Contoh Pantun Jenaka Anak Anak
Jakarta
–
Tahukah Bunda bahwa kelucuan dapat mencerahkan jiwa keluarga? Detik anak tumbuh beranjak besar, Bunda dapat berbagi permainan kata-introduksi dan lelucon.
Disamping itu, rasa humor bisa membantu anak menemukan banyak kutub lho, Bunda. Saja, perlu diketahui anak pula perlu belajar pentingnya mengkombinasikan komedi dengan hati yang baik.
Mengutip laman
Kids Health, humor adalah segala yang menciptakan menjadikan sesuatu menjadi lucu, rasa komedi yakni kemampuan kerjakan mengenalinya. Seseorang dengan selera humor yang berkembang dengan baik memiliki kemampuan untuk mengenali barang apa yang lucu pada orang lain dan bisa menghibur mereka pula.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Nah Bunda, pelecok satu cara membangkitkan selera humor anak dengan mengajari mereka berpantun. Ya, kendati terdengar historis di perian saat ini, namun jenis sajak lama ini masih digunakan sebagian orang misal kendaraan hiburan.
Pantun merupakan bentuk puisi lama substansial ungkapan perasaan dan pikiran nan dapat menyabarkan sekaligus menyapa. Terdiri dari 4 jejer, baris satu dan dua disebut sampiran, baris tiga dan empat disebut isi.
Cak semau banyak tipe pantun, termasuk jika mengomong komedi, Bunda bisa mengenali anak pantun jenaka. Lantas seperti mana apa contoh pantun jenaka? Simak ulasan berikut ini, Bunda!
Contoh puisi lama komikal
Ilustrasi berpantun/ Foto: iStockphoto/
Suka-suka banyak bilang pola pantun jenaka yang bisa jadi referensi anak asuh. Dikutip berpangkal berbagai sumber diantaranya sebagai berikut:
1. Mengompol
Bunga mawar tangkai bertulang
Laku manis lamang cendol
Aku tersenyum malu sekali
Ingat dulu suka mengompol.
2. Tidur
Beli kentang dibuat rujak
kendati mantap ditambah sambal
tidur terlentang tiada nyenyak
tidur tengkurap terserah yang mengganjal.
3. Traktiran
Sekiranya suka-suka sumur di tipar
Bolehlah kita gesek gigi
kalau sira di warung padang
Bolehkah kita ditraktir kembali.
4. Nagih utang
Hari minggu sudahlah siang
Pasca- siang menghadap petang
Ditunggu tunggu nggak jua datang
Sekali datang kok nagih utang.
5. Ahli melucu
Satu bintik dua koma
Momongan monyet pakai gincu
Lihat anak papan bawah panca
Demen ngebanyol dan melucu.
6. Bersih-bersih
Kera bermain lempar gelas
Kancil membuat tali ramin
Silakan teman kita bersihkan kelas
Agar sparing bertambah nyaman.
7. Cinta menulis
Kertas putih bagi ditulis
Benang nirmala dibuat katun
Jika orang suka menulis
Hingga renta lain akan pikun.
8. Kebelet pipis
Kue rangin rasanya manis
Kue tart bukanlah lapis
lilin batik dingin hujan gerimis
Sebentar bentar kebelet pipis.
9. Pantun kebersihan
Kain beludru untuk bahan
Dibuat baju dulu mewahnya
Pantun jenaka tentang kebersihan
Kiranya berkelakar cak semau manfaatnya.
10. Berkhayal
Hendak mengisi biodata
Pena hilang entah kemana
Hai teman yang duduk disana
Jangan pada melamun saja.
11. Kentut
Jangan suka cemberut
Jangan suka kuatir
Itu suara kentut
Bukan suara petir.
12. Kakek dan nenek
Pohon manggis di riol rawa
tempat turunan mengadu banteng
Nenek menangis sambil tertawa
melihat kakek berlaku kelereng.
13. Momongan kelas bawah empat
Sungguh sedap makan genggaman
Titipan berusul kakak ipar
Kami anak asuh kelas empat
Rajin belajar dan digdaya-berisi.
14. Ngiler
Suka-suka banyak undur undur
Carinya muter muter
Ada anak asuh suka tidur
Tidurnya bersama-sama ngiler.
15. Kelesa mendaras
Bangkong dakar berkaca
Sang betina merasa sipu
Anak yang kelesa membaca
Pasti dimarahi ibu.
16. Terburu-uber
Pintu hancur dinding belah
Bola satu jatuh ke balong
Grusa-grusu ke sekolah
Lupa hanya pakai koteka.
17. Sosiopat
Pahlawan perang tandingan Belanda,
Kakek santai baca koran.
Memang beliau rada-rada,
Komandan plontos sukanya sisiran.
18. Makan gratis
Duduk leha-leha mengaji surat kabar
Membacanya sambil makan petisan
Seenak-enaknya makan di kedai kopi
Kian enak makan gratisan.
19. Kecoa
Mertua burung laut menantu
Senangnya bukan kepalang
Seseram – seramnya hantu
Lebih serem kecoa terbang.
20. Micin
Pergi sekolah minta diantar
Hati-hati urut-urutan licin
Bagaimana mau berisi
Makan aja di kasih micin.
21. Bahagia
Piknik ke Surabaya
jangan lupa maka itu-olehnya
Bila wajah kita ceria
hidup ini sekali lagi terasa bahagia.
22. Hidung pesek
Hujan-hujan beli kojek
masa belibis intern kuali
Hidung pesek jangan diejek
yang pesek manis sekali.
23. Jangan bohong
Kalau suka arang gosong
mari tanam kapri
Kalau kamu suka berbohong
lusa celananya bolong-bolong.
(haf/rap)
Source: https://www.haibunda.com/parenting/20210617154026-61-220529/23-contoh-pantun-jenaka-dan-menghibur-untuk-humor-anak
Posted by: gamadelic.com