Candi Borobudur Dibangun Pada Masa
Sejarah Candi Borobudur: Simbol Dinasti Syailendra yang pernah terkubur usai letusan dahsyat Merapi hingga ditemukan pun dan dipugar iteratif kali

Sumber gambar,
LEIDEN UNIVERSITY LIBRARIES (KITLV 183712)
Candi Borobudur yang didokumentasikan plong 1918 setelah direstorasi oleh Theodor van Erp atas persetujuan pemerintah Hindia-Belanda.
Tulang beragangan pemerintah Indonesia mewatasi pelawat Candi Borobudur dengan meletuskan tarif sebesar Rp750.000 cak bagi wisatawan domestik yang ingin panjat ke wilayah stupa candi sudah memicu perbincangan terkait kondisi fisik monumen Buddha terbesar di marcapada tersebut.
Sejak selesai dipugar puas 1983, ditambah penetapan statusnya sebagai situs warisan budaya bumi maka dari itu UNESCO pada 1991, jumlah pengunjung Candi Borobudur terus kian.
Sreg 2022, Candi Borobudur dikunjungi maka itu 3,66 juta wisatawan, kemudian meningkat menjadi pada 3,94 juta peziarah plong 2022. Penjatuhan drastis jumlah wisatawan menjadi 996.000 orang bau kencur terjadi sreg 2022 akibat pandemi.
Berbagai kajian dan literatur menunjukkan bahwa aktivitas manusia sudah lalu berdampak simultan pada keausan gangguan struktur penyangga Candi Borobudur. Situasi ini juga disampaikan makanya Ketua Institut Ahli Arkeologi Indonesia, Marsis Sutopo.
Beragam upaya pun telah dilakukan bagi mengkonservasi Candi Borobudur, mulai dari membatasi area nan bisa dimasuki tamu, menggunakan kayu ibarat pelapis pijakan wisatawan, hingga merancang kelompen eksklusif bakal digunakan tamu demi mengimpitkan laju keausan.
Lewatkan Kata sandang-kata sandang yang direkomendasikan dan terus membaca
Artikel-artikel yang direkomendasikan
Akhir dari Artikel-artikel nan direkomendasikan
Baca juga:
- Perang pena harga tiket Candi Borobudur: Umat Buddha minta agar dikembalikan ke fungsi utamanya sebagai palagan ibadah
- Periode Waisak, umat Buddha ‘demen dan sedih’ beribadah di Candi Borobudur
- ‘Tak sopan lahir sebagai perempuan adalah karma buruk’, cerita bhikkhuni Indonesia
Sejarawan sumber akar Inggris yang mendalami sejarah Jawa kuno, Peter Carey mengatakan penting untuk mengambil langkah yang melindungi struktur Candi Borobudur.
“Tidak mungkin orang bisa naik dengan tahapan nan asli, harus ada struktur yang bisa mengalihkan wisatawan untuk menyibuk monumen tanpa merusaknya,” kata Carey kepada BBC News Indonesia.
Candi Borobudur koteng memiliki tekat jejak album hingga belasan abad sejak pertama siapa didirikan. Candi ini pernah menjadi monumen keagamaan yang merepresentasikan Dinasti Syailendra, ditinggalkan akibat ledakan dahsyat Gunung Merapi, hingga ditemukan kembali dan direstorasi.
Kapan dan bagaimana Candi Borobudur didirikan?
Sendang gambar,
LEIDEN UNIVERSITY LIBRARIES (KITLV 151274)
Candi Borobudur pada 1867.
Lewati Podcast dan lanjutkan membaca
Podcast
Akhir dari Podcast
Candi Borobudur diperkirakan dibangun sekitar Abad ke-8 dan ke-9 Masehi di era Dinasti Syailendra yang merupakan pengikut agama Buddha Mahayana.
Menurut ahli sejarah Peter Carey, Candi Borobudur pada waktu itu menjadi monumen agama, sebagai gelanggang kontemplasi yang kembali menayangkan pertualangan sang Buddha, serentak menjadi bunyi bahasa hubungan antara tuanku dan rakyatnya.
Sampai saat ini, belum ditemukan sumber-mata air tertulis nan mengistilahkan secara tentu bilamana Candi Borobudur dibangun serta berapa lama proses pembangunannya. Oleh sebab itu, usia Candi Borobudur enggak dapat ditentukan secara pasti.
Para ahli memperkirakan candi ini dibangun pada abad ke-8. Runding itu berpatokan pada amatan paleografis terhadap coretan yang terpahat di atas relief Karmawibangga -relief yang mengilustrasikan sebab akibat kelakuan baik di kaki Candi Borobudur—dibandingkan dengan garitan puas batu bersurat lain nan telah diketahui penanggalannya.
Candi Borobudur dibangun menggunakan dua juta batu andesit yang berasal dari batang air di sekitar provinsi candi.
Auditorium Pemeliharaan Borobudur mengistilahkan bahwa perikatan bangunan Candi Borobudur terdiri dari sembilan teras berundak dan sebuah stupa induk di puncaknya. Sembilan teras itu terdiri berasal enam teras berdenah persegi dan tiga teras berdenah lingkaran.
Sumber gambar,
LEIDEN UNIVERSITY LIBRARIES (KITLV 82808)
Kondisi Candi Borobudur lega 1880, sebelum direstorasi.
Menurut saga, Candi Borobudur didirikan oleh arsitek bernama Gunadharma, semata-mata secara historis hal itu belum diketahui secara pasti.
Sedangkan sejarawan J.G. de Casparis dalam disertasinya yang diterbitkan pada 1950 memperkirakan pendiri Candi Borobudur yakni Smaratungga yang memerintah pada hari 782-812 sreg masa Dinasti Syailendra.
Tetapi menurut Casparis, pembangunan Borobudur gado waktu hingga setengah abad dan bau kencur radu sreg musim putrinya, yakni Baginda Pramudawardhani.
Arkeolog radiks belanda, W.F. Sutterheim menyebutkan bahwa Candi Borobudur dihiasi dengan lebih dari 2.500 panel tatahan dan 504 patung. Kubah pusatnya memiliki 72 patung nan berada di dalam stupa.
Profesor berusul Perserikatan Seni Indonesia (ISI) Denpasar, I Gede Mugi Raharja menuliskan dalam makalahnya bahwa arsitektur Candi Borobudur adalah perpaduan antara filosofi Buddha dengan budaya Nusantara.
Bentuk arsitekturnya yang setengah bola tersusun atas tiga tingkatan, adalah Kamadhatu yang dipenuhi ukiran manusia dipenuhi suhu-nafsu, kemudian Rupadhatu nan menggambarkan manusia memerangi hawa nafsunya namun masih terikat dengan molekul duniawi.
Sedangkan pada tingkat ketiga, Arupadhatu, tidak lagi dihiasi dengan tatahan-relief sebagai wujud bukan terikat dengan unsur duniawi.
Candi Borobudur, tulis Raharja, juga mengacu pada kosmologi Nusantara nan condong ke gunung dengan pola bangunan punden berundak.
Ditinggalkan usai letusan dahsyat Dolok Merapi
Sumber rencana,
LEIDEN UNIVERSITY LIBRARIES (KITLV 500423)
Investigasi Candi Borobudur dilakukan pada abad ke-19. Ketika ditemukan juga, Candi Borobudur terkubur di balik ancala nan ditumbuhi pohon dan semak belukar.
Dikutip berpunca kajian Balai Konservasi Borobudur, Candi Borobudur kemungkinan sudah lalu tidak terpelihara sejak abad ke-10 Masehi, ketika pusat kegiatan berpindah berpangkal Jawa Tengah ke Jawa Timur akibat terjadi letupan gunung Merapi yang dahsyat puas tahun 1006.
Beraneka macam literatur menyebut bahwa candi ini baru diketahui kembali keberadaannya maka itu Thomas Stamford Raffles sreg 1814, yang detik itu menjabat bak gubernur jenderal di Jawa, puas periode kependudukan Inggris.
Publikasi UNESCO berjudul
The Restoration of Borobudur
menjabarkan bahwa Raffles mengutus HC Cornelius, untuk meneliti informasi tersebut. Namun nan engkau temukan adalah sebuah bukit yang ditumbuhi pepohonan dan semak samun.
Cornelius merekrut 200 hamba allah pemukim desa sekitar untuk membotaki pohon dan menyingkirkan semak-semak. Penggalian itu berlanjut selama dua bulan, tetapi beberapa bagian enggak bisa digali karena berpotensi turun.
Sejak 1817 hingga lebih lanjut pendalaman perimbangan boncel dilakukan, tetapi risikonya tidak pergaulan tercatat.
Baru puas 1834, bangunan candi terlihat pasca- residen di kewedanan Kedu lega saat itu, CL Hartmann membersihkan secara menyeluruh.
Sumber rencana,
LEIDEN UNIVERSITY LIBRARIES (KITLV 29213)
Foto Candi Borobudur yang diambil pada uluran 1890-1891.
Sejarawan dan arkeolog Soekmono, privat bukunya berjudul
Satu Abad Propaganda Penyelamatan Candi Borobudur
(1991) menyebutkan bahwa upaya penjepretan tatahan Borobudur mulai dilakukan pada 1845 oleh pengawal bernama Schaefer.
Namun karena hasil fotonya dianggap tidak memuaskan, dokumentasi pahatan Borobudur digambar dengan tangan oleh seorang tentara bernama FC Wilsen. Sedangkan naskah nan menguraikan tentang Borobudur ditulis oleh Brumund dan disempurnakan oleh Leemans menjadi monografi baku pada 1873.
Sejarawan Peter Carey: Bukan Raffles yang menemukan pula Candi Borobudur
Akan tetapi, ahli sejarah Peter Carey memiliki pandangan berbeda terkait siapa yang mula-mula kali menemukan pula Candi Borobudur setelah berabad-abad monumen murni umat Buddha itu lain diketahui keberadaannya.
Menurut Carey, kehadiran Candi Borobudur sudah diketahui oleh VOC pada abad ke-17 melalui koteng insinyur militer VOC asal Prussia bernama Carl Friedrich Reimer.
Lega penghujung 1780-an, Reimer ditugaskan bakal mensurvei seluruh benteng VOC di Nusantara dan menemukan bahwa ada candi di lokasi Borobudur berada. Temuan itu dia tampilkan pada atlas nan dibuatnya.
Kapan itu Borobudur diselimuti makanya tumbuhan, pohon, mumbung dengan abu vulkanik berusul erupsi Merapi. Menurut Carey, penemuan Raffles sendiri beralaskan sreg temuan VOC yang bertambah lewat.
“Kaprikornus tidak simsalabim dia [Raffles] menemukan. Sira adalah individu nan gemar menggembar-gemborkan kepentingan berpokok zaman [Jawa diduduki] Inggris dan kemujaraban dia seorang sebagai seorang juru,” jelas Carey.
“Tugas dan pencapaian Inggris adalah untuk membersihkan itu, menjadikan Borobudur sebagai monumen yang lebih bisa dijangkau dan ditemukan oleh masyarakat umum, tapi mereka bukan yang pertama menemukan kembali.”
Restorasi perdana
Sumber gambar,
LEIDEN UNIVERSITY LIBRARIES (KITLV 82835)
Kondisi Candi Borobudur yang tampak hancur sebelum dilakukan pemugaran perdananya.
Kondisi Borobudur usai terbitnya monografi Leemans tak membaik, justru terancam jatuh. Situasi ini memunculkan usulan kerjakan menyelamatkannya.
Pada 1882, muncul usulan bagi menghancurkan candi tersebut dan memindahkan seluruh reliefnya ke museum. Doang pemerintah Hindia-Belanda momen itu menugaskan Roeneveld meneliti kondisi Candi Borobudur. Hasilnya ternyata menunjukkan bahwa kondisinya tidak seburuk yang dibayangkan.
Selepas itu, Atasan Publik Arkeologi di Yogyakarta, JW Yzerman, menemukan bagian kaki candi dengan tatahan relief. Temuan itu memicu munculnya kesadaran bahwa diperlukan langkah nyata bakal melindungi Candi Borobudur.
Pemerintah kemudian membentuk komite khas untuk memformulasikan rencana perlindungan fisik Candi Borobudur pada 1900. Kemudian sreg 1905, pemerintah Belanda menyetujui proposal komite untuk mengalokasikan anggaran sebesar 48.800 gulden dan menunjuk Theodor van Erp bagi menjalankan order restorasi itu.
Van Erp memulai pekerjaannya plong Agustus 1907. Anda memulai dengan mengumpulkan gangguan-gangguan nan terpisah sebanyak kelihatannya, menggali di sekitar candi, sampai menemukan banyak ornamen.
Restorasi yang bertambah segara pun dirasa diperlukan. Pada 1908, pemerintah Belanda menyetujui anggaran apendiks sebesar 34.600 gulden.
Pemugarannya membentangi pembenahan stupa emak dan stupa teras, pembenahan dinding-dinding lorong dan panggar langkan (Rupadhatu), serta pembenahan selasar dan rampung pada 1911.
Semata-mata pemugaran pertama oleh Van Erp hanya membenahi dan meratakan lantai, belum mencapai kemiringan dinding yang semakin lama membahayakan.
Dikutip dari hasil kajian Balairung Konservasi Borobudur, kemiringan terjadi karena lahan dasarnya tidak stabil karena terlalu banyak smokel air yang timbrung.
Pemugaran kedua alhasil dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dan UNESCO sreg 1973 hingga 1983. Pron bila itu dilakukan pembongkaran total gangguan-batu pada adegan Rupadhatu sekaligus memasang struktur penguat sebagai dasar dinding lorong.
Kunjungan wisatawan dan keausan batu
Sumber gambar,
LEIDEN UNIVERSITY LIBRARIES (KITLV 99870)
Kondisi Candi Borobudur pada 1915, seusai proses pemugaran oleh Theodor van Erp.
Sejak selesai dipugar pada 1983, ditambah dengan ditetapkannya Candi Borobudur andai situs warisan budaya dunia oleh UNESCO puas 1991, lawatan wisatawan terus meningkat.
Sejumlah penekanan dan kajian telah memperhitungkan tingkat keausan batu, yang faktor utama pemicunya ditenggarai akibat aktivitas cucu adam.
Muhammad Taufik n domestik tesisnya yang diterbitkan pada 2005 memperkirakan bahwa keausan bujukan akan lebih cepat terjadi apabila pengunjung candi mencapai tiga juta makhluk tiap-tiap tahun. Laju keausannya bisa hingga ke 0,1 hingga 0,32 sentimeter per tahun.
Padahal pengamatan Auditorium Konservasi Borobudur plong 2022 menunjukkan bahwa keausan tangga terjadi pada keempat sisi Candi Borobudur dengan kebanyakan keausan sebesar 49,15%. Hal itu disebut “memprihatinkan”.
Kajian yang dilakukan maka dari itu Brahmantara, yang merupakan Pembesar Gerombolan Kerja Konservasi Candi Auditorium Konservasi Borobudur, pada 2008 mengidentifikasi bahwa laju keausan tinggi berbanding lurus dengan jumlah kunjungan basyar.
Peristiwa serupa juga disampaikan oleh Kepala Jamiah Juru Ilmu purbakala Indonesia, Marsis Sutopo melangkaui pesan teks kepada BBC News Indonesia.
“Karena kalau bakal berjalan naik-terban ketel pada posisi menahan dan tergesek maka dari itu sepatu, sehingga [bagian tingkatan] yang paling kecil potensial mengalami keausan,” kata Marsis kepada BBC News Indonesia.
Selain itu, penggalan tatahan dinding juga banyak yang rusak akibat persilihan cuaca sebagaimana menggiurkan, hujan angin, angin, ditambah pula hidup Candi Borobudur yang semakin tua, sehingga membutuhkan konservasi khusus.
“Yang mengkhawatirkan itu centung pengunjungnya kian pesat berpokok waktu ke waktu dan bertambah secara signifikan melebihi carrying capacity secara keruangan,” kata dia.
Studi yang dilakukan oleh Balai Pelestarian Borobudur plong 2022 menunjukkan bahwa rahasia tampung bangunan candi dengan memikirkan faktor pemulihan hanya sebanyak 128 orang. Sedangkan tanpa menimang-nimang faktor pemulihan, daya tampungnya sebesar 1.391 individu.
Sedangkan data besaran kunjungan selama beberapa tahun belakangan menunjukkan bahwa pengunjung candi melebihi sentral tampungnya.
Marsis mengatakan keausan dapat dicegah dengan membatasi jumlah pengunjung, menghindari pariwisata massal, serta mewajibkan pengunjung menunggangi rimba kaki yang lunak sehingga tidak menggerus batu candi.
Cak agar demikian, Marsis mengatakan harga tiket masuk ke Borobudur harus setia terjangkau bagi mahajana dan wisatawan kelas.
Source: https://www.bbc.com/indonesia/majalah-61701745
Posted by: gamadelic.com