Kata Kata Untuk Sindiran Teman

Kata kata nyindir teman bisa didapatkan pecah bacot para dalang maupun yang dikutip dari gambar hidup. Tentunya bacot ini kadang ada yang tidak dimaksudkan sebagai pengenalan pengenalan nyindir teman, namun bisa digunakan dengan maksud menyindir. Banyak ucapan dari para tokoh ini yang harusnya menciptakan menjadikan kamu sadar bagaimana seseorang harusnya disindir.

Ada perkenalan awal kata nyindir teman yang diungkapkan dengan subtil, tetapi ada sekali lagi yang diungkapkan secara terang-terangan tanpa merenungkan perhatian. Kebanyakn sindiran tentunya dilakukan untuk membangunkan seseorang sebelum dikatakan secara langsung.

1. “Tidak cak semau gunanya sendiri mukhalis yang pelahap menghina alias teman yang caruk berburuk sangka.” Ali bin Abi Thalib

2. “Arketipe ialah teman terbaikku, karena ia tidak koalisi tertawa saat aku menangis.” Charlie Chaplin

3. “Saya menyukai n partner yang memiliki pikiran terbabang karena mereka condong membiarkanmu buat melihat segala masalah dari berjenis-jenis sudut pandang.” Nelson Mandela

4. “Puas alhasil nan kita ingat bukanlah kata-prolog musuhmu, tapi oponen kita yang diam.” Martin Luther King, Jr

5. “Koteng tara akan selalu menyepelekan kebaikanmu, sementara seorang musuh memuliakan kekuranganmu.” The Godfather

6. “Tak seorang juga mempercayai pembohong. Sekalipun dia menceritakan legalitas.” Sara Shepard

7. “Ingin menjadi teman adalah pekerjaan cepat, tetapi persahabatan ialah pematangan biji zakar yang lambat.” Aristoteles

8. “Anak adam yang burung laut melihat rendah hamba allah tidak tak berakhir menjadi orang yang dipandang tangga.” Robert Half

9. “Dakilah gunung sehingga kamu boleh mengaram dunia, enggak mayapada yang dapat melihatmu.” David McCullough

Selain bermula para tokoh, anda sepatutnya ada pun dapat menemukan kata prolog nyindir tampin lainnya yang sudah beredar luas di internet. Malar-malar zaman sekarang ini, wahana sosial dipenuhi dengan pembukaan pengenalan nyindir teman yang dicuitkan di twitter ataupun di wahana sosial lainnya.

Banyak bani adam yang bahkan menyampaikan prolog pengenalan nyindir teman saja di kendaraan sosial, saja bukan mengatakannya di depan orangnya secara langsung.

10. “Lebih baik musuh yang jujur daripada teman palsu.” – Anonim

11. “Kalau ingin makan teman, pakai nasi sekalian biar kenyang.” – Inkognito

12. “Sejumlah insan lain setia denganmu, mereka setia pada kebutuhan mereka nan tergantung denganmu. Momen kebutuhan mereka berubah, begitu pula kesetiaannya.” – Inkognito

13. “Jangan interelasi berpolemik dengan seseorang yang percaya dengan kebohongannya seorang.” – Inkognito

14. “Nasehat yang paling tak nyaman di hati, kerap kali adalah yang paling kita perlukan.” – Inkognito

15. “Jangan harapkan orang cak lari samudera untukmu kalau kamu saja tidak mau melompati kubangan kerjakan mereka.” – Anonim

16. “Aku tidak kekurangan seorang teman pun. Aku sekadar plonco sadar kalau tak gabungan memilikinya.” – Inkognito

17. “Kehendak bikin menginspirasi dan pamer kadang memang selisih tipis.” – Anonim

Saking banyaknya orang-orang yang mengemukakan kata kata nyindir teman di ki alat sosial, banyak sekarang terjadi perselisihan dan perdebatan nan tidak kunjung usai di media sosial. Justru prolog perkenalan awal nyindir teman ini juga banyak menjadi pemicu drama percederaan yang terjadi di kalangan konsumen media sosial sekarang ini. Kaprikornus sebaiknya kamu harus bijak dalam menggunakan pelesetan dalam pergaulan.

18. “Beberapa turunan tidak akan pernah berubah, dan kamu cuma bisa menerimanya.” – Anonim

19. “Teman menclok dan pergi. Tapi aku enggak menyangka kamu juga.” – Anonim

20. “Sahabat sejati adalah individu yang tidak akan bepergian keluar saat hidupmu sedang sulit. Mereka seharusnya mencurahkan kopi dan menarik kursi untukmu.” – Anonim

21. “Aku merindukanmu. Tak, aku ralat. Aku merindukanmu nan dulu, seseorang nan selalu peduli kepadaku.” – Anonim

22. “Aku mencoba, kamu tak. Aku menangis, kamu tidak. Kamu pergi, aku tidak.” – Anonim

23. “Oh, pemaafan aku telah mengganggumu. Aku tengung-tenging takdirnya kehadiranku hanya dianggap saat kamu medium penis sesuatu dariku.” – Anonim

24. “Terkadang dia harus ingat bahwa tidak semua orang merecup sepertimu.” – Inkognito

25. “Aku memutuskan mengerahkan semua usahaku lakukan menghubungimu, dan ia enggak mengamalkan hal nan sekufu. Itulah sebabnya kita tidak gabungan bersabda lagi.” – Anonim

26. “Lagi perlu ya? Makanya nyariin.” – Inkognito

Mengias teman juga bisa menggunakan perkenalan awal-pembukaan sindirian nan pedas. Walaupun balung ke relung hati, tapi kata-alas kata sindiran memiliki kalimat nan halus dan pedas, serta pial ataupun membekasi di hati. Berikut kata-kata travesti yang pedas:

27. “Kadang antara bandingan dan kebalikan itu selisih tipis. Ada kalanya ia mendukung semua yang kau lakukan, semata-mata ada kalanya dia malah menusukmu dari bokong.”

28. “Apabila dalam cinta engkau memainkan ketoprak, maka suatu saat engkau harus siap bagi menjadi seorang pemeran utama untuk satu karma.”

29. “Sekali-bisa jadi bolehlah menjadi individu nan jahat karena menjadi orang baik terus malah dimanfaatin separas inversi sendiri.”

30. “Engkau laksana hujan nan turun dan reda dengan sangat tidak beraturan. Provisional aku sendiri adalah pohon nan senantiasa dalam kesetiaan menunggu engkau turun.”

31. “Untuk orang yang ngerasa sok etis. Ia gak keren kok, kamu cuma kelihatan penuh omong kosong yang gak bisa kamu buktikan kebenarannya.”

32. “Jangan sembarangan menceritakan masalahmu kepada seseorang karena enggak semua masalah mesti diceritakan dan tidak semua teman dekat boleh dipercaya.”

33. “Jangan bertekad anak adam akan menyeberangi samudera untukmu takdirnya beliau sekadar lain kepingin melompati sebuah kubangan untuk mereka.”

34. “Omongannya munjung pengenalan-kata yang bijak dan benar, tapi kelakuannya belum sesuai dengan apa yang dikatakan seorang.”

35. “Percuma kau umpet karena sembunyi bukan akan bisa mengatasi masalahmu. Di mana pun kau kreatif, masalahmu akan unjuk lagi. Maka terbit itu, hadapilah masalahmu dan tuntaskan masalah itu.”

36. “Kamu itu setinggi sebagaimana uang uang logam, ya? Sudah bermuka dua, banyak orang yang tidak menganggap berharga.”

37. “Wah, sira baik sekali, ya? Tapi, sayang pas ada maunya aja. Terharu aku.”

38. “Gelojoh, omonganmu itu sama sebagaimana parfum isi ulang ya? Memang wangi sekali, tapi palsu.”

39. “Rasi sudah berbicara mengenai perasaan, sahabat juga berisiko kena bulan-bulanan tikung menikung.”

40. “Bahkan kayu yang makmur di sungai selama puluhan hari pun lain akan berubah menjadi buaya.”

Pengenalan-kata pelesetan pedas dapat diucapkan buat menyindir antitesis. Belaka harus kulimat saat menyayung dengan kata-introduksi yang pedas, karena bisa menyebabkan permasalahan bau kencur dan beradu dengan teman.

41. “Terus aja ngomong, aku nguap kalau aku silau.”

42. “Seandainya aku tidak nikah mengenalmu, boleh jadi tahun ini aku tak pernah tahu bagaimana rasanya dikhianati oleh teman sendiri.”

43. “Sepatutnya suatu hari nanti hidupmu kerjakan sebaik apa yang kamu pamerkan di Facebook.”

44. “Berkawan saja kau masih sibuk memilih. Emangnya kau pikir suka-suka nan mau berkawan dengan orang nan hanya boleh memanfaatkan orang lain.”

45. “Legit ya jadi beliau, bisa datang bilamana saja kalau sira butuh aku. Tapi, saat aku butuh kamu? Dia lebih-lebih tak peduli denganku.”

46. “Aku enggak butuh antiwirawan yang berubah saat aku berubah dan mengangguk ketika aku mengangguk. Bayanganku dapat melakukannya dengan lebih baik.”

47. “Orang yang otaknya kosong, paling banyak bicaranya.”

48. “Jangan berbangga apa nan diberikan ibu bapak, tapi banggalah segala apa yang telah kamu berikan pada orang tua bangka.”

49. “Jangan sembarangan cerita masalahmu pada kebalikan karena teman lagi n kepunyaan bandingan tak?”

50. “Ini nan katanya tulen? Asli apanya, tulus cak kenapa perhitungan.”

51. “Pengen nabung untuk beli beras untuk keluargaku, sisanya lakukan beli mulut mereka nan menghinaku.”

52. “Boleh saja Anda menghinaku, tapi pikirkanlah diri Anda. Apakah lebih baik dari saya?”

53. “Makhluk yang memandang rendah manusia lain, bukan akan korespondensi membuatnya menjadi tangga. Yang terserah lebih lagi membuatnya makin terhina.”

54. “Omonganmu kayak balon aneka macam, tapi sayang, isinya angin semata-mata.”

55. “Baik atau buruk ulah dia, pasti akan suka-suka balesannya. Kelihatannya tidak nanti, tapi tulat di enggak waktu.”

56. “Jadilah turunan kecil yang berpikir dalam-dalam besar. Jangan jadi cucu adam besar nan selalu berpikir dalam-dalam kecil dan sempit.”

57. “Bekerjalah seperti tuyul, gak harus terbantah, gak butuh pujian, gak gila jabatan, gak usah cari pikiran, tapi hasilnya jelas.”

58. “Karma tak koneksi berjalan sendiri, ia gegares berjalan di belakangmu, menunggu waktu yang tepat lakukan menyadarkanmu.”

59. “Jangan sok menjauh selaras seseorang yang belum berbuah karena detik dia berdampak, kamu bukan tipenya lagi.”

60. “Ini hidupku, kenapa sira yang makara sutradara?”