Bacaan Latin Surat Al Mulk
Al-Qur’an yaitu pedoman hidup bagi umat Selam. Lakukan itu sudah sepatutnya kita perumpamaan seorang muslim membaca dan pun mengamalkannya. Diantara sekian banyak surat di dalam Al-Qur’an, terletak beberapa surat yang memilki keutamaan luar biasa, salah satunya adalah dokumen Al Mulk ayat 1-30.
Surat Al Mulk terdapat di awal juz 29 dengan total 30 ayat. Banyak ulama yang menganjurkan membaca Al Mulk sebelum tidur agar terhindar dari ikab kubur. Lantas barang apa saja keutamaan surah Al Mulk? Yuk simak penjelasannya di radiks ini!
BACA Juga : Bacaan Kopi Al Falaq Arab, Tafsiran & Keutamaannya
1. Segala apa itu Surat Al-Mulk?

Surah Al Mulk yakni surah ke-67 n domestik Al Alquran. Surah yang satu ini merupakan pertinggal Makkiyah yang terdiri atas 30 ayat. Kok dinamakan surah Al-Mulk, berguna sebuah kekaisaran di ambil berbunga alas kata Al-Mulk nan terdapat di ayat permulaan surat ini. Surat ini juga seremonial dinamakan dengan At Tabaraak yang memiliki kepentingan Maha Suci.
Lantas inskripsi Al Mulk dibaca pada saat?
Waktu yang tepat membaca kopi Al Mulk adalah ketika waktu sudah memasuki lilin batik hari atau lebih tepatnya setelah sholat Isya.
2. Keutamaan surah Al Mulk

Banyak sekali manfaat nan didapat sehabis membaca sahifah Al Mulk ini. Ketimbang penasaran apa saja fungsi setelah mendaras surah ini, berikut adalah keutamaan yang dapat Sedulur dapatkan.
a. Mendapatkan syafaat dan diampuni dosanya
Keutamaan yang pertama merupakan bisa memberikan syafaat lakukan hamba yang doyan membaca dan juga mengamalkan isinya, sehingga mampu diampuni dosanya. Penjelasan ini semakin dikuatkan dengan sabda Rasulullah SAW
Dari Abu Hurairah, Rasulullah berujar, “Bahwasanya suatu surat di dalam Alquran memiliki 30 ayat, yang memasrahkan syafaat kepada pembacanya sehingga diampuni oleh Allah dosa sosok itu, adalah: Tabarakallazi bi yadihil mulk, Maha Suci Allah nan di tangan-Nyalah apa kerajaan.” (HR Abu Dawud)
b. Menyelamatkan diri berbunga siksa kubur
Keutamaan surah Al Mulk selanjutnya adalah boleh menyelamatkan diri dari siksa kubur. Khususnya bakal orang –orang yang rutin mengaji di malam harus sebelum tidur. Dalam Sunah At Tirmidzi pernah meriwayatkan ibarat berikut.
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ ضَرَبَ بَعْضُ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خِبَاءَهُ عَلَى قَبْرٍ وَهُوَ لَا يَحْسِبُ أَنَّهُ قَبْرٌ فَإِذَا فِيهِ إِنْسَانٌ يَقْرَأُ سُورَةَ تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ حَتَّى خَتَمَهَا فَأَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي ضَرَبْتُ خِبَائِي عَلَى قَبْرٍ وَأَنَا لَا أَحْسِبُ أَنَّهُ قَبْرٌ فَإِذَا فِيهِ إِنْسَانٌ يَقْرَأُ سُورَةَ تَبَارَكَ الْمُلْكِ حَتَّى خَتَمَهَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هِيَ الْمَانِعَةُ هِيَ الْمُنْجِيَةُ تُنْجِيهِ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ
Mulai sejak Bani Abbas RA, dia mengomong, “Sebagian sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mewujudkan ceteri di atas pekuburan, ternyata kamu bukan beranggapan sekiranya rani di pemakaman, mulai-tiba ada seseorang mendaras manuskrip tabaarakal ladzii biyadihil mulku (Mahasuci Allah yang di tangan-Nyalah segala apa kerajaan hingga radu, kemudian beliau hinggap kepada Nabi SAW wasallam dan berfirman; “Wahai Rasulullah sepantasnya, aku membuat kemahku di atas kuburan dan saya tidak mengira sekiranya wadah tersebut adalah makam, kemudian ada seseorang mengaji kopi Tabarak (surat) Al Mulk sebatas selesai, ” Rasulullah SAW bersabda, “Kamu adalah pengempang, dia ialah juru selamat nan menyelamatkannya berusul ikab kubur.”
c. Mendapatkan pahala
Keutamaan dokumen Al Mulk yang ketiga yaitu, boleh menambahkan kebaikan dan pahala lakukan mereka yang membacanya setiap hari sebelum tidur. Lalu mendapatkan kebaikan dan nantinya khasiat tersebut akan dibalas sepuluh kali lipatnya.
حَدَّثَنَا عَنْ كَعْبٍ قَالَ مَنْ قَرَأَ تَنْزِيلُ السَّجْدَةَ وَ تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ كُتِبَ لَهُ سَبْعُونَ حَسَنَةً وَحُطَّ عَنْهُ بِهَا سَبْعُونَ سَيِّئَةً وَرُفِعَ لَهُ بِهَا سَبْعُونَ دَرَجَةً
Berpunca Ka’b dia berbicara, “Barangsiapa nan membacaalif laam miim tanziil (kopi As Sajdah) dan tabaarakalladzi biyadihil mulku (surat al mulk), maka akan ditulis baginya tujuh puluh kemujaraban dan dihapuskan darinya tujuh puluh keburukan, serta dengan inskripsi itu diangkat baginya sapta desimal derajat.
Setelah mengetahui bacaan sertifikat al mulk, maka selanjutnya kita harus tahu surat al mulk arab nan akan dijelaskan berikut ini.
BACA JUGA :
Mengenal Rasam Ujub Dalam Islam, Hukum dan Bahayanya
3. Kopi al mulk ayat 1-30 arab dan artinya

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Ayat 1
تَبٰرَكَ الَّذِيْ بِيَدِهِ الْمُلْكُۖ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌۙ
tabārakallażī biyadihil-mulku wa huwa ‘alā kulli syai`ing qadīrMahasuci
Artinya : Mahasuci Almalik nan memecahkan (apa) kerajaan, dan Kamu Mahakuasa atas segala sesuatu.
Ayat 2
الَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًاۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُۙ
allażī khalaqal-mauta wal-ḥayāta liyabluwakum ayyukum aḥsanu ‘amalā, wa huwal-‘azīzul-gafụr
Artinya: Nan menciptakan mati dan hidup, untuk menguji engkau, kali di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun.
Ayat 3
الَّذِيْ خَلَقَ سَبْعَ سَمٰوٰتٍ طِبَاقًاۗ مَا تَرٰى فِيْ خَلْقِ الرَّحْمٰنِ مِنْ تَفٰوُتٍۗ فَارْجِعِ الْبَصَرَۙ هَلْ تَرٰى مِنْ فُطُوْرٍ
allażī khalaqa sab’a samāwātin ṭibāqā, mā tarā fī khalqir-raḥmāni min tafāwut, farji’il-baṣara peristiwa tarā min fuṭụr
Artinya: Yang menciptakan sapta langit berendeng-rendeng. Tidak akan engkau lihat sesuatu yang tidak seimbang plong ciptaan Tuhan Yang Maha Pengasih. Maka lihatlah sekali juga, adakah ia lihat sesuatu yang minus?
Ayat 4
ثُمَّ ارْجِعِ الْبَصَرَ كَرَّتَيْنِ يَنْقَلِبْ اِلَيْكَ الْبَصَرُ خَاسِئًا وَّهُوَ حَسِيْرٌ
ṡummarji’il-baṣara karrataini yangqalib ilaikal-baṣaru khāsi`aw wa huwa ḥasīr
Artinya: Kemudian ulangi rukyat(mu) sekali lagi (dan) sekali lagi, niscaya pandanganmu akan kembali kepadamu sonder menemukan abnormal dan ia (pandanganmu) dalam kejadian letih.
Ayat 5
وَلَقَدْ زَيَّنَّا السَّمَاۤءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيْحَ وَجَعَلْنٰهَا رُجُوْمًا لِّلشَّيٰطِيْنِ وَاَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابَ السَّعِيْرِ
wa laqad zayyannas-samā`ad-dun-yā bimaṣābīḥa wa ja’alnāhā rujụmal lisy-syayāṭīni wa a’tadnā lahum ‘ażābas-sa’īr
Artinya: Dan sungguh, telah Kami hiasi langit yang erat, dengan tanda jasa-bintang dan Kami jadikannya (bintang-bintang itu) sebagai perlengkapan-perlengkapan pelempar setan, dan Kami sediakan bagi mereka azab neraka nan menyala-nyala.
Ayat 6
وَلِلَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِرَبِّهِمْ عَذَابُ جَهَنَّمَۗ وَبِئْسَ الْمَصِيْرُ
wa lillażīna kafarụ birabbihim ‘ażābu jahannam, wa bi`sal-maṣīr
Artinya : Dan sosok-anak adam nan ingkar kepada Tuhannya akan mendapat azab Jahanam. Dan itulah seburuk-buruk palagan kembali.
Ayat 7
اِذَآ اُلْقُوْا فِيْهَا سَمِعُوْا لَهَا شَهِيْقًا وَّهِيَ تَفُوْرُۙ
iżā ulqụ fīhā sami’ụ lahā syahīqaw wa hiya tafụr
Artinya: Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara minor neraka yang berpenunggu, sedang neraka itu membara,
Ayat 8
تَكَادُ تَمَيَّزُ مِنَ الْغَيْظِۗ كُلَّمَآ اُلْقِيَ فِيْهَا فَوْجٌ سَاَلَهُمْ خَزَنَتُهَآ اَلَمْ يَأْتِكُمْ نَذِيْرٌۙ
takādu tamayyazu minal-gaīẓ, kullamā ulqiya fīhā faujun sa`alahum khazanatuhā a lam ya`tikum nażīr
Artinya: hampir menyalak karena murka. Setiap kali suka-suka sekumpulan (manusia-turunan kafir) dilemparkan ke dalamnya, penjaga-penjaga (neraka itu) menanya kepada mereka, “Apakah belum pernah ada khalayak yang cak bertengger memberi peringatan kepadamu (di dunia)?”
Ayat 9
قَالُوْا بَلٰى قَدْ جَاۤءَنَا نَذِيْرٌ ەۙ فَكَذَّبْنَا وَقُلْنَا مَا نَزَّلَ اللّٰهُ مِنْ شَيْءٍۖ اِنْ اَنْتُمْ اِلَّا فِيْ ضَلٰلٍ كَبِيْرٍ
qālụ balā qad jā`anā nażīrun fa każżabnā wa qulnā mā nazzalallāhu min syai`in in antum illā fī ḍalāling kabīr
Artinya: Mereka menjawab, “Benar, sungguh, seorang pemberi peringatan telah nomplok kepada kami, tetapi kami mendustakan(nya) dan kami katakan, “Allah tidak menurunkan sesuatu apa pun, kamu sepantasnya di dalam kesesatan yang besar.”
Ayat 10
وَقَالُوْا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ اَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِيْٓ اَصْحٰبِ السَّعِيْرِ
wa qālụ lau kunnā nasma’u au na’qilu mā kunnā fī aṣ-ḥābis-sa’īr
Artinya: Dan mereka merenjeng lidah, “Jikalau (dahulu) kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) tentulah kami tidak termasuk penghuni neraka yang menyala-nyala.”
Ayat 11
فَاعْتَرَفُوْا بِذَنْۢبِهِمْۚ فَسُحْقًا لِّاَصْحٰبِ السَّعِيْرِ
fa’tarafụ biżambihim, fa suḥqal li`aṣ-ḥābis-sa’īr
Artinya: Maka mereka mengakui dosanya. Tetapi jauhlah (berusul hidayah Allah) untuk penghuni neraka yang bernyala-nyala itu.
Ayat 12
اِنَّ الَّذِيْنَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ لَهُمْ مَّغْفِرَةٌ وَّاَجْرٌ كَبِيْرٌ
innallażīna yakhsyauna rabbahum bil-gaibi lahum magfiratuw wa ajrung kabīr
Artinya: Sesungguhnya orang-individu yang tegak kepada Tuhannya nan tidak kelihatan oleh mereka, mereka memperoleh lepas dan pahala yang besar.
Ayat 13
وَاَسِرُّوْا قَوْلَكُمْ اَوِ اجْهَرُوْا بِهٖۗ اِنَّهٗ عَلِيْمٌ ۢبِذَاتِ الصُّدُوْرِ
wa asirrụ qaulakum awij-harụ bih, innahụ ‘alīmum biżātiṣ-ṣudụr
Artinya : Dan rahasiakanlah perkataanmu atau nyatakanlah. Sungguh, Beliau Maha Mengetahui barang apa isi hati.
Ayat 14
اَلَا يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَۗ وَهُوَ اللَّطِيْفُ الْخَبِيْرُ
alā ya’lamu man khalaq, wa huwal-laṭīful-khabīr
Artinya : Apakah (pantas) Yang mahakuasa yang menciptakan itu tidak memahami? Dan Ia Mahahalus, Maha Memahami.
Ayat 15
هُوَ الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ ذَلُوْلًا فَامْشُوْا فِيْ مَنَاكِبِهَا وَكُلُوْا مِنْ رِّزْقِهٖۗ وَاِلَيْهِ النُّشُوْرُ
huwallażī ja’ala lakumul-arḍa żalụlan famsyụ fī manākibihā wa kulụ mir rizqih, wa ilaihin-nusyụr
Artinya : Dialah nan menjadikan bumi lakukan sira yang mudah dijelajahi, maka jelajahilah di segala apa penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nyalah kamu (pun setelah) dibangkitkan.
Ayat 16
ءَاَمِنْتُمْ مَّنْ فِى السَّمَاۤءِ اَنْ يَّخْسِفَ بِكُمُ الْاَرْضَ فَاِذَا هِيَ تَمُوْرُۙ
a amintum man fis-samā`i ay yakhsifa bikumul-arḍa fa iżā hiya tamụr
Artinya: Sudah lalu merasa amankah anda, bahwa Dia yang di langit lain akan membuat anda ditelan manjapada ketika seketika ia terguncang?
Ayat 17
اَمْ اَمِنْتُمْ مَّنْ فِى السَّمَاۤءِ اَنْ يُّرْسِلَ عَلَيْكُمْ حَاصِبًافَسَتَعْلَمُوْنَ كَيْفَ نَذِيْرِ
am amintum man fis-samā`i ay yursila ‘alaikum ḥāṣibā, fa sata’lamụna kaifa nażīr
Artinya: Atau sudah lalu merasa amankah kamu, bahwa Ia nan di langit tidak akan membawa angin besar yang berbatu kepadamu? Doang kemudian hari sira akan mengarifi bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-Ku.
Ayat 18
وَلَقَدْ كَذَّبَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَكَيْفَ كَانَ نَكِيْرِ
wa laqad każżaballażīna ming qablihim fa kaifa kāna nakīr
Artinya: Dan betapa, orang-orang yang sebelum mereka pun telah mendustakan (rasul-utusan tuhan-Nya). Maka alangkah hebatnya kemurkaan-Ku!
Ayat 19
اَوَلَمْ يَرَوْا اِلَى الطَّيْرِ فَوْقَهُمْ صٰۤفّٰتٍ وَّيَقْبِضْنَۘ مَا يُمْسِكُهُنَّ اِلَّا الرَّحْمٰنُۗ اِنَّهٗ بِكُلِّ شَيْءٍۢ بَصِيْرٌ
a wa lam yarau ilaṭ-ṭairi fauqahum ṣāffātiw wa yaqbiḍn, mā yumsikuhunna illar-raḥmān, innahụ bikulli syai`im baṣīr
Artinya: Tidakkah mereka mencacat burung-kontol yang berekspansi dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Lain ada nan menahannya (di udara) selain Nan Maha Pemurah. Sungguh, Dia Maha Mematamatai segala sesuatu.
Ayat 20
اَمَّنْ هٰذَا الَّذِيْ هُوَ جُنْدٌ لَّكُمْ يَنْصُرُكُمْ مِّنْ دُوْنِ الرَّحْمٰنِۗ اِنِ الْكٰفِرُوْنَ اِلَّا فِيْ غُرُوْرٍۚ
am man hāżallażī huwa jundul lakum yanṣurukum min dụnir-raḥmān, inil-kāfirụna illā fī gurụr
Artinya: Alias siapakah nan akan menjadi barisan tentara bagimu yang dapat membelamu selain (Halikuljabbar) Yang Maha Pengasih? Khalayak-orang kafir itu hanyalah internal (keadaan) tertipu.
Ayat 21
اَمَّنْ هٰذَا الَّذِيْ يَرْزُقُكُمْ اِنْ اَمْسَكَ رِزْقَهٗ ۚ بَلْ لَّجُّوْا فِيْعُتُوٍّ وَّنُفُوْرٍ
am man hāżallażī yarzuqukum in amsaka rizqah, bal lajjụ fī ‘utuwwiw wa nufụr
Artinya: Ataupun siapakah nan dapat memberimu alat pencernaan kalau Dia mencegat tembolok-Nya? Bahkan mereka per-sisten kerumahtanggaan kesombongan dan menjauhkan diri (berasal keabsahan).
Ayat 22
اَفَمَنْ يَّمْشِيْ مُكِبًّا عَلٰى وَجْهِهٖٓ اَهْدٰىٓ اَمَّنْ يَّمْشِيْ سَوِيًّا عَلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
a fa may yamsyī mukibban ‘alā waj-hihī ahdā am may yamsyī sawiyyan ‘alā ṣirāṭim mustaqīm
Artinya: Apakah anak adam yang geremet dengan durja tertelungkup nan lebih terpimpin (internal kebenaran) ataukah cucu adam yang bepergian tegap di atas jalan yang lurus?
Ayat 23
قُلْ هُوَ الَّذِيْٓ اَنْشَاَكُمْ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْاَبْصَارَ وَالْاَفْـِٕدَةَۗ قَلِيْلًا مَّا تَشْكُرُوْنَ
qul huwallażī ansya`akum wa ja’ala lakumus-sam’a wal-abṣāra wal-af`idah, qalīlam mā tasykurụn
Artinya: Katakanlah, “Dialah yang menciptakan ia dan menjadikan pendengaran, rukyah dan lever naluri bikin kamu. (Tetapi) invalid sekali beliau bersyukur.”
Ayat 24
قُلْ هُوَ الَّذِيْ ذَرَاَكُمْ فِى الْاَرْضِ وَاِلَيْهِ تُحْشَرُوْنَ
qul huwallażī żara`akum fil-arḍi wa ilaihi tuḥsyarụn
Artinya: Katakanlah, “Dialah nan menjadikan anda berkembang biak di muka marcapada, dan hanya kepada-Nya kamu akan dikumpulkan.”
Ayat 25
وَيَقُوْلُوْنَ مَتٰى هٰذَا الْوَعْدُ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ
wa yaqụlụna matā hāżal-wa’du ing nona ṣādiqīn
Artinya: Dan mereka merenjeng lidah, “Kapan (datangnya) bentakan itu jika kamu orang yang bermoral?”
Ayat 26
قُلْ اِنَّمَا الْعِلْمُ عِنْدَ اللّٰهِ ۖوَاِنَّمَآ اَنَا۠ نَذِيْرٌ مُّبِيْنٌ
qul innamal-‘mantra ‘indallāhi wa innamā ana nażīrum mubīn
Artinya: Katakanlah (Muhammad), “Senyatanya ilmu (tentang waktu Hari pembalasan itu) doang cak semau pada Allah. Dan aku hanyalah seorang pemberi peringatan yang mengklarifikasi.”
Ayat 27
فَلَمَّا رَاَوْهُ زُلْفَةً سِيْۤـَٔتْ وُجُوْهُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَقِيْلَ هٰذَا الَّذِيْ كُنْتُمْ بِهٖ تَدَّعُوْنَ
Fa lammā ra`auhu zulfatan sī`at wujụhullażīna kafarụ wa qīla hāżallażī upik bihī tadda’ụn
Artinya: Maka detik mereka melihat azab (pada hari Kiamat) mutakadim dekat, wajah turunan-orang kafir itu menjadi merengut. Dan dikatakan (kepada mereka), “Inilah (azab) yang dahulunya kamu mohon.”
Ayat 28
قُلْ اَرَءَيْتُمْ اِنْ اَهْلَكَنِيَ اللّٰهُ وَمَنْ مَّعِيَ اَوْ رَحِمَنَاۙ فَمَنْ يُّجِيْرُ الْكٰفِرِيْنَ مِنْ عَذَابٍ اَلِيْمٍ
qul kiara`aitum in ahlakaniyallāhu wa mam ma’iya au raḥimanā fa may yujīrul-kāfirīna min ‘ażābin alīm
Artinya: Katakanlah (Muhammad), “Tahukah kamu seandainya Allah mematikan aku dan orang-sosok yang bersamaku alias memberi karunia kepada kami, (maka kami akan timbrung indraloka), lalu barangkali nan dapat mencagar individu-cucu adam kafir dari azab yang pedih?”
Ayat 29
قُلْ هُوَ الرَّحْمٰنُ اٰمَنَّا بِهٖ وَعَلَيْهِ تَوَكَّلْنَاۚ فَسَتَعْلَمُوْنَ مَنْ هُوَ فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ
qul huwar-raḥmānu āmannā bihī wa ‘alaihi tawakkalnā, fa sata’lamụna man huwa fī ḍalālim mubīn
Artinya: Katakanlah, “Dialah Yang Maha Penyayang, kami beriman kepada-Nya dan kepada-Nya kami bertawakal. Maka kelak beliau akan tahu siapa yang kaya privat kesesatan yang substansial.”
Ayat 30
قُلْ اَرَءَيْتُمْ اِنْ اَصْبَحَ مَاۤؤُكُمْ غَوْرًا فَمَنْ يَّأْتِيْكُمْ بِمَاۤءٍ مَّعِيْنٍ
qul ara`aitum in aṣbaḥa mā`ukum gauran fa may ya`tīkum bimā`im ma’īn
Artinya: Katakanlah (Muhammad), “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka kelihatannya nan akan memberimu air yang mengalir?”
Demikian penjelasan mengenai surat Al Mulk ayat 1-30 , start berusul surat al mulk latin , Arab, keefektifan dan lagi keutamaannya. Keseleo satu keutamaan surat Al Mulk merupakan dapat mencegah siksa kubur. Maka berusul itu banyak ulama yang menganjurkan buat membaca surat ini setiap hari sebelum tidur.
Mau belanja bulanan nggak pakai ribet?Permintaan Super solusinya! Menginjak dari sembako sebatas kebutuhan rumah jenjang tersedia contoh. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lampau handphone. Nggak teradat keluar rumah, belanjaan sekali lagi langsung diantar.
Lakukan Sedulur yang memiliki toko kelontong ataupun warung, bisa kembali lho belanja grosir atau kulakan lewatAplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan buat untung makin melimpah.
Source: https://superapp.id/blog/uncategorized/al-mulk/
Posted by: gamadelic.com