Kerajaan Pertama Islam Di Indonesia
Berikut ikhtisar kerajaan Islam permulaan dan tertua di Indonesia beserta jejak peninggalannya yang masih dapat kita saksikan sampai hari ini. (Foto: CNN Indonesia/Agung Rahmadsyah)
Jakarta, CNN Indonesia
—
Kekaisaran Selam
di Indonesia diperkirakan cak semau sejak abad ke-13. Saat itu, kerajaan-kerajaan Selam bermunculan akibat tinggal lintas perdagangan laut.
Perantau
-musafir Islam berpokok Arab, Persia, India, setakat Tiongkok berbaur dengan masyarakat
Nusantara
.
Masuknya agama Selam ke Nusantara habis perbisnisan ini nan kemudian turut membawa banyak perubahan dari sisi budaya sampai pemerintahan.
Riuk satu indeks perlintasan tersebut terlihat berusul kemunculan kerajaan-kerajaan bercorak Selam. Keterlibatan kekaisaran Islam di Indonesia ini juga berperan internal menyebarkan ajaran Islam ke seluruh penjuru Indonesia.
Di antara sekian banyak kerajaan Islam tersebut, berikut rangkuman imperium Selam pertama dan tertua di Indonesia beserta jejak peninggalannya yang masih boleh kita saksikan sampai waktu ini.
1. Kerajaan Perlak (840-1292)
Kerajaan Perlak atau Kesultanan Peureulak yakni kerajaan Islam di Indonesia yang terletak di Peureulak, Aceh Timur lega 840-1292 Masehi. Perlak adalah daerah yang dikenal memproduksi gawang perlak yang merupakan bahan protokoler pembuatan kapal.
Tak heran, Tatami ramai dikunjungi pedagang Gujarat, Arab, dan Persia, sehingga kekerabatan Islam di negeri ini berkembang pesat. Proses fotosintesis berpunca hasil kawin campur pedagang Muslim dengan wanita pribumi banyak terjadi pada masa itu.
Kerajaan Perlak berlangsung cukup lama. Kaisar pertama Imperium Matras bernama Alaidin Sayyid Maulana Aziz Paduka tuan. Kemudian kanjeng sultan terakhir Muhammad Amir Pangeran memperumahkan putrinya dengan Malik Saleh. Malik Saleh inilah tunas kelapa bakal nan mendirikan Kerajaan Samudra Pasai.
Bukti sejarah yang memperkencang Kekaisaran Matras yakni peristirahatan terakhir salah suatu Raja Benoa–negara bagian Kesultanan Tatami–yang terletak di pinggir Sungai Trenggulon. Diyakini, batu nisan pada kuburan tersebut dibuat pada abad ke-11 M.
2. Kerajaan Ternate (1257)
Foto: Baskoro Aji via Wikimedia Commons (CC-BY-SA-3.0)
Bandarsah Sinuhun Ternate. Kerajaan Ternate ialah salah satu kerajaan Islam pertama dan tertua di Indonesia.
Kerajaan Gapi atau lebih dikenal sebagai Imperium Ternate terletak di Maluku Paksina. Kerajaan yang didirikan oleh Pangeran Marhum pada 1257 ini juga ialah pelecok suatu kerajaan Islam tertua di Indonesia.
Kerajaan Ternate berkembang minimum polos dibanding kerajaan di Maluku lainnya lantaran sumber rempah-rempah yang begitu besar dan militer yang langgeng.
Detik itu, banyak saudagar nan nomplok untuk melakukan perdagangan di Kerajaan Ternate, di samping menyiarkan agama Islam. Selepas Paduka tuan Mahrum wafat, diteruskan maka itu Yang dipertuan Harun dan kemudian digantikan oleh putranya, Aji Baabullah.
Pada masa pemerintahan Sultan Baabullah, Kerajaan Ternate mencapai puncak kejayaannya. Usai Sultan Baabulah meninggal pada 1583, tampuk kekuasaan dialihkan pada putranya, Sahid Barkat.
Ki kenangan peradaban Imperium Ternate yakni Masjid Yang dipertuan Ternate, Istana Kesultanan Ternate, Makam Sultan Baabullah, dan Kubu Tolukko.
3. Kerajaan Samudera Pasai (1267-1521)
Imperium Raksasa Pasai ialah salah satu imperium Selam tertua di Indonesia yang didirikan oleh Meurah Silu maupun bertambah dikenal sebagai Sultan Malik al-Imani lega 1267.
Imperium nan terletak di Aceh Lor Kabupaten Lhokseumawe ini diketahui yakni gabungan dari Kerajaan Pase dan Peurlak nan ada sebelumnya.
Cukup banyak bukti arkeologis yang menunjukkan keikhlasan Imperium Samudera Pasai. Antara lain makam yamtuan-baginda Pasai di kampung Geudong, Aceh Utara. Kuba ini terletak di dekat sentral kerajaan Samudera, selingkung 17 km sebelah timur Lhokseumawe.
Pada waktu kejayaan, Samudera Pasai menjadi pusat perniagaan dengan komoditas utamanya lada. Banyak saudagar dari beraneka rupa penjuru negeri yang datang berlepau, sebut saja berpokok India, Siam, Arab, Persia, hingga Tiongkok.
Jejak pusaka lain yakni ditemukannya dirham atau mata uang jasa emas karat. Pada waktu pemerintahan Sultan Malik At-Zakiah, Kekaisaran Samudera Pasai mengeluarkan dirham sebagai peranti ganti secara resmi.
Kerajaan ini runtuh pada 1521 akibat penguasaan kekuasaan, perang saudara, dan diserang Portugis.
4. Kerajaan Gowa (1300-1945)
Foto: ANTARA FOTO/Yusran Uccang
Bandarsah Jompo Katangka Gowa, Sulawesi Selatan. Kekaisaran Gowa adalah salah satu imperium Selam permulaan dan tertua di Indonesia.
Kerajaan Gowa adalah kerajaan yang berkembang pesat di Sulawesi Selatan karena letaknya yang subur di perdua sagur pelayaran yang diplomatis. Di wilayah ini mayoritas dihuni maka itu umum suku Makassar.
Kerajaan Gowa kemudian sampai ke puncak kejayaannya bersama Tallo menghegemoni bazar dan militer di timur Nusantara.
Usai Gowa mengadopsi Selam umpama agama lazim sreg sediakala 1600-an, kerajaan kembar ini kemudian mendirikan Kekaisaran Selam Makassar dengan raja pertamanya Sultan Alauddin.
Kerajaan Islam Makassar ini doyan menyerakkan dakwah Selam. Masa puncak kejayaan Kerajaan Islam Makassar ini yakni pada momen pemerintahan Sultan Hasanuddin. Yang dipertuan Hasanuddin yaitu cucu dari Sri paduka Alauddin.
Tinggal di kewedanan maritim membuat sebagian ki akbar publik Gowa bermata pencaharian perumpamaan nelayan dan pedagang. Masyarakat Gowa kembali dikenal ibarat pembuat kapal Pinisi dan Lombo, yang hingga saat ini populer hingga mancanegara.
Beberapa peninggalan Kerajaan Gowa masih ada yang utuh hingga momen ini dan bermetamorfosis menjadi medan pariwisata nan dilindungi, sama dengan Masjid Tua lontok Katangka, Istana Tamalate, Museum Balla Lompoa, Benteng Ford Rotterdam, dan Benteng Somba Opu.
5. Kesultanan Malaka (1405-1511)
Kesultanan Malaka atau Melaka yaitu kerajaan Islam Melayu yang terletak di tanah Malaka. Kerajaan ini pertama siapa didirikan oleh Parameswara pada 1405. Kesultanan Malaka terkenal sebagai penguasa jalur pelayaran dan perdagangan di selat Malaka sekitar abad 15.
Mulanya, awam Malaka belum memeluk Islam. Hanya seiring perkembangan Selam menjadi bagian mulai sejak Kerajaan Malaka yang ditandai oleh gelar sultan yang disandang oleh penguasa Malaka pada 1455.
Tuanku Mahmud Syah adalah sunan kedelapan spontan nan bontot berasal Sultanat Malaka. Pemerintahannya berakhir akibat serangan Portugis sreg 1511.
Mahmud Sri paduka luang memindahkan ibu kotanya ke Bintan, belaka kembali diluluhlantakkan Portugis. Peristiwa inilah yang menjadi mulanya mula invasi militer Eropa ke Nusantara.
Pusaka Kerajaan Malaka yang masih takut sampai sekarang antara lain Surau Raya Baiturrahman Aceh, dan Sajadah Agung Deli.
6. Kerajaan Islam Cirebon (1430-1677)
Foto: Istockphoto/Joko Harismoyo
Kerajaan Cirebon yaitu keseleo suatu kerajaan Islam pertama dan tertua di Indonesia.
Kerajaan Cirebon atau Kasultanan Cirebon ialah Kasultanan Selam yang cukup osean di Jawa Barat pada abad 15-16 Masehi. Lokasinya yang bernas di pantai utara Pulau Jawa menjadikan Kerajaan Cirebon seumpama jalur perdagangan dan pelayaran nan penting.
Dari sinilah Cirebon bertunas menjadi buku penyerantaan agama Islam di Jawa Barat.
Kasultanan Cirebon pertama kali didirikan plong 1430 oleh Pangeran Walangsungsang nan dinobatkan sebagai Ratu Cirebon I. Kemudian pada 1479 Baginda Cirebon I menyerahkan jabatan dan kekuasaannya kepada Sunan Gunung Masif yang tidak lain ada keponakannya koteng dan memegang umpama Kanjeng sultan Cirebon II.
Sultan maupun penguasa Kerajaan Cirebon selanjutnya adalah Paduka tuan Abdul Karim yang yakni penguasa Kasultanan Cirebon terakhir sebelum terbagi menjadi dua merupakan kesultanan Kasepuhan dan kesultanan Kanoman.
Peninggalan Imperium Cirebon yang paling tenar merupakan Puri Kasepuhan Cirebon, Kastil Keprabon, Arca Maung Putih, Bangunan Mande, dan Kereta Kasepuhan Singa Barong, dan Mangkok Kayu Berpahat.
7. Kekaisaran Demak (1478-1554)
Kerajaan Demak adalah Kerajaan Selam pertama dan terbesar di rantau Pulau Jawa. Kerajaan yang mengalir perlahan-lahan sreg 1478 ini dipimpin maka itu Raden Terputus. Kerajaan Demak merupakan pelopor penyiaran agama Islam di Nusantara lantaran dukungan para Wali Songo.
Kemunculan Kerajaan Demak terjadi puas waktu kemunduran Kerajaan Majapahit. Beberapa kewedanan kekuasaan Majapahit memisahkan diri.
Kerajaan ini tercatat n kepunyaan 5 raja tenar yang pernah berkuasa, seperti Raden Fatah, Pati Unus, Sultan Trenggono, Prabu Prawata, dan Arya Penangsang. Pada tahun kejayaannya, Kerajaan Demak ini tak tersaingi.
Kemunduran Kerajaan Demak dipicu maka itu perang saudara antara Pangeran Surowiyoto dan Trenggono yang berujung saling matikan untuk merebut takhta.
Kemudian puas 1554, Kerajaan Demak runtuh akibat perkelahian Jaka Tingkir yang berdampak mengalihkan pusat kekuasaan ke kawasan Pajang dan mendirikan Kerajaan Pajang.
8. Kerajaan Islam Banten (1526-1813)
[Oyong:Instagram]
Kekaisaran Banten perantaraan berjaya di persil Pasundan, Banten puas 1526. Ratu pertama Kerajaan Banten adalah Sultan Maulana Hasanudin yang yakni anak berpunca Sunan Gunung Jati.
Ketua yang paling kecil terkenal di Kesultanan Banten yakni Sultan Agung Tirtayasa. Di sumber akar kekuasaannya, engkau banyak memimpin pertempuran terhadap Belanda lantaran VOC menerapkan perjanjian monopoli bursa nan merugikan Kesultanan Banten.
Islam menjadi pilar bagi Kesultanan Banten dan menempatkan ulama sebagai peranan penting n domestik nyawa umum.
Inilah yang membuat tarekat dan kebatinan berkembang di Banten. Tradisi lain nan dipengaruhi kronologi Selam lagi dapat kelihatan pada seni bela diri debus.
Runtuhnya Kesultanan Banten keseleo satunya diakibatkan oleh perang saudara. Anak dari Kanjeng sultan Ageng Tirtayasa, yakni Sultan Haji, berusaha merebut kontrol dari tangan sang ayah.
9. Kerajaan Pajang (1568-1586)
Kerajaan Pajang berdiri sebagai kelanjutan Kekaisaran Demak usai mengalami keruntuhan. Kerajaan yang berpusat di Jawa Perdua ini didirikan maka dari itu Sultan Hadiwijaya atau dikenal andai Jaka Tingkir yang berbunga lereng Gunung Merapi.
Jaka Tingkir merupakan menantu Sultan Trenggono nan diberi kekuasaan di Pajang. Usai merebut kekusaan Demak dari Aria Penangsang, seluruh dominasi dan benda pusaka Demak dipindahkan ke Pajang. Gundu Tingkir mendapat gelar Sri paduka Hadiwijaya dan bersama-sama menjadi raja permulaan Kekaisaran Pajang.
Islam yang semula berpusat di pesisir utara Jawa (Demak) dipindahkan ke pedalaman mengangkut pengaruh yang raksasa dalam penyebarannya. Semasa pemerintahannya, politik dan agama Islam mengalami perkembangan.
Kemudian Keneker Tingkir mengerjakan ekspansi ke timur sampai Madiun tepatnya di tepi arus sungai Bengaawan Solo. Sreg periode 1554 Jaka Tingkir bernas menduduki Blora dan Kediri pada 1577.
Lulusan pusaka Kerajaan Tingkatan yang masih ada antara lain Masjid dan Pasar Laweyan, Makam Sultan Hadiwijaya, dan kompleks kuburan atasan Panjang.
10. Imperium Mataram Islam (1588-1680)
Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Ilustrasi Kerajaan Mataram Selam Kerajaan Gowa adalah salah satu kerajaan Islam pertama dan tertua di Indonesia.
Kerajaan Mataram Selam berpusat di Kotagede Yogyakarta sreg 1588. Kerajaan ini dipimpin oleh dinasti yang mengaku sebagai keturunan Majapahit, yakni keturunan Ki Ageng Sela dan Capuk Ageng Pemanahan.
Mulanya mula Kerajaan Mataram Islam adalah dari Kadipaten yang berada di bawah Kesultanan Pajang dan berpusat di Bumi Mentaok. Kemudian diberikan kepada Borek Ageng Pemanahan sebagai hadiah atas jasa yang diberikannya.
Raja mula-mula ialah Raden Mas Sutawijaya atau Penembahan Senapati nan lain lain ialah putra Ki Ageng Pemanahan. Kerajaan Islam Mataram mengalami masa kejayaan lega masa pemeritahan Mas Rangsang maupun Tuanku Agung.
Ia berhasil berbuat ekspansi dan menyelesaikan hampir seluruh kewedanan di tanah Jawa. Anda sekali lagi melakukan perlawanan kepada VOC dengan bersama Kesultanan Banten dan Cirebon.
Kerajaan Mataram Selam mengalami perpecahan usai konflik politik dan mengakibatkan pembagian wilayah supremsi, adalah Kesultanan Ngayogyakarta dan Kasunanan Surakarta yang tertuang kerumahtanggaan Perjanjian Giyanti.
Peninggalan kerajaan nan hingga kini masih boleh dijumpai adalah Sajadah Agung Gedhe Kauman, Masjid Kotagede, Masjid Pathok Negara Sulthoni Plosokuning, Masjid Agung Surakarta, dan Bandarsah Al Fatih Kepatihan Solo, batas administrasi area, dan abc Jawa Hanacaraka.
Itulah 10 kerajaan Selam pertama dan tertua di Indonesia yang pun banyak memiliki benda dan situs yang ditinggalkan. Peninggalan bersejarah harus terus dilindungi serta dilestarikan bagaikan salah satu wujud identitas bangsa.
(fef/fef)
Source: https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20201202124718-574-577033/10-kerajaan-islam-pertama-di-indonesia-dan-jejak-peninggalan
Posted by: gamadelic.com