demografi

[sunting
|
sunting sumber]

Suku

[sunting
|
sunting perigi]

Seorang penenun suku Sasak.

Mayoritas warga yang meninggali provinsi Nusa Tenggara Barat yakni suku asli setempat, merupakan 93,33% termasuk suku Sasak 67,57% dan Bima, Sumbawa, Dompu serta Lainnya 25,76%. Berdasarkan data berpunca Cacah jiwa Indonesia 2022, berikut ini komposisi etnis atau suku bangsa di area Nusa Tenggara Barat:[10]

No Tungkai Jumlah 2022 %
1 Sasak 3.033.631 67,57%
2 Bima, Sumbawa, Dompu dan Lainnya 1.156.493 25,76%
3 Bali 119.407 2,66%
4 Jawa 78.916 1,76%
6 Bugis 19.965 0,45%
7 Dasar NTT 11.975 0,27%
8 Tionghoa 7.288 0,16%
9 Lainnya 61.606 1,37%
Provinsi Nusa Tenggara Barat 4.489.281 100%

Bahasa

[sunting
|
sunting sumber]

Terwalak sebelas bahasa yang dituturkan makanya pemukim Nusa Tenggara Barat.[11]
Bahasa Sasak, bahasa Sumbawa, dan bahasa Mbojo (Bima) adalah bahasa nan dituturkan oleh penghuni kedua pulau terdahulu. Selain itu, karena NTB yakni kawasan transit penggalasan dan kembali pernah menjadi pusat garis haluan, dituturkan juga bahasa Bali, bahasa Bugis, dan bahasa Bajo. Perkembangan ekonomi dan memori mengundang pendatang dari berbagai wilayah bakal menetap di NTB sampai anak keturunannya dan membawa bahasa ibunya, seperti bahasa Jawa, bahasa Madura, bahasa Tionghoa, bahasa Makassar, dan bahasa Jawi.

Bahasa Sasak

[sunting
|
sunting sumber]

Bahasa Sasak banyak digunakan oleh awam yang mendiami Pulau Lombok. Bahasa Sasak memiliki tiga strata yaitu lumat, sedang dan agresif. Terdapat panca dialek Bahasa Sasak salah satunya dialek Pejangi, Selaparang dan Bayan.[12]
Bahasa Sasak punya perpaduan antara Bahasa Bali dan Jawa. Dari segi aspek aksara/tulisan Bahasa Gedek punya pertepatan dengan Bahasa Jawa-Bali, contohnya terdapat persamaan pemanfaatan leter Ha, Na, Ca, Ra Ka dan enggak-lain. Tetapi ditinjau dari pelafalan Bahasa Sasak mirip dengan Bali. Padahal berdasarkan ethnologue Bahasa Bilik tertulis ke dalam keluarga Bahasa Austronesia, Malayo Polinesia, Nuclear Malayo Polinesia, Sunda-Sulawesi dan Bilik-Bali.[13]

Bahasa Sumbawa

[sunting
|
sunting sumber]

Bahasa Sumbawa atau disebut juga Bahasa Semawa’ merupakan bahasa nan tersebar di kawasan Sumbawa. Aneh-aneh dialeknya yaitu dialek Semawa’, Taliwang, Barturotok/Batulante, Ropangsuri, Selesek, Lebah, Dado, Jeluar, Tanganam, Geranta dan Jeruek[13]
Sebelum mencapai keragamaaan dialek begitu juga ini, awalnya Bahasa Sumbawa terdiri dari dua bahasa yaitu pradialek Taliwang-Jereweh-Tongo dan dialek Sumbawa lautan(Poyang Bahasa Suren).  Semata-mata pada perkembangannya, pradialek Taliwang-Jereweh-Tongo, terpecah menjadi tiga dialek yang remang sendiri.[13]
Berdasarkan penyebaran penggunaannya dialek Sumbawa dan Baturotok dan dialek lainnya digunakan diwilayah Gunung-gemunung Ropang. Sedangkan dialek Taliwang, Tongo dan Jaraweh digunakan oleh penduduk di sebelah selatan Lunyuk. Adapun bahasa persatuan antaretnik adalah Bahasa Sumbawa Besar[13]

Bahasa Bima

[sunting
|
sunting sumber]

Bahasa Bima digunakan maka itu pemukim yang meninggali kawasan Bima, Dompu dan juga Sangiang. Bahasa Bima belaka mempunyai dua tingkatan yaitu renik dan kasar.[14]
Mengenai macam ragan dialeknya  ada tiga yaitu dialek Bima, Donggo dan Sangiang.[12]

Bahasa Bali

[sunting
|
sunting sumber]

Pendayagunaan Bahasa Bali di NTB tidak terlepas berpokok peran histori dan geografi. Secara ilmu sejarah Paduka tuan Bali XVII wasilah membereskan Lombok Barat, sedangkan secara geografis Provinsi NTB berdekatan dengan Bali.[12]

Tadbir

[sunting
|
sunting sumur]

Daftar gubernur

[sunting
|
sunting sumber]

# Potret Gubernur Mulai menjabat Akhir menyambut Partai Wakil Gubernur Perian Ket.
1 Madoera-Commissie. Te zien is o.a. de regent van Bangkalan CakraningratTjakran, Bestanddeelnr 902-5251 (Ruslan Tjakraningrat).jpg Ruslan Tjakraningrat 14 Agustus 1958 1968 Non Partai 1 [15]
2 Gubernur NTB H.R. Wasita Kusumah.jpg H.R. Wasita Kusumah 1968 1973 Militer 2
1973 1978 3
3 Gatot-suherman.jpg Gatot Suherman 1978 1983 Militer 4 [16]
1983 1988 5
4 Gubernur NTB Warsito.jpg Warsito 1988 1993 Militer 6 [17]
1993 1998 07
5 Gubernur NTB Harun Al-Rasyid.png Harun Al Rasyid 1998 31 Agustus 2003 Non Partai Syahdan 08
6 Gubernur NTB Lalu Serinata.jpg Silam Serinata 31 Agustus 2003 1 September 2008 Partai Golongan Karya Bonyo Thamrin Rayes 9

(2003)
7 Majdi Gubernur NTB.jpg Muhammad Zainul Majdi 17 September 2008 17 September 2022 Partai Wulan Bintang Badrul Munir 10

(2008)
[18]
[19]
17 September 2022 17 September 2022 Organisasi politik Demokrat Muhammad Amin 11

(2013)
8 Gubernur NTB Zulkieflimansyah.png Zulkieflimansyah 19 September 2022 Petahana Partai Keadilan Sejahtera Sitti Rohmi Djalilah 12

(2018)
[20]

 Non Organisasi politik / Penugasan Pemerintah

Dewan Agen

[sunting
|
sunting sumur]

DPRD NTB beranggotakan 65 orang yang dipilih menerobos pemilihan umum setiap lima tahun sekali. Arahan DPRD NTB terdiri dari 1 Pengarah dan 3 Konsul Ketua yang berasal dari organisasi politik strategi empunya total kursi dan kritik terbanyak. Anggota DPRD NTB yang sedang menjawat sekarang merupakan hasil Pemilu 2022 yang dilantik plong 2 September 2022 maka itu Majikan Perbicaraan Tinggi Mataram, Kresna Menon, di Bangunan DPRD Daerah NTB.[21]
[22]
[23]
Komposisi anggota DPRD NTb periode 2022-2024 terdiri dari 12 organisasi politik politik dimana Puak Golkar yakni partai politik tuan kursi terbanyak ialah 10 kursi, kemudian disusul maka itu Puak Gerindra nan meraih 9 kursi serta Puak Persatuan Pembangunan, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Demokrat yang masing-masing meraih 7 kedudukan.[24]
[25]
Selama masa reformasi, jumlah anggota DPRD NTB puas awalnya hanya 45 hamba allah, kemudian makin menjadi 55 orang pada Pemilu 2004 dan bertambah pun menjadi 65 makhluk pada Pemilu 2022. DPRD NTB paling abnormal ditempati oleh 10 partai politik dan paling kecil banyak oleh 15 partai politik. Partai Golongan Karya merupakan juara bersiteguh selama tahun reformasi sehingga tidak mengajaibkan jika posisi Bos DPRD NTB selalu diisi maka dari itu kadernya. Berikut ini adalah rekaan komposisi anggota DPRD NTB berdasarkan bawah partai politik selama masa perbaikan.[25]
[26]
[27]
[28]

Partai Politik Besaran Kursi dalam Hari
1999-2004 2004-2009 2009-2014 2014-2019 2019-2024
 PPPI

(mentah)


1
 PPRN

(bau kencur)


1
 PKNU

(yunior)


1
 PBR

(yunior)


5
Penurunan
2
 PKPB

(baru)


0
Kenaikan
2
 Patriot

(yunior)


1
Penurunan
0
 PPNU 1 Penurunan
0

Steady

0
 PKB 2 Kenaikan
3
Penurunan
1
Kenaikan
5
Kenaikan
6
 PDI-P 7 Penurunan
6
Penurunan
5

Steady

5
Penurunan
4
 Golkar 21 Penurunan
15
Penurunan
10
Kenaikan
11
Penurunan
10
 PKS 0
Steady

6

Steady

6

Steady

6
Kenaikan
7
 PPP 6
Steady

6
Penurunan
4
Kenaikan
6
Kenaikan
7
 PAN 2 Kenaikan
4

Steady

4
Kenaikan
5

Steady

5
 Demokrat 1 Kenaikan
3
Kenaikan
8

Steady

8
Penurunan
7
 PBB 2 Kenaikan
6
Penurunan
5
Penurunan
3
Penurunan
2
 PKPI 1 Penurunan
0

Steady

0

Steady

0

Steady

0
 Gerindra

(mentah)


2
Kenaikan
8
Kenaikan
9
 Hanura

(plonco)


3
Kenaikan
5
Penurunan
1
 NasDem

(plonco)


3
Kenaikan
5
 Berkarya

(baru)


2
Total Anggota 45* Kenaikan
55

Steady

55
Kenaikan
65

Steady

65
Jumlah Partai 10
Steady

10
Kenaikan
15
Penurunan
11
Kenaikan
12
Catatan:

*Sreg tahun 1999-2004, 2 kursi ditempati oleh Fraksi ABRI.


Daftar Kabupaten/Daerah tingkat

[sunting
|
sunting sumber]

No. Kabupaten/kota Pusat pemerintahan Bupati/wali kota Luas distrik (km2)[29] Jumlah penduduk (2017)[29] Kecamatan Kelurahan/desa Lambang

alt

Peta lokasi
1 Kabupaten Bima Woha Sani Damayanti Gadis 3.405,63 524.677 18 -/191

Lambang Kabupaten Bima.png

Lokasi NTB Kabupaten Bima.svg

2 Kabupaten Dompu Dompu Kader Jaelani 2.391,54 214.795 8 9/72

Lambang Kabupaten Dompu.gif

Lokasi NTB Kabupaten Dompu.svg

3 Kabupaten Embalau Barat Gerung Fauzan Khalid 896,56 713.848 10 3/119

Lambang Kabupaten Lombok Barat.jpeg

Lokasi NTB Kabupaten Lombok Barat.svg

4 Kabupaten Lombok Tengah Praya Lalu Pathul Bahri 1.095,03 1.035.355 12 12/127

Lambang Kabupaten Lombok Tengah.gif

Lokasi NTB Kabupaten Lombok Tengah.svg

5 Kabupaten Sahang Timur Selong Sukiman Azmy 1.230,76 1.289.907 20 15/239

Lambang Kabupaten Lombok Timur.jpg

Lokasi NTB Kabupaten Lombok Timur.svg

6 Kabupaten Lombok Utara Jazirah Djohan Sjamsu 776,25 233.691 5 -/33

Seal of Lombok Utara Regency.svg

Lokasi NTB Kabupaten Lombok Utara.svg

7 Kabupaten Sumbawa Sumbawa Mahmud Abdullah 6.643,98 509.234 24 8/157

Lambang Kabupaten Sumbawa.png

Lokasi NTB Kabupaten Sumbawa.svg

8 Kabupaten Sumbawa Barat Taliwang W. Musyafirin 1.849,02 135.031 8 7/57

Lambang Kabupaten Sumbawa Barat.png

Lokasi NTB Kabupaten Sumbawa Barat.svg

9 Ii kabupaten Bima Muhammad Lutfi 222,25 141.294 5 38/-

COA Bima.jpg

Lokasi NTB Kota Bima.svg

10 Daerah tingkat Mataram Mohan Roliskana 61,30 419.506 6 50/-

Lambang Kota Mataram.png

Lokasi NTB Kota Mataram.svg

Transportasi

[sunting
|
sunting sumber]

Terdapat transportasi udara ataupun Bandar udara yaitu:

  1. Bandar udara Selaparang di Kota Mataram, pulau Embalau;
  2. Pelabuhan udara Jagat Zainuddin Abdul Madjid di Kabupaten Lombok Tengah,
  3. Bandar Udara Tuanku Muhammad Salahudin di Kabupaten Bima
  4. Pelabuhan Udara Raja Muhammad Kaharuddin III di Kabupaten Sumbawa provinsi Nusa Tenggara Barat

Tamasya

[sunting
|
sunting sumber]

Berikut adalah beberapa bekas wisata yang terletak di Provinsi NTB:

  1. Rantau Senggigi
  2. Pantai Pink
  3. Gili Trawangan
  4. Taman Narmada
  5. Gunung Rinjani
  6. Pundi-pundi Bencana Bolong
  7. Pantai Kuta Lombok
  8. Pantai Sire
  9. Rantau Sekotong
  10. Batu Layar
  11. Ampenan Kota Wreda
  12. Giri Tambora
  13. Pulau Satonda
  14. Pulau Kenawa

Olahraga

[sunting
|
sunting sumber]

Nusa Tenggara Barat memiliki infrastruktur olahraga yang cukup memadai diantaranya Stadion Gelora 17 Desember, Mataram nan ialah kwartir mulai sejak klub sepak bola PS Mataram dan PS Sumbawa Barat nan pernah bermain di Divisi Terdepan Liga Indonesia musim 2012. Selain itu Gelora 17 Desember juga yakni markas berpunca klub futsal kenamaan Vamos FC Mataram yang sudah tiga mana tahu berturut-turut meraih gelar juara Liga Futsal Profesional Indonesia, musim 2022, 2022 dan 2022.

Daftar klub sepak bola di Nusa Tenggara Barat

  • Lombok FC
  • PS Mataram
  • PS Sumbawa Barat
  • Loteng Raya FC
  • Persebi Bima
  • Persekobi Bima
  • Perslobar Lombok Barat

Nusa Tenggara Barat juga mempunyai sirkuit balap berstandar dunia semesta yaitu Arus Jagat rat Mandalika, yang terwalak di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Paruh, NTB.

Referensi

[sunting
|
sunting sendang]

  1. ^


    a




    b




    “Kawasan Nusa Tenggara Barat Dalam Poin 2022”
    (pdf).
    www.ntb.bps.go.id. hlm. 7, 37. Diakses tanggal
    11 April
    2022
    .





  2. ^


    “Parameter Strategis NTB – BPS”.
    BPS
    . Diakses tanggal
    2019-12-18
    .





  3. ^


    “Persentasi Pemukim Menurut Kabupaten Kota dan Agama yang Dianut di Provinsi NTB”.
    www.ntb.bps.go.id
    . Diakses tanggal
    18 September
    2022
    .





  4. ^


    “Penanda Pembangunan Individu Menurut Kawasan 2022-2021”.
    www.bps.go.id
    . Diakses rontok
    26 November
    2022
    .





  5. ^


    “Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN N.A 2022”
    (PDF).
    www.djpk.kemenkeu.go.id. (2020). Diakses terlepas
    26 Januari
    2022
    .





  6. ^


    “Badak Sunda dan Harimau Sunda”. “[…] Mr. Muhamad Yamin yang pada 1950-an momen menjadi Menteri P.P. dan K. mengganti istilah Gugusan pulau Sunda Kecil menjadi Kepulauan Nusa Tenggara. Sebab, istilah Kepulauan Sunda Boncel diganti dengan Kepulauan Nusa Tenggara, maka istilah Kepulauan Sunda Segara sekali lagi lain lagi digunakan dalam hobatan bumi dan perpetaan kebangsaan Indonesia – sungguhpun dalam perpetaan Internasional istilah Greater Sunda Islands dan Lesser Sunda Islands masih setia digunakan.” – Ajip Rosidi: Penulis, budayawan. Pikiran Rakyat, 21 Agustus 2022. Diarsipkan berusul varian asli tanggal 2022-07-08. Diakses terlepas
    Juli 7,
    2022
    .





  7. ^


    “JAN B. AVE; ‘INDONESIA’, ‘INSULINDE’ AND ‘NUSANTARA’: DOTTING THE I’S AND CROSSING THE T p. 14”. Diarsipkan dari varian nirmala tanggal 2022-03-04. Diakses tanggal
    2015-07-10
    .





  8. ^

    Berdasarkan Permen PUPR Nomor 04/PRT/M/2015 Terlepas 18 Maret 2022, adapun Kriteria Dan Penetapan Wilayah Wai, untuk Provinsi Nusa Tenggara Barat

  9. ^

    Daerah Aliran Sungai Plong Distrik Kali besar Embalau Dan Wilayah Kali besar Sumbawa Diarsipkan 2022-08-30 di Wayback Machine. – Kementerian Pekerjaan Umum, Balairung Wilayah Sungai Nusa Tenggara I, Narmada Lada Barat – NTB – 20 April 2022.

  10. ^


    “Kewarganegaraan, Suku bangsa, Agama, dan Bahasa Sehari-tahun Penduduk Indonesia”
    (pdf).
    www.bps.go.id. hlm. 36–41. Diakses tanggal
    17 Oktober
    2022
    .





  11. ^


    Malingi, Alan (11 Februari 2022). “11 Bahasa di Nusa Tenggara Barat”.
    sejarahbima.com
    . Diakses sungkap
    17 Oktober
    2022
    .




  12. ^


    a




    b




    c




    Hardini, Isriani (2008).
    Keberbagaian Bahasa Daerah di Indonesia. Jakarta: Buana Cipta Pustaka. hlm. 34. ISBN 978 602 855 121 2.




  13. ^


    a




    b




    c




    d




    P, Rossalina (2018).
    Suku dan Bahasa Wilayah Selatan, Negeri Nusa Tenggara Barat dan Provinsi Nusa Tenggara Timur. PT Saran Panca Karya Nusa. ISBN 978 979 678 452 3.





  14. ^


    Hidayah, Zulyani (2015).
    Ensiklopedia Suku bangsa di Indonesia. Jakarta: Yayasan Pustaka Suluh Indonesia. hlm. 86.





  15. ^


    “Sertifikat arsip”
    (PDF). Diarsipkan mulai sejak varian ceria
    (PDF)
    tanggal 2022-04-08. Diakses tanggal
    2019-04-08
    .





  16. ^

    Gatot Suherman: Buntelan Harto Seorang Guru, Bapak Dan Pejabat Negara Soeharto.co, Diakses sungkap 1 Juni 2022

  17. ^


    “Mantan Gubernur NTB Dituding Otak Sengketa Lahan”.
    BeritaSatu. 18 Januari 2012. Diakses tanggal
    4 November
    2022
    .





  18. ^


    “Mendagri Lantik Zainul Majdi Perumpamaan Gubernur NTB”.
    Kompas.com. 18 September 2008. Diakses sungkap
    4 November
    2022
    .





  19. ^


    DJO (17 September 2008). DJO, ed. “Gubernur dan Wagub NTB Baru Dilantik”.
    detikcom
    . Diakses terlepas
    1 September
    2022
    .





  20. ^


    Tri Y (19 September 2022). “Gubernur & Duta Gubernur NTB Tersaring Konvensional Dilantik Presiden”.
    Kantor KOMINFOTIK NTB
    . Diakses tanggal
    20 September
    2022
    .





    [
    pranala nonaktif permanen
    ]



  21. ^


    “Parlemen periode 2022-2024 dilantik hari ini (2/9/2019)”.
    dprd-ntbprov.go.id. 02-09-2019. Diakses rontok 04-12-2019.





  22. ^


    “Anggota DPRD Provinsi NTB Musim 2022-2024 Resmi Dilantik”.
    kicknews.today. 02-09-2019. Diakses tanggal 04-12-2019.





    [
    pranala nonaktif permanen
    ]



  23. ^


    “65 Anggota DPRD NTB Periode 2022-2024 Dilantik”.
    insidelombok.id. 02-09-2019. Diakses tanggal 04-12-2019.





  24. ^


    “Ini Nama-Nama Anggota DPRD NTB yang Baru di Lantik”.
    mataraminside.com. 02-09-2019. Diakses tanggal 04-12-2019.





    [
    pranala nonaktif permanen
    ]


  25. ^


    a




    b




    “SK KPU Provinsi NTB No. 145/HK.03.1-Kpt/52/Prov/VIII/2019 adapun Penetapan Perolehan Kursi Partai Ketatanegaraan Peserta Pemilu Anggota DPRD Provinsi NTB Tahun 2022”
    (PDF).
    kpud-ntbprov.go.id. 11-08-2019. Diakses tanggal 04-12-2019.





    [
    pranala purnajabatan permanen
    ]



  26. ^


    “KPU tetapkan 65 caleg DPRD NTB terpilih”.
    mataram.antaranews.com. 12-05-2014. Diakses tanggal 04-12-2019.





  27. ^


    “KPU Tetapkan Anggota DPRD NTB Terpilih”.
    jariungu.com. 18-05-2009. Diakses sungkap 06-12-2019.





  28. ^


    “Distrik Nusa Tenggara Barat Dalam Sanat 2006”.
    ntb.bps.go.id. 20-06-2007. Diakses rontok 06-12-2019.




  29. ^


    a




    b




    “Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan (Permendagri No.137-2017) – Kementerian Kerumahtanggaan Negeri – Republik Indonesia”.
    www.kemendagri.go.id
    (n domestik bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi tulen tanggal 2022-04-29. Diakses tanggal
    2018-07-10
    .




Pranala luar

[sunting
|
sunting sumber]

  • (Indonesia)
    Situs konvensional pemerintah kawasan Diarsipkan 2008-03-28 di Wayback Machine.
  • (Indonesia)
    Informasi Abstrak Seputar Nusa Tenggara Barat
  • (Indonesia)
    Festival Kopi NTB
  • (Indonesia)
    Budaya dan Sejarah Nusa Tenggara Barat
  • (Indonesia)
    Profil Ilmu kependudukan NTB
  • (Indonesia)
    Memoar Ekonomi NTB
  • (Indonesia)
    Biografi Wisata NTB
  • (Indonesia)
    Ekonomi Regional NTB
  • (Indonesia)
    Perangkaan Regional NTB



Source: https://id.wikipedia.org/wiki/Nusa_Tenggara_Barat

Posted by: gamadelic.com