Hal Yg Mengurangi Pahala Puasa

Terserah beberapa amalan merusak pahala puasa nan harus kamu hindari. Malah momen melaksanakan ibadah puasa wajib di bulan Ramadhan. Walaupun bukan membatalkan puasa, namun amalan berikut ini akan membuat puasamu sia-sia. Apa doang situasi yang tidak membuat puasa mansukh tapi boleh mengurangi pahala puasa ?

1. Berpantang Tanpa Didasari Ilmu

Amalan merusak pahala puasa yang pertama merupakan enggak adanya ilmu. Tanpa ilmu ibadah yang dilakukan akan menjadi tawar. Ilmu yakni keadaan menjadi sumber akar kenapa seseorang melaksanakan ibadah. Jika ibadah namun dikerjakan sesuka lever, maka rusaklah pahalanya. Maka dari itu karena itu, sosok nan hendak berpuasa agar mutakadim mengetahui segala tujuan puasa, segala yang tidak boleh dilakukan saat puasa, dan tahu kapan harus berbuka puasa.

Ibnul Qayyim Rahimahullah mengatakan bahwa orang nan beramal sonder ilmu seperti khalayak nan berjalan sonder ada penuntun. Bani adam tersebut akan mendapatkan kesulitan bagi dapat selamat. Orang yang beramal sonder ilmu, dikhawatirkan akan kesasar. Karena tidak ada penuntuun nan diikuti seperti mukminat nan membiasakan mengikuti ajaran Rasulullah.

2. Pahala Puasa Kemungkus Karena Terus Bermaksiat

Maksiat maupun terus mengamalkan perbuatan dosa adalah amalan yang merusak pahala puasa. Detik berpantang, masih banyak orang yang secara sengaja meneruskan perbuatan maksiatnya. Perbuatan seperti mana berdusta, fitnah, ghibah, sebatas melabu dan mencuri kaprikornus perbuatan nan dapat merusak pahala puasa. Diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam pernah bersabda,

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِى أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

“Barangsiapa yang tak pergi congor dusta terlebih mengamalkannya, maka Allah tidak butuh bermula rasa lapar dan haus yang sira tahan.” (HR. Bukhari, No. 1903)

amalan merusak pahala puasa

Kerumahtanggaan hadits-nya yang lain, Rasulullah sekali lagi mengekspos bahwa syahwat yang bukan terhambat kepada lawan jenis kembali akan merusak pahala puasa. Diriwayatkan maka dari itu Abuk Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda,

لَيْسَ الصِّيَامُ مِنَ الأَكْلِ وَالشَّرَبِ ، إِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ ، فَإِنْ سَابَّكَ أَحَدٌ أَوْ جَهُلَ عَلَيْكَ فَلْتَقُلْ : إِنِّي صَائِمٌ ، إِنِّي صَائِمٌ

“Puasa bukanlah hanya menahan makan dan minum semata-mata. Akan tetapi, puasa yaitu dengan menahan diri dari perkataan lagwu dan rofats. Apabila terserah seseorang nan mencelamu atau melakukan usil padamu, katakanlah padanya, ‘Aku sedang puasa, aku madya puasa’.” (HR. Anak laki-laki Khuzaimah, 3:242)

Pengertian “Lagwu” adalah perkataan sia-sia yang tidak berjasa, contohnya bergunjing, membicarakan kebobrokan, dan situasi yang tidak terserah manfaatnya. Sementara itu “Rofats” ialah hal yang diinginkan suami-laki pada wanita maupun dapat dimaknai bak pengenalan-alas kata kotor.

3. Tidak Shalat Dapat Merusak Pahala Puasa

Amalan yang subversif pahala dan lebih lagi takhlik pahala puasa ditolak adalah tak melaksanakan shalat. Lakukan yang tidak meninggalkan shalat dengan sengaja, padahal sedang berpantang maka amalan puasanya akan tertolak. Pakar fikih Islam menjawab bahwa hukum insan yang berpuasa tapi tidak shalat ialah sia-sia. Puasa yang dilakukannya bukan diterima karena orang tersebut menjauhi shalat. Ini bermanfaat beliau sudah kafir atau murtad.

Dalil yang mengistilahkan orang memencilkan shalat adalah bentuk kekafiran adalah hadits Rasul Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, beliau berbicara,

بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكُ الصَّلاَةِ

“Pembatas antara seorang muslim dengan kesyirikan dan kekafiran adalah meninggalkan shalat.” (HR. Orang islam, No. 82)

4. Shalat Tarawih dengan Terburu-Buru

Shalat tarawih adalah shalat yang dilaksanakan sesudah shalat Isya lega bulan Ramadhan. Ibadah ini biasanya diolah secara berkumpulan. Karena ialah salah satu amalan sunnah saat puasa, oleh sebab itu kamu harus menjalaninya dengan sungguh-bukan main. Cerbak sekali kita sering mendengar kabar ada jamaah shalat Tarawih yang melaksanakan shalatnya dengan sangat cepat. Sementara itu yang amalan tersebut boleh mengurangi pahal puasa.

hal yang merusak pahala puasa

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa sira koneksi merenjeng lidah,

أَنَّهُ نَهَى أَنْ يُصَلِّىَ الرَّجُلُ مُخْتَصِرًا

“Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang seseorang shalat mukhtashiron.” (HR. Muslim, No. 545)

Para jamhur menafsirkan bahwa makna kata “mukhtashiron” dalam hadits di atas adalah shalat yang ringkas (yang diselesaikan terburu-uber), tidak ada thuma’ninah ketika membaca dokumen, ruku’
,
dan sungkem. Thuma’ninah adalah riuk suatu rukun shalat, oleh sebab itu shalat dianggap tidak sahih jika tanpa thuma’ninah.

Hindari Amalan nan Destruktif Pahala Puasa

Saat bertarak mungkin banyak orang yang secara bukan pulang ingatan (atau sampai-sampai secara sengaja) melakukan amalan merusak pahala puasa. Padahal hal tersebut membuat puasa kita tak ada artinya. Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam gayutan mengingatkan bahwa hal demikian ini masih terus banyak terjadi,

رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الجُوْعُ وَالعَطَشُ

“Betapa banyak makhluk yang menanggang perut namun beliau lain mendapatkan pecah puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga saja.” (HR. Ahmad)

Makanya karena itu, laksana muslim yang tegar hendaknya kita mengetahui apa tetapi amalan yang bisa merusak pahala puasa kita. Sejatinya, cak bagi siapapun nan benar puasanya maka akan mendapat garis hidup pahala yang sangat besar. Di kedewaan nanti dipersiapkan tempat khusus untuk insan-orang yang senang berpuasa dengan moralistis. Intern hadits Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,

« إِنَّ فِى الْجَنَّةِ غُرَفًا تُرَى ظُهُورُهَا مِنْ بُطُونِهَا وَبُطُونُهَا مِنْ ظُهُورِهَا ». فَقَامَ أَعْرَابِىٌّ فَقَالَ لِمَنْ هِىَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « لِمَنْ أَطَابَ الْكَلاَمَ وَأَطْعَمَ الطَّعَامَ وَأَدَامَ الصِّيَامَ وَصَلَّى لِلَّهِ بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ »

“Sesungguhnya di keindraan terdapat kamar-kamar nan mana babak luarnya terlihat dari babak privat dan bagian dalamnya tertentang berpokok adegan luarnya.” Lantas seorang arab baduwi takut sambil berbicara, “Cak bagi siapakah kamar-kamar itu diperuntukkan aduhai Rasululullah?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Cak bagi orang yang berkata ter-hormat, nan menjatah makan, dan nan senantiasa menanggang perut dan shalat pada lilin lebah hari diwaktu sosok lega tidur.” (HR. Tirmidzi, No. 1984)

Semoga kita boleh menjalani ibadah puasa dengan ter-hormat dan mendapatkan pahala puasa yang contoh. Aamiin.

Source: https://islamkita.co/amalan-merusak-pahala-puasa/

Posted by: gamadelic.com