Kerajaan Kerajaan Islam Di Indonesia

KOMPAS.com –Islam merupakan riuk satu agama maupun pembantu yang dianut oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.

Menurut sejarah, agama Selam pertama kali masuk ke Indonesia pada akhir abad ke-6.

Lambat laun Islam pula semakin berkembang di Indonesia, yang ditandai dengan kemunculan bermacam-macam kerajaan Selam di Nusantara.

Kekaisaran-kerajaan Selam di Indonesia adalah sebagai berikut:

  1. Kekaisaran Samudera Pasai
  2. Imperium Demak
  3. Kekaisaran Ternate
  4. Kerajaan Gowa
  5. Imperium Islam Cirebon
  6. Kekaisaran Islam Banten
  7. Kerajaan Mataram Islam
  8. Kerajaan Aceh Darussalam
  9. Kekaisaran Malaka
  10. Kerajaan Pajang

Baca pula: Ciri-ciri Kekaisaran Islam

Kerajaan Samudera Pasai

Kerajaan Samudera Pasai yakni kekaisaran Islam yang didirikan oleh Sultan Malik Al Saleh atau yang lebih dikenal dengan logo Meurah Silu.

Imperium Samudera Pasai terletak di Kabupaten Lhokseumawe, Aceh, yang berdiri sejak 1267 hingga 1521.

Sejak didirikan, Kerajaan Samudera Pasai terus mengalami perkembangan yang layak signifikan.

Bahkan, menjadi pelecok suatu pokok perdagangan rempah-rempah sehingga banyak dikunjungi para pelimbang semenjak Arab, Persia, India, dan Tiongkok.

Ratu pertama Imperium Samudera Pasai adalah Sultan Malik Al Alim yang berhak sejak 1297 hingga 1326, kurang bertambah 29 tahun.

Akan tetapi, masa kejayaan Samudera Pasai mentah terjadi di bawah kepemimpinan Sultan al-Malik Zahir II (1345-1349).

Di bawah pemerintahannya, Kerajaan Samudera Pasai menjadi lintas perbisnisan yang berkembang pesat dan merilis peso emas yang disebut dirham untuk digunakan secara resmi.

Kerajaan Samudera Pasai runtuh pada 1521, karena adanya konflik internal, adalah perebutan dominasi serta perang sipil.

Selain itu, keruntuhan Samudera Pasai juga disebabkan oleh penyerangan dari Portugis.

Baca sekali lagi: Peninggalan Kerajaan Samudera Pasai

Imperium Demak

Kerajaan Demak didirikan maka itu Raden Rantas pada 1478, seiring dengan kemerosotan Kerajaan Majapahit.

Kerajaan Demak merupakan kerajaan Selam purwa di Pulau Jawa sekaligus kerajaan terbesar di sana.

Berkat Imperium Demak, agama Selam pula masuk berkembang dan tersebar luas di bervariasi wilayah di Indonesia.

Hal tersebut dapat terjadi juga karena bantuan bersumber Pengasuh Songo, sembilan tokoh penyeru agama Islam di Jawa.

Setelah bertelur mengembangkan agama Selam, Imperium Demak drop pada 1546 akibat perang ari-ari antara Emir Trenggono dan Pangeran Surowiyoto, lagi pemberontakan berbunga Kelereng Tingkir.

Keraton Kerajaan Ternate, salah satu kerajaan Islam di Indonesia
wikimedia.org
Keraton Kerajaan Ternate, salah suatu kerajaan Islam di Indonesia

Baca kembali: Raden Putus, Raja Pertama Kerajaan Demak

Kerajaan Ternate

Kekaisaran Ternate atau Kerajaan Gapi didirikan di Ternate, Maluku Paksina, oleh Sultan Mahrum plong 1257.

Selain merupakan imperium Islam, Imperium Ternate juga sumur rempah-rempah terbesar di Maluku.

Pelecok satu yamtuan di Kerajaan Ternate nan paling populer adalah Sultan Baabullah.

Sultan Baabullah memerintah Kekaisaran Ternate sejak 1570 setakat 1583.

Di pangkal pemerintahannya, Kerajaan Ternate berhasil mencapai puncak kejayaan serta bertelur mengusir Portugis dari Ternate.

Kerajaan Ternate runtuh pada 1683, karena diadu domba oleh Kerajaan Tidore yang dilakukan bangsa Asing (Portugis dan Spanyol) dengan tujuan memonopoli perdagangan rempah-rempah.

Museum Balla Lompoa, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan
disbudpar.sulselprov.go.id
Museum Balla Lompoa, Kabupaten Gowa, Sulawesi Daksina

Baca juga: Alasan Kerajaan Ternate dan Tidore Majuh Disinggahi Pedagang

Kerajaan Gowa

Kerajaan Gowa adalah imperium Islam yang didirikan di Sulawesi Selatan pada awal abad ke-14 makanya Tumanurung Bainea.

Lega abad ke-15, kerajaan ini terbagi menjadi dua, yaitu Kerajaan Gowa dan Kerajaan Tallo.

Kemudian, akhir abad ke-16, Kerajaan Gowa memasuki masa Islam dan berubah menjadi sultanat.

Syah mula-mula Kerajaan Gowa yang memeluk Islam adalah Mangarangi Daeng Manrabbia dengan gelar Yamtuan Alauddin I.

Sultan Alauddin I memerintah Kekaisaran Gowa sejak 1593 hingga 1639.

Kerajaan Gowa runtuh akibat adanya politik adu domba yang dilakukan Belanda.

Saat itu, kanjeng sultan Gowa, yaitu Aru Palaka ki terdorong maka itu adu domba Belanda lakukan bersekutu dengan VOC mendamparkan Makassar.

Kemudian, setelah bertahun-waktu bertempur, Kerajaan Gowa menyatakan kekalahannya dan menandatangani Perjanjian Bongaya pada 1667.

Baca kembali: 5 Peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo

Kerajaan Islam Cirebon

Selanjutnya Kerajaan Selam Cirebon nan didirikan oleh Paduka tuan Walangsungsang pada 1430.

Imperium Selam Cirebon berhasil mencapai kejayaannya di bawah pemerintahan Syarif Hidayatullah maupun Paduka tuan Giri Jati, yang berwenang sejak 1479 sebatas 1568.

Disebutkan bahwa Sunan Gunung Steril berakibat memajukan kerajaan dan dolan besar dalam penyebaran agama Islam di Cirebon.

Tak namun itu, Yang dipertuan Argo Jati juga telah menundukkan sejumlah daerah di Pulau Jawa demi kepentingan politik.

Mendapat pencapaiannya tersebut, Emir Gunung Asli yakini sebagai pembina dinasti raja-aji Kesultanan Cirebon serta penyebar agama Islam di Jawa Barat.

Kerajaan Islam Cirebon roboh puas 1666, karena adanya fitnah dari Prabu Amangkurat I, penguasa Mataram.

Sultan Amangkurat I menuduh Panembahan Ratu II mutakadim bersekongkol dengan Banten kerjakan menjatuhkan kekuasaannya di Mataram.

Baca kembali: Banten, Markas Pertama VOC di Indonesia

Imperium Islam Banten

Pembangun Kerajaan Islam Banten setimbang dengan pembina Kerajaan Cirebon, yaitu Syarif Hidayatullah atau Baginda Gunung Murni pada abad ke-16.

Meski begitu, Sunan Ancala Lugu tidak pernah menjadi yang dipertuan Kesultanan Banten.

Raja purwa Kerajaan Banten yakni Sinuhun Maulana Hasanuddin nan berkuasa sejak 1552 hingga 1570.

Sedangkan waktu kejayaan Imperium Islam Banten hijau tercapai di bawah pemerintahan Yamtuan Ageng Tirtayasa (1651-1683).

Sultan Ageng Tirtayasa berbuah memajukan kemustajaban politik dan legiun perang Banten bakal mengimbangi VOC.

Sayangnya, hal ini pun menembakkan Belanda berbuat politik adu domba hingga jadinya Kekaisaran Banten runtuh pada 1813.

Baca juga: Mengapa Kekaisaran Mataram Islam Dibagi Dua intern Perjanjian Giyanti?

Kekaisaran Mataram Selam

Kerajaan Mataram Selam didirikan oleh Danang Sutawijaya atau Panembahan Senopati pada abad ke-16.

Kerajaan ini berkuasa selama dua abad, hingga abad ke-18 dan mencapai masa emasnya di asal kuasa Sultan Agung (1613-1645).

Di bawah kuasa Paduka tuan Agung, Kerajaan Mataram Islam berhasil menunggalkan tanah Jawa dan sekitarnya, tercatat Madura.

Masa kejayaan Kerajaan Mataram Islam berakhir pada 1755, selepas ditandatanganinya Perjanjian Giyanti yang disepakati bersama makanya VOC.

Dalam Perjanjian Giyanti disepakati bahwa Sultanat Mataram dibagi menjadi dua kekuasaan, yaitu Nagari Kasultanan Ngayogyakarta dan Nagari Kasunanan Surakarta.

Baca juga: Bukti Belanda Kesulitan Menghadapi Perlawanan Aceh

Kekaisaran Aceh Darussalam

Kekaisaran Aceh Darussalam adalah kerajaan Islam yang didirikan oleh Sultan Ali Mughayat Syah pada 1496 M.

Imperium Aceh Darussalam terletak di Kutaraja (sekarang Banda Aceh).

Puncak keberuntungan Kekaisaran Aceh Darussalam tergapai di pangkal pemerintahan Sultan Iskandar Muda yang berkuasa sejak 1607 hingga 1636.

Di sumber akar kuasanya, Kerajaan Aceh berbuah menaklukkan Pahang yang merupakan sumur timah penting dan mencela Portugis di Melaka.

Kerajaan Aceh mulai mengalami degenerasi pada 1641, sepeninggal Sultan Iskandar Thani.

Keruntuhan Kerajaan Aceh disebabkan maka itu adanya pencaplokan pengaturan di antara para pewaris takhta.

Baca juga: Apakah Kerajaan Malaka Bercorak Nautikal?

Kekaisaran Malaka

Kerajaan Malaka adalah kerajaan Islam yang berdiri sreg abad ke-15, dan ambruk plong abad ke-16.

Terbilang sekadar mengalir perlahan-lahan dalam masa singkat, aji pertama Kerajaan Malaka yaitu Parameswara.

Kerajaan Malaka mencapai kejayaannya di sumber akar kuasa Sultan Mansur Sri paduka, yang berkuasa sejak 1459 sampai 1477 M.

Di bawah pemerintahannya, Kerajaan Malaka berbuah menguasai Pahang, Kedah, Trengganu, dan sejumlah daerah di Sumatera.

Kekaisaran Malaka roboh waktu 1511 karena diserang Portugis.

Baca juga: Rekaman Berdirinya Kerajaan Pajang

Kerajaan Pajang

Yang terakhir adalah Kekaisaran Pajang yang didirikan oleh Sinuhun Hadiwijaya atau Jaka Tingkir puas 1568.

Di bawah pemerintahan Kanjeng sultan Hadiwijaya, Kekaisaran Pajang berbuah mencapai puncak kejayaan dan ialah kerajaan bercorak Islam pertama di Jawa yang berbenda di pedalaman.

Oleh sebab itu, kerajaan ini bersifat agraris dan sangat mengelepai lega persawahan sebagai pusat perekonomian.

Kekaisaran Pajang takut selama 21 waktu sebelum jebluk pada 1586 dan karenanya dijadikan provinsi pion Mataram.

Dapatkan update
berita pilihan
dan
breaking news
saban hari berusul Kompas.com. Mari menyatu di Grup Benang besi “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Engkau harus install aplikasi Telegram sampai-sampai dulu di ponsel.

Source: https://www.kompas.com/stori/read/2022/11/02/134153279/kerajaan-kerajaan-islam-di-indonesia?page=all

Posted by: gamadelic.com