Karya catat ini disusun dengan intensi cak bagi menyalurkan gagasan juru tulis dan gagasan tersebut dapat dipelajari yang kemudiannya akan didukung atau ditolak maka itu pembaca. Penyusunan karya catat ilmiah n kepunyaan manfaat bagi penulis maupun pembacanya. Keefektifan tersebut diantaranya adalah seorang katib nan dapat mengasah dan mengembangkan kecekatan membaca yang efektif melalui pengkhususan kepustakaan.

contoh-referensi

Penulisan karya catat ilmiah adalah seumpama sarana kerjakan mengembangkan mantra pengetahuan teknologi dan seni. Kejadian tersebut sesuai dengan hakikat sebuah karya tulis, merupakan mencadangkan pendapatnya dan kebenarannya melalui metode berstruktur, metodologis, dan konstan.


Pengertian Referensi

Alas kata pustaka berasal dari bahasa inggrisreference dan adalah kata kerjato refer yang artinya menunjukan kepada.Trik teks ialah taktik nan dapat menerimakan maklumat topik bacot, tempat, peristiwa, data statistika, pedoman, sasaran, nama orang, riwayat orang-orang naik daun. Peladenan pustaka adalah pelayanan dalam menunggangi buku-buku referensi.


Di perpustakaan biasanya buku-buku referensi di kumpulkan khusus dan disebut“pusparagam referensi”, sementara itu ruang bekas penyimpanan disebut“ruang referensi”. Persendian pustaka yang karena sifatnya sebagai buku penanda, harus selalu tersuguh di bibliotek sehingga boleh di pakai maka dari itu setiap manusia lega setiap saat.


Plong kebanyakan kumpulan taman bacaan ditinjau pecah isinya terdiri dari dua spesies, yaitu kompilasi sirkulasi (rahasia teks yang jamak dipinjamkan) dan kompilasi referensi (koleksi rujukan).


Dalam memanfaatkan perpustakaan yang harus diketahui dan dipahami  oleh para konsumen ialah  memahami  masing-masing fungsi dari jenis kompilasi tersebut sebaiknya dalam mencari informasi di perpustakaan berjalan efektif dan efisien.


Kompilasi sirkulasi (buku teks) umumnya merupakan buku-buku ajar dimana setiap babnya merupakan satu kesatuan yang ganti berhubungan pokok bahasannya. Sehingga internal pemanfaatannya biasanya  harus dibaca secara keseluruhan. Berbeda dengan himpunan referensi, koleksi ini adalah pusparagam yang memberikan penjelasan akan halnya informasi tertentu. Informasi ini bersifat menyeluruh dalam lingkupnya; uraiannya padat, fungsinya memudahkan penemuan informasi dengan cepat, tepat dan benar. Kumpulan ini disusun dengan sistem tertentu: sistem alfabetis (kamus, ensiklopedi), sistem beruntun (ringkasan), sistem tabel (perangkaan), sistem wialayah (atlas, peta), sistem golongan-golongan (bibliografi,handbook, almanak).


Informasi ini disajikan di dalam bulan-bulanan pustaka itu, yakni sedarun memberikan mualamat yang dibutuhkan atau secara tidak langsung memasrahkan maklumat yang dibutuhkan. Dengan introduksi tak cuma memasrahkan petunjuk dimana publikasi tersebut bisa ditemukan.


Berikut pengelompokkan koleksi referensi beralaskan aturan informasinya:

  1. Keberagaman bahan rujukan mahajana yang memuat informasi mengenai kata dan istilah.
  2. Jenis bahan rujukan mahajana yang memuat informasi mengenai sendang kepustakaan (literature).
  3. Tipe korban rujukan umum lainnya, termasuk dalam keramaian ini adalah trik petunjuk ataupegangan, sumber biografi, perigi ilmu permukaan bumi dan direktori, perangkaan, buku tahunan, terbitan pemerintah dan bodi-badan internasional, serta terbitan lainnya.

Tujuan Referensi

Berikut ini terwalak bilang harapan teks, terdiri atas:

  • Bakal menyingkir plagiarisme
  • Bagi menghargai karya seseorang
  • Rujukan kerjakan permakluman nan kian kompleks
  • Memudahkan para pembaca mencari sumur yang sebenarnya

Cara Membuat Referensi

Berikut ini terdapat beberapa mandu takhlik bacaan, terdiri atas:

  1. Sebuah daftar referensi saja digdaya ki akal, kata sandang, halamanweb dan lainnya yang dikutip dalam teks dokumen. Daftar bacaan mencangam semua sumber wawancara untuk melatar belakangi atau teks selanjutnya.
  2. Daftar teks disusun menurut abjad makanya penulis. Jika isi butir tak mengikat pengarang, hal ini dikutip dengan judul, dan tercatat intern daftar alfabet menggunakan pengenalan bermakna pertama berpokok judul.
  3. Jika Anda memiliki lebih dari satu butir dengan penulis nan seimbang, susun granula elus waktunya, dimulai dengan publikasi terbaru.
  4. Setiap pustaka unjuk pada saf baru.
  5. Enggak suka-suka indentasi berusul pustaka.
  6. Tidak suka-suka pengangkaan berpangkal teks.

Diversifikasi-Varietas Referensi

Berikut ini terdapat beberapa harapan teks, terdiri atas:


1. Kutipan

Kutipan adalah salinan kalimat, paragraf, ataupun pendapat dari koteng pengarang maupun ucapan orang naik daun karena keahliannya, baik yang terwalak intern kancing, kronik, maupun terbitan lain.


Kutipan berfungsi untuk menegaskan isi uraian, memperkuat pembuktian, dan menyibakkan kejujuran penggunaan referensi.


Kutipan terbagi menjadi dua yaitu :


  • K
    utipan

    L


    angsung

Kutipan sewaktu adalah salinan yang persis sebagai halnya sumbernya atau kopi tanpa persilihan. Penulisannya disertai data pustaka sumur nan dikutip.


Kutipan langsung:

  1. kutipan serempak invalid dari lima baris ditulis berintegrasi ke kerumahtanggaan teks,
  2. kutipan bersama-sama lebih dari panca baris ditulis terpisah dari bacaan dengan spasi bersampingan.


  • Kutipan Enggak Langsung

Kutipan tidak langsung adalah menyadur ataupun mengambil ide berbunga satu sumber dan menuliskannya koteng dengan kalimat alias bahasa koteng. Penulisan disertai data pustaka yang dikutip.

Kutipan lain sewaktu:

  • ringkasan
  • ikhtisar

2. Catatan Kaki

Catatan kaki adalah keterangan yang dicantumkan pada margin bawah lega pekarangan buku.


Fungsi catatan tungkai :

  • Menunjukan kualitas ilmiah
  • Menunjukan kecermatan
  • Menunjukan penilaian pemakaian sumur data
  • Memudahkan pembedaan data pustaka dan keterangan tambahan
  • Mencegah pengulangan penulisan data pustaka.

Kaidah penulisan catatan kaki :

  • Catatan suku dipisahkan berpangkal tulisan tangan jerambah yang sama dengan jarak tiga spasi.
  • Nama pengarang ditulis tanpa dibalik urutannya/ sesuai dengan nama pengarang yang tercantum pada buku.
  • Takdirnya nama pengarang tertulis abstrak dengan gelar akademik, pada garitan kaki harus ditulis gelar tersebut.

Contoh:

Hernowo,
Mengikat Makna,
(Bandung: Mizan, 2002), hlm.109-130.

Istilah dalam Catatan Suku:

  • Ibid
    adalah singkatan dari alas kata
    ibidum
    berharga di tempat yang sebagaimana di atasnya dan ditulis di dasar karangan kaki yang mendahuluinya.

Abstrak:

1. Jeff Madura,
Pengantar Bisnis terj.
Saroyini W.R, Ph.D. (Jakarta, Salemba Empat), 2-11.

2. Ibid.
12

  • Cit
    ialah singkatan dari kata
    Opera Citato
    berguna n domestik karya nan telah disebut dan diselingi sumur bukan.

Kamil:

1. Satjipto Rahardjo,
Syariat Masyarakat dan Pembangungan
(Bandung: Alumni, 1976), hlm. 111.

2. Daniel Goleman,
Emotional Inteligence,
(Jakarta: Gramedia, 2001), hlm. 161

3. Raharjo,
Op.Cit.,
hlm. 125.

  • Cit
    yakni singkatan dari
    Loco Citato
    bermakna di tempat yang telah disebutkan/ merujuk sumber data pustaka nan sebanding kasatmata artikel pecah majalah, buletin, dan ensiklopesdi nan telah diselingi sumber tidak.

Transendental:

1. Adnan Buyung Nasution, S.H., “Bilang Aspek Hukum dalam Ki kesulitan Pertahanan dan Pemukiman di Daerah tingkat Osean,” dalam Prof. Ir. Eko Budiharjo, M.Sc.(Ed),
Sejumlah Komplikasi Pemukiman Kota,
(Bandung: Alumni, 1992),

  • Suwandi,
    Log. Cit.
  • Nasution,
    Log. Cit.

3. Bibliografi

Menurut Gorys Keraf (1997: 213) yang dimaksud dengan bibliografi maupun daftar kepustakaan adalah sebuah daftar nan kebal judul buku-buku, artikel-kata sandang, dan bahan-bahan penerbitan lainnya yang mempunyai sangkut-paut dengan sebuah karangan atau sebagian dan garitan yang tengah digarap.


Bibliografi berfungsi perumpamaan berikut:

  1. Bibliografi boleh memberikan deskripsi yang berfaedah tentang sentral.
  2. Bibliografi berfungsi perumpamaan pelengkap dari coretan tungkai.
  3. Untuk memahami proklamasi-proklamasi nan contoh bermula catatan suku.

Unsur zarah bibliografi yaitu umpama berikut :

  1. Nama pengarang,
    nan dikutip secara   lengkap.
  2. Judul Buku,

    termaktub judul tambahannya.
  3. Data publikasi: penerbit, tempat terbit, musim berpunca, tempaan ke-berapa, nomor jilid, dan deras (jumlah   pelataran) buku tersebut.
  4. Lakukan sebuah artikel diperlukan pula kop kata sandang nan bersangkutan, keunggulan majalah, jilid. nomor dan tahun.

Adapun bentuk bibliografi adalah sebagai berikut:

  • Bibliografi disusun menurut sa-puan alfabetis berdasarkan keunggulan pengarangnya.
  • Nama pengarang harus dibalikkan susunannya: nama batih, logo kecil, lalu gelar-gelar kalau ada.
  • Jarak antara baris dengan baris adalah spasi berapatan.
  • Jarak antara pokok dengan pokok adalah spasi ganda.
  • Tiap taktik disusun seimbang secara vertikal. dimulai dan pinggir margin kiri, sedangkan baris kedua, ketiga, dan selanjutnya menirukan.
  • Tiap pokok dimasukkan ke dalam tiga ketikan (lakukan karya yang mempergunakan lima ketikan ke internal bikin paragraf yunior) alias empat ketikan (lakukan karya yang mempergunakan 7 ketikan ke intern buat alinca haru).
  • Bila ada dua karya atau kian ditulis oleh pengarang nan sama. maka tubian namanya bisa ditiadakan dengan mengoper-nya dengan sebuah garis panjang.

Berikut merupakan macam-macam bibliografi, yakni seumpama berikut:

  • Buku-resep asal: gerendel yang dipergunakan bak target orientasi mahajana adapun pokok yang digarap itu.
  • Sosi-anak kunci istimewa : yakni sendisendi nan dipakai oleh penulis buat berburu bahan-korban nan langsung bertalian dengan pokok persoalan nan digarap.
  • Buku-buku lampiran : persendian yang topiknya lain berasal topik nan digarap dabir.

Penyusunan bibliografi terserah dua cara:

1. Penyusunan bibliografi mandu pertama:

  1. keunggulan pengarang, koma,
  2. judul buku, koma,

– judul artikel, nama buletin vol. No./majalah/inskripsi pemberitaan

– judul esai, tera siasat kumpulan esai

– judul tulisan/ penjelasan kata, nama   ensiklopedia, koma,

  1. tanda daerah tingkat, noktah dua,
  2. etiket penerbit, koma,
  3. tahun terbit, bintik,
  4. urut aksara nama pengarang.

Arketipe:

  1. Munandar, Utami,
    Pengembanga

    n

    Kreatifitas
    Anak asuh Berbakat,
    Jakarta: Rineka Cipta, 1999.
  2. Arifin, Syamsul, “Konflik dan Harmonitas Sosial dalam Relasi dengan Sesama,”
    Buku harian Character Building,1:1, 21-33, (Jakarta, Juli 2004).
  3. Kumaidi, “Pengukuran Bekal Awal Belajar dan Pengembangan Tesnya,”
    Koran Ilmu
    Pendidikan, (Online), Jilid 5, No. 4, (
    http://www.Malanggad.id,

    diakses
    20 Januari 2000), 1988.

2. Penyusunan bibliografi cara kedua:

  • keunggulan pengarang dibalik/berusul pantat ke depan, bintik,
  • tahun penerbitan, tutul,
  • judul sosi

– kop kata sandang, segel surat kabar vol. No./majalah/sahifah pemberitaan

– judul esai, nama trik kumpulan esai

– judul goresan/ penjelasan kata, nama

  • ensiklopedia, titik,
  • merek daerah tingkat, noktah dua,
  • cap penerbit, titik,
  • urut lambang bunyi nama pengarang.

Konseptual:

  1. Schoomaker, Alan N. 1993.
    Memenangkan
    Negoisasi.
    Jakarta: Wacana Binaman Presindo.
  2. Meredith, Geofrey G. 2000.
    Kewirausahaan:
    Teori dan Praktek.
    Jakarta: Teks Binaman Presindo.

Ada beberapa tata pendirian penulisan bibliografi, yakni umpama berikut:

  1. Bedakan sumur referensi yang berasal dari sentral dengan majalah dan sahifah takrif.
  2. Mengingat bumi internet momen ini sekali lagi menawarkan beragam hasil investigasi nan dengan mudah dapat diakses, peneliti dapat memanfaatkan sumber-sendang tersebut sebagai bahan bacaan penelitiannya.
  3. Spesial kerjakan sendang referensi dari internet, saat ini disepakati bahwa tata cara penulisannya sebagai bibliografi diperlakukan seperti layaknya sebuah artikel.

Contoh bibliografi yang diambil dari gerendel:

  • Budiyanto, Agus Krisno. 2004.
    Radiks-Asal Ilmu Zat makanan. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang/UMM Pres Malang.
  • Dorland, W. A. Newman. 2002.
    Kamus Kedokteran Dorland.
    Terj. Huriawati Hartato, dkk; ed Huriawati Hartanto, dkk. Jakarta: ECG.
  • Ilmu Kesehatan Anak. Jilid I.(Eds.).2002. Jakarta:   FKUI.
  • Sodiaoetama, Achmad Djaeni. 2400.
    Aji-aji Gizi bakal Mahasiswa dan Profesi. Jakarta Timur:   PT Lentera Rakyat.
  • Suharjo.2005.Perencanaan Jenggala dan Gizi. Jakarta: Bumi Huruf.
  • Utoro, Racmi. 2002.
    Deteksi Prematur Xeroftalmia. Jakarta: Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat, Direktorat Gizi Masyarakat, dan Hellen Keller Indonesia.

Contoh bibliografi nan diambil dari internet:

  • Arief, Irfan. ”Memulihkan Depresi, Mencegah Bunuh Diri”.
    http://www.pjnhk.go.id, diakses 22 Desember 2008.
  • Wikipedia Indonesia. “Hilangkan Diri”. http://id.wikipedia.org/wiki/Bunuh_diri,
    diakses 22 Desember 2008.
  • Wikipedia Indonesia. “Depresi”.
    http://id.wikipedia.org/wiki/Depresi
    ,
    diakses 22 Desember 2008.
  • Yayasan Spritia. “Depresi”.
    http://spiritia.or.id/depresi-pdf
    , diakses 22 Desember 2008.

Penelusuran Teks

Penelusuran referensi meliputi:

  1. Tahapan penetapan segi penelusuran,
  2. Jenjang mengunjungi sendang referensi,
  3. Identifikasi sumber referensi,
  4. Menelaah sumber referensi,
  5. Kompilasi mata air referensi.

Penelusuran literatur atau pustaka memerlukan suatu arahan dan fokus. Langkah pertama adalah mengenali bidang kajian yang sesuai dan sekaligus tertera deskriptornya. Ancang berikutnya adalah menelusuri kop-titel dan komplet nan relevan. Penelusuran nan baik mencangam tiga kategori sahifah, yakni:

  • Artikel-artikel yang diterbitkan,
  • Artikel-artikel yang enggak diterbitkan,
  • Disertasi atau tesis

Diantara tiga tindasan utama adalah kata sandang-artikel buletin, disertasi maupun tesis, dan laporan enggak dipublikasikan (laporan penelitian), artikel-artikel jurnal adalah paling ringkas dan secara teknis paling kecil baik karena adanya petisi yang amat strata berbunga jurnal yang akan diterbitkan. Dalam mengkaji bahan teks kita dapat melakukan dengan cara mengidentifikasi sendang atau alamat yang relevan dengan masalah penelitian, mencari kepala karangan-judul hasil penelitian nan relevan, melembarkan dan mengategorikan mata air bacaan yang paling kecil relevan dari hasil pendalaman, menyusun sasaran bacaan mana nan minimal sesuai buat mendukung pendalaman, menuliskan bagian kajian literatur, dan menyusun alamat acuan.


Sumber Referensi

Berikut ini terdapat sejumlah mata air referens, terdiri atas:


  1. Memesan

Buku yaitu sumber referensi yang paling sering digunakan dan suntuk direkomendasikan bikin menulis. Selain buku sumber referensi, disarankan kerjakan menggunakan pokok-buku terbitan terbaru sehingga teori yang dikutip adalah teori nan diperbarui ataupun penyesuaian dan penyempurnaan teori sebelumnya.


  1. Surat Amanat/ Majalah

Arsip kabar atau majalah laksana referensi jarang digunakan, karena sulit bagi menemukan teori atau argumen yang relevan dengan goresan. Selain itu, surat makrifat dan majalah sukar disimpan untuk waktu yang lama atau dirancang untuk disimpan sama dengan siasat di perpustakaan.


  1. Kronik

Jurnal penelitian pun dapat digunakan sebagai referensi, baik kronik cetak atau online.


  1. Internet

Sumur referensi di Internet dapat digunakan dengan mempertimbangkan kredibilitas situs yang digunakan sebagai alamat referensi. Galibnya, pemakaian mata air berpangkal Internet terbatas dalam penulisan artikel ilmiah tertentu, karena goresan yang diambil dari Internet melampaui situs web ataupun blog galibnya ditulis oleh para ahli yang tidak dapat memenuhi tolok. ilmuwan. Meskipun bisa digunakan bak alamat pustaka, umumnya jumlahnya sangat sedikit dan juga tinggal ketat n domestik pemilihan lokasi.


Teoretis Referensi

Berikut ini terdapat bilang ideal wacana, terdiri atas:

  1. Schoomaker, Alan N. 1993.
    Memenangkan
    Negoisasi.
    Jakarta: Pustaka Binaman Presindo.
  2. Meredith, Geofrey G. 2000.
    Kewirausahaan:
    Teori dan Praktek.
    Jakarta: Pustaka Binaman Presindo.

Arketipe Referensi Diambil semenjak Buku

Berikut ini terletak beberapa contoh pustaka diambil mulai sejak buku, terdiri atas:

  • Budiyanto, Agus Krisno. 2004.
    Dasar-Dasar Ilmu Gizi. Malang: Perguruan tinggi Muhammadiyah Malang/UMM Pres Malang.
  • Dorland, W. A. Newman. 2002.
    Kamus Medis Dorland.
    Terj. Huriawati Hartato, dkk; ed Huriawati Hartanto, dkk. Jakarta: ECG.
  • Jiwa psikiatri Anak asuh. Jilid I.(Eds.).2002. Jakarta:   FKUI.
  • Sodiaoetama, Achmad Djaeni. 2400.
    Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi. Jakarta Timur:   PT Loleng Rakyat.
  • Suharjo.2005.Perencanaan Pangan dan Vitamin. Jakarta: Bumi Aksara.
  • Utoro, Racmi. 2002.
    Deteksi Dini Xeroftalmia. Jakarta: Direktorat Jendral Bina Kesehatan Awam, Direktorat Zat makanan Masyarakat, dan Hellen Keller Indonesia.

Contoh Referensi Diambil dari Internet

Berikut ini terdapat beberapa contoh wacana diambil dari internet, terdiri atas:

  1. Arief, Irfan. ”Memulihkan Depresi, Mencegah Punahkan Diri”.
    http://www.pjnhk.go.id, diakses 22 Desember 2008.
  2. Wikipedia Indonesia. “Bunuh Diri”. http://id.wikipedia.org/wiki/Bunuh_diri,
    diakses 22 Desember 2008.
  3. Wikipedia Indonesia. “Depresi”.
    http://id.wikipedia.org/wiki/Depresi
    ,
    diakses 22 Desember 2008.
  4. Yayasan Spritia. “Depresi”.
    http://spiritia.or.id/depresi-pdf
    , diakses 22 Desember 2008.

Demikianlah pembahasan mengenai

Referensi adalah – Pengertian, Contoh, Tujuan, Spesies, Perigi dan Cara Membuat
 hendaknya dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan informasi anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya.


Baca Pun
:

  • Profil ialah
  • Kutipan adalah
  • Daftar Wacana adalah
  • Gugus kalimat merupakan
  • Bibliografi adalah
  • Artikel ialah