Nama Kabinet Presiden Ke 7

KOMPAS.com –Kabinet Pembangunan merupakan kabinet nan dibentuk sreg masa kepresidenan Soeharto, sesudah berakhirnya Kabinet Ampera.

Kabinet Pembangunan seorang memiliki tujuh periode, yaitu Kabinet Pembangunan 1 sebatas 7 dengan memiliki tugas anak kunci yang disebut “Panca Krida Kabinet Pembangunan.”

Baca juga: Konfrontasi Indonesia-Malaysia: Penyebab, Perkembangan, dan Karenanya

Lemari kecil Pembangunan I

Lemari kecil Pembangunan 1 dibentuk pada 10 Juni 1968 dan bertugas sampai 28 Maret 1973.

Kabinet ini dibentuk oleh Presiden Soeharto dan komposisinya tidak jauh dengan Dewan menteri Ampera II.

Puas musim Lemari kecil Pembangunan 1 ini Presiden Soeharto sempat merombak dewan menteri dan melantik menteri-menteri mentah serta dilaksanakannya Pelita I (1969-1974).

Tujuan dari Pelita I yaitu untuk meningkatkan taraf atma rakyat dan kontan meletakkan dasar-dasar pembangunan bakal tahap berikutnya.

Rangkaian

  1. Menteri Organisator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri: Sri Sultan HB IX
  2. Nayaka Koordinator Bidang Ketenteraman Rakyat: K.H. Dr. Idham Chalid
  3. Nayaka Dalam Wilayah: Letjen TNI Basoeki Rachmat
  4. Menteri Luar Negeri: H. Pria Malik
  5. Nayaka Pertahanan/Keamanan: Jenderal TNI Soeharto
  6. Menteri Peradilan: Prof. Oemar Seno Adji, S.H.
  7. Menteri Iradiasi: Laksamana Muda Udara Budiardjo
  8. Nayaka Keuangan: Prof. Dr. Ali Wardhana
  9. Menteri Perbisnisan: Prof. Dr. Sumitro Djojohadikusumo
  10. Menteri Pertanian: Prof. Dr. Ir. Thojib Hadiwidjaja
  11. Nayaka Perindustrian: Mayjen TNI M. Jusuf
  12. Menteri Pertambangan: Prof. Ir. Soemantri Brodjonegoro
  13. Nayaka Pencahanan Masyarakat dan Tenaga Elektrik: Ir. Sutami
  14. Menteri Perhubungan: Drs. Frans Seda
  15. Menteri Pendidikan dan Peradaban: Mashuri, S.H.
  16. Menteri Kesehatan: Prof. Dr. G.A. Siwabessy
  17. Menteri Agama: K.H. Moh. Dahlan dan Prof. Dr. H.A. Mukti Ali (diangkat 9 September 1971).
  18. Menteri Tenaga Kerja: Laksamana Akil balig Laut Mursalin dan Prof.Dr.Ir. Moh Sadli (diangkat 9 September 1971).
  19. Nayaka Sosial: Dr.A.M. Tambunan, S.H. dan H.M.S. Mintaredja, S.H. (diangkat 9 September 1971).
  20. Nayaka Transmigrasi dan Koperasi: Letjen TNI Sarbini dan Prof. Dr. Subroto (diangkat 9 September 1971).
  21. Menteri Negara yang kontributif Presiden dalam penyempurnaan dan pembersihan Aparatur Negara: H. Harsono Tjokroaminoto
  22. Nayaka Negara nan membantu Presiden dalam penyempurnaan dan pencucian Aparatur Negara merangkap andai Ketua muda Badan Perencanaan Pembangunan Nasional: Dr. Emil Salim
  23. Nayaka Negara yang mendukung Presiden internal Pengawasan Titipan-proyek Pemerintah: Prof. Dr. Soenawar Soekowati, S.H.
  24. Nayaka Negara yang mendukung Presiden privat Pemeriksaan Operasionil Pembangunan: Prof. Dr. Soenawar Soekowati, S.H.
  25. Menteri Negara yang mendukung Kepala negara internal Menyelenggarakan Susunan antara Pemerintah dengan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara, Dewan Kantor cabang Rakyat Angkat Royong dan Dewan Pertimbangan Agung: H. Mintaredja, S.H.
  26. Menteri Negara yang kondusif Presiden dalam Perencanaan Pembangunan Kebangsaan merangkap sebagai Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Nasional: Prof. Dr. Widjojo Nitisastro
  27. Nayaka Negara yang membantu Presiden dalam Urusan Pertahanan Keamanan merangkap ibarat Wakil Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia: Jenderal TNI M. Panggabean

Acara Kerja

Menciptakan stabilisasi ketatanegaraan dan ekonomi bagaikan syarat cak bagi berhasilnya pelaksanaan Susuk Pembangunan Lima Musim dan Pemilihan Umum.

Menyusun dan melaksanakan Bagan Pembangunan Lima Tahun.

Melaksanakan Seleksi Umum sesuai dengan Ketetapan MPRS No XLII/MPRS/1968 (selambat-lambatnya tanggal 5 Juli 1971).

Menimpali ketertiban dan keamanan rakyat mahajana dengan mengerok lampau sisa-cirit G30S/PKI dan setiap perongrongan, penyelewengan, serta pembelotan terhadap Pancasila dan UUD 1945.

Melanjutkan penyempurnaan dan pembersihan secara menyeluruh aparatur negara terbit tingkat kunci hingga daerah.

Baca lagi: Teks Deklarasi: Proses Perumusan, Isi, dan Perubahan

Kabinet Pembangunan II

Lemari kecil Pembangunan 2 bertugas sejak 28 Maret 1973 sebatas 29 Maret 1978.

Pada masa Kabinet Pembangunan 2 ini, Pelita II pun dilaksanakan (1 April 1974 – 31 Maret 1979).

Berjalannya Pelita II berdampak meningkatkan pertumbuhan ekonomi umumnya pemukim 7% setahun.

Susunan

  1. Menteri Organisator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri: Prof. Dr. Widjojo Nitisastro
  2. Menteri Koordinator Meres Kesejahteraan Rakyat: Prof. Dr. Soenawar Soekowati
  3. Menteri Dalam Negeri: Letjen TNI Amir Machmud
  4. Menteri Luar Daerah: H. Adam Malik
  5. Nayaka Pertahanan Keamanan/Panglima Bala Bersenjata: Jenderal TNI M. Panggabean
  6. Nayaka Kehakiman: Prof Oemar Seno Adji, S.H. dan Prof. Dr. Mochtar Koesoemaatmadja, S.H., LL.M.
  7. Menteri Penyorotan: Mashuri, S.H.
  8. Menteri Finansial: Prof. Dr. Ali Wardhana
  9. Menteri Penggalasan: Drs. Radius Prawiro
  10. Menteri Pertanian: Prof. Dr. Ir. Thojib Hadiwidjaja
  11. Menteri Perindustrian: Mayjen TNI M. Jusuf
  12. Menteri Pertambangan: Prof. Dr. Ir. Moh Sadli
  13. Nayaka Pekerjaan Awam dan Tenaga Listrik: Ir. Sutami
  14. Menteri Pendidikan dan Kultur: Prof. Dr. Ir. Soemantri Brodjonegoro dan Letjen TNI dr. Sjarif Thajeb
  15. Menteri Kebugaran: Prof. Dr.G.A. Siwabessy
  16. Menteri Agama: Prof. dr. H.A. Mukti Ali
  17. Menteri Sida-sida, Transmigrasi dan Koperasi: Prof. Dr. Subroto
  18. Menteri Sosial: H.M.S. Mintaredja, S.H.
  19. Nayaka Negara Penertiban Aparatur Negara/Ketua muda Bodi Perencanaan Pembangunan Kewarganegaraan: Dr. J.B. Soemarlin
  20. Menteri Negara Penggalian: Prof. Dr. Soemitro Djojohadikusumo
  21. Nayaka/Sekretaris Negara: Mayjen TNI Sudharmono, S.H.

Acara Kerja

  1. Meningkatkan dan memelihara stabilitas politik dengan pelaksanaan ketatanegaraan dalam negeri maupun politik asing negeri sesuai Garis-garis Ki akbar Haluan Negara (GBHN).
  2. Meningkatkan dan menernakkan penstabilan ekonomi.
  3. Meningkatkan dan memelihara stabilitas keamanan.
  4. Meneruskan pelaksanaan tahun kelima (terakhir) dari REPELITA mula-mula, serta merencanakan dan melaksanakan REPELITA kedua.
  5. Meningkatkan kesejahteraan rakyat setolok dengan hasil-hasil yang dicapai maka dari itu pelaksanaan REPELITA.
  6. Meneruskan pelaksanaan penertiban dan pemanfaatan aparatur negara di segala rataan dan hierarki.
  7. Melaksanakan pemilihan awam selambat-lambatnya pada akhir 1977.

Ketujuh variasi program kerja ini disebut dengan “Sapta Krida Kabinet Pembangunan II.”

Baca juga: Komisi Tiga Negara: Latar Belakang, Anggota, dan Tugas

Kejadian Malari

Puas masa kabinet ini, terjadi Peristiwa Malapetaka Limabelas Januari (Malari), yaitu kejadian demonstrasi mahasiswa dan kerusuhan sosial yang terjadi pada 15 Januari 1974.

Peristiwa ini terjadi momen Perdana Menteri Jepang Tanaka Kakuei sedang menyadran ke Jakarta (14-17 Januari 1974).

Mahasiswa berencana mengamalkan aksi unjuk rasa di Dermaga Udara Halim Perdanakusuma, cuma karena terdapat perlindungan diskriminatif, mahasiswa gagal menerobos ke intern pangkalan udara.

Baca juga: Lemari kecil Ali Sastroamijoyo II (Ali-Roem-Idham)

Kabinet Pembangunan III

Lemari kecil Pembangunan 3 diumumkan secara refleks maka dari itu Kepala negara Soeharto sreg 29 Maret 1978 dan dilantik secara resmi plong 31 Maret 1978, bertugas setakat 19 Maret 1983.

Lega masa kabinet ini, Pelita III dilaksanakan (1 April 1979-31 Maret 1984) bertujuan menekankan Trilogi Pembangunan mudahmudahan tercipta masyarakat nan adil dan produktif berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

Perkariban

  1. Menteri pengelola Latar Garis haluan dan Keamanan : M. Panggabean
  2. Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Finansial dan Industri/Atasan Jasmani Perencanaan Pembangunan Nasional : Prof. Dr. Widjojo Nitosastro
  3. Nayaka Organisator Bidang Kesejahteraan Rakyat : Surono
  4. Menteri Dalam Wilayah : Letjen TNI Amir Machmud
  5. Nayaka Luar Distrik : Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja
  6. Menteri Benteng Keamanan/Panglima Armada Bersenjata : Jenderal TNI M. Jusuf
  7. Menteri Kehakiman : Moedjono, S.H.
  8. Menteri Penerangan : Ali Murtopo
  9. Menteri Keuangan : Prof. Dr. Ali Wardhana
  10. Menteri Bursa dan Koperasi : Drs. Cak cakupan Prawiro
  11. Nayaka Pertanian : Prof. Dr. Soedarsono Hadisapoetro
  12. Nayaka Perindustrian : Ir. A.R. Soehoed
  13. Menteri Pertambangan dan Energi : Prof. Dr. Subroto
  14. Menteri Tiang penghidupan Umum : Dr. Ir. Purnomosidi Hadjisaroso
  15. Menteri Interelasi : Rusmin Nurjadin
  16. Menteri Pendidikan dan Tamadun : Dr. Daoed Joesoef
  17. Nayaka Kesehatan : Dr. Soewardjono Surjaningrat
  18. Menteri Agama : H. Alamsjah Ratu Perwiranegara
  19. Menteri Sida-sida dan Transmigrasi : Drs. Harus Alrasyid Zain
  20. Menteri Sosial : Sapardjo
  21. Nayaka Negara Penertiban Aparatur Negara/Wakil ketua Badan Perencanaan Pembangunan Nasional : Dr. J.B. Soemarlin
  22. Menteri Negara Penelitian dan Teknologi : Prof. Dr. Ir. Ing. B.J. Habibie
  23. Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Mileu Hidup : Prof. Dr. Emil Salim
  24. Menteri/Sekretaris Negara : Mayjen TNI Sudharmono, S.H.
  25. Nayaka Muda Urusan Produksi Rimba : Ir. Achmad Affandi
  26. Nayaka Muda Urusan Koperasi/Superior Bodi Urusan Logistik : Mayjen TNI Bustanil Arifin, S.H.
  27. Menteri Muda Urusan Transmigrasi : Martono
  28. Menteri Muda Urusan Perumahan Rakyat : Drs. Cosmas Batubara
  29. Menteri Muda Urusan Perjaka : Mayor (Kes) dr. Abdul Gafur
  30. Menteri Remaja Urusan Peranan Wanita : Ny. L. Soetanto, S.H.

Programa Kerja

  1. Terciptanya keadaan dan suasana yang bertambah menjamin tercapainya kesamarataan sosial bagi seluruh rakyat dengan makin memeratakan pembangunan dan hasil-hasilnya.
  2. Terlaksananya pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.
  3. Terpeliharanya pengukuhan kewarganegaraan yang makin mantap.
  4. Terciptanya aparatur negara yang makin bersih dan berwibawa.
  5. Terbinanya persatuan dan keekaan nasion yang lebih kokoh, yang dilandasi makanya penghayatan dan pengamalan Pancasila yang bertambah betul-betul.
  6. Terlaksananaya pemilu nan bersama-sama, umum, netral dan trik n domestik rencana memperkencang spirit Demokrasi Pancasila.
  7. Makin berkembangnya pelaksanaan strategi luar negeri yang bebas dan aktif untuk diabdikan kepada guna kewarganegaraan intern tulangtulangan memperteguh toleransi kewarganegaraan.

Kabinet Pembangunan IV

Kabinet Pembangunan IV dibentuk pada 19 Maret 1983 dan bertugas hingga 21 Maret 1988.

Pada waktu ini, diselenggarakan Pelita IV (1 April 1984-31 Maret 1989) yang berhasil mencecah swasembada pangan dan dilakukan Program KB dan Rumah untuk keluarga.

Kemenangan Pelita IV pada kabinet ini dibuktikan dengan penghargaan nan diberikan FAO (Organisasi Hutan dan Perladangan Dunia) lega 1985.

Baca juga: Ki Hadjar Dewantara: Atma, Kiprah, dan Semboyannya

Susunan

  1. Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan : Surono.
  2. Menteri Pengorganisasi Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri dan Pengawasan Pembangunan : Prof. Dr. Ali Wardhana.
  3. Menteri Pengorganisasi Meres Kesentosaan Rakyat : H. Alamsjah Ratu Perwiranegara.
  4. Menteri Dalam Negeri : Soepardjo Roestam.
  5. Menteri Luar Negeri : Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, S.H., LL.M.
  6. Menteri Pertahanan Keamanan/Panglima Angkatan Bersenjata : Jenderal TNI S. Poniman
  7. Menteri Kehakiman : 1. Ali Said, S.H. 2. Letjen TNI Ismail Alim, S.H. (diangkat berlandaskan Keputusan Presiden No.124/M Perian 1984).
  8. Nayaka Penyorotan : Harmoko.
  9. Nayaka Keuangan : Drs. Jangkauan Prawiro.
  10. Menteri Perdagangan : Rachmat Saleh, S.E.
  11. Menteri Koperasi : Bustanil Arifin, S.H.
  12. Nayaka Perindustrian : Ir. A.R. Soehoed.
  13. Nayaka Pertanian : Ir. Achmat Affandi.
  14. Menteri Kehutanan : Soedjarwo.
  15. Menteri Pertambangan dan Energi : Prof. Dr. Subroto.
  16. Nayaka Pekerjaan Umum : Ir. Suyono Sosrodarsono.
  17. Menteri Nikah : Roesmin Nurjadin.
  18. Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi : Achmad Nirmala.
  19. Menteri Fungsionaris : Sudomo.
  20. Menteri Transmigrasi : Martono.
  21. Nayaka Pendidikan dan Kebudayaan : 1. Prof. Dr. Nugroho Notosusanto 2. Prof. Dr. Fuad Hassan (diangkat beralaskan Keputusan Presiden No.138/M Masa 1985).
  22. Menteri Kesehatan : dr. Suwardjono Surjaningrat.
  23. Menteri Agama : H. Munawir Sjadzali, M.A.
  24. Menteri Sosial : Ny. Nani Soedarsono, S.H.
  25. Nayaka Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Jasmani Perencanaan. Pembangunan Nasional : Prof. Dr. J. B. Soemarlin.
  26. Nayaka Negara Penyelidikan dan Teknologi/Ketua Fisik Pengkajian dan Penerapan Teknologi : Prof. Dr. Ir. Ing. B.J Habibie.
  27. Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup : Prof. Dr. Emil Salim.
  28. Nayaka Negara Perumahan Rakyat : Drs. Cosmas Batubara.
  29. Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga : dr. Abdul Gafur.
  30. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara/Wakil Atasan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional : Dr. Saleh Afiff.
  31. Menteri Negara Urusan Peranan Wanita : 1. Ny. L. Soetanto 2. Ny. Anindyati Sulasikin Murpratomo (diangkat berdasarkan Keputusan Presiden No.285/M Tahun 1987).
  32. Menteri/Sekretaris Negara : Mayjen TNI Sudharmono, S.H.
  33. Menteri Muda Sekretaris Kabinet : Drs. Moerdiono.
  34. Menteri Remaja Urusan Kenaikan Penggunaan Produksi Dalam Kewedanan : Ir. Drs. Ginandjar Kartasasmita.
  35. Menteri Muda Urusan Peningkatan Produksi Wana : Ir. Wardoyo.
  36. Menteri Muda Urusan Peningkatan Produksi Pokok kayu Gentur : Ir. Hasrul Harahap.
  37. Nayaka Muda Urusan Kenaikan Produksi Peternakan dan Perikanan : Prof. Dr. J.H. Hutasoit.
  38. Panglima Angkatan Bersenjata : Letjen TNI L. B. Moerdani (diangkat berdasarkan Keputusan Presiden No.47/M Musim 1984).
  39. Gubernur Bank Indonesia : Dr. Arifin M. Siregar (diangkat beralaskan Keputusan Presiden No.49/M Tahun 1984).
  40. Penuntut umum Agung : Mayjen TNI (Purn) Hari Suharto, S.H. (diangkat berdasarkan Keputusan Presiden No.124/M Waktu 1984).

Programa Kerja

  1. Meningkatnya pemanfaatan Trilogi Pembangunan (pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya yang cenderung pada terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat, pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, dan pemantapan nasional yang sehat dan dinamis) yang didukung makanya ketegaran nasional yang mantap.
  2. Meningkatnya pendayagunaan aparatur negara menuju terwujudnya pemerintahan yang bersih dan berkarisma.
  3. Meningkatnya pemasyarakatan ideologi Pancasila dalam mengembangkan Kerakyatan Pancasila dan P-4 kerumahtanggaan rangka memantapkan persatuan dan kesatuan nasion.
  4. Meningkatnya pelaksanaan politik luar daerah yang adil aktif untuk kepentingan nasional.
  5. Terlaksananya pemilu yang serta merta, umum, bebas, dan rahasia dalam hari 1987.

Lemari kecil Pembangunan V

Kabinet ini dibentuk pada 23 Maret 1988 dan berakhir pada 17 Maret 1993 makanya Presiden Soeharto dan Wakil Presiden Sudharmono.

Baca juga: Lemari kecil Ali Sastroamijoyo I: Kontak, Program Kerja, dan Pergantian

Susunan

  1. Nayaka Koordinator Bidang Kebijakan dan Keamanan : Sudomo
  2. Nayaka Aktivis Meres Ekonomi, Finansial dan Pabrik dan Pengawasan Pembangunan : Drs. Radius Prawiro
  3. Nayaka Organisator Bidang Kesejahteraan Rakyat : Soepardjo Roestam
  4. Menteri Internal Negeri : Rudini
  5. Menteri Luar Negeri : Ali Alatas, S.H.
  6. Menteri Pertahanan Keamanan : L. B. Moerdani
  7. Menteri Kehakiman : Ismail Saleh, S.H.
  8. Menteri Iradiasi : Harmoko
  9. Nayaka Keuangan : Prof. Dr. J. B. Sumarlin
  10. Menteri Perdagangan : Dr. Arifin M. Siregar
  11. Menteri Perindustrian : Ir. Hartarto
  12. Menteri Persawahan : Ir. Wardojo
  13. Nayaka Kehutanan : Ir. Hasjrul Harahap
  14. Menteri Pertambangan dan Energi : Ir. Drs. Ginandjar Kartasasmita
  15. Nayaka Tiang penghidupan Umum : Ir. Radinal Mochtar
  16. Menteri Perhubungan : Ir. Azwar Anas
  17. Menteri Koperasi : Bustanil Arifin, S.H.
  18. Menteri Sida-sida : Drs. Cosmas Batubara
  19. Menteri Transmigrasi : Soegiarto
  20. Menteri Tamasya, Pos dan Telekomunikasi : Soesilo Soedarman
  21. Nayaka Pendidikan dan Peradaban : Prof. Dr. Fuad Hassan
  22. Menteri Kebugaran : dr. Adhyatma, M.P.H.
  23. Nayaka Agama : H. Munawir Sjadzali, M.A.
  24. Nayaka Sosial : Prof. Dr. Haryati Soebadio
  25. Nayaka Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Bodi Perencanaan Pembangunan Nasional : Prof. Dr. Saleh Afiff
  26. Nayaka Negara Penggalian dan Teknologi/Ketua Raga Pengkajian dan Penerapan Teknologi : Prof. Dr. Ir. Ing B. J. Habibie
  27. Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Usia : Prof. Dr. Emil Salim
  28. Menteri Negara Perumahan Rakyat : Ir. Siswono Yudohusodo
  29. Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga : Ir. Akbar Tandjung
  30. Menteri Negara Penggunaan Aparatur Negara : Ir. Sarwono Kusumaatmadja
  31. Menteri Negara Urusan Peranan Wanita : Ny. Anindyati Sulasikin Murpratomo
  32. Menteri Negara/Sekretaris Negara : Drs. Moerdiono
  33. Menteri Taruna Sekretaris Kabinet : Drs. Saadillah Mursjid, M.P.A.
  34. Menteri Muda Keuangan : Drs. Nasrudin Sumintapura, M.A.
  35. Menteri Muda Penggalasan : Dr. J. Soedradjat Djiwandono
  36. Menteri Muda Perindustrian : Ir. Tungky Ariwibowo
  37. Menteri Muda Pertanian : Dr. Ir. Sjarifudin Baharsjah
  38. Menteri Mulai dewasa Perencanaan Pembangunan Nasional/Wakil Komandan Badan Perencanaan Pembangunan Kewarganegaraan : Prof. Dr. B.S. Muljana
  39. Panglima Angkatan Bersenjata : Jenderal TNI Try Sutrisno (diangkat berdasarkan Keputusan Kepala negara No.40/M Tahun 1988)
  40. Gubernur Bank Indonesia : Prof. Dr. Adrianus Mooy (diangkat berdasarkan Keputusan Presiden No.66/M Tahun 1988)
  41. Penuntut umum Agung : 1. Sukarton Marmosudjono, S.H. (diangkat bersendikan Keputusan Presiden No.65/M Tahun 1988,  2. Singgih, S.H. (diangkat berdasarkan Keputusan Kepala negara No.188/M Perian 1990)

Program Kerja

  1. Melanjutkan, meningkatkan, memperdalam dan memperluas pelaksanaan pembangunan kewarganegaraan sebagai pengamalan Pancasila yang bertumpu sreg Trilogi Pembangunan dan Toleransi Kewarganegaraan.
  2. Meningkatkan disiplin kebangsaan yang dipelopori oleh aparatur negara menuju terwujudnya pemerintahan yang bersih dan berwibawa.
  3. Memopulerkan ideologi Pancasila, Demokrasi Pancasila dan P4 (Eka Prasetia Pancakarsa) intern atma bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
  4. Melaksanakan politik luar negeri nan bebas dan aktif bakal kepentingan nasional.
  5. Melaksanakan pemilu nan serta merta, umum, bebas dan resep dalam hari 1992.

Kelima program ini disebut “Panca Krida Lemari kecil Pembangunan V”.

Kabinet Pembangunan VI

Kabinet ini dibentuk puas masa pemerintahan Presiden Soeharto dan Wakil Presiden Try Sutrisno pada 17 Maret 1993 dan radu sreg 14 Maret 1993.

Koalisi

  1. Nayaka Pengelola Satah Kebijakan dan Keamanan : Soesilo Soedarman
  2. Menteri Aktivis Bidang Ekonomi, Keuangan dan Penapisan Pembangunan : Prof. Dr. Saleh Afif
  3. Menteri Koordinator Satah Industri dan Perbisnisan : Ir. Hartarto
  4. Menteri Koordinator Bidang Produksi dan Distribusi : Ir. Hartarto
  5. Menteri Aktivis Bidang Kedamaian Rakyat : Ir. Azwar Anas
  6. Menteri Dalam Daerah : Yogie S. Memed
  7. Menteri Luar Negeri : Ali Alatas, S.H.
  8. Menteri Pertahanan Keamanan : Jenderal TNI Edi Sudradjat
  9. Menteri Yustisi : H. Oetojo Oesman, S.H.
  10. Nayaka Penerangan : 1. H. Harmoko dan 2. R. Hartono
  11. Nayaka Keuangan : Drs. Mar’ie Muhammad
  12. Menteri Perbisnisan : Prof. Dr. Satrio Budihardjo Joedono
  13. Menteri Perindustrian : Ir. Tungky Ariwibowo Menteri Perindustrian dan Bursa : Ir. Tungky Ariwibowo
  14. Menteri Pertanian : Dr. Ir. Sjafrudin Baharsjah
  15. Menteri Kehutanan : Ir. Djamaloedin Soeryohadikoesoemo
  16. Nayaka Pertambangan dan Energi : I.B. Sudjana
  17. Nayaka Karier Umum : Ir. Radinal Mochtar
  18. Menteri Perhubungan : Dr. Haryanto Dhanutirto
  19. Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kerdil : Drs. Subiakto Tjakrawerdaya
  20. Menteri Sida-sida : Drs. Abdul Latief
  21. Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Wana : Ir. Siswono Yudohusodo
  22. Menteri Pelancongan, Pos dan Telekomunikasi : Joop Ave
  23. Nayaka Pendidikan dan Kultur : Dr. Ing Wardiman Djojonegoro
  24. Menteri Kesegaran : Prof. Dr. Sujudi
  25. Nayaka Agama : dr. Tarmidzi Taher
  26. Menteri Sosial : Dra. Endang Kusuma Inten Soeweno
  27. Nayaka Negara Perencanaan Pembangunan Kebangsaan/Ketua Jasmani Perencanaan Pembangunan Nasional : Ir. Drs. Ginandjar Kartasasmita
  28. Menteri Negara Studi dan Teknologi/Ketua Badan Riset dan Penerapan Teknologi : Prof. Dr. Ir. Ing. B.J. Habibie
  29. Menteri Negara Urusan Pangan/Kepala Badan Urusan Logistik : Prof. Dr. Ibrahim Hasan
  30. Nayaka negara Motor Dana Pendanaan/Majikan Fisik Penyelarasan Pendanaan : Ir. Sanyoto Sastrowardoyo
  31. Menteri Negara Pertanahan/Pemimpin Badan Pertanahan Nasional : Ir. Soni Harsono
  32. Menteri Negara Perumahan Rakyat : Ir. Akbar Tandjung
  33. Menteri Negara Lingkungan Hidup : Ir. Sarwono Kusumaatmadja
  34. Nayaka Negara Pemakaian Aparatur Negara : Tepi langit. B. Silalahi
  35. Menteri Negara Urusan Peranan Wanita : Ny. Mien Sugandhi
  36. Menteri Negara Urusan Khusus : H. Harmoko
  37. Menteri Negara Cowok dan Olah Raga : Haryono Isman
  38. Menteri Negara Sekretaris Negara : Drs. Moerdiono
  39. Nayaka Negara Sekretaris Kabinet : Drs. Saadillah Mursjid, M.P.A.
  40. Panglima Armada Bersenjata : 1. Jenderal TNI Edi Sudradjat dan  2. Jenderal TNI Feisal Semenanjung
  41. Gubernur Bank Indonesia : Dr. J. Soedrajat Djiwandono (diangkat berdasarkan Keputusan Presiden No.97/M Tahun 1993)
  42. Jaksa Agung : Singgih, S.H. (diangkat berdasarkan Keputusan Kepala negara No.98/M Tahun 1993)

Program Kerja

  • Melanjutkan, meningkatkan, dan memperdalam dan memperlas pelaksanaan pembangunan kewarganegaraan sebagai pengamalan Pancasila nan bertumpu pada Trilogi Pembangunan, berwawasan Nusantara cak bagi memperkuat Ketahanan Kebangsaan dan tekad otonomi.
  • Meningkatkan kesetiaan kebangsaan nan dipelopori oleh aparatur negara cenderung terwujudnya pemerintahan yang bersih dan berpengaruh dalam memberikan pelayanan puas rakyat Indonesia.
  • Membudayakan mekanisme kepemimpinan nasional bersendikan UUD 1945, ideologi Pancasila, Kerakyatan Pancasila dan Eka Prasetia Pancakarsa n domestik usia bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat.
  • Melaksanakan politik asing negeri yang netral dan aktif beralaskan prinsip hidup menempel secara akur privat perkariban bilateral, regional, dan global bakal kemustajaban pembangunan nasional.
  • Melaksanakan pemilu yang langsung, umum, bebas dan kancing dalam tahun 1997.

Kelima tugas ini disebut dengan “Lima Krida Kabinet Pembangunan VI.”Lemari kecil Pembangunan VI.

Lemari kecil Pembangunan VII

Kabinet ini menjadi kabinet buncit yang dibentuk maka dari itu Presiden Soeharto dibantu wakilnya BJ Habibie.

Masa bakti kabinet ini yaitu sejak 16 Maret 1998 sampai 21 Mei 1998.

Koalisi:

  1. Menteri Aktivis Bidang Politik dan Keamanan : Feisal Tanjung
  2. Menteri Aktivis Bidang Ekonomi, Finansial dan Pabrik/Kepala Fisik Perencanaan Pembangunan Nasional : Prof. Dr. Ir. Ginandjar Kartasasmita
  3. Nayaka Organisator Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara : Ir. Hartarto Sastrosoenarto
  4. Nayaka Aktivis Rataan Kesentosaan Rakyat dan Pengentasan Kefakiran/Atasan Badan Kesepadanan Keluarga Berencana Nasional : Prof. Dr. H. Haryono Suyono
  5. Menteri Dalam Negeri : R. Hartono
  6. Nayaka Luar Wilayah : Ali Alatas, S.H.
  7. Nayaka Pertahanan Keamanan/Panglima Angkatan Bersenjata : Jenderal TNI Wiranto
  8. Nayaka Kehakiman : Prof. Dr. Muladi, S.H.
  9. Menteri Iradiasi/Pemimpin BP-7 Pusat : Prof. Dr. Muhammad Alwi Dahlan
  10. Menteri Keuangan : Dr. Fuad Bawazier, M.A.
  11. Menteri Perindustrian dan Perdagangan : Mohamad Hasan
  12. Menteri Perkebunan : Ny. Prof. Dr. Ir. Hj. Justika Sjarifudin Baharsjah, M.Sc.
  13. Menteri Pertambangan dan Energi : Dr. Ir. Kuntoro Mangkusubroto
  14. Nayaka Kehutanan dan Persawahan : Ir. Sumahadi, M.B.A.
  15. Menteri Pekerjaan Mahajana : Ir. Rachmadi Bambang Sumadhijo
  16. Nayaka Aliansi : Ir. Ardi Suseno Hadihardjono
  17. Menteri Pariwisata, Seni dan Budaya : Drs. Abdul Latief
  18. Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Boncel : Drs. Subiakto Tjakrawerdaya, S.E.
  19. Menteri Tenaga Kerja : Drs. Theo L. Sambuaga
  20. Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perintis Hutan : Drs. H. Abdullah Makhmud Hendropriyono, S.H., S.E., M.B.A.
  21. Nayaka Pendidikan dan Kebudayaan : Prof. Dr. Ir. Wiranto Arismunandar, M.Sc.
  22. Menteri Kesehatan : Prof. Dr. dr. H. Farid Anfasa Moeloek
  23. Menteri Agama : Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab, M.A.
  24. Nayaka Sosial : Ny. Hj. Siti Hardiyanti Rukmana
  25. Menteri Negara Riset dan Teknologi/Penasihat Badan Investigasi dan Penerapan Teknologi : Prof. Dr. Ir. Rahardi Ramelan, M.Sc.
  26. Menteri Negara Pendanaan/Majikan Jasad Koordinasi Kapitalisasi : Ir. Sanyoto Sastrowardoyo, M.SC.E.E.
  27. Menteri Negara Agraria/Superior Badan Agraria Kebangsaan : Ary Mardjono
  28. Menteri Negara Perumahan Rakyat dan Pemukiman : Ir. Akbar Tandjung
  29. Menteri Negara Mileu Hidup/Ketua Badan Pengendalian Dampak Lingkungan : Prof. Dr. Juwono Sudarsono, M.A.
  30. Menteri Negara Pangan, Hortikultura dan Obat-obatan : Dr. Haryanto Dhanutirto
  31. Menteri Negara Pemakaian Badan Persuasi Nasib baik Negara : Tanri Abeng, M.B.A.
  32. Menteri Negara Peranan Wanita : Ny. Dra. Hj. Tutty Alawiyah A.S.
  33. Menteri Negara Perjaka dan Olahraga : H.R. Agung Laksono
  34. Menteri Negara Sekretaris Negara : Drs. Saadillah Mursjid, M.P.A.
  35. Panglima Angkatan Bersenjata : Jenderal TNI Wiranto (diangkat beralaskan Keputusan Kepala negara No. 38/M Masa 1998)
  36. Gubernur Bank Indonesia : Sjahril Sabirin, S.E., M.A., Ph.D. (diangkat berdasarkan Keputusan Presiden No. 39/M Tahun 1998)
  37. Penuntut umum Agung : Soedjono Chanafiah Atmonegoro, S.H. (diangkat berdasarkan Keputusan Kepala negara No. 63/M Tahun 1998)

Program Kerja

  1. Trilogi: stabilitas nasional, pertumbuhan dan pemerataan ibarat galangan kebijaksanaan pembangunan yang sudah teruji.
  2. Kemandirian: melepaskan diri dari kecanduan pada pihak lain dan percaya pada kemampuan koteng.
  3. Ketahanan Nasional: berpokok kemandirian, kebersamaan, dan aliansi ini tumbuhlah ketabahan nasional, yaitu keuletan dan ketangguhan bangsa kita menghadapi plural tantangan dan bentakan.
  4. Persatuan dan Ahadiat: kedua peristiwa ini akan memperkokoh kesabaran nasional intern menjamin kelangsungan spirit privat bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

Kejatuhan

Lemari kecil Pembangunan VII harusnya berlangsung hingga hari 2003, namun karena terjadi unjuk rasa 1998 dan kemelut ekonomi, Presiden Soeharto harus mundur berusul jabatannya.

Posisi Soeharto sebagai Presiden lantas digantikan oleh wakilnya, BJ Habibie.

Hal mundurnya Soeharto sebagai Presiden ini kemudian membuat Kabinet Pembangunan berakhir.

Referensi:

  • Susanto, Ready. (2018).Mari Mengenal Kabinet Indonesia.Bandung: PT Dunia Teks Jaya.
  • Winarno, Bondan. (2013).J.B. Sumarlin Cabe Rawit yang Lahir di Sawa
    h. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.


Dapatkan update
berita pilihan
dan
breaking news
setiap periode semenjak Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://horizon.berpenyakitan/kompascomupdate, kemudian join. Sira harus install aplikasi Telegram terlebih adv amat di ponsel.

Source: https://www.kompas.com/stori/read/2021/04/22/144537779/kabinet-pembangunan-i-vii-susunan-program-kerja-dan-kejatuhan?page=all

Posted by: gamadelic.com