Nabi Dakwah Di Madinah Selama

  1. Pemindahan Ke Madinah
  2. Dakwah Nabi Muhammad Saw di Madinah
  3. Kendala Dakwah di Madinah


“Lega dakwah Rasulullah sajadah lain hanya sebagai tempat beribadah, kian dari itu mempunyai multifungsi umpama ajang mempersatukan umat”.


Setelah hari awal penyiaran Islam di Mekkah, Nabi Muhammad Saw menempuh babak hijau perjuangan di Madinah. Di tempat ini, Selam menyebar dengan pesat dan menjelma menjadi agama nan besar dan dipeluk oleh umat manusia di bermacam-macam penjuru dunia.

Renungan


!


“ Rutinlah sparing jangan sampai meninggalkannya. Dengan belajar ilmu akan tertanam dan berkembang “


MUKADDIMAH



Nabi Muhammad mendapatkan gelar al amin tidak karena sira mendapatkan takhta tingkatan dalam rezim, Rasul Muhammad nan lahir di Mekah pada masa 571 M dan wafat di Madinah, 632 M, mendapatkan gelar tersebut walaupun ia belum mendapatkan status kenabiannya karena sifat nya yang menunjukkan atom-unsur kemanusiaan, kejujuran, dan keseimbangan, dia adalah superior yang kharismatik. Periode Nabi Muhammad berusia 20 masa, ia amat sedih melihat kefakiran nan terjadi di Mekkah palagan kelahirannya itu. Bagi mengatasi masalah tersebut Muhammad SAW mndirikan bagan
Hilful Fuduul, yang mampu membantu orang-orang miskin dan teraniaya baik yang ada di adalam ii kabupaten atau pendatang, mereka semua mendapatkan bantuan dan perlindungan yang sama bersumber lembaga tersebut.


Seseorang yang terpecaya ialah syarat terpenting privat adat seorang pemimpin, seorang yang berpegang teguh pada kebenaran jugalah yang membuat koteng pemimpin berkharisma. Pemimipin yang berkharisma tidak terbiasa memerintah dengan kekerasan seyogiannya pengikutnya mengerjakan dan mengikuti keputusannya.



  1. Perpindahan Ke Madinah



Hijrah nan berarti perpindahan dianggap seumpama satu ibadah dengan nilai pahala yang tinggi. Intern banyak ayat al qur’an, Halikuljabbar Swt menjelaskan tentang izzah ibadah ini. Dan menjanjikan ganjaran nan berlipat ganda kepada mereka yang berhijrah.


Sesudah dakwah nabi Muhammad di Mekkah belum mendapatkan hasil yang memuaskan, maka Muhammad Saw menyuruh 200 pengikutnya untuk meninggalkan kekejaman Quraisy dan pergi diam-diam ke Madinah; ia sendiri menghindari menyusul dan tiba di sana pada tanggal 24 September 622. Hal ini populer dengan sebutan
hijrah,– bukan sepenuhnya sebuah “pelarian”, tapi merupakan rencana perpindahan nan telah dipertimbangkan secara seksama sekitar dua tahun sebelumnya. Sapta belas tahun kemudian, Khalifah Umar bin Khattab menetapkan saat terjadinya keadaan pengungsian sebagai awal perian Selam, atau tahun Qamariyah (nan dimulai 16 Juli).


Perpindahan nan mengakhiri periode Mekkah dan mengawali hari Madinah, ialah titik balik roh Nabi. Ketika meninggalkan kota Mekkah tempat kelahirannya, penduduk Mekkah khusus nya nasion Quraisy, menghina dan meyepelekannya, namun anda berakibat pun ke daerah tingkat itu sebagai seorang superior yang dihormati.



B. Dakwah Utusan tuhan Muhammad Saw di Madinah


Pokok-gerendel pikiran nan dijadikan strategi dakwah Rasulullah SAW musim Madinah adalah:

  1. Berdakwah dimulai mulai sejak diri sendiri, maksudnya sebelum mengajak orang enggak meyakini legalitas Islam dan mengamalkan ajarannya, maka terlebih lalu khalayak yang berdakwah itu harus meyakini kebenaran Islam dan melakukan ajarannya.
  2. Cara (metode) melaksanakan dakwah sesuai dengan ajaran Allah SWT dalam Surah An-Nahl, 16: 125. ( coba kalian cari dan pelajari)
  3. Berdakwah itu hukunya wajib untuk Rasulullah SAW dan umatnya
  4. Berdakwah dilandasi dengan karsa zakiah karena Allah SWT semata, bukan dengan niat memperoleh reputasi dan keuntungan yang bersifat materi. Umat Islam dalam melaksanakan tugas dakwahnya, selain harus menerapkan sentral-sentral pikiran yang dijadikan sebagai politik dakwah Rasulullah SAW, juga hendaknya meneladani strategi Rasulullah SAW intern membentuk masyarakat Selam atau mahajana madani di Madinah. Publik Islam atau masyarakat madani adalah masyarakat nan menerapkan ajaran Islam puas seluruh aspek nyawa, sehingga terwujud kehidupan bermasyarakat yang
    baldatun tayyiban wa rabbun gafur, yakni mahajana yang baik, aman, tenteram, damai, independen, dan makmur dibawah naungan rida Allah SWT dan izin-Nya.

Operasi-operasi Rasullullah SAW n domestik mewujudkan mayarakat Islam seperti tersebut ialah:



  1. Membangun Sajadah

Masjid nan pertama kali dibangun oleh Rasulullah SAW di Madinah adalah Masjid Quba yang berjauhan ± 5 km, sebelah barat taktik Madinah. Musala Quba ini dibangun pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun pertama hijriah (20 September 622 M).

Setelah Rasulullah Saw menetap di Madinah, lega saban hari sabtu, ia mengunjungi Masjid Quba bagi salat berjamaah dan menyampaikan dakwah Islam.

Zawiat kedua nan dibangun maka dari itu Rasullullah Saw dan para sahabatnya adalah Langgar Nabawi di Madinah. Langgar ini dibangun secara gotong royong oleh kabilah Muhajirin dan Anshar, yang peletakan batu kedua, ketiga, keempat, dan kelima dilaksanakan oleh para sahabat terkemuka adalah: Abuk Bakar r.a , Umar bin Khattab r.a, Ustman bin Affan r.a, dn Ali kacang Abu Thalib k.w.

Akan halnya fungsi ataupun peranan musala pada perian Rasulullah SAW adalah sebagai berikut:

  • Masjid sebagai sarana pembinaan umat Islam dibidang akidah, ibadah, dan kesusilaan.
  • Bandarsah merupakan sarana ibadah, khususnya salat lima waktu, salat Jumat, salat Tarawih, salat Idul Fitri, dan Idul Adha. ( Q.S Al-Jinn, 72: 18).
  • Sajadah ialah tempat membiasakan dan mengajar tentang agama Islam nan bersumber kepada Al-Quran dan Sabda.
  • Sajadah sebagai wadah pertemuan untuk menjalin perikatan persaudaraan sesame Muslim (ukhuwah Islamiah) demi terwujudnya persatuan.
  • Menjadikan majid perumpamaan sarana kegiatan sosial. Misalnya bak arena penampungan zakat, infak, dan sedekah dan menyalurkannya kepada yang berhak menerimanya, terutama sreg duafa miskin dan anak-anak yatim terlantar.
  • Menjadikan pelataran masjid dengan memasang ceteri, umpama arena pengobatan para penderita sakit, terutama para pejuang Islam yang menderita luka akibat perang membandingbanding anak adam-hamba allah kafir. Sejarah mencatat adanya seorang perawat wnita terkenal lega masa Rasullullah SAW nan bernama “ Rafidah”.
  • Rasullullah SAW menjadikan bandarsah seumpama tempat bermusyawarah dengan para sahabatnya. Masalah-masalah nan dimusyawarahkan antara lain : usaha-usaha kerjakan mengatasi kesulitan, gerakan-usaha buat memajukan umat Islam, dan strategi pertarungan melawan musuh-tara Islam hendaknya memperoleh kemenangan.






      b. Mempersaudarakan antara Kabilah muhajirin dan Anshar

Muhajirin adalah para sahabat Rasullullah SAW penduduk Mekah nan berhijrah ke Madinah. Anshar adalah para sahabat Rasulullah SAW penduduk kudus Madinah yang memberikan bantuan kepada kaum Muhajirin.

Rasullullah SAW bernegosiasi dengan Abuk Bakar r.a. dan Umar kedelai Khattab akan halnya mempersaudarakan antara Muhajirin dan Anshar , sehingga terwujud persatuan nan tangguh. Hasil musyawarah membelakangkan mudah-mudahan setiap orang Muhajirin berburu dan menggotong seorang berpokok kalangan Anshar menjadi saudaranya senasab (sefamili), dengan niat ikhlas karena Allah SWT. Demikian pula sebaliknya orang Anshar.

Rasullullah SAW menjatah contoh dengan mengangkat Ali bin Abu Thalib perumpamaan saudaranya. Apa nan dicontohkan oleh Rasullullah SAW dicontoh oleh seluruh sahabatnya misalnya:

  • Hamzah polong Abdul Muthalib, mamanda Rasulullah SAW, pahlawan Islam nan pemberani bersaudara dengan Zaid bin Haritsah, alumnus hamba sahaya, yang kemudian dijadikan anak angkat Rasulullah SAW.
  • Abu Bakar Ash-Shiddiq, berkerabat dengan Kharizah bin Zaid.
  • Umar kacang Khattab bersaudara dengan Itban bin Malik Al-Khazraji (Ansar).
  • Utsman bin Affan berkeluarga debgan Aus bin Tsabit.
  • Abdurrahman bin Auf bersaudara dengan Sa’ad kacang Rabi (Ansar).

Demikianlah seterusnya setiap orang Muhajirin dan
cucu adam Anshar, tertulis Muhajirin setelah hijrahnya Rasulullah SAW, dipersaudarakan secara sepasang-sepasang, layaknya seperti saudara senasab.

Ikatan secara sejodoh-sepasang seperti tersebut, ternyata membuahkan hasil sesama Muhajirin dan Anshar terjalin pertautan persaudaraan yang makin baik. Mereka saling memanjakan, ubah menyayangi, harga-menghargai, dan tolong-menolongdalam kebaikan dan ketakwaan.

Kaum Anshar dengan kalis memberikan pertolongan kepada kaum Muhajirin aktual medan dulu, sandang jenggala, dan tak-lain yang diperlukan. Namun kaum Muhajirin juga tidak sengap bermalas-malasan tangan, mereka berusaha sekuat tenaga cak bagi mengejar perut agar bisa kehidupan mandiri. Misalnya Abdurrahman polong Auf menjadi perantau, Abu Bakar, Umar kacang Khattab, dan Ali bin Abu Thalib menjadi pembajak kurma.

Kaum Muhajirin yang belum memiliki tempat lalu dan mata pencaharian oleh Rasullullah SAW ditempatkan di episode Masjid Nabawi yang beratap yang disebut
suffa
dan mereka dinamakan
Ahlus Suffa
( penghuni
Suffa
). Kebutuhan-kebutuhan mereka dicukupi oleh kaum Muhajirin dan Anshar secara bergotong royong. Kegiatan
Ahlus Suffa
itu antara enggak mempelajari dan mengingat Al-Quran dan Hadis, kemudian diajarkannya kepada nan lain. Sedangkan apabila terjadi perang antara kaum Muslimin dengan kaum kafir, mereka ikut bergelut.




c. Perjanjian Bergotong-royong antara Umat Islam dan Umat Non-Islam

Pada waktu Rasulullah SAW menetap di Madinah, penduduknya terdiri berbunga tiga golongan, yaitu umat Selam, umat Ibrani (Bani Qainuqa, Bani Nazir, dan Ibni Quraizah), an orang-orang Arab yang belum masuk Islam.

Rasulullah SAW membuat perjanijian dengan warga madinah non-Selam dan tertuang dalam Pertinggal Madinah. Isi Piagam Madinah itu antara lain:

  1. Setiap golongan mulai sejak ketiga golongan penghuni Madinah memiliki hak pribadi, keyakinan, dan ketatanegaraan. Sehubungan dengan itu setiap golongan penghuni Madinah berwenang menjatuhkan hukuman kepada individu yang mewujudkan kerusakan dan member keamanan kepada makhluk yang mematuhi peraturan.
  2. Setiap individu warga Madinah mendapat jaminan kebebasan beragama.
  3. Seluruh penduduk Madinah nan terdiri dari kabilah Muslimin, kaum Yahudi, dan hamba allah-orang Arab byang belum turut Islam sesame mereka hendaknya ganti membantu n domestik rataan moril dan materil. Apabila Madinah diserang musuh, maka seluruh penduduk Madinah harus tolong-menolong dalam mempertahnkan kota Madinah.
  4. Rasulullah SAW adalah kepala seluruh penghuni Madinah. Segala perkara dan peselisihan besar nan terjadi di Madinah harus diajukan kepada Raasulullah SAW untuk diadili sebagaimana mestinya.

    .

d.

Meletakkan Dasar-Dasar Politik, Ekonomi, dan Sosial yang Islami demi Terwujudnya Masyarakat Madani

Islam tidak tetapi mengajarkan bidang akidah dan ibadah, saja mengajarkan juga bidang garis haluan, ekonomi, dan social, nan kesemuanya bersumber kepada Al-Quran dan Hadis.

Plong masa Raulullah SAW , penduduk Madinah mayoritas sudah beragama Islam, sehingga masyarakat Islam sudah terpelajar, maka adanya pemerintahan Islam adalah keharusan. Rasulullah SAW
selain andai seorang nabi dan rasul, pun tampil bagaikan seorang kepala negara (khalifah).

Bak presiden, Rasulullah SAW telah mengedrop dasar bagi system poltik Islam, yakni musyawarah. Melangkaui musyawarah, umat Islam dapat mengangkat konsul-legislator dan kepala pemerintahan, serta menciptakan menjadikan regulasi-peraturan yang harus ditaati oleh seluruh rakyatnya. Dengan syarat, peraturan-ordinansi itu bukan menyimpang dari kursus Al-Quran dan Hadis.

N domestik bidang ekonomi Rasulullah SAW telah meletakkan asal bahwa system ekonomi Selam itu harus dapat menjamin terwujudnya keadilan sosial.

Dalam bidang social kemasyarakatan, Rasulullah SAW telah meletakkan sumber akar. antara lain adanya persamaan derajat diantara semua individu, semua golongan, dan semua bangsa. Sesuatu yang menyingkirkan derajat manusia ialah amal salehnya alias hidupnya signifikan



C. Hambatan Dakwah di Madinah



Setelah hijrah ke Madinah, tugas yang diemban Utusan tuhan Muhammad Saw dan kabilah muslimin begitu berat. Hal itu disebabkan makin kerasnya penentangan kaum Quraisy. Mereka taat berusaha keras untuk menghancukan kaum muslimin dengan berbagai cara. Sambutan bersumber oang-orang diluar Selam khususnya suku bangsa ateis Quraisy Mekkah menghasilkan beberapa peperangan dan keadaan besar, diantaranya ialah ;



  1. Perang Badar


Perang purwa yang menentukan waktu depan negara Madinah ialah perang Badar, perang antara kaum muslimin dengan musyrik Quraisy. Plong tanggal 17 Ramadhan 2 H. Kaum Quraisy pada saat itu yang sedang berbuat perniagaan ke Syam. Untuk merentang syam, mereka harus melangkahi Madinah. Keberadaan suku bangsa muslimin di Madinah membuat kaum Quraisy terancam, oleh karena itu pemimpin kafilah, Debu Sufyan utus berita ke Mekkah bagi menunangi uluran tangan. Pertempuran antara orang-orang Mekkah dan Madinah, lazimnya kaum Muhajirin terjadi di Badar, 144,5 km sebelah barat daya Madinah. Berkat kepemimpinan Nabi Muhammad umat Islam yang berjumlah tigaratus manusia berakibat mengalahkan sewu orang Mekkah. Perang Badar telah menjadi halangan kemujaraban kepemimpinan Muhammad. Islam telah memperoleh kejayaan militer nan pertama dan menentukan. Peristiwa ini menjadi asas yang kuat untuk umat Selam. Oleh karena itulah, Al qur’an menyebut keadaan itu dengan ” Yaumul Furqan” karena ia membedakan antara legalitas dan kebatilan. hari yang menjadikan umat orang islam merasa tinggi dan insan-anak adam yang berakidah batil menjadi kurang.



  1. Perang Uhud

Bagi kaum Quraisy Makkah, kekalahan mereka di perang Badar yaitu pukulan berat. Mereka bersumpah akan menjajari dendam. Pada musim ke 3 Hijriah mereka bberangkat merentang Madinah mengangkut angkatan tidak kuran mulai sejak 3000 pasukan berkendaraan unta, 200 pasukan berkuda dibawah pimpina Khalid bin Walid, 700 orang diantaranya memakai gaun logam. Nabi Muhammad menyongsong pasukan mereka dengan seribu pasukan, namun baru saja melewati batas kota Abdullah bin Ubay bersama dengan 300 cucu adam ibrani membelot dan sekali lagi ke Madinah. Mereka melanggar perjanjian dan loyalitas perang. Meskipu demikian, dengan 700 pasukan yang terlambat nabi meneruskan perjalanan. Beberapa kilometer dari Madinah tepat nya di bukit Uhud, kedua bala bertemu. Perang dahsyat pun menunukan. Mula-mula-tama pasukan Selam dapat memukul memulur laskar kutub yang lebih besar. Pasukan berkuda yang di pimpin Khalid bin Walid gagal menembus benteng laskar umat muslim. kemenanagan yang sudah di depan mata gagal akibat gangguan harat warisan dagi. Prajurit Islam menginjak memungut harta curian perang tanpa menghiraukan gerakan oponen, termasuk didalamnya anggota bala pemanah yang telah diperintahkan utusan tuhan agar bukan menjauhi posnya. Kelengahan kaum muslimin ini dimanfaatkan dengan baik maka dari itu musuh. Khalid kedelai Walid dapat melumpuhkan pasukan pemanah Islam dan pasukan Quraisy yang sediakala sudah samar muka berbalik kecam. Barisan Islam menjadi porak poranda dan tak ingin menangkis serangan tersebut. Suatu persatu pahlawan Islam luruh, lebih-lebih rasul sendiri terkena serbuan musuh. 70 orang pejuang Selam martir di arena perang.



  1. Perang Khandak

Pengkhianatan Abdullah kedelai Ubay dan pasukan yahudi diganjar dengan tindakan tegas. Anak lelaki nadir, satu dari dua suku Ibrani di Madinah yang sandar-menyandar dengan abdullah kedelai Ubay, di usir ke luar daerah tingkat. Kebanyakan mereka mengungsi ke Khaibar. sedangkan kaki lainnya, yaitu ibnu Quraizah, masih konsisten di madinah.

Masyarakat Ibrani nan mengungsi ke Khaibar itu kemudian mengadakan kontak dengan umum Mekkah kerjakan menyusun kekuatan bersama guna menyerang madinah. Mereka mewujudkan pasukan koalisi yang berjumlah 24.000 orang tentara. Di dalamnya pula sejumlah tungkai Arab tak. Mereka bergerak ke Madinah pada tahun 5 Hijriah. Atas Usul Salman al Farisi nabi Muhammad mensyariatkan umat selam buat menggali terusan bikin pertahanan. Setelah tentara musuh berangkat mereka tertahan oleh saluran itu. Saja, mereka mengepung Madinah dengan mendirikan bivak-kemah diluar saluran karib sebulan lamanya. Perang ini disebut perang Ahzab (sekutu sejumlah suku) alias perang Khandaq (parit). Intern suasana kritis itu, orang-orang bani Quraizah di bawah didikan Ka’ab bin Asad berkhianat. Hal ini mewujudkan Islam makin terjepit. Sesudah sebulan pengepungan, angin dan badai turun
amat kencang, menghantam dan menerbangkan kemah-bivak dan seluruh perangkat tandingan. Mereka tertekan menghentikan pengepungan dan lagi ke negri mereka masing-masing minus hasil apapun.



  1. Perjanjian Hudaibiyah dan Fathul Makkah

Pada tahun ke-6 H ketika ibadah haji telah disyariatkan, utusan tuhan memimpin sekitar sewu kaum Muslimin berangkat ke Makkah,tidak buat bergulat, melainkan untuk berbuat ibadah Umrah. Karen itu, mereka mengenakan baju ihram tanpa membawa senjata. Sebelum start di Makkah, mereka berkemah di Hubaidiyah, sejumlah kilometer dari Makkah. Penghuni Makkah tidak mengizinkan mereka masuk ii kabupaten. Akhirnya, diadakan perjanjian yang dikenal dengan nama
Perjanjian Hudaibiyah
nan isinya antara tak: (1) kabilah Muslimin belum boleh mengunjungi Ka’bah tahun ini tetapi ditangguhkan hingga tahun depan, (2) lama kunjungan dibatasi sampai tiga masa saja, (3) kaum Muslimin teristiadat mengembalikan orang-orang Makkah yang melarikan diri ke Madinah, sedang sebaliknya, pihak Quraisy enggak harus menolak manusia-orang Madinah yang sekali lagi ke Makkah, (4) selama sepuluh perian diberlakukan gencatan senjata antara publik Madinah dan Makkah, dan (5) tiap Kaum yang mau masuk kedalam persemakmuran kaum Quraisy atau kaum Muslimin,bebas melakukannya tanpa mendapat hambatan. Kediaan orang-manusia Makkah lakukan bertransaksi dan membentuk perjanjian dengan kaum Muslimin itu benar-benar nerupakan kemenangan diplomatic nan osean bagi umat Islam. Dengan perjanjian ini, harapan untuk mengambila alih Ka’bah dan mengamankan Ka’bah telah semakin terbuka. Nabi memang sudah sejak lama berusaha merebut dan menguasai Makkah sebaiknya dapat menyinarkan Islam kedaerah-daerah lain. Ini merupakan bulan-bulanan utama beliau. Suka-suka dua faktor buku yang memerosokkan kebijaksanaan ini: pertama,
Makkah merupakan sentral keagamaan nasion Arab dan melalui konsilidasi nasion Arab dalam Islam, Islam bisa tersebar keluar.
Kedua,
apabila suku nabi sendiri boleh diislamkan, Islam akan memperoleh dukungan nan abadi karena orang-orang Quraisy n kepunyaan kekuasaan dan pengaruh nan segara. Setahun kemudian, ibadah haji ditunaikan sesuai rencana. Banyak orang Quraisy nan masuk Islam setelah menyaksikan keberhasilan-kemajuan yang dicapai maka dari itu umum Islam Madinah.

Gencatan senjata sudah lalu memberi kesempatan kepada rasul bikin menoleh berbagai negeri lain spontan memikirkan bagaimana cara mengislamkan mereka. Salah satu prinsip yang ditempuh rasul adalah mengirim utusan dan surat kepada kepala-presiden dan pemerintahan. Diantara emir-raja yang dikirimi surat ialah prabu Ghassan, Berbutir-butir, Abesinia, Persia, dan Romawi. Hanya tak koteng sekali lagi yang masuk Islam. Ada nan menolak dengan baik dan simpati, semata-mata ada juga nan menolak dengan kasar, seperti yang diperlihatkan oleh syah Ghassan.

Utusan yang dikirim nabi dibunuh dengan kejam oleh raja Ghassan. Kerjakan menjajari perlakuan ini ,nabi mengirim perang sebanyak 3000 sosok. Bantahan terjadi di Mu’tah, jihat utara jazirah Arab. Pasukan Islam mendapat kesulitan menghadapi tentara Ghassan nan mendapat uluran tangan dari Romawi. Beberapa pahlawan gugur melawan pasukan berkekuatan ratusan ribu bani adam itu. Menyibuk kenyataan yang tidak berimbang ini, Khalid ibn Walid, yang telah masuk Islam, mengambil alih komando dan mewajibkan pasukan bagi menarik diri dan kembali ke Madinah.

Selama dua tahun perjanjian Hudaibiyah berlangsung, dakwah Islam sudah lalu menjangkau seluruh jazirah Arab, termasuk suku-suku paling selatan, menggabungkan diri dlam Islam. Hal ini membuat orang-orang Makkah merasa terpojok. Perjanjian Hudaibiyah ternyata menjadi senjata bakal umat Islam cak bagi memperkuat dirinya. Oleh karena itu secara sepihak basyar-orang kafir Quraisy membatalkan perjanjian tersebut. Melihat takrif ini, Rasulullah segera bertolak ke Makkah dengan sepuluh ribu orang tentara lakukan melawan mereka. Nabi Muhammad tidak mengalami kesukaran apa-apa dan memasuki kota Makkah tanpa perjuangan. Anda tampil sebagai kampiun. Patung-patung berhala diseluruh negri dihancurkan. Setelah itu, nabi berkhotbah menjanjikan izin Tuhan terhadap kafir Quraisy. Sesudah pidato disampaikan, mereka dating berbondong-bondong memeluk agama Islam. Sejak itu, makkah berada dibawah kekuasaan nabi.


  1. Haji Wada’

Privat kesempatan ibadah haji yang ragil, haji wada’ hari 10 Hijriah (631 M), nabi Muhammad menyampaikan khotbahnya yang adv amat bersejarah. Isi kuliah itu antara tak; pantangan menumpahkan darah kecuali dengan yang Haq dan larangan mencekit harta orang lain dengan nan sia-sia, karena semangat dan harta benda ialah suci; larangan riba dan larangan menganiaya; perintah lakukan memperlakukan ayutayutan dengan baik dan litak lembut serta menjauhi dosa; semua pertengkaran antara mereka di zaman jahiliah harus saling memaafkan; balas kekhisitan dengan tebusa darah sebagaimana opada zaman jahiliah harus dihapuskan; dan nan terpenting adalah umat Selam harus selalu berpegang tegar lega Al qur’an dan sunah utusan tuhan. Isi khotbah ini merupakan pendirian-prinsip yang mendasari gerakan Islam.

Setelah itu engkau kembali ke madinah. Ia mengatur organisasi mahajana suku bangsa yang telah memeluk Selam. Petugas keamanan dan para da’i di kirim keberbagai kawasan dan suku bangsa cak bagi mengajarkan Islam, mengatur kehakiman dan memungut zakat. Dua bulan setelah itu, rasul menderita guncangan demam. Tenaga nya dengan cepat memendek. Pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awwal 11 H/ 8 Juni 632
Utusan tuhan Muhammad Saw wafat di apartemen istrinya Aisyah.

Dalam pertualangan ki kenangan nabi, bisa disimpulkan bahwa Nabi Muhammad Saw, disamping anda laksana pemimpin agama, pun bagaikan sendiri negarawan, pemimpin politik, dan administrasi nan cakap. Hanya intern perian sebelas tahun menjadi politik, beliau berdampak menundukkan seluruh jazirah Arabia dalam kekuasaannya.



Rangkuman.


    • Dakwah rasulullah di Madinah dilakukan selama sepuluh tahun. dakwah nan ditujukan kepada umat Islam dan umat yang belum masuk Islam. Hijrah rasulullah ke Madinah merupakan babak batu dalam perkembangan Islam, dalam berdakwawh di Madinah Rasulullah menggunakan strategi yang berbeda dengan dakwah nya di Mekkah, politik yang engkau gunakan n domestik berdakwah di Madinah adalah membangun masjid dengan menjadikannya sebagi kiat kegiatan untuk umat muslimin, mempersaudarakan antar kaum muhajirin dan anshar, meletakan dasar-dasar strategi, ekonomi nan islami, membentuk perjanjian dengan umat non orang islam dan lagi dibuatnya dustur (undang-undang) dalam hal ini kita kenal ndengan sahifah Madinah yang mengatur aspek kehidupan rakyat Madinah.

    • Privat berdakwah di Madinah rasul Muhammad beserta pengikutnya mendapatkan obstruksi yang banyak membawa hikmah yang besar, diantaranya yakni terjadinya perang Badar, dalam pertarungan ini Islam mengalami kemenangan dan menjadi resistansi yang menentukan lakukan umat muslimin, perang Uhud, dimana privat peperangan ini umat Islam mengalami kekalahan akibat dari sebagian bala muslim yang tidak amanah, kemudian perang Khandak dengan strategi perang membuat parit atas prasaran Salman al Farisi.

    • Jika diperhatikan dengan jeli dan detail perjanjian Hudaibiyah membawa kemujaraban yangdemikian besar bagi umat muslim, diantaranya yaitu hamba allah-makhluk Quraisy mengakui kerelaan kaum muslimin, banyak orang yang berbondong-bondong masuk Islam setelah perjanjian ini.

    • Sebelum Nabi Muhammad wafat engkau senggang melaksanaka haji wada’ dengan berkhotbah di hadirat pengikutnya yakni menyeru kepada cara kemanusiaan, kesamarataan ekonomi, kebajikan, solidaritas dan yang terpenting adalah umat islam harus perpegang teguh pada Al qur’an dan sunah nabi.

Source: https://perpustakaansman112.sch.id/2019/07/10/dakwah-rasulullah-periode-madinah/

Posted by: gamadelic.com