Bendera Merah Putih Dijahit Oleh

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Bendera Peninggalan Sang Saka Berma Putih
Nama sebagaimana tercantum dalam
Sistem Registrasi Kewarganegaraan Cagar Budaya
Indonesia flag raising witnesses 17 August 1945.jpg

Pengibaran pertama ‘Bendera Pusaka Si Saka Biram Putih’

Logo Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman.png
Cagar budaya Indonesia
Peringkat Nasional
Kategori Benda
No. Regnas CB.32
Lokasi
keberadaan
Jakarta Sentral, DKI Jakarta
No. SK SK Nayaka No.003/M/2015
Terlepas SK 9 Januari 2022
Pemilik Sekretariat Presiden Republik Indonesia
Pengorganisasi Sekretariat Kepala negara Republik Indonesia
Koordinat


6°10′35″S
106°48′46″E


 / 

6.1763272°S 106.8128353°E
 /
-6.1763272; 106.8128353


Bendera Pusaka di Jakarta

Bendera Pusaka

Bendera Pusaka

Lokasi di Konstruksi Sekretariat Kepala negara Republik Indonesia

Duaja Warisan Si Saka Merah Putih
yaitu sebutan bagi kalimantang Indonesia nan mula-mula. Bendera Pusaka dibuat oleh Fatmawati, istri presiden Soekarno. Bendera Pusaka mula-mula kali dinaikkan puas Keterangan Kebebasan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Walaupun moga Tunggul Peninggalan disimpan di Monas, Bendera Pusaka masih disimpan di Istana Negara.

Album

[sunting
|
sunting sumber]

Kalimantang Pusaka dijahit oleh amputan Soekarno adalah Fatmawati.[1]
Desain bendera dibuat berdasarkan pataka Majapahit puas abad ke-13, nan terdiri dari sembilan garis berwarna merah dan nirmala tersusun secara bergantian.[2]

Alam Peninggalan purwa dinaikkan di rumah Soekarno di Jalan Pengangsaan Timur 56, Jakarta, pasca- Soekarno membacakan Kenyataan Kemerdekaan Indonesia.[3]
Duaja dinaikkan sreg tiang bambu oleh Paskibraka yang dipimpin oleh Mualim Latief Hendraningrat. Setelah dinaikkan, lagu “Indonesia Raya” kemudian dinyanyikan secara bersama-sama.[2]
[4]

Pada perian pertama Persebaran Kewarganegaraan Indonesia, Pan-ji-panji Pusaka dikibarkan siang dan malam. Setelah Belanda menguasai Jakarta lega 1946, Standard Warisan dibawa ke Yogyakarta n domestik koper Soekarno. Ketika terjadi Operatie Kraai, Bendera Pusaka dipotong dua lalu diberikan kepada Husein Mutahar lakukan diamankan. Mutahar diharuskan untuk “menjaga bendera dengan semangat”. Walaupun kemudian ditangkap tinggal culik diri semenjak pasukan Belanda, Mutahar berhasil membawanya kembali ke Jakarta, menjahit pula, dan memberikannya plong Soedjono. Soedjono adv amat kemudian mengirimkan benderanya ke Soekarno, yang berada dalam rumah pasung di Bangka.[4]

Setelah perang berakhir, Bendera Peninggalan selalu dinaikkan sekali di depan Istana Negara pada Waktu Kemerdekaan.[1]
Sekadar karena kerapuhan bendera, sejak tahun 1968, bendera yang dinaikkan di Istana Negara adalah replika yang terbuat pecah sutra.[5]
Replika purwa ini dikibarkan selama 15 tahun hingga musim 1984. Kemudian pada perian 1985 yang mulai dikibarkan adalah replika kedua, sampai tahun 2022. Dan nan ketiga dikibarkan berusul tahun 2022 setakat kini

Arti dan simbolisme

[sunting
|
sunting mata air]

Bendara Warisan terdiri berpunca dua rona, abang di atas dan polos di radiks dengan ratio 2:3. Warna merah melambangkan keberanian, tentatif rona putih menyimbolkan virginitas.[3]
Tetapi, sekali lagi terdapat khasiat lain, salah satunya adalah ahmar menyimbolkan gula aren dan safi melambangkan nasi, keduanya adalah bahan yang penting kerumahtanggaan masakan Indonesia.[2]

Tentara Pengibar Bendera Pusaka

[sunting
|
sunting sumur]

Seorang Paskibraka membawa bendera duplikat peninggalan merah putih bakal dikibarkan

“Kalimantang Warisan” digunakan namanya untuk merujuk kepada Armada Pengibar Pan-ji-panji Peninggalan, atau kependekan nya
Paskibraka; (bahasa Inggris:

Heirloom Flag Hoisting Troop
). Organisasi nan dibentuk makanya Husein Mutahar pada tahun 1968 ini bertugas sebagai pengibar dan penurun kalimantang warisan (kini duplikat) pada upacara memperingati Kedaulatan Republik Indonesia di tingkat domestik dan nasional serta fungsi internasional bikin Indonesia di asing negeri.[4]

Lambang

[sunting
|
sunting sumber]

Lambang dari organisasi paskibraka adalah bunga lotus

  • Tiga helai patera yang bertaruk ke atas: artinya paskibra harus belajar, berkreasi, dan berbakti
  • Tiga helai daun yang tumbuh mengufuk/samping: artinya sendiri paskibra harus aktif, ketaatan, dan berbunga-bunga

Referensi

[sunting
|
sunting mata air]

  1. ^


    a




    b



    Torchia 2007, hlm. 142
  2. ^


    a




    b




    c




    Ian Macdonald (18 June 2022). “Indonesia”. Flags of the World. Diakses rontok
    12 July
    2022
    .




  3. ^


    a




    b




    “Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaaan”
    (PDF)
    (kerumahtanggaan bahasa Indonesia). Indonesian National Government. 9 July 2002. Diarsipkan dari versi steril
    (PDF)
    tanggal 2022-06-26. Diakses tanggal
    11 July
    2022
    .




  4. ^


    a




    b




    c




    “Sejarah Pembentukan Paskibraka” (dalam bahasa Indonesia). Paskibraka. 26 January 2022. Diarsipkan bermula versi salih tanggal 2012-12-18. Diakses tanggal
    12 July
    2022
    .





  5. ^

    International Business Publications 2008, hlm. 76

Bibliografi

[sunting
|
sunting mata air]

  • Torchia, Christopher (2007).
    Indonesian Idioms and Expressions: Colloquial Indonesian at Work. Singapore: Tuttle. ISBN 0804838739.




  • Indonesia Diplomatic Handbook. Washington, DC: International Business Publications. 2008. ISBN 1433023393.





Source: https://id.wikipedia.org/wiki/Bendera_Pusaka

Posted by: gamadelic.com