Bacaan Shalat Witir 3 Rakaat
Ilustrasi. Salat witir merupakan ibadah sunah nan dinasihatkan. Berikut tata kaidah dan bacaan doa setelah salat witir di rembulan Bulan puasa. (iStockphoto/alempkht)
Jakarta, CNN Indonesia
—
Salat witir merupakan pelecok satu salat sunah yang tergarap dalam jumlah rakaat ganjil. Tata pendirian
salat witir
ini masih sepadan sebagaimana lega lazimnya.
Tapi, ada beberapa syarat dan rukun salat witir nan mesti terwujud supaya lebih afdal. Sementara hukum berbuat salat ini punya banyak versi.
Merujuk
NU Online, mayoritas jamhur Hanafiyah menilai bahwa salat witir termasuk terlazim. Jika tidak diolah maka hukumnya berdosa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di arah lain, jamhur mazhab Syafi’iyah mengklaim salat witir sebatas sunah. Artinya jika dikerjakan mendapat pahala dan jikalau lain dikerjakan enggak akan berdosa.
Besaran Rakaat dan Waktu Salat Witir
Rakaat salat witir tidak mempunyai jumlah khusus, sehingga dapat dilaksanakan sesuai kedahagaan dasar berjumlah ganjil sebagaimana sabda manfaat perkataan nabi Rasulullah berikut ini:
“Salat witir merupakan hak bagi semua umat Islam, maka dagangan siapa yang demen untuk melakukan witir dengan lima rakaat maka lakukanlah. Barang bisa jadi nan doyan melakukan witir dengan tiga rakaat maka lakukanlah. Dan barangsiapa yang gemar mengamalkan salat witir dengan satu rakaat maka lakukanlah.” (HR Abu Dawud, An-Nasa’I, dan Ibnu Majah).
Sebagaimana dikutip dalam kitab al-Fiqhul Islami wa Adillatuhu, waktu melaksanakan salat witir dimulai pasca- menunaikan salat Isya hingga terbitnya dini hari shadiq.
Sementara waktu yang makin baiknya dikerjakan pada akhir malam sebagai intiha rangkaian ibadah salat.
Tata Cara Salat Witir
Ilustrasi. Pengelolaan mandu dan wirid salat witir (iStockphoto/CreativaImages)
Berikut tata cara salat witir berjumlah tiga rakaat dengan suatu salam:
1. Mendaras karsa salat witir 3 rakaat
اُصَلِّى سُنَّةَ الْوِتْرِ ثَلَاثَ رَكْعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatal witri tsalatsa raka’atin mustaqbilal qiblati adaan lillahi ta’ala.
Artinya: Aku berbuat sembahyang sunah salat witir tiga rakaat dengan condong kiblat karena Almalik ta’ala.
2. Mengucap ratib ketika takbiratul ihram sambil mengaji niat
3. Membaca surat Al-Fatihah dan dilanjut surat Al-A’laa
4. Rukuk
5. Iktidal
6. Sujud pertama
7. Duduk di antara dua sujud
8. Sungkem kedua
9. Merembah dan ikut rakaat kedua
10. Mendaras surat Al-Fatihah dan dilanjut sahifah Al-Kafirun
11. Rukuk
12. Iktidal Sujud pertama
13. Duduk di antara dua sujud
14. Sujud kedua
15. Agak kelam dan turut rakaat ketiga
16. Membaca surat Al-Fatihah dan dilanjut surat Al-Kudus, Al-Falaq, An-Nas
17. Rukuk
18. İktidal
19. Sungkem permulaan
20. Duduk di antara dua sujud
21. Sujud kedua
22. Duduk tasyahud akhir
23. Salam. Pasca- salam terakhir ini dilanjutkan dengan membaca wirid.
Puji-pujian setelah Salat Witir
Setelah rangkaian salat selesai, Anda membaca zikir sebanyak tiga kali yakni
Subhaanal malikil qudduus. Kemudian dilanjut membaca doa setelah mengerjakan salat witir.
Akan halnya bacaan doa setelah salat witir yang boleh dilafalkan:
سُبْحَانَ المَلِكِ القُدُّوْسِ رَبِّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوْحِ، جَلَّلْتَ السَّمٰوَاتِ وَالْأَرْضِ بِالعَظَمَةِ وَالْجَبَرُوْتِ، وَتَعَزَّزْتَ بِالْقُدْرَةِ، وَقَهَّرْتَ الْعِبَادَ بِالْمَوْتِ. اَللّٰهُمَّ إنِّيْ أَعُوذُ بِرِضَـاكَ مِنْ سُخْطِكَ بِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَتِكَ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْكَ لَا أُحْصِيْ ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ. أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم (وَذَا النُّوْنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ اَنْ لَّنْ نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنْ لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ)
Artinya: “Maha Suci Tuhan Penguasa Nan Kudus, Almalik para malaikat dan Jibril. Engkau penuhi langit dan bumi dengan jalal dan keperkasaan-Mu. Engkau memiliki keperkasaan dengan yuridiksi-Mu, dan Engkau tundukkan hamba-Mu dengan kematian.”
“Ya Almalik, aku berlindung dengan ridha-Mu dari kemurkaan-Mu, aku berlindung dengan maaf-Mu mulai sejak kesengsaraan-Mu, dan aku mengadem kepada-Mu berpunca-Mu, aku lain bisa menyebut semua pujian kerjakan-Mu sama dengan Engkau memuji diri-Mu sendiri. Aku berlindung kepada Allah dari provokasi setan terkutuk berasal tiupan dan bisikannya, dengan memanggil nama Almalik Nan Maha Pengasih lagi Maha Pengasih.
Dan (ingatlah kisah) Zun Nun (Yunus), ketika engkau memencilkan dalam keadaan marah, adv amat dia mengasa bahwa Kami tak akan menyulitkannya, maka dia berdoa n domestik kejadian yang lalu gelap, ‘Enggak suka-suka Halikuljabbar selain Anda, Maha Suci Ia. Alangkah, aku termasuk orang-orang yang zalim.”
Lalu diteruskan dengan membaca ayat berikut sebanyak 40 kali:
يَاحَيُّ يَاقَيُّوْمُ لَاإِلٰهَ اِلَّا أَنْتَ سُبْحَــانَكَ إِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ
Artinya: “Wahai Dzat Nan Maha Hidup dan kabur seorang, tiada tuhan selain Kamu. Maha Jati Engkau. Sungguh, aku tersurat orang-individu yang zalim.”
Kemudian ditutup dengan mengakhiri bacaan berikut:
فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ الْغَمِّ وَكَذٰلِكَ نُنْجِي الْمُؤْمِنِينَ
Artinya: Maka Kami kabulkan (tahlil)nya dan Kami selamatkan engkau berpangkal kursi. Dan demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman. (Habib Zain bin Sumaith, Taqriratus Sadidah, 2003, keadaan 287).
Itulah rangkaian tata cara salat witir nan bisa Beliau bagi seorang pada penghujung waktu lilin lebah.
(avd/fef)
[Gambas:Video CNN]
Source: https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20220325164204-289-776225/tata-cara-dan-bacaan-doa-setelah-salat-witir
Posted by: gamadelic.com