Makna Simbol Sila Ke 4
Garuda Pancasila terdiri atas tiga komponen utama, yakni Burung Garuda, tameng dan pita putih.
1. Titit Garuda
Burung Garuda merupakan zakar misterius yang berasal dari Mitologi Hindu yang bermula berpangkal India dan berkembang di wilayah Indonesia sejak abad ke-6. Ceceh Garuda itu sendiri melambangkan kemustajaban, sementara warna emas sreg butuh garuda itu melambangkan kemegahan atau kesuksesan. Pada burung garuda,
* Total masing-masing sayap bulunya berjumlah 17 yang punya makna, tanggal kemerdakaan negara kita yakni sungkap 17.
* Bulu ekor memiliki jumlah 8 nan melambangkan bulan kebebasan negara kita wulan Agustus yang ialah wulan ke-8.
* Dan bulu-bulu di asal ekor atau perisai berjumlah 19 helai dan di lehernya berjumlah 45 helai.Sehingga kesemua jumlah surai yang suka-suka di setiap bagiannya menandakan copot kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ialah plong tanggal 17 Agustus 1945.
* Penasihat Burung Garuda yang menoleh ke kanan kelihatannya karena pemikiran orang zaman dahlu yang ingin Indonesia menjadi negara yang sopan dan berujud agar Indonesia lain menempuh jalan yang riuk. Dan anggapan bahwa arah ke kanan merupakan arah yang baik lah yang membuat majikan Garuda dibuat menghadap ke kanan. Biasanya banyak anggapan yang mengatakan bahwa perkembangan nan benar itu dilambangkan dengan arah kanan, makanya kepala garuda Indonesia selalu menumpu ke kanan.
* Sayap yang membentang adalah siap khawatir ke angkasa.
Burung Garuda dengan sayap yang mengembang siap terbang ke angkasa, menyimbolkan dinamika dan vitalitas lakukan menjunjung tinggi nama baik bangsa dan negara
2. Perisai
Kelasak yang dikalungkan melambangkan pertahanan Indonesia. Pada perisai itu mengandung lima buah simbol yang tiap-tiap simbol merepresentasi sila-sila dari sumber akar negara Pancasila.
˜ Bagian paruh terdapat simbol medalion bersudut lima yang menyimbolkan sila mula-mula Pancasila, Rabani nan Maha Esa. Lambang bintang dimaksudkan umpama sebuah kilauan, seperti layaknya Almalik yang menjadi panah kejiwaan bagi setiap orang. Padahal latar bercelup hitam menyimbolkan warna bendera atau warna asli, yang menunjukkan bahwa Allah bukanlah sekedar rekaan manusia, doang sumber pecah segalanya dan sudah lalu cak semau sebelum segala sesuatu di dunia ini ada.
˜ Di adegan kanan bawah terwalak rantai nan menandakan sila kedua Pancasila, Kemanusiaan yang Netral dan Beradab. Rantai tersebut terdiri atas mata rantai berbentuk segi empat dan lingkaran yang saling berkait membentuk halangan. Gelang rantai segi empat melambangkan junjungan-laki, padahal yang limbung melambangkan gadis. Gelang rantai yang saling berkait lagi menyimbolkan bahwa setiap manusia, lelaki dan perempuan, membutuhkan suatu sama lain dan perlu bersatu sehingga menjadi kuat seperti sebuah rantai.
˜ Di penggalan kanan atas terletak gambar pohon mendira yang menandakan sila ketiga, Persatuan Indonesia. Pohon mendira digunakan karena pohon mendira merupakan pohon yang besar di mana banyak orang dapat bernaung di bawahnya, seperti halnya semua rakyat Indonesia bisa ” berteduh ” di bawah naungan negara Indonesia. Selain itu, pohon mendira punya sulur dan akar yang menjangkit ke mana-mana, doang tegar mulai sejak berusul satu pohon nan sama, seperti halnya keragaman kaki bangsa nan menyatu di bawah label Indonesia.
˜ Kemudian, di sebelah kiri atas terdapat lembaga bos banteng yang melambangkan sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan / Perwakilan. Lambang banteng digunakan karena seladang ialah fauna sosial yang suka berkumpul, sebagaimana halnya musyawarah di mana makhluk-orang harus berkumpul bagi mendiskusikan sesuatu.
˜ Dan di sebelah kidal pangkal terwalak antah dan kapas yang merepresentasi sila kelima, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Padi dan kapas digunakan karena merupakan kebutuhan sumber akar setiap manusia, adalah rimba dan sandang sebagai syarat terdahulu buat mencapai kemakmuran nan merupakan tujuan utama bagi sila kelima ini.
* Ditengah-perdua perisai terwalak sebuah garis hitam tebal yang melukiskan garis khatulistiwa yang menggambarkan lokasi Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu negara tropis yang di lintasi ekuator nan membentang mulai sejak timur ke barat.
* Warna pangkal pada ruang perisai adalah warna alam kebangsaa Indonesia “Bangkang-Putih”. Merah berarti berani dan putih berarti suci. Sedangkan bagian tengahnya bercat bawah hitam berarti dandan bendera maupun warna kudrati.
3. Pita Safi
Plong bagian radiks Garuda Pancasila, terdapat reben putih yang dicengkeram, nan bertuliskan ” BHINNEKA TUNGGAL IKA ” yang ditulis dengan fonem latin, yang yakni semboyan negara Indonesia. Kata “Bhineka” bermanfaat beraneka perbuatan atau berbeda-selisih, Kata “Tunggal” berguna satu, dan Kata “Ika” berarti itu. Perkataan bhinneka spesifik ika merupakan kata dalam Bahasa Jawa Bersejarah yang penting ” berlainan-tikai tetapi taat satu jua “. Perkataan itu diambil dari Kakimpoi Sutasoma karangan Mpu Tantular, seorang pujangga dari Imperium Majapahit sreg abad ke-14. Perkataan itu melukiskan persatuan dan kesatuan Nusa dan Bangsa Indonesia nan terdiri atas berbagai ragam pulau, ras, suku, bangsa, adat, kebudayaan, bahasa, serta agama.
Source: https://bogorkab.go.id/post/detail/makna-dan-arti-lambang-garuda-pancasila
Posted by: gamadelic.com