Nama Rumah Adat Banten Adalah
Jakarta
–
Rumah resan di Indonesia
jumlahnya sangat banyak tersebar dari Sabang sampai Merauke.
Menurut Indonesia.go.id, data dari BPS di waktu 2022 cuma mengistilahkan bahwa Indonesia 300 keramaian etnis dan suku nasion, di mana secara individual ada 1.340 suku bangsa di Indonesia.
Di antara plural rumah adat tersebut, suka-suka bilang di antaranya yang paling populer atau paling dikenal. Deretan flat kebiasaan tersebut juga punya keunikan tersendiri yang membuatnya berbeda, satu dan yang lainnya.
Apa saja apartemen resan terpopuler tersebut? Ini dia daftarnya, asal serta keunikannya.
1. Apartemen Adat Baduy (Banten)
Suku Baduy Dalam Foto: (Yogaku Puspita Rini Sagala/d’traveler)
Salah satu rumah adat yang cerbak kita lihat yakni kondominium adat Baduy.
Rumah adat Baduy memiliki desain yang sederhana dengan tulangtulangan sumber akar kondominium panggung yang tak terlalu tangga.
Keunikan berpunca rumah resan Baduy adalah pengusahaan batu siapa sebagai onderdil penyangga. Bencana kali ini digunakan untuk sandar tiang penyangga serta menghalangi tanah sepatutnya tak longsor.
Selain keunikan adanya batu kali, tiang penyangga rumah adat Baduy juga punya ketinggian yang berlainan-beda. Jalal yang berbeda-tikai ini dimaksudkan untuk mengikuti kontur lahan.
Bintang sartan, pada bagian persil yang datar dan tataran, kayu penyangganya menuju lebih sedikit dibandingkan pada bagian tanah yang konturnya serong.
2. Rumah Kebaya (DKI Jakarta)
Flat adat Kebaya pula sering muncul di heterogen media sama dengan televisi lho.
Salah suatu keunikan menonjol dari desain kondominium kebaya adalah adanya pendopo atau teras, pola dengan meja dan kursi.
Bagian atap atau genteng dari apartemen Kebaya ini pula kalau kamu perhatikan, dibangun persis dengan tulangtulangan pelana kuda. Bagian genteng ini lega kebanyakan terbuat dari genteng tanah atau ramin daun kirai.
Kalau dari segi dindingnya seorang, rumah Kebaya terbuat semenjak tiang nangka dan yang membuatnya radikal adalah warna cat dindingnya nan mendekati cerah seperti warna asfar.
Lebih jauh, keunikan bukan mulai sejak kondominium adat Kebaya adalah desain gapura rumahnya yang disebut dengan pintu jalusi.
Gapura jalusi ini punya fitur di mana gapura dan jendelanya berukuran lebar dan korok udaranya disusun secara horizontal.
3. Flat Tampah (Sumatera Barat)
Rumah Tampah atau Rumah Godang adalah keunggulan untuk rumah adat Minangkabau yang merupakan rumah tradisional dan banyak di jumpai di negeri Sumatera Barat, Indonesia. Rumah ini juga disebut dengan tanda lain makanya masyarakat setempat dengan etiket Rumah Bagonjong ataupun ada juga yang menyebut dengan nama Rumah Baanjuang. detikfoto/dikhy sasra Foto: dikhy sasra
Seandainya kamu melihat apartemen Gadang, mungkin akan nanang takdirnya bentuknya mirip dengan kapal atau berlepas.
Keunikan paling menonjol dari rumah Gadang adalah bentuk atapnya nan seperti tanduk munding. Sengkuap rumah Gadang ini biasanya terdiri dari empat atau enam buah dan lengkungan di area rumah depan pula menghadap ke depan.
Atap rumah Gadang ini dibuat dengan daun nipah (rumbio).
Sisi depan rumah Indang ini merupakan area yang silam berarti karena di situlah tangga turut menuju area internal berlambak, sedangkan tangga di bagian ujung biasanya sekadar kerjakan dapur.
Walau terbuat dari tiang, flat Tampi dibangun dengan desain yang kokoh membancang gempa hingga di atas 8 nisbah richter. Uniknya lagi, persendian rumah Gadang tidak dibangun menggunakan pakis, melainkan pasak sehingga silam plastis.
Kayu-kusen rumah Gadang juga dipasang di atas batu sandi yang berfungsi mencegat pulsa gelombang listrik berusul lahan.
4. Kondominium rasam Honai (Papua)
Kehadiran kondominium resan partikular Papua tepatnya di Puncak Jaya terus dilestarikan. Hal itu dilakukan sebagai upaya menjaga budaya masyarakat setempat. Foto: Lamhot Aritonang
Berlainan dengan kebanyakan kondominium adat di Indonesia nan strukturnya rumah panggung, flat Honai memiliki keramik riil tanah.
Rumah Honai sendiri sesungguhnya terdiri dari dua lantai. Lantai pertama digunakan sebagai tempat beraktivitas begitu juga musyawarah, aktivitas lilin lebah hari, dan sebagainya. Padahal ubin dua koteng punya pangan tiang dan digunakan andai peraduan.
Bikin mengeluh lantai mula-mula dan kedua, rumah Honai menggunakan hierarki kayu.
Walau tertentang kecil, rumah Honai sebetulnya dapat diisi hingga 5 sebatas 10 orang. Hal ini dimaksudkan sepatutnya rumah Honai tetap hangat.
Selain dengan mengisi rumah dengan banyak orang, untuk menjaga rumah Honai tetap hangat, flat resan ini juga tidak dilengkapi dengan jendela.
5. Rumah Joglo (Jawa Tengah)
Apartemen arsitektur joglo Foto: detik
Konstruksi rumah Joglo yang bermula dari Jawa Perdua ini terdiri dari 16 bagian.
masing-masing bagian tersebut dinamakan molo, ander, geganja, pengeret, santen, sunduk, wiron, pamidhangan, dhadha peksi, penitih, penangkur, emprit, kecer, dudur, elar, dan songgo-uwang.
Rumah Joglo sebetulnya juga terdiri dari dua jenis, yaitu rumah Joglo Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Keduanya n kepunyaan bentuk yang mirip, terutama berusul tulang beragangan atapnya. Label Joglo ini koteng sebetulnya merujuk plong bentuk atapnya yang menyerupai rajah gunung.
N domestik filosofi Jawa, ardi adalah tempat nan tinggi dan sakral.
6. Rumah Gapura Candi Bentar (Bali)
Keunikan minimal menonjol pecah Rumah Gerbang Candi Bentar adalah struktur portal masuknya ataupun gapuranya nan mirip candi.
Selain berukuran layak segara, gapura dari rumah aturan khas Bali ini pun mempunyai beberapa anak asuh tingkatan di depannya.
Hal bukan yang menjadi keunikan pintu tersebut adalah ketiadaan tarup dan belaka suka-suka dua gedung candi di masing-masing sisi nan bertatap.
Di adegan depan rumah Bab Candi Bentar, suka-suka bangunan suci nan biasnya digunakan seumpama bekas persembahyangan bernama Tampik atau Pamerajan.
7. Kondominium adat Tongkonan (Sulawesi Barat dan Sulawesi Daksina)
Desa Kete Kesu jadi riuk satu destinasi wisata andalan Sulawesi Selatan. Di sana wisatawan pelecok satunya dapat melihat flat kebiasaan suku Toraja. Penasaran? Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Rumah sifat
terpopuler berikutnya yaitu kondominium Tongkonan nan tentu telah tak asing di mata siapapun.
Arah paling singularis dari apartemen Tongkonan ini adalah penggalan atapnya. Tarup rumah Tongkonan mirip sekali dengan rancangan sumbuk sewaktu buritannya, tapi dalam posisi menjempalit.
Secara tradisional, tarup tersebut dibuat dengan bahan ijuk atau daun rumbia, walaupun sekarang banyai juga yang menunggangi seng.
Sama seperti rumah rasam di Indonesia umumnya, flat kebiasaan Tonkonan lagi berbentuk rumah panggung.
Gawang-gawang penyangga rumah Tongkonan juga berbentuk bulat dan ditumpangkan pada batu osean yang dipahat berbentuk persegi.
8. Rumah Pewaris (Sulawesi Lor)
Ekuivalen seperti flat sifat di Indonesia pada umumnya, apartemen Pewaris juga berbentuk rumah tempat.
Kondominium Pewaris ini kembali memiliki nama lain sebagai walewangko dan berpunca dari Minahasa.
Secara arsitektur, flat Pewaris terdiri terbit ruang paling depan yang disebut dengan lesar, habis ruang kedua yang disebut sekey, dan ira perdua yang disebut pores.
9. Rumah Baileo (Maluku)
Rumah Baileo berbentuk rumah panggung dengan ditopang dengan kusen-kusen singkat yang terpasang ke privat persil.
Tiang-gawang dari rumah Baileo ini dibuat dari kayu kelambir dan namun mengampu ubin apartemen. Sementara itu, untuk atapnya sendiri, ditopang maka itu kayu-tiang juga, cuma ukurannya lebih kecil.
Keunikan bukan berpangkal rumah Baileo adalah, ubin-lantainya yang tak disambung menggunakan paku.
Momen diinjak, lantai rumah ini tidak menghasilkan obstulen karena papan lantainya dibangun dengan teknik resep pada kerangka lantai.
10. Rumah Krong Bade (Aceh)
rumah adat aceh Foto: agus
Karena keterkaitan yang habis erat dengan radiks mula masuknya Islam ke Indonesia, desain rumah adat krong Bade juga menggambarkan adanya akulturasi budaya.
Krong Bade berharga kembali Rumoh Aceh atau rumah Aceh.
Apartemen Krong Bade n kepunyaan struktur rumah wadah dengan ketinggian kayu bermula 2,5 sebatas 3 meter bersumber permukaan tanah.
Sama seperti beberapa apartemen adat di Indonesia, atap rumah Krong Bade terbuat dari daun rumbia atau daun nira nan dianyam.
Dengan struktur rumah wadah yang hierarki, rumah adat Krong Bade ini mempunyai ruang bawah di bagian bawahnya.
Ruang dasar ini sendiri digunakan umpama tempat menggudangkan bahan rimba dan kancah amoi melakukan beragam aktivitas.
Itulah deretan
kondominium resan
terpopuler di Indonesia. Menjajarkan sekali, bukan?
Simak Video “Dulohupa, Mengenal Rumah Sifat Eksklusif Sulawesi Utara, Gorontalo“
[Gambas:Video 20detik]
(lus/lus)
Source: https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5573512/10-rumah-adat-terpopuler-di-indonesia-banten-hingga-papua
Posted by: gamadelic.com