Makna Hari Raya Idul Fitri
Tahukah Anda mengenai makna Idul Fitri yang sebenarnya? Sebagai muslim, tentunya sangat disarankan untuk memaknai hari Lebaran ini dengan benar. Tujuannya semoga kepribadian seseorang terpelajar meskipun wulan ramadhan telah usai.
Umat Islam dari seluruh penjuru dunia pastinya menyambut tahun Idul Fitri ini. Umat Islam akan terus mengumandangkan takbir di tiap waktunya. Mulai berbunga sehabis Burit hingga datang Magrib yang kedua.
Kumandang takbir, doa, tasbih, dan tahmid akan terus didengungkan. Bukan hanya di sajadah-masjid, tetapi di sepanjang kronologi. Sebab, pada saat ini ada yang membudayakan takbir keliling di setiap daerah.
Takbir keliling ini telah membudaya di masyarakat. Ini menjadi lembaga perwujudan kebahagiaan selepas bertarak sejauh suatu rembulan penuh. Atau bisa dikatakan ibarat perwujudan atas kemenangan dalam mengekang nafsu.
Baca juga: Mudik dengan Kendaraan Pribadi? Ini Tip Amannya!
Lalu, Apa Makna dari Idul Fitri Sendiri?
Makna Idul Fitri berkaitan dengan tujuan terdepan dari keberadaan puasa nan telah dilakukan. Tujuannya jelas memperkuat ketakwaan. Seseorang akan melakukan segala nan diperintahkan Yang mahakuasa, dan buahnya adalah keberuntungan melawan guru nafsu untuk mencapai derajat ketakwaan yang sesungguhnya.
Makna semenjak hari raya tersebut terbagi menjadi tiga. Maknanya ialah suci, asal kejadian serta agama yang benar. Jika dijelaskan kian luas, Idul Fitri merujuk plong kembalinya seseorang puas keperawanan.
Kata suci sendiri mengacu pada keindahan, arti, dan legalitas. Dan sejumlah orang memaknai kalau tahun Raya tersebut sebagai hari di mana dosa-dosa telah dihapus maka dari itu Tuhan Halikuljabbar. Hati dan ingatan menjadi salih, terbebas dari dosa.
Dijelaskan makanya Prof Dr Muhammad Quraish Shihab bahwa orang nan merayakannya, mereka merupakan orang yang akan selalu menjaga keayuan. Pemeliharaan ini terwujud n domestik seluruh aspek kehidupannya. Orang akan senantiasa berusaha cak bagi berburu kesahihan sekaligus ingin memunculkan kebaikan.
Enggak hanya itu saja, makna perayaan tersebut juga diwujudkan dengan permintaan absolusi. Seseorang harus memiliki sifat tenggang rasa, saling memberikan nasehat. Ini juga merupakan ajaran berasal Rasulullah.
Pernyataan ini menjelaskan bahwa setiap insan teradat menyadari bahwa seseorang tidak luput dari kesalahan. Dengan sadarnya seseorang, seseorang mau meminta magfirah ataupun memberikan magfirah. Makanya, momen ldulfitri ini biasanya diisi dengan silaturahmi dengan tukar saling mengampuni.
Dijelaskan lagi oleh Prof Dr Quraish Shihab bahwa makna Idulfitri yang didasarkan pada pengenalan Fitrah ini berarti virginitas. Kesucian ini bisa dimaknai dengan totalitas sendiri hamba bagi menyibuk keagungan kekuasaan Allah SWT.
Seorang hamba akan merasakan ketenteraman dengan duduk menyendiri dan merenung. Dari perenungannya, seakan-akan unjuk dialog yang membawanya puas kata-kata memuliakan kekuasan Tuhan. Hamba akan merasa sangat lemah di hadapan nan maha kuasa.
Kemudian hamba tanpa sadar akan melafalkan takbir, wirid, tasbih, dan tahlil. Ini adalah bentuk deifikasi terhadap yang maha kuasa. Dan berpangkal pengagungan ini, hilanglah dependensi hamba dengan atom-unsur selain mulai sejak Allah SWT.
Namun harus disadari bahwa makna Idulfitri ini harus terus dijaga. Kembalinya seseorang ke fitrah harus terus dijaga. Jangan sampai selepas Idulfitri, perilaku tak terpuji kembali dilakukan.
Baca juga: Tali peranti Mudik Lebaran dan Hari Raya Agama Lain di Dunia
Hikmah di Balik Idul Fitri
Bisa dipahami bahwa makna Idulfitri adalah kembali pada taraf kesucian koteng hamba. Sekali lagi fitrah, senantiasa menjaga keindahan dan keabsahan.
Segenap umat mukmin di penjuru marcapada tentunya akan terus mengumandangkan doa. Dan di pagi harinya, umat muslim akan menjalankan salat Ied bersama-seperti saudara seimannya.
Nah, ada beberapa hikmah yang bisa dipetik terbit perayaan Idulfitri di tiap tahunnya. Salah satunya yakni
istiqomah
memegang agama tauhid. Yakni agama kesahihan agama Islam.
Koteng hamba mempunyai keyakinan kuat bahwa Almalik itu Maha Esa. Hanya kepada-Nya hamba bisa memohon pertolongan dan karunia. Artinya, tidak terserah ketagihan selain hanya kepada Allah saja.
Hikmah yang kedua yakni mau berkata dan bertindak dengan bersusila. Perilaku baiknya terbentuk dan terus dijaga seperti momen menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh. Semuanya dijaga meskipun bulan ramadhan telah usai.
Sendiri hamba tentunya mau terus menjaga kesucian yang sepanjang ini dirindukan. Seorang hamba akan berupaya kerjakan memeliharanya. Baik itu dari sebelah tuturan maupun tindakan.
Hikmah yang ketiga adalah berprilaku sebagai
abid
(hamba) nan taat. Ketaatan ini bisa dicerminkan dengan menuruti perintah Tuhan yang maha Kuasa.
Keseleo satu contoh menuruti perintah Almalik adalah dengan
birrul walidain. Sendiri hamba akan terus mengagungkan dan berbakti pada orangtuanya. Misalnya dengan meminta restu, berkunjung ke panggung orang tua bila sudah hidup terpisah.
Kadang-kadang seseorang kembali akan menclok menyekar manakala orang tuanya sudah meninggal. Intern ziarahnya, seorang anak akan mendoakan orangtuanya. Dan ini adalah bentuk penghormatan sekaligus baktinya anak pada orangtua yang sudah lalu merawatnya semasa kecil.
Hikmah ini akan dipahami bila seseorang rani memaknai Idulfitri dengan bermoral. Makna Idulfitri yang dipahami dengan baik akan menjorokkan seseorang juga menemukan jalan yang verbatim. Yakni jalan menuju kesahihan dan kesucian.
Baca juga: Kini, Kartu Congor Ldulfitri Anda Dapat Buat Sendiri
Temukan Asuransi Mobil Terbaik Anda
Indikator kesucian ini bisa tercermin berbunga banyak hal. Salah satunya merupakan kepekaan hamba dengan lingkungannya. Jiwa sosialnya semakin tinggi sehabis menunaikan puasa selama suatu rembulan.
Dan sensibilitas ini akan dilakukannya momen itu kembali. Terhitung mulai sejak puasa, sehabis puasa sampai pron bila sekali lagi. Artinya, sendiri hamba sering berusaha lakukan menjadi bertambah baik kedepannya.
Demikianlah nan bisa disampaikan di sini. Intinya, setiap hamba pun menemukan jati dirinya yang sebenarnya. Pamrih utamanya adalah kembali sreg Tuhan dengan lever dan semangat nan suci. Seorang hamba akan senantiasa mencari kesahihan yang menambah ketaqwaan. Itulah makna dan hikmah dari hari raya lebaran yang harus dijaga maka dari itu setiap umat selam.
Source: https://www.futuready.com/artikel/lifestyle-leisure/makna-idulfitri/
Posted by: gamadelic.com