Cara Melakukan Sholat Idul Fitri

Jakarta, CNN Indonesia
—

Gema takbir berkumandang menandakan hilal sudah lalu tertumbuk pandangan.

Penyelenggaraan cara salat


Idulfitri yang dijalankan setahun sekali ini kali saja ada yang sedikit terlalai.

Salat Idul Fitri termasuk dalam ibadah
sunah muakkad. Artinya, salat

Idulfitri

tinggal dianjurkan untuk dilakukan karena Rasulullah melaksanakannya.

Pada dasarnya, tak cak semau yang farik dari rukun salat lima masa, tercantum hal-situasi yang membatalkan wudu.

Namun, sebelum itu, ada ketentuan keadaan yang harus diperhatikan agar ibadah yang dilakukan sah dan dipedulikan.

Ketentuan Salat Idulfitri

• Terdiri atas 2 rakaat, dengan jumlah takbir salat Idul Fitri sebanyak 7 bisa jadi di rakaat mula-mula dan 5 di rakaat kedua
• Terdapat khutbah setelah menunaikan salat
• Waktu salat Idul Fitri dilakukan sejak mentari semenjak, sebelum waktu Duhur
• Disunahkan memperlambat kehadiran, untuk memberi kesempatan umat membayar zakat
• Bisa dilakukan secara
  munfarid
  atau secara sendiri-sendiri, apabila lain bisa menghindari ke lokasi salat Id berkumpulan

Tata Cara Salat Idulfitri

Berikut tata pendirian salat Idul Fitri lengkap dari wacana karsa dan doa yang dituturkan langsung oleh pembina Nahdlatul Ulama Syekh KHR Asnawi.

1. Niat salat Idul Fitri

Diawali dengan niat yang berbunyi,

أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًاإِمَامًا) لِلهِ تَعَــــالَى

Usholli rak’ataini sunnatan ai’idil fitri (ma’mumam/imaman) lillahi ta’ala.

Artinya: Aku berniat salat sunnah Idul Fitri dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Yang mahakuasa ta’ala.

2. Takbiratul ihram dilanjut dengan mengaji wirid Iftitah

Disunahkan bagi bertakbir sampai 7 kali cak bagi rakaat permulaan, di sela-sela doa dinasihatkan untuk mengaji

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Allahu akbar kabiiroo walhamdulillahi katsiroo, wa subhanallahi bukrata wiashiilaa.

Artinya: Tuhan Maha Osean dengan barang apa izzah, segala apa puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha steril Halikuljabbar, baik waktu pagi dan petang.

Atau juga boleh membaca:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

Subhanallah walhamdu lillah wa la ilaha illallah wallahu akbar.

Artinya: Maha Suci Allah, segala puji kerjakan Allah, tiada yang mahakuasa selain Allah, Yang mahakuasa maha besar.

3. Mendaras surat al-Fatihah

Setelah radu mengaji al-Fatihah dianjurkan untuk mendaras Surat al-A’la.

Dahulu rukuk, sujud, duduk di antara dua sungkem. Kemudian berdiri pola bikin memulai rakaat kedua.

4. Rakaat kedua

Posisi ini hampir seperti yang dilakukan di rakaat mula-mula. Disunahkan buat melafalkan dan acung sebanyak lima kali.

Sama sama dengan sebelumnya, di sela-pelana takbir lafalkan doa yang sudah tertera pada sebelumnya.

Kemudian membaca surah al-Fatihah, lalu dianjurkan bikin mendaras surah al-Ghasyiyah. Lanjur rukuk, sujud, dan diakhiri dengan salam.

Wirid yang dilakukan berturut-timbrung di setiap rakaatnya tak bersifat perlu. Apabila jumlahnya kurang tepat alias terlewat, tidak menggugurkan salat id.

5. Sunah sehabis selesai salat

Setelah salat diakhiri dengan salam, jamaah disarankan untuk mendengarkan pidato Idul Fitri hingga radu. Kecuali jamaah yang menunaikan saat id di rumah.

Khotbah terdiri atas 2 penggalan. Namun di lain sumber menyatakan, ceramah dilakukan hanya 1 mana tahu, dan bukan dimulai dengan ratib melainkan dengan mengucap ‘Alhamdulillah’.

Itulah penyelenggaraan cara salat Idul Fitri, semoga dapat menjadi amalan penyempurna pengunci Bulan ampunan tahun ini.

(cha/fef)

[Ketola:Video CNN]