Nama Bulan Dalam Kalender Hijriyah

Jakarta, CNN Indonesia
—

Nama wulan Hijriah dalam

kalender Selam


farik dengan nama-etiket bulan di almanak Kristen yang umum digunakan, seperti Januari, Februari, Maret, setakat Desember.

Pasalnya, logo-nama

bulan


Hijriah


mengikuti kebiasaan penanggalan atau kalender intern bahasa Arab. Tetapi, penanggalan ini bukan wahyu dari Allah, melainkan sahaja menunggangi bahasa Arab yang muncul semenjak sejak zaman Jahiliyah.

Sistem kalender di kalender Hijriah telah suka-suka sejak abad ke-7. Sistem ini diprakarsai oleh Umar polong Khattab bersama para sahabat Nabi Muhammad SAW.

Pencadangan Hijriah diambil berpangkal kejadian hijrahnya Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah pada 622 Masehi. Ini kemudian ditetapkan umpama tadinya perhitungan takwim Hijriah.

Akhirnya mereka sepakat memulai kalender Hijriah dengan wulan Muharram atau dikenal juga andai Tahun Baru Islam.

Temporer penanggalan Masehi, didasari makanya kelahiran Yesus Kristus. Sistem penanggalan ini diadopsi makanya bangsa Romawi.

Perbedaan lain antara kalender Hijriah dan Masehi ada sreg perhitungan tanggal. Hijriah berdasarkan pergerakan bulan terhadap manjapada, padahal Masehi bersendikan pergerakan matahari terhadap bumi.

Kuantitas harinya juga berbeda, Hijriah sebanyak 29-30 musim dalam sebulan, sehingga kuantitas 354-355 hari kerumahtanggaan setahun. Sementara Serani boleh menyentuh 31 hari dalam sebulan, sehingga menyentuh 365 hari.

Penentu awal harinya kembali berbeda. Hijriah berlandaskan waktu terbitnya rawi sampai terendam, sedangkan Masehi muai dari pukul 00.00 waktu setempat.

Perbedaan lebih jauh merupakan pada keunggulan-nama bulan Hijriah privat kalender Islam.

Label Bulan Hijriah dalam Takwim Islam dan Artinya

Sejumlah label bulan Hijriah sudah digunakan bangsa Arab dari sebelum Rasulullah SAW lahir. Misalnya, Rabi’al-Awwal, Rabi’al-Tsani, Rajab, hingga Zulhijah. Berikut nama-nama bulan Hijriah sesuai urutan beserta penjelasannya.

1. Muharram

Muharram berarti gelap atau wulan yang disucikan dan dihormati. Lega masanya, terlarang ini artinya tidak untuk melakukan perdurhakaan.

2. Safar

Safar berarti nihil. Kurnia ini berasal dari kebiasaan basyar Arab saat pergi meninggalkan rumah dan harta mereka sampai kosong. Dalam guna enggak, Safar berarti kuning ataupun warna pepohonan di tahun gugur.

3. Rabiulawal

Rabi berarti musim tunas, mulanya bermanfaat permulaan, sehingga Rabiulawal berguna musim semi permulaan. Pada masanya, ini merupakan perian sosok Arab memenangi berpangkal perlawanan.

4. Rabiulakhir

Sementara Rabiulakhir yaitu musim semi kedua. Biasanya, periode ini dimanfaatkan untuk mulai menggembalakan hewan ternak.

5. Jumadilawal

Jumadil berasal berbunga kata
jumda
yang berarti lahan cengkar dan air membeku. Ini menunjukkan tuarang pertama.

6. Jumadilakhir

Jumadilakhir penting masa kering kedua atau bagian intiha berasal musim kemarau.

7. Rajab

Rajab berasal dari perkenalan awal
rajaba
yang berfaedah khidmat. Lampau, orang Arab akan menahan diri cak bagi bergulat sreg bulan ini karena merupakan bulan yang terhormat.

8. Syakban

Syakban berarti perpisahan atau pembagian. Pada bulan ini, basyar Arab menyingkir berpencar untuk mengejar air saat perang. Mereka ikut menjatah kewedanan untuk berpencar.

9. Ramadan

Ramadan berasal dari pembukaan
ar-Ramda
dengan arti panas. Dahulu, rembulan ini adalah pertanda memasuki musim panas. Namun, umat setia diwajibkan berpuasa.

10. Syawal

Syawal berarti mengapalkan. Arti ini merujuk sreg tahun unta melahirkan dan membawa anaknya. Kepentingan lain bersumber Syawal merupakan berburu.

11. Zulkaidah

Zulkaidah penting duduk maupun istirahat. Pada masanya, makhluk Arab tidak bergulat pada bulan ini.

12. Zulhijah

Zulhijah berarti ziarah, sehingga dimanfaatkan khalayak Arab untuk mengerjakan ibadah, termasuk ibadah haji ke Makkah dan berkurban.

Itulah nama bulan Hijriah n domestik kalender Islam. Semoga kontributif.

(uli/fef)

[Gambas:Video CNN]