Dosa Anak Terhadap Orang Tua

Agama Islam burung laut mengajarkan umatnya bikin berlaku baik dan memuliakan orangtua.

Apalagi melarang berbagai perilaku yang mencerminkan perbuatan durhaka seorang anak kepada kedua orangtua. Bahkan, Islam melabelkan perilaku ini sebagai salah satu dosa besar yang perlu dihindari.

Rasulullah pernah bersabda:

الوالِدُ أوسطُ أبوابِ الجنَّةِ، فإنَّ شئتَ فأضِع ذلك البابَ أو احفَظْه

“Kedua orangtua itu merupakan pintu surga yang paling paruh. Kalau kalian mau memasukinya maka jagalah orangtua kalian. Jikalau kalian berat pinggul memasukinya, silakan sia-siakan orangtua kalian” (HR. Tirmidzi, ia berfirman: “hadits ini shahih”, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah No.914).

Melakukan baik kepada orangtua menjadi salah suatu seorang anak menjadi pemukim surga. Namun sebaliknya, bila seorang anak berbuat durhaka kepada orang maka bisa menuntun anak tersebut ke pintu neraka.

Untuk mengajarkan anak semoga menyingkir perbuatan ini, saat ini
Popmama.com
telah mengijmalkan ulasannya dilansir dari berbagai perigi mengenai beberapabentuk perilaku durhaka kepada orangtua.

1. Menyingkirkan kalimat cacian dan mendoakan hal buruk kepada orangtua

1. Mengeluarkan kalimat cacian mendoakan hal buruk kepada orangtua

Freepik/karlyukav

Ketika masih katai, orangtua tentu selalu memberikan zikir-doa konkret untuk menuntun anak mereka kepada kebaikan. Kebaikan yang telah diperbuat moga dibalas dengan perbuatan baik serentak mendoakan hal-hal baik kepada orangtua.

Rasulullah SAW bersabda:

 ولعَن اللهُ مَنْ لعَن والديهِ

“Allah melaknat manusia yang melaknat kedua orangtuanya.”

Kerumahtanggaan titah ini tertulis bahwa setiap anak nan berani mengeluarkan kalimat cacian dan menzikirkan penyakit kepada orangtua, maka anak tersebut akan dilaknat besar maka dari itu Allah.

Momen Sang pencipta telah menyumpahi seseorang, maka hidupnya di mayapada atau akhirat akan penuh dengan kegelapan dan kesulitan.

Editors’ Picks

2. Membentak, mengeluarkan kalimat kasar, dan melakukan perbuatan nan membuat orangtua menangis

2. Membentak, mengeluarkan kalimat kasar, melakukan perbuatan membuat orangtua menangis

Freepik/gpointstudio

Agama Islam selalu mengajarkan seorang anak asuh menjaga perkataan dan polah kita mudahmudahan tidak menyakiti hati orangtua, apalagi hingga membuatnya menangis.

Abdullah polong Umar bersabda:

بكاء الوالدين من العقوق

“Mewujudkan tangisnya kedua orangtua adalah tersurat durhaka kepadanya.” (HR Bukhari).

Perlu diingat, tangis orangtua yang disebabkan rasa gempa bumi mereka terhadap perkataan atau perbuatan anaknya jelas berbeda dengan tangisan haru yang disebabkan olah rasa bangga.

Air mata orangtua yang disebabkan karena perilaku buruk anaknya tersurat buram kedurhakaan nan dilarang oleh Almalik.

3. Bertabiat buruk yang mewujudkan orangtua marah

3. Berperilaku buruk membuat orangtua marah

Freepik/bearfotos

Ajaran agama Selam selalu menjunjung tinggi melakukan widita kepada orangtua.

Rasul Muhammad SAW gabungan bersabda:

مَن أصْبحَ مُطيعًا لله في والِدَيه أصْبحَ له بابانِ مَفتوحانِ مِن الجنَّة، وإنْ أمسى فمِثْل ذلك، ومَن أصْبحَ عاصيًا لله في والِدَيه أصْبحَ له بابانِ مَفتوحانِ إلى النَّار، وإنْ أمْسى فمِثْل ذلك، وإنْ كان واحدًا فواحدٌ، قال رجل: وإنْ ظَلَماه؟ قال: وإنْ ظَلَماه، وإنْ ظَلَماه، وإنْ ظَلَماه

“… Dan, barangsiapa pagi-pagi membuat berang kedua orangtuanya maka baginya dua pintu yang membengang menuju neraka, dan jika ia magrib-burit berbuat demikian maka baginya seperti itu dan jikalau orangtua sendiri maka ia mendapatkan satu pintu meskipun keduanya menganiaya, meskipun keduanya menganiaya, sungguhpun keduanya menganiaya.” –
(HR Baihaqi).

Perbuatan nabi nabi muhammad ini menegaskan bahwa sebaiknya perumpamaan koteng anak, kita dilarang berbuat peristiwa-situasi buruk nan dapat memepas kemarahan orangtua.

Setiap orangtua pasti tidak mau mematamatai anak mereka melakukan ulah buruk, apalagi ragam yang dilarang keras oleh agama Islam, seperti maksiat, berjudi, minum minuman berkanjang, dan banyak lagi.

4. Mengeluarkan kalimat hinaan kepada orangtua

4. Mengeluarkan kalimat hinaan kepada orangtua

Freepik/freepik

Baik di kondisi apapun, lain ada alasan kerjakan sendiri anak bakal mengolok-olok orangtua sendiri.

Terlebih sebatas menjelekkan orangtua di hadapan orang tidak. Terlazim diingat bahwa mencela orangtua, baik secara sedarun alias tidak langsung, termasuk dosa segara internal ajaran Islam.

Perbuatan ini tertera internal perbuatan nabi nabi muhammad Nabi Muhammad SAW:

إِنَّ مِنْ أَكْبَرِ الْكَبَائِرِ أَنْ يَلْعَنَ الرَّجُلُ وَالِدَيْهِ». قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَكَيْفَ يَلْعَنُ الرَّجُلُ وَالِدَيْهِ قَالَ: «يَسُبُّ الرَّجُلُ أَبَا الرَّجُلِ، فَيَسُبُّ أَبَاهُ، وَيَسُبُّ أَمَّهُ

“Teragendakan dosa besar, (ialah) seseorang menuding dua orangtuanya.”

Mereka menyoal, “Wahai Rasulullah, adakah cucu adam yang memaki dua orangtuanya?”

Beliau SAW menjawab, “Ya, seseorang memaki kiai orang tidak, lalu orang lain itu mencela bapaknya. Seseorang memperhatikan ibu cucu adam lain, dahulu bani adam tidak itu mencela ibunya.” (HR al-Bukhari-Muslim).

5. Lebih memperioritaskan pasangan dibanding orangtua

5. Lebih memperioritaskan pasangan dibanding orangtua

Freepik/gpointstudio

Dalam agama Selam, Rasulullah SAW camar mengajarkan cak bagi memprioritaskan orangtua di atas kepentingan pasangan.

Maka dari itu, apabila seorang anak bertambah memfokuskan pasangannya ketimbang orangtuanya koteng, sehingga hal tersebut membuat orangtua sakit hati. Maka anak itu telah melakukan ragam durhaka yang dilarang Allah.

Contoh lembaga durhaka ini dapat dilihat pecah kisah Alqamah berpangkal kitab
al-Kabair
karya Syamsuddin Abu ‘Abdillah Adz-Dzahab. Detik sakaratul maut, Alqamah mengalami kesulitan menyabdakan kalimat syahadat padahal ia termasuk seseorang yang rajin shalat, puasa, dan bahkan suka menyumbang.

Hanya ternyata dibalik semua amal baik yang telah dilakukannya, terletak manusia Mama Alqamah nan tidak rida karena sepanjang hidup Alqamah sahaja mementingkan istrinya dan selalu durhaka kepada Mamanya.

Mendengar itu, Rasulullah kontan memerintahkan Bilal untuk membakar Alqamah dengan kayu bakar. Situasi tersebut membuat lever Mama Alqamah tidak rela sebatas akhirnya telah memaafkan dan meridai perbuatan Alqamah.

Asian keridaannya, Alqamah dapat mengucap syahadat sebelum menghembuskan napas ragil.

Dalam kisah ini, Rasulullah sempat berpidato:

“Allah bukan akan menerima kebaikan dan keadilannya kecuali engkau bertobat kepada Allah, memperbaiki sikapnya kepada ibu, dan berusaha mengejar ridanya. Sepatutnya ada rida Yang mahakuasa berada sreg rida ibu. Murka Allah kembali bernas pada murka ibu.”

Jadi itulah sejumlah tulangtulangan perilaku durhaka anak asuh kepada orangtua yang terlazim dihindari. Mudah-mudahan kenyataan ini dapat menjadi hobatan baru bakal menghindari ulah durhaka ini, ya.

Baca lagi:

  • 5 Sikap Mencurigakan Suami yang Selingkuh berusul Istrinya
  • Bagaimana Sikap Orangtua Ketika Anak asuh Menginjak Menyukai Padanan Macam?
  • Bisa Jadi Teladan, Ini 7 Sikap Romantis Rasulullah kepada Aisyah

Source: https://www.popmama.com/life/relationship/sania-chandra/bentuk-sikap-durhaka-anak-kepada-orangtua-yang-termasuk-dosa-besar

Posted by: gamadelic.com