Cara Membuat Hotspot Di Mikrotik
Secara awam, Hotspot adalah suatu area dimana pengguna internet dapat terhubung ke internet dengan menggunakan perkakas elektronik sebagaimana PC, notebook alias smartphone, baik secara wireless ataupun secara berkabel. Di lingkungan Mikrotik, Hotspot adalah suatu metode autentikasi kepada konsumen internet sebelum terhubung ke internet. Artikel ini menjelaskan mandu membangun Hotspot dengan Mikrotik.
Secara teknis Hotspot adalah gabungan bersumber sejumlah layanan di router Mikrotik, yaitu DHCP, Firewall dan lain-bukan. DHCP bergungsi untuk memberika target IP dinamis kepada perangkat yang terhubung ke Hotspot. Firewall berfungsi bakal merubah sasaran IP perkakas client sehingga bisa terhubung ke internet.
Membuat Hotspot buat Client Jaringan Wireless
Grafik LAN
Berikut yaitu diagram LAN sebagai rujukan kerumahtanggaan penjelasan cara membangun Hotspot dengan Mikrotik.
Diagram Jaringan
Penjelasan diagram jaringan
- Router R1 terhubung ke internet melalui interface “ether1”
- Interface “ether1” mempunyai alamat IP dinamis karena dikonfiguasi sebagai DHCP Client
- Interface wireless nan suka-suka di router R1 difungsikan kerjakan membentuk jaringan wireless dengan keunggulan “Hotspot1”
- Notebook NB1 merupakan perangkat client yang terhubung ke jaringan “Hotspot1” secara wireless
Menghubungkan Router ke Internet
Router R1 akan berfungsi sebagai penyedia internet untuk perangkat client yang terhubung ke router R1, oleh karena itu justru habis router R1 harus terhubung ke internet. Di grafik LAN kelihatan bahwa router R1 terhubung ke internet melalui interface “ether1”.
Berikut adalah langkah-langkahnya:
Urai menu “IP | DHCP Client”.
Klik “+” untuk menggunung data, kemudian pilih “ether1”.
Berikut yakni hasilnya.
“ether1” muncul di table “DHCP Client”.
Penting:
Alamat IP akan muncul secara faali, dan merupakan isyarat bahwa “ether1” sudah terhubung ke internet.
Korban IP “ether1” muncul di “Address List”.
Sebuah route baru ditambahkan di “Route List”. Itu adalah route ke internet.
Membuat Jaringan Wireless
Router R1 n kepunyaan fitur interface wireless yang secara garis besar dapat difungsikan umpama penerima (wireless adapter) atau umpama pemancar (access point). Dalam pembuatan Hotspot ini, interface wireless difungsikan sebagai pemancar (access point).
Konfigurasi interface wireless sebagai berikut:
Tren: ap_bridge. Konfigurasi ini membuat interface wireless berkarya sebagai access point.
SSID: Hotspot1. Nama jaringan wireless nan akan terdeteksi oleh perlengkapan client.
Security Profile: default. Versi default enggak terserah konfiguasi user dan password, sehingga perangkat client akan langsung terhubung ke jaringan wireless “Hostspot1”.
Menentukan Interface kerjakan Hotspot
Interface yang dimaksud adalah interface yang akan terhubung dengan alat client.
Karena perangkat client dan hotspot akan terhubung secara wireless, maka interface-nya memperalat tipe wireless, yaitu “wlan1”.
Meski interface “wlan1” bisa melewatkan data, maka harus diberi mangsa IP.
Berikut adalah hasilnya.
Alamat IP “wlan1” ditambahkan di “Address List”.
Route baru ditambahkan di “Route List”.
Berfaedah:
Karena alamat IP interface “wlan1” mutakadim dikonfigurasi disini, maka bukan perlu lagi mengonfigurasi alamat IP tersebut nanti di wizard Hotspot.
Membuat Hotspot dengan Wizard
Router Mikrotik sudah meluangkan wizard untuk membuat Hotspot. Wizard ini akan kondusif dalam membuat dan mengonfigurasi layanan-layanan yang diperlukan dalam Hotspot, sebagaimana Server Hotspot, DHCP, Firewall dan tidak-lain.
Berikut yaitu langkah-langkahnya:
Beber menu “IP | Hotspot”
Klik “Hotspot Setup”.
Membeda-bedakan “wlan1” sebagain interface Hotspot.
Konfigurasi objek IP untuk “wlan1”.
Penting:
Alamat IP adalah 10.10.1.254/24 karena sudah lalu dikonfigurasi sebelumnya. Seandainya belum dikonfigurasi sebelumnya, maka Mikrotik akan memasrahkan nilai default.
Konfigurasi rentang alamat IP untuk perlengkapan client.
Kosongkan “Certificate”.
Kosongkan “SMTP Server” karena tidak diperlukan.
Terapkan nilai default lakukan DNS Servers.
Kosongkan DNS.
Isi nama dan password pengguna Hotspot. Angka default lakukan cap merupakan “admin”.
Ulasan Konfigurasi
Berikut yakni konfigurasi nan dibuat oleh wizard “Hotspot”.
- Mewujudkan server Hotspot.
Bentang “IP | Hotspot”.
Nama server Hotspot adalah “hotspot1”.Kemudian berikut adalah “Peladen Profile”.
Hotspot Address. Perangkat client akan terhubung ke alamat IP ini,HTML Directory. Lokasi aplikasi Hotspot.
Kemudian berikut adalah daftar pengguna Hotspot.
“admin” ialah tanda pengguna hotspot nan mentah dibuat. - Membuat IP Pool.
IP Pool adalah rentang alamat IP yang akan diberikan ke radas client nan terhubung ke Hotspot.Buka menu “IP | Pool”.
“hs-pool-1” adalah IP Pool yang baru dibuat. - Menambahkan alamat IP interface Hotspot “wlan1” di tabel “Address List”.
Buka “IP | Addresses”.
- Membuat DHCP Server.
Record bercat merah karena belum ada perangkat client yang terhubung ke DHCP Server. - Mengonfigurasi Firewall.
Buka “Firewall | Nat”.
Berikut yaitu detil Rule #16.
Rule ini ialah lakukan mengaduh organ client ke internet.
- Membentuk program Hotspot.
Pengujian
Di NB1, jaringan wireless bernama “Hotspot1” terdeteksi.
Kemudian hubungkan NB1 ke jaringan wireless tersebut. Tidak perlu password karena Security Profile-nya dikonfigurasi lakukan lain menggunakan password.
Berikut ialah status koneksi NB1.
Terlihat NB1 sudah terhubung ke jaringan wireless “Hotspot1”.
Kemudian, beber URL di internet, contoh
http://www.momen.com. Pengguna akan dialihkan ke halaman Login.
Kemudian login menunggangi “admin”.
Sesudah login, maka
http://www.ketika.com
boleh dibuka.
Untuk memaklumi pengguna yang sedang aktif, buka menu “IP | Hotspot”, kemudian aktifkan tab “Active”.
Membuat Hotspot bagi Client Jaringan Berkabel
Saat membangun Hotspot dengan Mikrotik, Hotspot juga boleh ditujukan untuk client jaringan berkabel, sehingga seorang pengguna dapat terhubung ke Hotspot dengan dua cara, ialah secara wireless atau secara berkabel. Lakukan melayani client jaringan berkabel, maka interface nan diperlukan adalah yang n kepunyaan keberagaman Ethernet. Puas penjelasan ini, interface yang akan digunakan adalah “ether2”.
Sekarang situasinya yakni ibarat berikut
- Sudah ada satu Hotspot Server, yaitu “hotspot1” dengan interface “wlan1” untuk menyervis pengguna nan ingin terhubung secara wireless
- Akan ditambahkan satu interface kembali, ialah “ether2”, cak bagi melayani pemakai yang ingin terhubung secara berkabel
- Pengelolaan data pengguna Hotspot dilakukan di satu Hotspot Server, yaitu “hotspot1”.
Bagaimana menambahkan interface “ether2” ke Hotspot Server “hotspot1”, padahal satu Hotspot Server sahaja boleh mempunyai satu interface?
Solusinya adalah dengan menggunakan metode Bridge. Bridge adalah menggabungkan dua maupun kian interface sehingga mempunyai segmen korban IP yang proporsional. Interface “wlan1” dan “ether2” digabungkan ke dalam sebuah Bridge, kemudian Bridge tersebut nan dipakai seumpama interferce Hotspot Peladen “hotspot1”. Di mileu Mikrotik, Bridge adalah salah satu diversifikasi interface, selain Wireless dan Ethernet.
Penjelasan bertambah detil tentang Bridge, ada di
Membuat Bridge di Mikrotik
Diagram Perluasan LAN
Berikut adalah Diagram Perluasan LAN sebagai rujukan. Grafik ini adalah modifikasi berpokok Tabulasi LAN nan sudah lalu dijelaskan sebelumnya.
Tabel Perluasan LAN
Penjelasan Diagram Perluasan LAN
- Perangkat client jaringan berkabel terhubung ke router menerobos port Ethernet, sehingga diperlukan interface jenis Ethernet. Interface nan digunakan adalah “ether2”
- Bridge “bridge-hotspot” berfungsi lakukan menggabungkan interface “ether2” dan “wlan1” sehingga keduanya mempunyai segmen alamat IP nan setinggi. Segmen alamat IP yang digunakan adalah segmen target IP yang telah ada, yaitu 10.10.1.0/24
- Bridge “bridge-hotspot” menjadi interface Hotspot peladen
- Bridge “bridge-hotspot” menjadi interface DHCP server
Takhlik Bridge
Berikut adalah interface nan ada di router. Interface yang digabungkan merupakan “ether2” dan “wlan1”.
Berikut adalah anju-langkahnya:
- Buka menu “Bridge”, klik “+” bikin membuat bridge.
- Beri jenama “bridge-hotspot”.
- Berikutnya yakni menambahkan interface “ether2” dan “wlan1” ke bridge “bridge-hotspot”.
Aktifkan tab “Ports” kemudian klik “+”.
- Tambahkan “wlan1” ke dalam bridge.
- Tambahkan “ether2” ke dalam bridge.
- Akhirnya.
Merubah Konfigurasi DHCP Peladen
Berikutnya yaitu mengonfigurasi bridge “bridge-hotspot” sebagai interface DHCP Server sehingga perabot client jaringan berkabel dan perabot client jaringan wireless mendapat alamat IP dinamis dari DHCP Server yang sebanding.
Hasilnya.
Merubah Konfigurasi Hotspot Server
Konfigurasi bridge “bridge-hotspot” sebagai interface Hotspot server, sehingga perangkat client jaringan berkabel dan perkakas client jaringan wireless terhubung ke Hotspot server yang setimpal.
Hasilnya.
PENTING:
Record berwarna merah karena belum ada client yang terhubung ke hotspot
Menambah Data Pengguna
Karena akan terserah dua organ yang terhubung, maka sebaiknya ada 2 user biar kian terlihat boleh jadi yang terhubung terbit mana. Karena sudah lalu suka-suka satu user, maka tinggal meninggi suatu user lagi.
Jadinya.
Pengujian
Client Terhubung Secara Wireless
Hubungkan notebook NB1 ke jaringan wireless.
Berikut adalah status rangkaian notebook NB1.
Berpangkal status koneksi diatas, notebook NB1 sudah terhubung ke jaringan wireless “Hotspot1”
Kemudian beber satu website, misal www.microsoft.com
Karena belum login ke Hotspot, maka pengguna diarahkan ke halaman login Hotspot.
Kemudian login menggunakan “admin” dan tidak ada password.
Selepas login, maka pengguna diarahkan ke website yang dituju.
User “admin” ada di daftar user nan sedang aktif.
Client Terhubung Secara Berkabel
Hubungkan desktop PC1 ke router dengan kawat.
Berikut adalah status pertautan desktop PC1.
Tertentang desktop PC1 sudah terhubung ke router R1.
Kemudian beber sebuah website, misal
www.momen.com
Karena belum login ke Hotspot, maka pengguna dialihkan ke pelataran login hotspot.
Login menggunakan nama dan password “agus” and “agus”.
Setelah login, maka pengguna diarahkan ke website nan dituju.
User “agus” ada di daftar user yang semenjana aktif.
DI DHCP server, terlihat informasi bahwa desktop “PC1” dan notebook “NB1” sedang terhubung ke DHCP server.
Demikian penjelasan pendirian membangun Hotspot dengan Mikrotik, kiranya bermanfaat.
Source: https://praktekit.com/membangun-hotspot-dengan-mikrotik/
Posted by: gamadelic.com