Berapa Ayat Surah Al Kahfi

Ilustrasi surat Al Kahfi. Sumber: Qurancareacademy



Dokumen Al Kahfi

ayat 1-10 ternyata memiliki sebuah
keistimewaan cak bagi para penghapalnya. Surat tersebut sendiri memiliki 110 ayat yang di turunkan di kota Mekkah. Kapan membaca Al-Qur’an, anda bisa menangkap basah piagam Al Kahfi perumpamaan surat ke-18 yang terdapat pada juz 15.



Menurut sebagian cerdik pandai, umat

muslim

sangatlah dianjurkan lakukan membaca surat Al Kahfi saban hari Jumat. Selain itu, guna tidak yang bisa didapat buat seseorang yang menghapalkan surat Al Kahfi ayat 1-10 adalah dihindarkan dan dilindungi bermula fitnah Dajjal. Keadaan tersebut sendiri tertuang dalam sebuah hadist,

Rasulullah

SAW pernah bersabda bahwa “Siapa-siapa menghapal surat Al Kahfi, maka ia akan terlindungi dari (fitnah) Dajjal.” (HR. Muslim). Tertarik bagi menghapal deka- ayat Al Kahfi? Jika ya, berikut ini adalah wacana tembusan Al Kahfi ayat 1-10 nan bisa kamu pelajari.

Bacaan Dokumen Al Kahfi ayat 1-10 dan Terjemahannya

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ عَلٰى عَبْدِهِ الْكِتٰبَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَّهٗ عِوَجًا


Ayat 1: “Segala puji kerjakan Sang pencipta yang telah menurunkan Kitab (Al-Qur’an) kepada
hamba-Nya dan Dia tidak menjadikannya bengkok.”

قَيِّمًا لِّيُنْذِرَ بَأْسًا شَدِيْدًا مِّنْ لَّدُنْهُ وَيُبَشِّرَ الْمُؤْمِنِيْنَ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ اَجْرًا حَسَنًاۙ


Ayat 2: “Laksana arahan yang lurus, untuk memperingatkan akan ikab yang sangat pedih berusul sisi-Nya dan memberikan makrifat gembira kepada orang-orang mukmin yang
melakukan darmabakti bahwa mereka akan mendapat habuan balasan yang baik.”

مَّاكِثِيْنَ فِيْهِ اَبَدًاۙ


Ayat 3: “Mereka kekal di dalamnya lakukan selama-lamanya.”

وَّيُنْذِرَ الَّذِيْنَ قَالُوا اتَّخَذَ اللّٰهُ وَلَدًا


Ayat 4:
“Dan bakal memperingatkan kepada sosok nan berkata, “Sang pencipta mengambil seorang anak.”

مَّا لَهُمْ بِهٖ مِنْ عِلْمٍ وَّلَا لِاٰبَاۤىِٕهِمْۗ كَبُرَتْ كَلِمَةً تَخْرُجُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۗ اِنْ يَّقُوْلُوْنَ اِلَّا كَذِبًا


Ayat 5: “Mereka terkadang tidak mempunyai pengetahuan tentang situasi itu, begitu pun pitarah mereka. Bukan main jeleknya prolog-introduksi nan
keluar bersumber mulut mereka; mereka saja mengatakan (sesuatu) dusta belaka”

فَلَعَلَّكَ بَاخِعٌ نَّفْسَكَ عَلٰٓى اٰثَارِهِمْ اِنْ لَّمْ يُؤْمِنُوْا بِهٰذَا الْحَدِيْثِ اَسَفًا


Ayat 6: “Maka barangkali engkau (Muhammad) akan mencelakakan dirimu karena bersedih hati sesudah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriktikad kepada keterangan ini
(Al-Qur’an)”

اِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى الْاَرْضِ زِيْنَةً لَّهَا لِنَبْلُوَهُمْ اَيُّهُمْ اَحْسَنُ عَمَلًا


Ayat 7: “Sememangnya Kami mutakadim menjadikan apa nan ada di bumi sebagai perhiasan baginya, bagi Kami menguji mereka, siapakah di antaranya nan terbaik perbuatannya.”

وَاِنَّا لَجَاعِلُوْنَ مَا
عَلَيْهَا صَعِيْدًا جُرُزًاۗ


Ayat 8: “Dan Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa nan di atasnya menjadi tanah yang tandus kembali kering”

اَمْ حَسِبْتَ اَنَّ اَصْحٰبَ الْكَهْفِ وَالرَّقِيْمِ كَانُوْا مِنْ اٰيٰتِنَا عَجَبًا


Ayat 9: “Apakah engkau menyengaja bahwa orang yang
mendiami gua, dan (nan mempunyai) raqim itu, terjadwal perlambang (kebesaran) Kami yang menakjubkan?”

اِذْ اَوَى الْفِتْيَةُ اِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوْا رَبَّنَآ اٰتِنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً وَّهَيِّئْ لَنَا مِنْ اَمْرِنَا رَشَدًا


Ayat 10: “(Ingatlah) ketika perjaka-jejaka itu berlindung ke internal gua dulu mereka berdoa, “Ya Tuhan kami. Berikanlah kasih
kepada kami berbunga sisi-Mu dan sempurnakanlah ajaran yang lurus bikin kami dalam urusan kami.”


Itu dia bacaan pertinggal Al Kahfi ayat 1-10 nan bisa kamu baca dan hapalkan kiranya mendapat banyak karunia berpokok Allah SWT dan terhindar dari fitnah Dajjal di periode

hari akhir
. (AA)

Bermula Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia adil

Surah ke-18

al-Kahf

الكهف

Gua
  • Referensi Arab
  • Terjemahan Kemenag
Klasifikasi Makkiyah
Cap lain Ashabul Khaf
(Penghuni-Penghuni Gaung)
Juz Juz 15 (ayat 1-74)

Juz 16 (ayat 75-110)
Jumlah ayat 110 ayat

Surah Al-Kahf
(bahasa Arab:الكهف, al-Kahf, “Gua”) disebut juga
Ashabul Kahf
adalah surah ke-18 intern Al-Qur’an. Surah ini terdiri atas 110 ayat, tertulis golongan surah-surah
Makkiyah. Dinamai Al-Kahf dan Ashabul Kahf yang artinya Penghuni-Penghuni Gua. Kedua cap ini diambil berpunca kisahan yang terdapat privat surah ini pada ayat 9 sebatas dengan 26, mengenai beberapa orang pemuda Ashabulkahfi (alias dikenal internal bahasa Inggris, The Seven Sleepers) yang tidur kerumahtanggaan gua sepanjang 300 tahun
bikin lari dari persekusi raja Dikyanus karena menjorokkan menyembah berhala. Selain cerita tersebut, terdapat juga bilang kisah dalam surat ini, nan kesemuanya mengandung tuntunan-kursus nan bermanfaat untuk jiwa individu. Terdapat beberapa hadits
Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam yang mengatakan keutamaan mengaji surah Al Kahfi, Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam bersabda;

Boleh jadi yang membaca surat al-Kahfi pada hari Jum’at, cahaya akan meneraginya di antara dua jum’at.
— HR. Al-Hakim

Dalam sertifikat ini terdapat titik perdua Al-Qur’an yang membelah isi Al-Qur’an menjadi dua adegan.

Terjemahan[sunting |
sunting sumber]

Ringkasan pokok-pokok surat.

Ancaman terhadap kepercayaan Rabb mempunyai anak (1-8)

Cerita Ashabul Kahfi (9-26)

Tanzil-petunjuk tentang dakwah (27-59)

·       Nabi jangan mementingkan orang-orang terkemuka saja dalam berdakwah (27-31).

·       Perumpamaan kehidupan dunia dan orang-orang yang tertipu padanya (32-46).

·       Beberapa kejadian pada hari Hari akhir dan kedurhakaan Hantu penunggu (47-53).

·       Akibat tidak mengindahkan peringatan-peringatan Allah (54-59).

Utusan tuhan Musa mengejar ilmu (60-82)

·       Utusan tuhan Musa bersesuai Nabi Khidr(60-70).

·       Khidr membocorkan perahu (71-73)

·
Khidr membunuh seorang momongan (74-76).

·       Khidr membetulkan dinding kondominium (77).

·       Hikmah-hkmah berbunga perbuatan Khidr (78-82).

Zulkarnaen dengan Yakjuj dan Makjuj
(83-101).

Adzab bagi orang-bani adam musyrik dan pahala bagi orang-turunan mukmin

·       Celakalah orang-orang musyrik (102).

·       Amat merugilah orang-orang yang terpedaya oleh dirinya seorang (103-108).

Luasnya
hobatan Allah tidak terhingga

(109-110).

Dengan nama Yang mahakuasa Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.

  • Terpujilah Allah nan sudah mengirim Al-Kitab kepada hambaNya, bahwa Dia tidak mengadakan penyimpangan di dalamnya; hal yang terlindungi, semoga memperingatkan tentang Ikab pedih dari sisiNya, serta kendati menggembirakan golongan beriman nan memperbuat bervariasi kebajikan bahwa telah disediakan upah berkenan untuk mereka, nan mereka fertil disana selamanya,

    serta
    supaya Dia memperingatkan orang-khalayak yang menyatakan: “Allah beranak” bahwa orang-orang itu tidak memiliki pemahaman akan halnya perkara ini, demikian pula para kakek moyang mereka, bukan main buruk ucapan yang keluar dari mulut turunan-makhluk itu, basyar-orang itu hanyalah menyabdakan kebohongan. (Ayat:1-5)
  • Maka apakah dirimu hendak memenggal diri sendiri lantaran merasa kecewa terhadap cucu adam-orang itu kontan mereka tidak berketentuan terhadap keterangan ini. (Ayat:6)
  • Bahwasanya Kamilah nan mengadakan
    keindahan-keindahan di mayapada perumpamaan perhiasan disana meski Kami membuktikan diri mereka; siapakah yang berperilaku terbaik di tengah-perdua mereka, ketahuilah bahwa kelak Kami jadikan hal-situasi yang berada di atasnya sebagai arena berpasir, sangar. (Ayat:7-8)
  • Atau kamu menganggap bahwa para penghuni lubang serta raqim termuat mu’jizat-mu’jizat Kami yang menakjubkan? tatkala para bujang memasuki lubang itu lalu mereka berseru: “Aduhai Tuhan kami, karuniakan Kasih cak bagi kami dari sisiMu, serta
    selesaikan kiranya urusan kami melalui penyelamatanMu” sehingga Kami tutup telinga mereka internal gorong-gorong itu kemudian Kami bangunkan mereka biar Kami ketahui manakah antara kedua pihak yang bertambah tepat dalam memperhitungkan lama waktu berdiam;

    Kami kisahkan kepada dirimu, riwayat ini, berdasar Kebenaran; bahwa mereka merupakan pemuda-teruna yang beriktikad kepada Sang pencipta mereka, serta Kami perkuat bimbingan lakukan mereka sehingga Kami teguhkan kalbu mereka serampak mereka menegaskan diri dahulu mereka
    berkata: “Tuhan kami adalah Tuhannya seluruh langit beserta bumi, kami lain akan menyeru sembahan selain Dia, takdirnya kami sampai-sampai memperbuat hal itu, tentulah kami mengucap penghinaan. Sungguh kaum kami menghendaki berbagai ragam sembahan selain Kamu; mengapakah orang-orang itu lain memberikan bukti jelas kepada kami, lalu mana tahu yang bertambah dolan zalim dibanding golongan yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah?”:”Apabila kalian meninggalkan mereka beserta hal-hal yang mereka sembah selain Allah,
    maka berlindunglah ke liang itu niscaya Dia limpahkan sebagian KasihNya buat kalian, serta menyelesaikan barang apa urusan kalian secara baik.”

    Dan jika kamu melihat surya ketika terbit melangkaui ke sisi kanan korok mereka, serta ketika matahari terbenam meninggalkan mereka ke sebelah kiri, sedang mereka kelempai intern wadah luas intern korok itu; demikianlah sebagian perlambang Allah, barangsiapa yang Allah bimbing maka khalayak itulah yang terjaga; sedang barangsiapa yang Dia liarkan tentu sira
    takkan pergok suatu penaung pun yang menuntun orang itu,

    doang dia menganggap mereka itu terbimbing padahal mereka sedang terlelap, serta Kami membalik-genyot mereka ke sebelah kanan alias ke sebelah kiri, sementara kunyuk mereka membaringkan dua kaki pada muka pintu gaung, kalau beliau memperhatikan mereka tentulah kamu akan takjub terhadap mereka, sehingga dia merasa gemetar ketakutan terhadap mereka.
    Bahwa demikianlah Kami bangunkan mereka supaya mereka saling menyoal; koteng di
    paruh-tengah mereka berucap: “Berapa lamakah kalian bersemayam diri?” mereka berkata: “kami berdiam diri selama sehari, atau sepiak masa” mereka berkata: “Tuhan kalian lebih mengetahui akan halnya kehadiran kalian, maka suruhlah seorang di tengah-tengah kalian cak agar pergi ke sentral kota dengan mengirimkan uang fidah kalian ini dulu hendaklah orang tersebut membeli rahim yang layak lalu hendaklah orang tersebut membawa kandungan itu kepada kalian, serta hendaklah orang tersebut berlaku ramah serta
    janganlah manusia tersebut memberitahukan keadaan kalian kepada seorang pun; sekiranya mereka menangkap kalian niscaya mereka akan menempong kalian memperalat bebatuan, alias memaksa kalian lagi kepada agama mereka, sekiranya kalian menuruti keadaan demikian tentulah kalian lain akan selamat” maka demikianlah Kami pertemukan mereka, supaya mereka mengerti, bahwa ikrar Halikuljabbar yaitu Kebenaran, bahwa Kemestian tiada diragukan;

    ketika orang-orang itu bergeselan adapun urusan mereka maka
    mereka berseru: “Dirikan konstruksi di atas mereka,” Tuhan mereka mengetahui tentang situasi mereka; orang-bani adam yang menyelesaikan perkara mereka berkata: “Dirikan sebuah langgar di atas mereka,” nanti ada nan mengatakan: “tiga orang, nan keempat adalah monyet mereka” sementara sebagian lain mengatakan: “panca orang, yang keenam ialah anjing mereka” sebagai terkaan tentang perkara ghaib; maka ada pula yang mengatakan: “tujuh insan, nan kedelapan adalah anjing mereka” Katakanlah: “Tuhanku yang
    minimum mengetahui akan halnya jumlah mereka; tiada yang mengetahui adapun jumlah mereka kecuali sedikit” oleh karena itu jangan mempertanyakan permasalahan mereka sendiri, kecuali perkara nan telah jelas, serta jangan menerka-nerka mengenai seorang pula dari mereka; dan jangan mengatakan tentang sesuatu situasi: “diriku karuan akan mengerjakan peristiwa demikian lega kemudian hari musim” minus menamai “jika Almalik perkenan” maka sadarilah Tuhanmu, apabila dia terlupa maka katakanlah: “Sebaiknya Rabbana akan membimbing
    diriku mendekati kebenaran tentang perkara ini.”

    Dan mereka berkampung dalam gua mereka sepanjang tiga ratus tahun ditambah sembilan; Katakanlah: “Sang pencipta lebih memahami berapa lama mereka bersemayam diri, MilikNyalah segala apa perkara ghaib di langit maupun di marcapada; Dialah Yang Maha Memafhumi keadaan yang demikian, Yang Maha Mendengar; tiada suatu penaung pun kerjakan mereka selain Beliau, bahwa Sira tak berbagi dengan sesuatu pula privat menargetkan keputusan.” (Ayat:9-26)
  • Dan sampaikan hal yang
    diwahyukan kepada dirimu, yang tersurat Kitab Tuhanmu; tiada nan sanggup menukar ketetapan-ketetapanNya, bahwa takkan kamu dapati kelasak selain Engkau;

    maka bersabarlah bersama orang-orang yang menyeru Tuhan mereka di waktu subuh dan petang hari cak bagi mengharap perkenanNya;

    serta jangan mengarahkan kedua matamu terhadap mereka nan namun mengutamakan keglamoran nyawa mayapada ini;

    serta jangan menaati orang nan mempunyai kalbu telah Kami jauhkan untuk memahfuzkan Kami, serta orang itu
    menuruti tendensi diri sehingga keadaannya melampaui batas;

    serta katakanlah: “Kesahihan berasal berpangkal Allah kalian; barangsiapa yang memaksudkan, maka berimanlah, sedang barangsiapa yang menghendaki, maka kafirlah” betapa telah Kami sediakan Neraka untuk golongan yang berlaku zalim, yang gejolaknya mengurung golongan itu; apabila golongan itu menanyakan meneguk niscaya golongan itu akan diberi meneguk dengan cairan logam mendidih yang meleburkan wajah, demikianlah minuman yang buruk serta
    ajang kesudahan terburuk; sedangkan orang-turunan yang berkeyakinan serta memperbuat kebajikan, Kami pasti takkan mengurangi upah untuk orang-sosok nan mengamalkan kebaikan, mereka itulah yang telah disediakan Surga Adn yang dialiri sungai-wai di bawahnya; disana mereka dihiasi dengan gelang kencana serta mereka mempekerjakan pakaian hijau berbahan sutera halus maupun sutera baplang, serta mereka duduk sambil bersandar pada dipan-dipan mulia; sebuah upah terbaik, sebagai tempat kesudahan yang berkenan.
    (Ayat:27-31)
  • Dan sampaikan kepada mereka akan halnya sebuah perumpamaan dua orang laki-laki, yang kepada pelecok seorang semenjak keduanya, telah Kami sediakan dua huma anggur, serta Kami kelilingi kedua kebun itu dengan pepohonan tamar, serta di antara kedua gelanggang itu telah Kami jadikan sebuah tegal; kedua kebun itu menghasilkan hasil panen dengan tiada rendah kembali yang gagal silam Kami alirkan sebuah bengawan di antara kedua gelanggang itu, sehingga basyar itu mempunyai kemewahan, kemudian individu itu
    bersuara kepada kawannya, sambil bercakap-cakap dengannya: “aku n kepunyaan kian banyak harta dibanding dirimu, serta pemuja-pengikutku lebih hebat” serta orang itu memasuki kebunnya sedang orang itu berlaku zalim terhadap dirinya koteng, orang itu berfirman: “Tidaklah terkenang bagi diriku bahwa hal demikian akan memasap, serta tidaklah terbayang bahwa Kemestian itu akan terlaksana, sekiranya aku dikembalikan kepada Rabi tentulah aku akan memperoleh hal yang lebih baik dibanding hal demikian”
    kawannya berkata kepada orang itu sewaktu bertutur-cantik dengannya: “Apakah sira mengingkar terhadap Yang telah menciptakan dirimu berbahan debu nan kemudian nutfah, lalu Engkau mewujudkan dirimu sebagai koteng laki-laki? belaka menurutku Dialah Tuhan, Tuhanku, serta aku tidak mempersekutukan sesuatu pun terhadap Tuhanku, maka mengapakah anda tidak mengatakan bertepatan ia memasuki kebunmu itu ‘Atas perkenan Allah, bahwa tiada kuasa kecuali peruntungan Allah’ walau dirimu menganggap diriku lebih adv minim
    dibanding dirimu dalam hal perbendaharaan maupun anak; mudah-mudahan Tuhanku akan membagi diriku dengan hal yang lebih baik dibanding kebunmu itu, serta seharusnya Dia mendatangkan petir terbit langit terhadap kebunmu itu sehingga menjadi tanah berlumpur atau airnya surut ke dalam tanah, kemudian anda tidak menemui kebun itu lagi”

    tatkala segala kemegahannya itu pupus; orang itu membolak-perot kedua tangan atas segala hal nan sudah lalu diperjuangkan demi hal semacam ini, sedang hal sejenis ini
    sudah lalu drop bersama penyangga-penyangganya serta orang itu mengatakan: “Celakalah diriku! kiranya silam aku tak mempersekutukan sesuatu kembali terhadap Tuhanku” maka tidak suka-suka satupun yang menolong orang itu selain Allah; bukan main orang itu tidaklah dapat menyelamatkan dirinya sendiri; oleh sebab pemeliharaan itu berasal berasal Allah, Yang Haq, Dialah Penyelamat terbaik, serta Pemelihara terbaik,

    maka berilah perumpamaan kepada mereka akan halnya semangat duniawi yang ibarat air hujan yang Kami
    turunkan bermula langit, maka pohon-tanaman tumbuh subur di muka marcapada nan kemudian mengering dihempaskan angin, sungguh Allah Maha Kuasa terhadap segala sesuatu,.
    Harta benda beserta momongan-anak merupakan kemegahan kehidupan sekular namun plural kebajikan yang kekal yaitu hal yang terbaik kerjakan Tuhanmu serta bertambah baik laksana pengharapan. (Ayat:32-46)
  • Dan pada musim ketika Kami perjalankan bukit-gunung, sehingga kamu akan menyaksikan bumi itu rata kemudian Kami himpun mereka,
    bahwa Kami bukan melupakan koteng pun yang termasuk mereka; serta mereka berlambak dalam keadaan berjejer ketika dipertemukan menjurus Tuhanmu: “Alangkah kalian menghadap kepada Kami, begitu juga detik Kami ciptakan kalian pada masa terdepan, belaka kalian mengatakan bahwa Kami tiada menetapkan Pertermuan dengan kalian” tatkala Al-Kitab dihadirkan kemudian kamu akan mengawasi golongan nan berdosa merasa kegenturan terhadap keadaan-hal nan berada di dalamnya, serta mereka berkata: “Celakalah kami,
    kitab apakah ini yang tidak meninggalkan perkara-perkara terkecil sekalipun, demikian juga perkara-perkara raksasa, melainkan tercantum semuanya” sehingga mereka dapati segala apa tindakan yang sepanjang ini mereka perbuat disingkapkan; ketahuilah bahwa Tuhanmu tak berlaku zalim terhadap sesuatu pun”. (Ayat:47-49)
  • Dan momen Kami berkata kepada para malaikat: “Rendahkan diri terhadap Adam!” maka mereka melembut diri selain Roh jahat; hamba allah itu tertera golongan jin, sehingga makhluk itu
    mendurhakai perintah Tuhannya; maka patutkah kalian menghendaki basyar itu beserta keturunannya bagaikan penaung selain Aku, temporer cucu adam-makhluk itu merupakan padanan kalian? alangkah buruk anak adam itu misal panutan lakukan golongan yang dolan zalim; Aku tiada menghadirkan makhluk-makhluk itu untuk menyaksikan penemuan langit serta bumi, maupun kreasi diri mereka sendiri bahwa Aku tidak menghendaki golongan penyesat itu umpama panutan;
    bahwa lega hari ketika Engkau berucap:
    “Serulah sekutu-sekutuKu nan sudah lalu kalian sebut-sebut itu” lewat cucu adam-orang itu memanggil-manggil golongan tersebut; tetapi golongan tersebut tiada menyambut seruan bani adam-orang itu adv amat Kami adakan untuk basyar-orang itu; kancah kehancuran, sedangkan golongan yang berdosa melihat Neraka sehingga mereka meyakini bahwa mereka akan roboh ke dalamnya, serta mereka tidak pergok bekas perawatan menghadapi hal demikian. (Ayat:50-53)
  • Dan sungguh telah Kami ulang-ulangi internal Al-Qur’an
    ini, bermacam-spesies perumpamaan untuk umat khalayak, tetapi manusia adalah insan yang gemar membantah; bahwa tiada yang menghalangi umat manusia biar beriman sewaktu Didikan telah tersampaikan kepada mereka maupun supaya memohon pengampunan kepada Tuhan mereka, kecuali sebagaimana Ketetapan umat-umat terdahulu atau kerelaan Azab merayapi mereka secara tiba-tiba. (Ayat:54-55)
  • Dan Kami tiada mengutus para Rasul selain sebagai pengiring berita gembira serta bagaikan pemberi peringatan;
    namun hamba allah-orang kafir membantah mempergunakan kesia-siaan supaya melemahkan Kesahihan, pula basyar-orang itu menganggap ayat-ayat Kami beserta ancaman-ancaman terhadap mereka sebagai cemoohan. (Ayat:56)
  • Dan siapakah yang lebih zalim dibanding khalayak nan telah diperingatkan tentang ayat-ayat Tuhannya, suntuk individu itu melalaikan keadaan demikian sehingga melupakan peristiwa-situasi nan mutakadim diperbuat kedua tangannya koteng? yang sebenarnya Kami sudah lalu mengedrop tutupan pada kalbu mereka untuk
    memaklumi hal demikian, bahwa di telinga mereka terdapat sumbatan; bahwa sekalipun kamu mengajak mereka menuju Bimbingan niscaya mereka takkan terdidik selama-lamanya, sungguh Tuhanmu Maha Pengampun, Memintasi Pemberian; jikalau Kamu menghukum mereka akibat segala tindakan mereka tentulah Sira akan mengulangulang Hukuman buat mereka; namun ada waktu tertentu kerjakan mereka, detik takkan mereka dapati pelindung terhadap peristiwa tersebut; dan demikian itu adalah negeri-area yang telah Kami berantas
    saat mereka sedang berbuat zalim, serta mutakadim Kami tetapkan hari tertentu akan halnya kebinasaan mereka. (Ayat:57-59)
  • Dan saat Musa bersuara kepada pengikutnya: “Aku tidak akan memangkal setakat tiba di pertemuan kedua raksasa; atau aku akan menjajah seterusnya” maka tatkala mereka setakat di pertemuan kedua lautan itu, mereka terlalai meninggalkan ikannya lalu ikan itu menyusuri osean; maka tatkala mereka telah menempuh jarak seterusnya, Musa berkata kepada pengikutnya: “Bawalah kemari
    perbekalan makanan kita, bukan main kita mutakadim merasa capek akibat perjalanan ini” pengikutnya menjawab: “Sadarkah kamu tatkala kita mampir di provinsi bebatuan tadi, sungguh aku terlupa tentang ikan itu, bahwa tiada nan menjadikan diriku lupa bakal mengobrolkan hal itu selain setan, akan tetapi ikan tersebut menempuh jalannya sendiri melintasi lautan dengan cara yang mengherankan.” Musa berbicara: “Itulah wilayah yang kita tuju” dulu keduanya juga mengimak jejak mereka mulanya, sehingga mereka
    berjumpa dengan seorang hamba di antara golongan hamba Kami, orang yang telah Kami beri Belas kasih kepada dirinya dari sebelah Kami, serta orang yang telah Kami ajarkan kepada dirinya, Ilmu dari sisi Kami; Musa bersuara kepada orang itu: “Bolehkah aku mengikuti dirimu biar ia mengajarkan kepada diriku, kemampuan khusus yang telah diajarkan kepada dirimu?” turunan itu berkata: “kamu pasti takkan sanggup memiliki kesabaran untuk mengiringi diriku; silam bagaimanakah kamu dapat memastikan tentang sesuatu
    perkara mempergunakan pertimbangan tersebut?” kamu berkata: “kamu akan mendapati aku, jika Allah perkenan, sebagai orang yang bersabar, bahwa aku tidak akan menentang dirimu dalam suatu perkara kembali” orang itu berkata: “Apabila kamu mengajuk diriku, maka janganlah kamu mempertanyakan kepada diriku adapun situasi apapun, setakat aku sendiri yang menjelaskan kepada dirimu”

    Maka keduanya melanglang, hingga tatkala keduanya panjat perahu tiba-start orang itu melubanginya, ia merenjeng lidah: “Mengapakah
    engkau melubangi perahu itu yang berakibat kamu menabrakkan perahu penumpangnya? beliau benar-benar sudah lalu menyebabkan masalah besar” orang itu berkata: “Belumkah aku mengatakan: ‘sira pasti takkan mempunyai kesabaran mengiringi diriku’” ia berkata: “Janganlah memvonis diriku akibat kelupaanku, serta janganlah memojokkan diriku akibat satu kecerobohanku”

    Lewat keduanya menyinambungkan perjalanan; hingga tatkala keduanya menjumpai sendiri pemuda terlampau orang itu membunuh pemuda itu, ia berkata: “Mengapa
    kamu membunuh arwah nan bersih, tidak karena hamba allah tersebut membunuh orang enggak? sungguh kamu telah berbuat perkara keji” ia berkata: “Belumkah aku mengatakan kepadamu bahwa anda karuan takkan memiliki keluasan pikiran mengiringi diriku?” ia berkata: “Jika aku memperdebatkan kepada dirimu adapun sesuatu perkara sehabis ini, maka janganlah kamu biarkan aku mengiringi dirimu, alangkah dirimu mutakadim layak menjatah pemakluman terhadap diriku”.
    Maka keduanya berjalan; hingga tatkala keduanya sampai
    kepada penduduk satu negeri, mereka meminang makanan kepada penduduk negeri itu, tetapi penduduk kawasan itu memerosokkan sambil menelantarkan keduanya kemudian keduanya merodong di negeri itu cak semau dinding sebuah apartemen yang karib runtuh, maka orang itu menopang dinding itu, kamu berkata: “Seandainya kamu memaksudkan, niscaya sira mintai upah untuk tindakan ini” sira berkata: “Inilah parak antara diriku dengan dirimu, akan kujelaskan kepada dirimu, maksud perkara-perkara yang lain sanggup anda mengerti,

    Adapun perahu itu adalah milik orang-orang miskin yang berkarya di laut, sehingga aku hendak menghancurkan sekoci itu, sebab di hadapan mereka terwalak seorang aji yang merampas setiap perahu. Akan halnya bujang itu, maka kedua bani adam tuanya yaitu golongan nan beriman, sehingga kami khawatirkan bahwa pemuda itu akan mendukakan kedua anak adam tuanya akibat kesesatan serta kekafiran serta kami bercita-cita meski Beliau menggilir bakal mereka empat mata dengan anak asuh lain yang lebih asli dibanding bujang itu,
    serta lebih baik dalam kasih sayangnya. Adapun dinding rumah itu merupakan eigendom dua anak yatim di kota itu, yang di bawahnya terdapat harta benda simpanan untuk keduanya sedang sang ayah merupakan koteng yang saleh, maka Tuhanmu menghendaki supaya keduanya tumbuh dewasa sehingga mengeluarkan gana simpanan itu, sebagai Rahmat dari Tuhanmu;
    Bahwa tidaklah aku melakukan tindakan-tindakan tersebut menuruti kemauanku sendiri, demikianlah harapan perkara-perkara nan tidak sanggup kamu
    mengerti”. (Ayat:60-82)

  • Mereka bertanya kepadamu akan halnya Zulkarnain. Katakanlah: “Aku akan menyampaikan kepada kalian, kisah adapun dirinya.” Ketahuilah bahwa Kami nan mengaruniakan kedudukan kepada ia di bumi, serta Kami beri kepada beliau; prinsip ganti rugi segala situasi,
    maka kamu menempuh suatu avontur, hingga ketika anda telah sampai ke medan rawi terbenam, ia menangkap tangan hal demikian tergenang di privat laut yang berlumpur hitam, serta anda mendapati disana, sebuah umat. Kami berkata:
    “Duhai Zulkarnain, dirimu boleh menyiksa atau berbuat baik terhadap mereka.” ia bercakap: “Bahwa orang nan zalim, maka kelak kami akan menghukum individu itu, kemudian ia dikembalikan kepada Tuhannya, kemudian Tuhan mengazab kamu dengan Azab yang mutlak; akan halnya basyar yang percaya serta beramal shaleh, maka untuknya terwalak upah yang terbaik andai balasan, serta akan kami serahkan kepada ia adapun hal-hal mudah dalam perintah-perintah kami.” kemudian sira menuntut ganti rugi satu perjalanan; hingga sewaktu
    kamu telah mengaras ajang berpokok rawi; ia mendapati itu berpangkal menyenteri kepada sebuah umat nan tak Kami jadikan untuk mereka, penaung terhadap itu, Demikianlah; bahwasanya Kami meliputi apa hal yang berada pada dirinya. Kemudian ia menempuh suatu pengembaraan, sebatas ketika dia mengaras wilayah di antara dua rangkaian gunung, anda mendapati di hadapan keduanya sebuah kabilah yang intim tidak mengerti pembicaraan; Mereka berkata: “Wahai Zulkarnain, ketahuilah bahwa Ya’juj serta Makjuj merupakan
    individu-orang nan menimbulkan kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami menghadiahi sesuatu kepadamu, supaya dirimu mendirikan sebuah dinding pembatas antara kami dengan mereka.” ia merenjeng lidah: “Keadaan-peristiwa yang sudah Tuhanku karuniakan untuk diriku yakni hal yang terbaik, oleh sebab itu bantulah diriku dengan guna, supaya aku mendirikan dinding antara kalian dengan mereka, berilah aku rekahan-rekahan logam” sebatas ketika besi itu sama rata dengan kedua pegunungan itu, ia berkata: “Tiuplah!”
    suntuk ketika ia menjadikan kejadian itu sebagai perapian, ia pula berkata: “Berilah aku tembaga supaya kutuangkan ke logam panas itu; sehingga mereka tidak bisa mendaki hal demikian, serta mereka tidak sanggup menembus hal demikian.” kamu berkata: “Hal demikian ini ialah Kasih dari Tuhanku, bahwa detik Taki Tuhanku telah terlaksana; Dialah yang akan menjadikan hal demikian menjadi mengabu encer; sedang Ikrar Rabi itu adalah Kebenaran.” Kami biarkan mereka pada Hari itu dalam keadaan ganti
    berbaur, tatkala sangkakala sudah lalu ditiup, maka Kami himpunkan mereka semuanya; serta Kami hadirkan Jahanam secara jelas pada Hari itu kepada orang-turunan ateis,: “Ialah orang-sosok nan mempunyai netra dalam keadaan terlayang supaya mengingat Aku, serta anak adam-khalayak yang enggak sanggup mendengar.” (Ayat:83-101)
  • Maka apakah individu-orang kafir itu menyahajakan bahwa mereka dapat menghendaki hamba-hambaKu sebagai mukhalis selain Aku? bahwasanya telah Kami sediakan Jahanam sebagai tempat kediaman
    lakukan golongan kafir. (Ayat:102)
  • Katakanlah: “Apakah akan Kami beritahukan kepada kalian tentang orang-orang yang minimum celaka tindakannya serta anak adam-turunan yang perbuatannya sia-sia dalam kehidupan dunia ini sementara itu mereka menganggap bahwa mereka memperoleh keuntungan besar; yakni turunan-bani adam yang telah menafsirkan ayat-ayat Tuhan mereka beserta pertemuan dengan Dia, sehingga segala ragam sosok-orang itu menjadi sia-sia, bahwa Kami takkan memegang orang-orang itu sreg Hari
    Kebangkitan, balasan untuk khalayak-orang itu adalah Jahannam, disebabkan pengingkaran orang-manusia itu, serta disebabkan orang-orang itu menjadikan ayat-ayatKu beserta para RasulKu sebagai cemoohan.” (Ayat:103-106)
  • Alangkah insan-orang yang beriman serta memperbuat berbagai amal, sudah disediakan Suwargaloka Firdaus untuk mereka sebagai panggung kesudahan, mereka berada disana selamanya, bahwa mereka bukan ingin berpindah dari tempat itu. (Ayat:107-108)
  • Katakanlah: “Kalau sekiranya
    besar dijadikan tinta cak bagi berbagai Kelestarian Rabbana, tentulah ki akbar itu telah habis bikin Ketetapan-Keabadian Tuhanku, walau sekiranya Kami tambahkan samudra lain kembali. (Ayat:109)
  • Katakanlah: “Betapa aku ini yakni seorang bani adam resmi sebagaimana kalian, nan diwahyukan kepada diriku bahwasanya Yang mahakuasa kalian adalah Sembahan yang Tunggal; barangsiapa menantikan Persuaan dengan Tuhannya, maka hendaklah orang tersebut memperbuat kebajikan, serta janganlah orang tersebut
    mempersekutukan sesuatu kembali dalam beribadah kepada Tuhannya.” (Ayat:110)

Bacaan[sunting | sunting sumber]

  • Mukaddimah Al Qur’an varian parafrase Departemen Agama Republik Indonesia

Pranala luar[sunting | sunting
sumber]

Wikisumber memiliki naskah lugu yang berkaitan dengan artikel ini:

  • Qur’an Surah Al Kahfi
  • Listen Surah Al-Kahf Online

Hari Jumat baca surat Al Kahfi juz berapa?

Banyak sekali keutamaan berpangkal
mendaras
Suarah
Al Kahfi
di
Musim Jumat. Letak
Surah Al Kahfi
kerumahtanggaan
Al
Alquran sendiri berada di
juz
15 sreg
inskripsi
ke-18 dalam
Al
Alquran.
Sertifikat Al Kahfi
diturunkan di Daerah tingkat Mekkah sehingga termasuk golongan
surat
Makkiyah.

Berapa ayat mendaras Surah Al Kahfi di hari Jumat?

Setiap
hari Jumat, umat mukminat dianjurkan lakukan
mengaji
sepuluh
ayat
pertama
sertifikat AlKahfi.

Pron bila waktu yang tepat membaca manuskrip Al Kahfi?

Mengaji Surah AlKahfi
di hari Jumat diketahui memiliki banyak keutamaan. Selain hari Jumat ialah hari yang memiliki keistimewaan sendiri, Rasullah SAW juga mencontohkan
mengaji surah
tersebut di masa Jumat.

surat Al Kahfi dibaca setelah shalat segala?

Umat Islam teradat adv pernah keutamaan membaca
Sertifikat Al Kahfi
yang beitu dahsyat.
Dibaca
usai melakukan
Sholat
Maghrib sebatas menjelang Malam Jumat. Rasulullah mengingatkan umatnya, Umat Selam agar senantiasa mengerjakan bacaan
Dokumen Al Kahfi.

Source: https://ujiansekolah.org/surat-al-kahfi-hari-jumat-juz-berapa/

Posted by: gamadelic.com