Lagu daerah Sulawesi Daksina terdaftar privat salah suatu tradisi yang harus terus dilestarikan ataupun disebarkan sepatutnya masyarakat bisa mengetahuinya secara lebih luas.

Lagu daerah adalah kekayaan budaya yang menjadi bunyi bahasa ataupun ciri idiosinkratis suatu distrik. Makanya karena itu, peranan dari lagu wilayah ini sangat berharga bakal masyarakat di sekitarnya.

Lagu Kawasan Sulawesi Selatan sekali lagi menjadi salah satu trik tarik nan membuat para peziarah maupun wisatawan kepingin mengaram lebih privat tentang sebuah daerah.

Pagar adat tersebut diberikan secara turun menurun untuk memberikan edukasi terhadap generasi taruna akan halnya sebuah situasi yang dianggap utama seperti penampikan ataupun cara menyatukan nasion.

Kumpulan Lagu Daerah Sulawesi Selatan

Sulawesi Selatan adalah sebuah provinsi yang letaknya di pulau Sulawesi bagian Kidul, dengan beribukotakan Makassar. Provinsi memiliki luas wilayah sekitar 46.717,48 km, dengan jumlah penduduk lebih kurang 8.8 juta roh (Wikipedia/2019).

Seperti daerah pada umumnya, Sulawesi Selatan diisi oleh agama, ras, suku dan bahasa nan berbeda, sehingga menciptakan toleransi dan dijadikan sebagai kawasan multikultural. Namun biar begitu, khazanah budaya nan terserah masih tetap terlatih dan dilestarikan.

Salah satunya yakni Lagu Wilayah Sulawesi Selatan, yang hingga sekarang masih sering kita tangkap suara. Nah, pada kata sandang ini, Senipedia mutakadim rangkum uraian tentang Lagu Tradisional Indonesia tepatnya berasal Sulawesi Selatan. Silakan simak ulasan ini dan moga signifikan. Check this out..

1. Anging Mamiri

Anging Mamiri n kepunyaan arti angin yang bertiup dan membawa angin kesejukan. Angin ini membawa wanti-wanti keinginan lakukan disampaikan kepada manusia yang tercinta.

Namun ada kembali beberapa bani adam yang menyebutkan bahwa Anging Mamiri memiliki makna sebuah ajakan agar bani adam hanya memohon dan bercita-cita kepada Halikuljabbar saja.

Secara garis besar mungkin dapat digambarkan bahwa momen Anda memiliki keinginan atau rasa kerinduan yang cukup mendalam tetapi tidak bisa tersampaikan, maka keluarlah bikin menikmati hembusan angin yang menenangkan.

Melalui hal tersebut maka Engkau boleh merasa lebih plong dan tidak terbebani dengan pikiran. Pembentuk lagu Anging Mamiri adalah Bora D.G. Irate. Anging.

Lagu ini bisa berfungsi untuk membangun keyakinan plong Halikuljabbar, bahwa jika Anda tidak n kepunyaan ajang mengadu maka Allah akan bosor makan menjadi saringan terbaik seumpama tempat bercerita.

Tuhan akan memberikan Anda jawaban pecah doa-doa yang seringkali dipanjatkan. Berikut, lirik lagunya :

Anging mamiri ku pasang,

Pitujui tontonganna,

Tusaroa takkan lupa,

Batumi anging mamiri,

Anging ngerang dinging-dinging,

Namalontang saribuku…

E… aule…,

Na mangu rangi,

Tutenaya, tutenaya parisina…

Batumi anging mamiri,

Anging ngerang dinging-dinging,

Namalontang saribuku…

E… aule…,

Na mangu rangi,

Mato’lorang… mato’lorang je’ne mato,

O o o o o udara murni o o o,

O udara murni ozon o o…

2. Anak Kukang

Lagu daerah Sulawesi Selatan
Lagu Anak Kukang

Melodinya yang mendayu-dayu sudah menggambarkan bahwa lagu ini n kepunyaan wanti-wanti kesedihan. Walaupun menggambarkan kesedihan, doang banyak sosok yang menyukai lagu ini karena memiliki irama yang lemak didengar dan mudah diikuti.

Lagu ini dibawakan dengan cara yang mendayu-dayu sehingga maknanya dapat dirasakan secara langsung untuk pendengar. Lagu provinsi Anak Kukang menceritakan tentang kesedihan seorang anak nan hidup sebatang kara.

Orang tua anak tersebut punya masalah di hidupnya, enggak diceritakan secara mendetail masalah segala apa yang dimiliki namun terbit baitnya tersirat bahwa keluarganya mengalami masalah ekonomi. Bukan cak semau pilihan enggak buat bertahan hidup, akhirnya ibu tersebut terpaksa membuang anaknya.

Anak asuh itu hidup dalam kepahitan dan berusaha tetap roh sungguhpun seorang diri, semata-mata karenanya ada seseorang yang kepingin merawat dan membuncitkan anak tersebut. Demi membalas karakter baik orang yang sudah merawatnya, momongan itu harus kehidupan dengan baik.

Pencipta lagu ini belum diketahui secara lebih detail. Lagu ini bisa berperan misal penghibur bahwa kesedihan nan terjadi tidak akan berlangsung selamanya.

Untuk itu Anda harus tunak kehidupan dalam menjalani semangat. Ada masa ketika seluruh kesedihan akan terhapuskan dan berubah menjadi kebahagiaan. Berikut, liriknya :

Kukana tuni pela tuni buang ritamparang,

Tuni ayukkan rije’ne narampung tau maraeng,

Caddi caddi dudu in’ja nana pellaka ammaku,

Mantang mama ka’leka’le tu’guru je’nne matanku…

Aule sa’resa’re na i kukang cinta,

Sa’re tenama kucini lino empo tenama te’nena,

Aule sa’resa’re na i kukang cerbak,

Sa’re tenama kucini lino empo tenama te’nena…

3. Pakarena

Lagu kawasan Sulawesi Selatan Pakarena memiliki kata dasar yaitu Pa yang artinya adalah pemain. Secara lebih luas lagu ini memberikan makna tentang koteng pria  yang juru n domestik berbagai permainan. Bisa dikatakan bahwa laki-laki merupakan turunan yang bisa diandalkan privat barang apa bidang.

Setakat detik ini belum diketahui karuan siapa pencipta dari lagu ini. Sahaja yang karuan, lagu ini telah dinyanyikan sejak zaman dahulu dan terus disebarkan secara turun menurun ke setiap generasi.

Lagu ini punya makna bahwa sendiri junjungan-laki harus mempunyai sikap yang tegas dan juga bijaksana sehingga bisa menjadi pelindung dan sosok yang bisa diandalkan. Berikut, liriknya :

Ika teri tura tea bau,

Adat taman io loa sayang,

E aule pakarenaya,

Pakarenaya labiriri pagaukang…

Ika tebu tara teang rajin,

Punania pagaukang belalah,

E aule suku Bajina,

suku Bajina punania pakarena…

Pura raba piu rukang rajin,

Baju Bodo kaun lolo bosor makan,

E aule suku Bajina,

Suku Bajina punania ke anggada…

4. Tope Gugu

Lagu kawasan Sulawesi Kidul Tope Gugu sering dijadikan misal bahan atraksi budaya di n domestik atau luar negeri. Hal tersebut membuat variasi lagu kewedanan yang satu ini sudah akrab di telinga kebanyakan anak adam pada umumnya.

Lagu ini lazimnya diiringi dengan musik unik daerah seperti angklung maupun alat musik modern begitu juga piano maupun terompet.
Lagu ini menceritakan adapun atma penampikan yang harus terus dipupuk dari generasi ke generasi bakal rela berjuang membela negara internal kondisi apapun.

Peristiwa ini sudah lalu dilakukan oleh para pahlawan sejak zaman zaman kuno. Sepatutnya perjuangan para pahlawan lain sia-sia, kehidupan juang harus terus dikobarkan pada generasi seterusnya.

Belum diketahui siapa yang menciptakan lagu Tope Gugu ini, namun lagu ini sudah tenar dan menjadi budaya kewedanan nan harus terus dilestarikan.

Lagu ini mengisyaratkan bahwa generasi akil balig harus n kepunyaan sikap pantang tungkul dan bisa terus berjuang bakal takhlik kedamaian sosial dan juga perdamaian marcapada. Berikut, lirik lagunya :

Tope tope gugu,

Lagaligo hointado,

Hoinalenga pompiri,

Pompiri…

Ane manutina nitu,

Tunu bokukande atena,

Atena jokulau ampena,

Ampena kupakei kupatente lau…

Lau ambe jara nipakei tina ala,

Ala makancara riasenaitopa,

Topamalajong malajong pulo mada,

Mada padongkonailawe,

Mada padongkonailawe…

5. Ati Raja

Lagu Ati Raja diciptakan oleh Hoe Eng Djie. Lagu ini mengandung makna akan halnya ungkapan rasa syukur kepada Tuhan akan apa sesuatu nan telah diberikan kepada diri kita.

Intern lagu ini lagi ditegaskan bahwa Tuhan memiliki sifat esa yang artinya tunggal atau satu. Maka berasal itu Anda harus n kepunyaan keyakinan bahwa Tuhan memiliki kuasa akan segalanya.

Sampai sekarang lagu Ati Emir masih terus dinyanyikan untuk membuat manusia bisa tetap sadar dan caruk menghafal Tuhan dalam hal apapun. Baik atau buruknya kondisi yang Anda rasakan kini, merupakan sebuah karunia dan pilihan Tuhan yang terbaik.

Almalik akan memberikan Engkau solusi atas masalah yang sedang dilalui pada waktu yang tepat. Makna lagu ini mengikatkan buat janganlah berkecil hati, Engkau harus tetap vitalitas dan beribadat mudahmudahan Sang pencipta selalu memberikan kehidupan yang baik buat dijalani. Agama yaitu pondasi terdahulu bakal atma.

Alasan itulah yang membuat lagu ini terus dinyanyikan moga generasi taruna tidak lupa untuk senantiasa memperdalam agamanya, demi mendapatkan hayat yang lebih baik dan sukses.

Hal ini pula menjadi maksud sepatutnya para generasi mulai dewasa menjadi pribadi yang makin baik dan dewasa dalam menatap kala nanti. Berikut, lirik lagunya :

Jailebang ni rampe i bau,

Ati Paduka to sunggua ri pau pau kodong,

Raja le ala ni ani puji ati ati ratu,

Ni a tom mo ni calla dodu…

Puna ni a to sunggu bau,

Ati Raja nata ena,

Tuanku le allara panji sero ati ati raja,

Kek ke waktu ini pela tomi…

Laris apa kwetiau sunggu ta bau,

Ati Yang dipertuan etiket jai balla batu ta kodong,

Yamtuan le ala puna kodia ati ati raja,

Keleleang mange mange bau,

Mange mange bau…

6. Ibung Ibung

Ibung ibung cakahkan kubis,

Dak katek kubis nangke jadilah,

Ibung ibung cakahkan gadis,

Dak ketiak gades jande jadilah… 2x

Ibung ibung cakahkan nangke,

Dak ketiak nangke anak buluh jadilah,

Ibung ibung cakahkan jande,

Papan lahat katek jande ibung jadilah… 2x

7. Tondok Kadadiangku

Lagu Tondok Kadadiangku sulsel
Lagu Tondok Kadadiangku

Lagu daerah Sulawesi Daksina seterusnya berjudul Tondok Kadadiangku, lagu ini bercerita tentang kebiasaan dan peradaban masyarakat setempat, nan hampir keseluruhannya dipengaruhi oleh adat dan istiadat wilayah itu sendiri. Berikut, lirik lagu Tondok Kadadiangku :

Maram pamadal lekan da diangku,

Ripadang digen te Toraya le tidak Sulawesi,

Membuntu mellom bok mentane tena,

Nakapu uma siapalak nasak kai salusa dan…

Kami sang Torayan imba muba padang,

kimoloi Tongtong kipalan ara,

Mapari Masussa kitam mui Sanga kima,

din kipama lean tae kipo mabanda  penaa…

lamo passa yang teng kuki umpasundun rong komu,

Mapari Masussa kitam mui Sanga kima,

din kipama lean tae kipo mabanda  penaa,

lamo passa nan teng kuki umpasundun rong komu…

8. Ma Rencong

Lagu lebih jauh berjudul Ma Rencong yang berpokok dari Makassar. Lagu ini bercerita tentang angan-angan rakyat Sulsel yang cukup strata, di mana dalam kepingan liriknya terdapat kutipan yang berarti mereka telah menginjakkan kaki ke wulan. Berikut, lirik lagunya :

Battu Ratema Ribulang,

Marencong-rencong,

Ma’rencong – Rencong,

Makkuta’nang Ribintoeng…

Segala apa Kananna,

attudendang Baule,

Bunting Lompojako Sallang,

Lontaja Ijammengja…

Ia Dengdanga Da’dumba,

Ia Paramata Bengko’na,

Beliau Dengdanga Da’du,

Gunturu’naji Malompo…

Ma’rencong – rencong,

ma’rencong – rencong,

Kila’na malla’seruan salat lino,

Bosi Sarrona…

Attudendang Baule,

tamalliang tompo bangkeng,

mingka ijaimmengja,

ia dengdanga da’dumba…

Sira dengdanga da’dumba,

Ia Paramata Bengko’na,

Ia Dengdanga Da’dumba…

✓ Lagu Daerah NTB

9. Ammac Ciang

Lagu Negeri Makassar selanjutnya berjudul Ammac Ciang. Lagu ini bercerita mengenai kerubungan kota Makassar di siang dan malam tahun. Selain itu, juga mendeskripsikan masyarakatnya yang ramah, santun dan silih menjaga toleransi dengan baik. Berikut, lirik lagunya :

Ammac ciang dendang ammac ciang dendang, ammac ciang,

Tallu luwara lekona Napak napak,

lalang bang sikontu bonena lino…

Mak biring hadiah kibo nudendek, ma tamparang,

Malam bendo laisinu Alla mate,

te bombang Buhuleng tanna lajjunu…

Normal’ ku na bun tulu nakku dendek, naluluang,

Naluluang pangngurangi Alla tenamo kanang,

Baji baji ri matangku…

Ammac ciang dendang ammac ciang gaok, ammac ciang,

Tallu luwara lekona Napak napak,

lalang bang sikontu bonena lino…

Mak biring belas kasih kibo nudendek, ma tamparang,

Malam parang laisinu Alla mate,

te bombang Buhuleng tanna lajjunu…

Baku’ ku na bun tulu nakku dendek, naluluang,

Naluluang pangngurangi Alla tenamo kanang,

Baji baji ri matangku…

10. Kelong Batti Batti

Jika diartikan, Kelong berseri Nyanyian. Kelong Batti Batti yakni salah satu kesenian yang terbit berasal Sulsel. Karya seni ini berbentuk larik-larik kelompok kata dan dibawakan dengan bernyanyi atau bersenandung.sedangkan Batti’-batti’ koteng diambil dari kata ‘ambatti’ yang berarti menjolok.

Setakat detik ini sekalipun, kesenian ini masih sering dipertontonkan dalam berbagai event di Sulsel. Lirik-lirik nan ada mengandung wanti-wanti moral, masehat dan dijadikan alat komunikasi nan lebih berseni antara pria dan wanita.

11. Peia tawa tawa

Peia tawa tawa,

Peia tawa gelak,

Noamba Tepumbu..

Tepumbu luale,

Tepumbu anandonia,

Ronga tono motuo…

Rombe kai kai,

Rombe kai kai,

Noamba Tepali…

Molulo molulo,

Molulo luwuakono,

Molulo sambe menggaa…

Lagu Distrik Sulawesi Selatan Lainnya

Lagu tradisional sulsel
Pantai Losari | Sejarahunik.com

Sulawesi termasuk dalam 4 Pulau Sunda Osean, sinkron menjadi pulau terbesar ke-11 di marcapada. Fragmen Sulawesi Kidul sendiri, menjadi salah satu kawasan dengan penduduk terbanyak, serta memiliki beragam suku, agama, ras dan bahasa, sehingga menjadikannya daerah dengan tamadun nan banyak.

Tak terkecuali mengenai Lagu Kebiasaan Sulawesi Selatan, meski suka-suka beberapa nan identitasnya tidak diketahui, baik berpangkal segi pencipta, lahirnya dan maknanya, hanya selalu dilestarikan. Padalah, berikut, diantara lagu-lagu nan lainnya selain jabaran di atas :

  • Betara
  • Bombang Nia Pa’risina
  • Dimenna Luwu
  • Garring Apa i Nonna
  • Ke Solo’ Ko Inde’ Rokko
  • Kerajaanna Lempangan
  • Lembata Tana Luwu
  • Marendeng Marampa
  • Pantai Losari
  • Penangku Penammu
  • Pepasan To Dolo
  • Suruganna Lino
  • Perian Hujan Senja-sore
  • Tulolonna Sulawesi
  • To’ro Matayya
  • To Mangla
  • Tana Luwu Pande Tongan Tu Nene’ta.

Disarankan : Lagu Wilayah Sulawesi Barat

PENUTUP Lagu Daerah Sulawesi Selatan

Demikianlah, ulasan mungkin ini mengenai Lagu Wilayah Sulawesi Selatan beserta lirik dan maknanya. Semoga dengan adanya daftar Lagu Tradisional Indonesia di atas, boleh menambah wawasan dan guna-guna pengetahuan kita semua, tentang pluralitas budaya di petak air. Syukur. (Referensi).