Macam Macam Waqaf Dan Pengertiannya

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Selamat cak bertengger di blog

Artikel & Materi
. Gemar sekali rasanya kali ini boleh kami bagikan artikel mengenai ”
Waqaf
” membentangi signifikasi waqaf, jenis atau variasi-jenis waqaf, stempel waqaf dan contohnya intern Al-Qur’an, serta pendirian mewaqafkan bacaan Al-Qur’an. Berikut kata sandang selengkapnya.

Saat kita membaca Al-Qur’an, tentu majuh menemukan adanya tanda sebagai halnya
(لا)
,

(ج),




صلى


,


dan pertanda lainnya pada


ayat Al Qur’an. Tanda tersebut
tersebut yakni nama baca nan disebut tanda waqaf. Cara membaca ayat nan bertanda waqaf silam ditentukan maka dari itu jenis waqafnya. Suka-suka nan dianjurkan untuk berhenti, diteruskan, atau harus cak jongkok. Sebelum kita membahasnya ayo kita bahas malar-malar dahulu apa itu pengertian waqaf?

Pengertian Waqaf

Waqaf menurut bahasa mempunyai arti berhenti atau menahan. Sedangkan menurut istilah (ilmu tajwid) pengertian waqaf adalah berhenti sejemang ketika membaca suatu lafadz atau kalimat nan terdapat jenama waqaf keistimewaan mengambil nafas lakukan melanjutkan kembali bacaan ayat lebih lanjut.

Selain waqaf, terletak juga wasal. Wasal berharga terus dibaca ataupun bersambung. Membaca  Al-Qur’an dengan wasal artinya kalau terserah tanda baca wasal, mandu membacanya diteruskan atau disambung dengan kalimat berikutnya. Keunggulan waqaf dan wasal ini sering disebut dengan logo tanda-tanda waqaf.

Neko-neko Wakaf

Terserah 4 (empat) macam waqaf, yaitu :

1. Waqaf
Taamm
(وَقَفْ تام) (Wakaf yang acuan)

Yaitu mewaqafkan (mengistirahatkan) suatu bacaan secara cermin, tidak terputus di tengah – perdua ayat atau bacaan. Sehingga tidak mempengaruhi makna dari suatu ayat yang tengah dibaca. Karena tempat berhentinya tidak berkaitan dengan ayat atau makna sebelum ataupun sesudahnya.

2. Waqaf
Kaaf
(وَقَفْ ﻛﺎﻒ). (Waqaf yang wajar atau layak).

Yakni mewaqafkan / memberhentikan suatu pustaka dengan arketipe. Tak terputus di tengah-tengah ayat maupun pustaka, walaupun sepatutnya ada ayat tersebut masih punya pengait dengan manfaat dan ayat sesudahnya .

3. Waqaf
Hasan
(وَقَفْ ﺣﺴﻦ). (Waqaf nan baik)

Yaitu mewaqafkan / memberhentikan bacaan minus mempengaruhi semenjak khasiat dan ayat sesudahnya. Namun, secara pustaka ayat tersebut masih berkaitan dengan ayat sesudahnya.

4. Waqaf
Qabiih
(وَقَفْ ﻗَﺒﻴْﺢ). (Waqaf yang buruk)

Yaitu mewaqafkan / memberhentikan bacaan secara tidak sempurna. Atau berhenti di perdua-perdua ayat.

Usahakan untuk menghindarinya, karena ketika cak jongkok di sini, lafadz dan keistimewaan nan kita jadikan waqaf tersebut masih berkaitan dengan lafadz dan arti sesudahnya. Sehingga bisa takhlik arti yang berbeda kembali pada suatu bacaan.

Macam-macam Tanda Waqaf

Berikut ini label waqaf nan cinta ditemukan dalam Al-Qur’an :



1.

Waqaf La Washal


tanda waqaf

(لا)




artinya “tidak dapat berhenti”. Kalau terdapat tanda waqaf ini di perdua ayat, maka tidak diperbolehkan berhenti. Sahaja seandainya tanda waqaf ini berpunya di akhir ayat maka diperbolehkan nangkring.

Contoh

Waqaf La Washal


terwalak dalam surat An-Nahl ayat 32 :



Pengertian, Macam-Macam, Tanda Waqaf dan Contohnya


2.
Waqaf Normal


huruf angka
(م)


berarti “harus cak jongkok”. Waqaf lumrah juga disebut waqaf tamm (contoh), karena nama waqaf ini menandakan sempurnanya satu kalimat. Jadi kalimat sebelumnya tidak suka-suka hubungannya dengan kalimat setelahnya. Contoh waqaf lazim terdapat n domestik surat Al-An’aam ayat 20




:


Pengertian, Macam-Macam, Tanda Waqaf dan Contohnya


3. Waqaf Waqfu Aula

tanda waqaf
(قال)


berarti “diutamakan berhenti”.

Apabila plong ayat Al Qur’an terletak tanda waqaf ini, diutamakan berhenti pada perkenalan awal yang terwalak label tersebut. Contoh
Waqaf Waqfu Balai terdapat intern dokumen Al-Maaida : 38

Jenis atau macam-macam waqaf beserta contohnya


4. Waqaf Muraqabah/Mu’anaqah

tanda waqaf

(.’.



….



.’.)



artinya “berhenti disalah satu tanda”. Waqaf ini akan gelojoh muncul sebanyak dua kali, dan kita harus berhenti disalah satu tera waqah tersebut. Arketipe

Waqaf Muraqabah / Mu’anaqah

terdapat internal surat Al-Baqarah ayat 2 :

Cara mewaqafkan lafadz al qur'an


5. Saktah


(ساكته) tera waqaf


(س)




“Berhenti sejenak tanpa bernafas”. Jadi apabila terdapat keunggulan waqaf tersebut, maka sira harus berhenti sejenak sehingga memutus bacaan tetapi tak diperbolehkan bernafas.

Di dalam Al-Qur’an Saktah doang suka-suka 4 tempat, ialah:

  • Di intern surah Al-Muthaffifin, ayat 14.
  • Di dalam surah Al-Qiyaamah, ayat 27
    , merupakan :




Pengertian Macam-Macam Tanda Waqaf dan Contohnya


  • Di dalam surah Yaasiin, ayat 52.
  • Di dalam surah Al-Kahfi, ayat 1.


6. Waqaf Jaiz


tanda waqaf
(ج)
artinya


“boleh berhenti alias boleh melanjutan”. Contoh waqaf jaiz terwalak puas surat Az-Zukhruf ayat 35 :

Pengertian Macam-Macam Tanda Waqaf dan Contohnya


7. Waqaf Waslu Ula


tanda waqaf
 (صلى)


bermanfaat “diutamakan bakal melanjutkan “. Apabila menemui tanda waqaf, kita bisa cak jongkok alias menyinambungkan. Tetapi bertambah diutamakan untuk melanjutkan. Contoh
Waqaf Waslu Ula terdapat

plong tembusan Az-Zukhruf ayat 44 :

Cara berwaqaf cara waqaf


Cap waqaf lainnya, sekadar musykil
ditemui antara tak :














1. Waqaf Mutlaq


nama waqaf (ط)

artinya “harus berhenti”. Jadi apabila anda menemukan tanda waqaf pada wacana, maka anda harus berhenti.


2. Waqaf Mustahab

label waqaf
(قيف)

berfaedah “diutamakan berhenti”. Apabila tedapat segel waqaf ini dipetuakan buat berhenti ketimbang melanjutkan.


3. Waqaf Murakh-khas

keunggulan waqaf
(ص)


berarti “lain nongkrong”. Sepanjang tidak menemukan alasan bakal berhenti atau kita kehabisan napas karena panjangnya suatu ayat, maka kita meneruskan bacaan.


4. Waqaf Qabih

tanda waqaf
(ق)
artinya


“diutamakan bikin melanjutkan”.

Apabila sreg ayat Al Qur’an terdapat segel waqaf ini, diutamakan melanjutkan teks.


5. Waqaf Mujawaz

merek waqaf
(ز)


berfaedah “diutamakan bagi melanjutkan”. Bikin cap waqaf mujawaz ini anda dipetuakan bagi menyinambungkan membaca.



6. Wakaf Kadzalik


keunggulan waqaf
(


ﻙ)


berarti “seperti waqaf sebelumnya”. Jadi apabila kamu menemukan stempel waqaf ini, maka anda harus menyetimbangkan dengan segel waqaf sebelumnya.

Cara Mewaqafkan Bacaan Dalam Al-Qur’an

1. Jika abjad terakhir berharakat sukun (mati), maka membacanya tida suka-suka persilihan sebabat sekali. Contohnya:


فَارْغَبْ  —   فَحَدِّ ثْ  —  اَعْمَالَهُمْ
(tegar dibaca
amaalahum, fahaddits
– dan
farghab
)




2. Kalau huruf terakhir
berharakat
fathah,
kasrah
,
dan
dhammah,
Maka huruf terakhir tersebut dibaca sukun (mati). Contohnya:

Lafadz
اْلبَلَدِ
(al-baladi) dibaca menjadi
الْبَلَدْ
(al-balad),  lafadz
خَلَقَ
(Khalaqa) dibaca menjadi
خَلَقْ  (khalaq).




3. Jika huruf terakhir
ta’ marbuthah (ة ), baik letaknya di tengah ataupun di akhir kalimat. Maka, membacanya adalah dengan mengganti huruf ta’ marbuthah (ة ) tersebut dengan huruf ha’ (هْ) nan dibaca sukun (mati). Contohnya:

Kata
أخِرَةٌ –  القَارِعَةُ  — جنّةٌ
dibaca menjadi
أخِرَهْ  — القَارِعَه  — جَنَّهْ




4. Jika fonem anak bungsu berharakat (hidup), tetapi sebelumnya didahului huruf lengang (sukun), maka dua huruf tersebut dibaca sukun semuanya, tapi huruf yang terakhir dibaca suara minor yang pelan. Contohnya:

Lafadz
بِالْهَزْلِ  (bil hazli) dibaca menjadi
باِلْهَزْلْ
(bil hazl)




5. Kalau di intiha kalimat, didahului bacaan
mad ashli
ataupun
mad layyin
(teks mad yang huruf sebelumnya berharakat fathah) . Maka cara membacanya dengan mematikan huruf yang terletak di pengunci kalimat tersebut, dengan dipanjangkan sedikit antara dua sampai empat harakat.

Contohnya:
مِنْ خَوْفٍ —  وَٱلصَّيۡفِ —  الحَكِيْمُ —  يَشْعُرُوْنَ




6. Ketika berhenti di akhir kalimat, tetapi huruf kesannya berharakat fathah tanwin ( ً  ),
maka pendirian mewaqafkan pustaka tersebut dengan mendaras harakat fathahnya saja sebanyak dua harakat. Sehingga momen memangkal bacaannya menjadi bacaan
mad ‘iwadh.

Contohnya:  Lafadz
اَفْوَاجًا
dibaca menjadi
افْوَاجَا   , kemudian lafadz
سَلاَ مًا  dibaca menjadi
سَلَا مَا




– alias penutup tungkai perkenalan awal terdiri dari huruf Hamzah berharakat fathah tanwnn [ءً] dibaca fathah [ءَ] , sebagai halnya :
مَاءً
dibaca =
مَائَا







– ataupun akhir kaki kata terdiri dari Alif maqshurah dan sebelumnya berharakat fathah tanwin [
ـً ى
] dibaca fathah [
ـَ ى], seperti :
مُسَمًّى
dibaca =
مُسَمَّى




7. Seandainya huruf anak bungsu bertasydid, maka dimatikan tanpa menyenangkan manfaat tasydidnya, sebagaimana :
مِنْـهُنَّ
dibaca
مِنْـهُنّْ
,
خلَقَهُنَّ
dibaca
خَلَقَهُنّْ





8. Hamzah di akhir kata yang ditulis di atas waw [ ؤ ] dimatikan bila waqaf, dan dibaca pendek bila washal, seperti :

يَـتَـفَـيَّـؤُا

dibaca

يَـتَـفَـيَّـأْ








Demikian artikel adapun ” Waqaf ” meliputi denotasi waqaf, spesies alias varietas-macam waqaf, logo waqaf dan contohnya dalam Al-Qur’an, serta cara mewaqafkan bacaan Al-Qur’an yang dapat kami bagikan. Semoga bermanfaat..

Source: https://www.artikelmateri.com/2017/04/waqaf-pengertian-macam-jenis-tanda-contoh-cara.html

Posted by: gamadelic.com