Hadits Adab Makan Dan Artinya



11 Kesusilaan Bersantap dan Mereguk Intern Islam Beserta Dalilnya


– Sahabat dutadakwah, disini kita akan mengomongkan adapun tata krama bersantap dan minum. Segala sesuatu yang kita peroleh dan konsumsi sangatlah berpengaruh pada tubuh kita. Salah satunya adalah makan dan meneguk. Nah buat mengerti lebih jelas mengenai budi pekerti makan dan menenggak dalam islam beserta dalilnya, maka simaklah penjelasannya sebagai berikut:

Daftar Isi

  • 1
    11 Moral Makan dan Menenggak Dalam Islam Beserta Dalilnya

    • 1.1
      1. Mengaji Basmallah Saat Bersantap dan Memulai Dengan Yang Terhampir
    • 1.2
      2. Bersantap dan Minum Dengan Menggunakan Tangan Kanan
    • 1.3
      3. Memulai Makanan Berpokok Bagian Pinggir

      • 1.3.1
        4. Ketika Bersantap Tidak Bernafas ataupun Bukan Meniup Nafkah dan Minuman
    • 1.4
      5. Jangan Berpedoman, Merembah dan Tengkurup Momen Makan dan Meneguk
    • 1.5
      6. Makan Menggunkan Tiga Jari
    • 1.6
      7. Tidak Mencela Kas dapur
    • 1.7
      8. Mengambil Nafas Tiga Kali Momen Minum
    • 1.8
      9. Makan Secara Bersama-Seimbang
    • 1.9
      10. Posisi Duduk Detik Makan
    • 1.10
      11. Berdoa Pasca- Makan
    • 1.11
      Share this:
    • 1.12
      Related posts:

11 Adab Makan dan Minum Intern Selam Beserta Dalilnya

1. Mengaji Basmallah Momen Bersantap dan Memulai Dengan Nan Terdekat

Terbit Umar bin Abu Salamah r.a, engkau berkata:


كُنْتُ فِي حَجْرِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَكَانَتْ يَدِي تَطِيشُ فِي الصَّحْفَةِ فَقَالَ لِي يَا غُلَامُسَمِّ اللَّهَ وَكُلْ بِيَمِينِكَ وَكُلْ مِمَّا يَلِيكَ

Artinya:
“Dulu aku berada di penghadapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, lantas tanganku menjawat piring, maka kamu bersabda kepadaku: “Aduhai anak, sebutlah nama Allah, dan makanlah dengan tangan kananmu, serta makanlah yang suka-suka di hadapanmu.” (Hadits Muslim Nomor 3767)

2. Makan dan Minum Dengan Menggunakan Tangan Kanan

Semenjak Abuk Hurairah Ra., Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam merenjeng lidah:

لِيَأْكُلْ أَحَدُكُمْ بِيَمِينِهِ وَلْيَشْرَبْ بِيَمِينِهِ وَلْيَأْخُذْ بِيَمِينِهِ وَلْيُعْطِ بِيَمِينِهِ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَأْكُلُ بِشِمَالِهِ وَيَشْرَبُ بِشِمَالِهِ وَيُعْطِي بِشِمَالِهِ وَيَأْخُذُ بِشِمَالِهِ

Artinya:
“Kiranya salah koteng dari kalian makan dengan tangan kanan, menenggak dengan tangan kanan, mengambil dengan asisten dan membagi dengan menunggangi tangan kanannya, senyatanya setan makan dengan tangan kidal dan minum dengan tangan kirinya serta mengambil (sesuatu) dengan tangan kidal.”(Hadits Ibnu Majah Nomor 3257)

3. Memulai Tembolok Berpokok Bagian Pinggir

Rasulullah Saw bersuara:


كُلُوْا مِنْ جَوَانِبِهَا، وَدَعُوْا ذِرْوَتَهَا! يُبَارَكْ فِيْهَا

Artinya:
“Makanlah dari pinggirnya dan tinggalkanlah (malar-malar dahulu) bagian tengahnya, (niscaya) akan diberkahi padanya.” (HR. Abu Dawud)

4. Ketika Makan Tidak Bernafas atau Tak Meniup Makanan dan Minuman

Dilarang meniup makanan maupun minuma momen ki gua garba masih panas. Hadits berasal Ibnu Abbas radhiyallahuanhuma:


أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى أَنْ يُتَنَفَّسَ فِي الإِنَاءِ أَوْ يُنْفَخَ فِيهِ

Artinya:
“Nabi shallallahualaihi wa sallam melarang bernafas di privat kaca ataupun meniup isi gelas” (HR. Ahmad 1907, Turmudzi 1888, dan dishahihkan Syuaib Al-Arnauth).

An-Nawawi mengtatakan bahwa:


والنهي عن التنفس في الإناء هو من طريق الأدب مخافة من تقذيره ونتنه وسقوط شئ من الفم والأنف فيه ونحو ذلك

Larangan bernafas di kerumahtanggaan gelas detik minum termasuk kesusilaan. Karena dikhawatirkan akan mengotori air minum atau ada sesuatu yang jatuh terbit congor atau dari hidung alias semacamnya. (Syarh Shahih Orang islam, 3/160)

Peristiwa ini disebabkan karena supaya kotoran yang ada n domestik ucapan kita tidak ikut ke dalam makanan ataupun minuman yang boleh mendatangkan penyakit dan menjijikkan. Akan cuma, jika kita menyejukkan perut dengan kipas angin, maka hal tersebut diperbolehkan bawah kipas angin tersebut n domestik keadaan bersih.

5. Jangan Berpatokan, Merembah dan Tengkurup Detik Makan dan Minum

Rasulullah Saw bersabda:


لاَ آكُلُ وَأَنَا مُتَّكِئٌ

Artinya:
“Aku tak makan internal situasi berpegang.” (HR. Bukhari no. 5399)

6. Makan Menggunkan Tiga Ujung tangan

Mengaryakan tiga jemari dalam makan adalah kepatutan nan diajarkan dalam Islam. Sebab makan memperalat tiga ujung tangan itu bertambah baik ketimbang menggunakan sendok atau garpu dan menunjukkan ketawadhuan dan kepolosan. Dengan cara makan begitu juga itu juga boleh menjauhkan kita dari resan lahap dan bergaduk.

Meski demikian, Almalik SWT pun tidak melarang kita bersantap dengan sendok. Hanya saja jika kita makan dengan tiga jemari, maka kita akan mendapatkan pahala karena telah mengajuk sunnah Nabi.

sebuah hadits dari Kaab kacang Malik mulai sejak ayahnya, dia berkata:


كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْكُلُ بِثَلَاثِ أَصَابِعَ وَيَلْعَقُ يَدَهُ قَبْلَ أَنْ يَمْسَحَهَا

Artinya:“Ketika Rasulullah bersantap, ia menggunakan tiga ujung tangan dan menjilatinya sebelum membersihkannya.” (HR. Orang islam no. 2032)

7. Tidak Menuduh Makanan

Tidak mencacat tembolok juga teragendakan ke dalam adab makan n domestik Islam. Makanan ialah ciptaan Allah nan tidak boleh dicela, kalau tidak menyukainya layak diam, dan jangan di makan. Selain itu, mencerca tembolok juga boleh membuat linu lever hamba allah nan memasaknya.

Abu Hurairah berujar, “Tidaklah Nabi mencela kandungan sekalipun juga, apabila beliau menghendaki satu rezeki, maka beliau akan memakannya dan apabila anda tidak menyukainya, maka beliau meninggalkannya.” (HR. Bukhari)

8. Mengambil Nafas Tiga Boleh jadi Detik Mereguk

Ketika hendak mereguk, dianjurkan mengambil nafas tiga kail. Yang dimaksud dalam kejadian ini adalah dengan menjauhkan bejana air pecah tuturan terlampau kita mengambil nafas sebanyak tiga barangkali, karena mengambil nafas dalam bejana merupakan sesuatu yang dilarang.

Privat hadits Anas kedelai Malik, ia berkata:


كان رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ يتنفَّسُ في الشرابِ ثلاثًا ، ويقول : إنه أَروى وأبرأُ وأَمرأُ

Artinya:
“Rasulullah biasanya mengambil nafas sebanyak tiga kali bersama-sama minum, dan beliau berkata, ‘Sepatutnya ada hal ini akan lebih menghilangkan rasa dahaga, lebih menjaga dan makin berjasa.’ Anas berbicara, ‘Maka saya mengambil nafas tiga kali ketika minum.” (HR. Al Bukhari 5631, Muslim 2028, dan ini adalah lafadz Orang islam).

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata: “ini adalah dalil dianjurkannya bernafas 3 bisa jadi ketika minum” (Majmu’ Al Fatawa, 32/208). Maka jelaslah bahwa hal ini hukumnya sunnah, tidak sampai terbiasa. Karena hukum bawah dari ulah Rasulullah Shallallahualaihi Wasallam adalah sunnah.

9. Bersantap Secara Bersama-Sama

Makan secara berjamaah akan mendatangkan berkah. Nabi menyorongkan kita untuk bersantap serempak dengan keluarga kita, kerabat, atau makhluk lain. Semakin bertambah kuantitas yang makan maka semakin berkah.

Jabir bin Abdillah berkata, “Saya sudah mendengar Rasulullah berkata, ‘Rezeki kerjakan satu sosok cukup cak bagi dua orang, makanan dua cucu adam cukup untuk empat orang dan perut catur hamba allah cukup lakukan okta- orang.” (HR. Muslim)

Terlampau para sahabat Rasulullah susunan mempertarungkan kepada Utusan tuhan, “Aduhai Rasulullah, sepatutnya ada kami makan, namun lain terasa kenyang.”

Rasulullah berujar, “Bisa jadi kalian bersantap secara seorang-seorang.” Mereka menjawab, “Benar.”

Maka beliau bersabda, “Berkumpullah kalian pada nafkah kalian, dan sebutlah label Sang pencipta, niscaya kalian akan diberkahi.” (HR. Abu Dawud)

10. Posisi Duduk Ketika Makan

Dari Abdullah kacang Bisr r.a, dia bercakap:


أَهْدَيْتُ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَاةً فَجَثَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى رُكْبَتَيْهِ يَأْكُلُ فَقَالَ أَعْرَابِيٌّ مَا هَذِهِ الْجِلْسَةُ فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ جَعَلَنِي عَبْدًا كَرِيمًا وَلَمْ يَجْعَلْنِي جَبَّارًا عَنِيدًا

Artinya:
“Saya menghadiahkan kambing (bakar) kepada Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam, kemudian ia makan serempak duduk mendeku di atas kedua tumitnya. Maka berkatalah seorang Arab badui, “Duduk apakah ini?” beliau menjawab: “Senyatanya Allah menjadikanku ibarat seorang hamba yang langlai lembut (mulia), dan enggak menjadikanku hamba nan keras dan sombong.” (Hadits Ibnu Majah Nomor 3254)

11. Berdoa Setelah Makan

Berpangkal Muadz polong Anas r.a, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:


مَنْ أَكَلَ طَعَامًا فَقَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَطْعَمَنِي هَذَا وَرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّي وَلَا قُوَّةٍ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya:
“Barang siapa yang bersantap kas dapur kemudian menitahkan; Al HAMDULILLAAHILLADZII ATH’AMANII HAADZAA WA RAZAQANIIHI MIN GHAIRI HAULIN MINNII WA LAA QUWWATIN (Segala puji bagi Allah nan telah memberiku minum ini, dan merizkikan kepadaku tanpa daya serta kekuatan dariku) maka diampuni dosanya yang telah lalu.” (Hadits Tirmidzi Nomor 3380)

Demikianlah penjelasan akan halnya


11
Adab Makan dan Minum Dalam Islam Beserta Dalilnya

. Seyogiannya dapat bermanfaat dan membusut wawasan dia. Terimakasih 🙂


Source: https://www.dutadakwah.co.id/adab-makan-dan-minum/

Posted by: gamadelic.com