Kisah Sahabat Nabi Muhammad Saw


Sahabat nabi muhammad saw yang dijamin masuk surga

Semua individu tentu menginginkan masuk surga. Saja, bagi masuk surga tentu tidak mudah, suka-suka banyak tantangan keimanan nan wajib kita hadapi. Kita bisa membiasakan bersumber kisah para sahabat Nabi Muhammad SAW nan dijamin Yang mahakuasa masuk surga. Mereka telah mengalami beraneka rupa ujian keimanan dan jihad di jalan Halikuljabbar.


Kisah Sahabat Nabi Muhammad SAW yang Masuk Suralaya

Pecah Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda,


“Kalian tidak akan masuk surga hingga kalian percaya, dan kalian enggak akan beriman sampai kalian saling mencintai antarsesama. Maukah kalian, aku tunjukkan suatu perbuatan jika kalian melakukannya, maka kalian akan saling mencintai, yaitu tebarkan salam di antara kalian.”

(HR Imam Muslim)

Allah memasrahkan jaminan surga kepada para sahabat Nabi karena kebajikan mereka untuk Islam yang besarnya melebihi gunung menjulang.

Berikut para sahabat rasul nan dijamin Tuhan SWT masuk suwargaloka beserta kisah singkatnya:


1. Abu Bakar Ash-Shiddiq, Sahabat Permulaan Rasulullah

Abu Bakar As Shidiq sahabat pertama nabi yang dijamin masuk surga

Kisahan pertama Sahabat Nabi Muhammad SAW nan dijamin turut kedewaan adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq. Beliau merupakan penggalan dari assabiqunal awwalun, yaitu orang-anak adam pertama nan masuk Islam. Sahabat yang selalu mendampingi Rasulullah berdakwah, menyinarkan agama Islam.

Abu Bakar terkenal sebagai pribadi yang lembut privat merenjeng lidah alas kata, penyabar, juga dermawan yang mengecualikan 70 budak. Rasulullah mengasihkan gelar “Ash-Shiddiq” kepada Debu Bakar, yang mempunyai keefektifan “berfirman ter-hormat”.

Abu Bakar lagi menemani perjalanan eksodus Rasulullah dari Mekkah ke Madinah. Walau mengalami ancaman bahaya dibunuh oleh kaum kafir quraisy, Abu Bakar tetap setia mendampingi Rasulullah. Momen Rasulullah nyeri, Abu Bakar ditunjuk oleh Nabi Muhammad bakal menggantikannya sebagai Padri Sholat.

Detik Rasulullah meninggal dunia, banyak para sahabat yang tidak berketentuan atas kematian Rasulullah, namun hanya Abu Bakar amung yang mengingatkan bahwa Rasululllah sekali lagi koteng manusia setimbang halnya sebagaimana mereka.

Baca juga:Cerita Model Nabi Muhammad Si Motivator

Abu Bakar melanjutkan kepemimpinan Rasulullah sebagai Khalifah umat muslim. Detik menjadi seorang Khalifah, Serbuk Bakar tetap berada di jalan yang lurus, berkanjang cak bagi melindungi Islam juga memerangi kabilah yang murtad.


2. Umar kedelai Khattab, Sahabat Utusan tuhan Muhammad yang Pemberani

Umar bin Khattab Al-Faruq yang dijamin masuk surga

Sahabat Utusan tuhan berikutnya yang dijamin ikut kedewaan adalah Umar kacang Khattab. Dedikasi Umar bagi Selam tinggal besar intern hidupnya. Lega mulanya mungkin Islam hadir di Mekkah, Umar senggang bermaksud untuk mendabih Utusan tuhan Muhammad.

Sekadar, setelah mendengar saudarinya mendiktekan ayat Tuhan, Umar yang cerdas dan rasional dapat membiji bahwa kalimat nan dibacakan maka itu saudarinya bukanlah ciptaan manusia. Alih-alih membunuh Nabi Muhammad, Umar bin Khattab menghampirinya kerjakan memeluk agama Selam secara sadar.

Setelah memeluk agama Islam, Umar menjadi manusia yang paling nyali dan bukan canggung menyanggang pedang bikin membela kebenaran ajaran Islam. Umar pun menjadi orang nan minimum jantan memberikan gagasan dan suara kepada Rasulullah. Nabi Muhammad menyerahkan gelar “Al-Faruq” yang memiliki arti “pembeda antara yang benar dan yang keseleo”.

Baca juga:Syekh Ali Jaber Beberkan Manfaat Lautan Zakat Aset


Kepemimpinan Khalifah Umar Semakin Membuatnya Dijamin Timbrung Surga

Setelah Duli Bakar wafat, Umar menyinambungkan posisi Khalifah. Sebagai majikan Islam, Umar bin Khattab gegares totalitas menjalankan perannya. Takhlik beraneka rupa sistem baru untuk pembangunan masyarakat Selam dan ketenteraman rakyatnya. Bahkan ketika endemi melanda, Umar rela tidak makan dan mengerapkan rakyatnya buat makan. Kepemimpinan Umar bisa membentuk syiar Islam meluas setakat sepertiga penghuni bumi.


3. Utsman bin Affan, Pionir Penyusun Mushaf Al-Alquran


Utsman bin Affan Shabat nabi penyusun mushaf pertama

Utsman bin Affan masuk ke n domestik kategori para sahabat Rasul Muhammad SAW nan dijamin masuk surga. Dia pun golongan
assabiqunal awwalun
atau golongan pertama orang yang masuk Islam. Sira menjadi Khalifah ketiga setelah Umar bin Khattab wafat.


Utsman populer seumpama saudagar yang suntuk bakir di Mekkah. Biarpun kaya, Utsman terlampau dermawan, punya ucap kata yang baik, serta banyak

membelanjakan hartanya bagi zakat
, sedekah, dan infaq.

baca juga:
SIAPA Sekadar ASSABIQUNAL AWWALUN, PEMELUK Selam PERTAMA?

Di masa kepemimpinan Utsman, Islam semakin mengalami kemajuan. Di antaranya, Utsman membangun pasukan laut Islam mula-mula, dan memperluas daerah syiar Islam. Mengumpulkan mushaf Al-Quran nan berbeda, kemudian mengekspresikan suatu mushaf nan disepakati digunakan bersama hingga saat ini.

Terlampau, Utsman yaitu individu yang memiliki kepedulian sosial nan tinggi. Salah satunya ia mewakafkan sumur seharusnya masyarakat bisa minum dan menggunakan air saat kesuntukan. Sumurnya lebih-lebih masih suka-suka sampai sekarang dan berfungsi. Hebat,
kan!


4. Ali bin Abi Thalib, Setia Sreg Rasul Sejak Nyawa Kanak-kanak

Ali Bin Abi Thalib belajar Islam sejak balita

Orang kedua yang memeluk Islam setelah Khadijah merupakan Ali bin Abi Thalib. Allah menjadi Ali masuk ke dalam golongan sahabat Rasul dijamin masuk surga. Sebab, Ali telah mempelajari Islam dari usianya nan terbilang anak asuh-momongan. Sparing langsung kepada Rasulullah. Kesetiaannya terhadap Islam tidak terbiasa diragukan lagi, Ali tidak kekeluargaan sekalipun mangkir dari perang-perang yang berlangsung lakukan membela Islam.


Perjuangan Ali kacang Abi Thalib KAW

Ketika Rasulullah berhijrah, Ali menyamar menjadi Nabi Muhammad dengan tidur di atas tempat tidurnya. Sehingga kaum kafir Quraisy mengira Rasul Muhammad masih berada di dalam rumahnya.

Ketika suku bangsa ateis quraisy hendak menyerang Nabi Muhammad, ternyata mereka menemukan Ali yang berada di pembaringan. Sia-sia mereka menunggu semalaman lakukan mendabih Nabi Muhammad.

Kesannya mereka meninggalkan Ali. Tiga hari kemudian, Ali menyusul pergi pengungsian ke Madinah sendiri diri. Bersembunyi pada siang hari, dan melanjutkan perjalanan pada malam masa. Betapa setianya Ali kepada Rasulullah, sehingga dengan tulus mengerjakan tugasnya.

Pasca- Utsman meninggal, terjadi kekosongan kepemimpinan Islam dalam beberapa periode, kemudian Ali diusulkan menjadi Khalifah selanjutnya. Semasa kepemimpinannya mengalami banyak tantangan, sebab banyak sekali pemberontakan berpangkal kelompok yang terpecah dengan pemikiran masing-masing. Ali bin Abi Thalib yakni orang buncit intern Khulafaur Ar-Rasyidin.


5. Talhah polong Ubaidillah, Pelindung Rasulullah yang Senang Berwakaf

Talhah bin Ubaidillah, sahabat nabi paling dermawan dijamin masuk surga

Nama Talhah bin Ubaidillah tidak seterkenal segel Tepung Bakar ataupun Umar polong Khattab, namun Nabi Muhammad menyapa Talhah sesudah Ali perumpamaan sahabat nabi yang dijamin ikut taman firdaus.

Momen Islam hadir di Mekkah, Talhah tidak ragu buat menyepakati ajaran Rasulullah. Dia langsung ikut bergabung dengan Islam. Sejauh syiar dakwah Selam dijalankan, Talhah ikut berjuang dalam pemberontakan dan menjalankan tugas yang diberikan maka itu Rasulullah.

Rasulullah memberikan julukan Talhah sang Baik Hati, Talhah si Pemurah, Talhah si Dermawan. Ketika Uhud, suku bangsa muslim tahu lengah dan dempet membahayakan nyara Rasulullah. Detik Kaum Quraisy hendak membidas Rasulullah, Talhah langsung melindungi Utusan tuhan hingga kesuntukan deriji-jarinya.

Rasulullah bersabda,


“Barangsiapa ingin melihat seorang Syahid berjalan di paras bumi, maka hendaknya sira menyibuk Thalhah bin ‘Ubaidillah.”

(HR Tirmidzi 3672)


6. Zubair bin Awwam, Hawari Rasulullah SAW

Zubair bin Awwam, pelindung Rasulullah dan assabiqunal awwalun

Zubair bin Awwam merupakan sepupu berusul Nabi Muhammad, juga salah satu dari individu-orang pertama yang masuk Islam ataupun assabiqunal awwalun. Dia memeluk agama Islam sejak sukma 15 tahun, dia sangat setia kepada Rasulullah, dan sering berusaha mereservasi Rasulullah bermula bahaya.

Rasulullah menyebut Zubair bin Awwam sebagai keseleo suatu semenjak para sahabat Rasul nan dijamin turut suraloka.


“Sesungguhnya setiap rasul mempunyai mukhalis (hawari), dan hawariku yaitu Zubair bin Awwam.”

(HR Mukminat)


7. Abdurrahman bin Auf, Sahabat Terbatas Lever dan Dermawan

Abdurrahman bin Auf sahabat Rasulullah suka berwakaf dan dijamin masuk surga

Salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang memiliki kedermawanan asing lazim adalah Abdurrahman kedelai Auf. Walaupun menjadi saudagar berpunya, Abdurrahman bin Auf banyak

membelanjakan hartanya kerjakan membantu kaum muslimin
. Abdurrahman kedelai Auf pun merupakan bagian dari assabiqunal awwalun, alias 10 orang pertama yang turut Islam.

Ketika mendengar Rasulullah menyapa merek Abdurrahman bin Auf adalah salah seorang dari para sahabat rasul yang timbrung surga, lain membuatnya jadi merasa beraga melainkan kusut. Dia ganar apakah memadai bagi masuk surga dan merasa bukan siapa-siapa. Padahal jasa Abdurrahman bin Auf lakukan pembangunan Islam sangatlah besar, sehingga layak mendapat jaminan masuk Indraloka.


8. Sa’ad bin Abi Waqash, Setia Berjuang di Jalan Allah

Saad bin Abi Waqash, sahabat nabi yang pandai memanah

Sa’ad kedelai Abi Waqqash merupakan mamak Nabi Muhammad berusul Ibunya. Ayahnya Sa’ad merupakan paman dari Aminah. Ketika mendengar Islam hadir di Mekkah, Sa’ad langsung merayapi Rasulullah lakukan menyabdakan kalimat syahadat. Sa’ad sangat mengenal Rasulullah, sehingga dia beriktikad dengan agama Allah.

Hal yang takhlik Sa’ad masuk ke golongan sahabat Nabi yang dijamin masuk kayangan yakni kesetiaannya nan sayang mendampingi Rasulullah berperang. Sa’ad silam pandai memanah, dan sira menjadi individu permulaan yang melepaskan anak binar untuk membela Islam.

Selain kesetiaannya terhadap Islam, Sa’ad juga sangat menyayangi ibunya. Dia yakni anak yang berbakti kepada kedua orangtuanya. Walaupun di awal siapa Sa’ad masuk Islam tahu ditentang oleh ibunya, Sa’ad setia mempertahankan agamanya dan bersikap baik kepada ibunya yang berbeda ajudan.


9. Sa’id bin Zaid, Golongan Assabiqunal Awwalun

Said bin Zaid, sahabat nabi setia ikut perang

Seseorang yang berperan menciptakan menjadikan Umar kedelai Khattab turut Islam ialah Sa’id bin Zaid beserta Fatimah binti Khattab, istrinya. Sa’id yaitu adik biras Umar bin Khattab. Sejak kecil Sa’id diajak ayahnya cak bagi berburu agama yang hak, agama yang bermartabat, sebab tradisi menyembah berhala dinilai tidak sopan. Namun, sebelum menemukan Selam, ayahnya telah meninggal dunia.

Saat mendengar Selam yang disyi’arkan Rasulullah, Sa’id berbarengan menyatu ke kerumunan otak Islam, yakni orang-orang yang pertama kali timbrung Selam. Istrinya pun timbrung serta menyatakan diri memeluk agama Islam.

Pertempuran Sa’id dalam membela agama Islam tidak perlu diragukan juga. Sa’id cangap ikut kutat bersama Rasulullah, juga menjalankan perintah Rasulullah dengan sungguh-sungguh. Segel Sa’id disebut Rasulullah sebagai keseleo seorang sahabat nabi yang dijamin turut surga.


10. Bubuk Ubaidah bin Jarrah, Pembela Setia Nabi Muhammad SAW dan Selam

Abu Ubaidah bin Jarrah, sahabat nabi dan assabiqunal awwalun yang terlibat perang badar

Abu Ubaidah dikenal laksana bani adam nan lemah lembut namun terlampau cekatan sebagaimana raja hutan. N kepunyaan sifat amanah dan bertanggung jawab. Ia yakni golongan assabiqunal awwalun yang bersyahadat satu tahun selepas Abu Bakar.

Dalam Perang Badar, Abu Ubaidah menyusup ke bala musuh tanpa rasa redup. Dia tak pernah mangkir mengikuti tangkisan bikin membela Islam. Loyal dalam membela Rasul Muhammad dalam situasi apapun.

Abu Ubaidah bin Jarrah hubungan ikut hijrah ke Habasyah (Ethiophia) bersama Rasulullah, buat mengajak masyarakat Habasyah ikut ke n domestik Islam. Selepas Rasulullah wafat, Abu Ubaidah turut ke privat kandidat calon Khalifah bersama Abu Bakar dan Umar bin Khattab.

Bahkan ketika Umar menjadi Khalifah adv amat ingin Abu Ubaidah yang menyinambungkan kepemimpinan Islam. Sahaja nasib berkata lain, Serdak Ubaidah meninggal dunia karena terjebak dalam taun penyakit.


11. Zaid bin Haritsah, Pangkal Mula Turunnya Ayat Tentang Anak asuh Angkat

Zaid bin Haritsah merupakan sahabat nabi nan menjadi penyebab pangkal usul turunnya ayat anak asuh sanggang. Cerita bermula dari Zaid diculik ketika sira diajak ibunya untuk menghindari ke kampung halamannya. Adv amat, kamu diserang dan seketika dijadikan budak oleh para penawan.

Ibunya mencari keberadaan Zaid karena cak hendak sempat apakah anaknya telah tiada atau masih hidup. Setelah lejar karena rasa khawatir nan menumpuk, ibunya mendapatkan kabar bahagia takdirnya anaknya masih hidup dan dulu di daerah tingkat Mekkah bersama Rasulullah SAW. Beliau gotong Zaid laksana anak.

Mendengar kabar tersebut, sang ibu bergegas ke Kota Madinah dengan membawa uang lakukan menebus anaknya. Sesampainya di kediaman prabu Rasulullah, dia lamar Zaid untuk memilih apakah tetap tinggal bersama utusan tuhan ataupun timbrung pulang bersama ibu. Jika pulang, maka Rasulullah lain akan mengambil komisi tebusan berpunca orang tua Zaid.

Zaid memilih untuk tinggal bersama Rasulullah. Anda pun mengumpulkan manusia sekitar untuk mengumumkan bahwa Zaid yakni anaknya dan pakar warisnya. Akan tetapi, berbunga situasi ini turun ayat Allah sertifikat Al-Ahzab ayat 5 yang weduk tentang bahwa anak sanggang harus tetap dipanggil dengan nama ayah kandung mereka, bukan ayah angkat.

Panggillah mereka (anak-anak asuh angkat itu) dengan (memakai) nama bapak-bapak (kandung) mereka; itulah nan lebih adil di sisi Allah, dan jika kamu bukan memaklumi bapak-bapak mereka, maka (panggilah mereka sebagai) saudara-saudaramu seagama dan maula-maulamu”

(QS al-Ahzaab: 5).

Itulah asbabun nuzul akan halnya anak angkat. Para mukmin yang ingin mengangkat anak harus adv pernah hukumnya berlandaskan syariat Islam yang boleh diakses melampaui tautan
Keutamaan Anak Yatim di sini!

Pada kesannya, Zaid kacang Haritsah menjadi riuk satu sahabat terdekat Rasulullah SAW. Lalu, Zaid kedelai Haritsah menjadi suatu-satunya sahabat Utusan tuhan Muhammad yang namanya diabadikan di dalam Al Quran.


Meneladani Kisah Para Sahabat Nabi Muhammad SAW yang Dijamin Turut Kedewaan

Berasal Abdurrahman bin Auf, beliau bersabda, Rasulullah saw. bersabda:


“Debu Bakar di surga, Umar di surga, Usman di surga, Ali di suraloka, Thalhah di kayangan, Zubair di surga, Abdurrahman polong Auf di taman firdaus, Sa’ad di suralaya, Sa’id di surga, Abu Ubaidah bin Jarrah di surga.”

(HR. At-Tirmidzi)

Demikian kisah para sahabat Nabi ini dijamin turut kayangan. Sungguh penangkisan para sahabat sangat samudra hingga mendapat jaminan menjadi penghuni surga. Sahabat boleh meneladani amal guna yang dilakukan oleh para sahabat, umpama referensi jalan kita menuju surga.

Kebajikan yang tidak pernah absen dilakukan makanya setiap sahabat Nabi adalah

membelanjakan harta untuk zakat, infaq, dan sedekah.

Ibarat ikhtiar kita mendatangi Surga, Sahabat dapat berpartisipasi kerumahtanggaan

pembangunan umat muslim melalui Dompet Dhuafa.

Zakat,
sedekah, dan
wakaf
(ziswaf)
sahabat akan menjadi tabungan amal akhirat dan tentunya lagi bermanfaat bakal dunia juga kemaslahatan umat. Hitung di
Kalkulator Zakat di sini. Yuk, jemput keberkahan dengan
ketuk pranala ini!


Zakat Sekarang

Source: https://zakat.or.id/kisah-sahabat-nabi-masuk-surga/

Posted by: gamadelic.com