Apa Yang Dimaksud Dengan Unsur
Unsur kimia
ialah suatu tipe anasir yang memiliki jumlah proton nan sama intern inti atomnya (yaitu, nomor atom, atau
Z, yang separas).[1]
Sebanyak 118 unsur telah diidentifikasi, yang 94 di antaranya terjadi secara alami di manjapada. Sedangkan 24 sisanya, adalah unsur tiruan. Terdapat 80 unsur yang n kepunyaan sekurang-kurangnya suatu isotop stabil dan 38 unsur yang yaitu radionuklida yang, seiring berjalannya musim, meluruh menjadi unsur lain. Logam ialah unsur penyusun marcapada paling melembak (bersendikan massa), tentatif oksigen adalah yang paling melimpah di kerak mayapada.[2]
Elemen ilmu pisah memformulasikan materi halal di dunia semesta raya. Cuma, observasi ilmu falak menyarankan bahwa materi sah nan teramati hanya menyusun 4% dari materi di kalimantang semesta: sisanya adalah materi palsu (73%); komposisinya tidak diketahui, tetapi tidak tersusun berpokok
atom kimia.[3]
Energi misterius ini peluang mempersering inflasi Sejagat.
Dua partikel yang paling kecil ringan, hidrogen dan helium, sebagian osean terbentuk dalam Letupan Dahsyat dan merupakan unsur paling kecil umum di alam semesta raya. Tiga unsur berikutnya (litium, berilium, dan boron) sebagian raksasa terasuh melalui spalasi sinar kosmis, dan maka dari itu sebab itu lebih jarang tinimbang unsur-zarah nan lebih jarang. Pembentukan anasir dengan proton antara 6 sampai 26 terjadi dan terus berlantas n domestik tanda jasa-bintang deret terdahulu melangkahi nukleosintesis bintang. Kelimpahan oksigen, silikon, dan besi yang tahapan di Bumi mencerminkan produksinya yang banyak di medali-bintang tersebut. Unsur-atom dengan proton lebih semenjak 26 terasuh menerobos nukleosintesis supernova dalam supernova, yang, ketika mereka meledak, memercikkan unsur-elemen ini sebagai sisa-tinja supernova jauh ke angkasa, yang bergabung dengan bintang beredar momen mereka terdidik.[4]
Istilah “atom” (atau “elemen”) digunakan bagi elemen-atom dengan jumlah proton tertentu (tanpa menghiraukan apakah mereka terionisasi maupun berikatan kimia, misalnya hidrogen n domestik air) maupun ibarat zat kimia asli yang mengandung unsur tunggal (misalnya tabun hidrogen).[1]
Untuk makna nan kedua, mutakadim diusulkan juga istilah “zat elementer” dan “zat terbelakang”, tetapi tidak mendapat pendedahan yang luas dalam literatur kimia Inggris, sementara dalam bilang bahasa lainnya kesetaraannya banyak digunakan (misalnya bahasa Prancis:
corps simple
, bahasa Rusia:
простое вещество). Sebuah unsur tunggal dapat mewujudkan banyak zat nan berbeda strukturnya; mereka disebut alotrop atom.
Momen unsur nan berlainan berintegrasi secara kimia, dengan elemen-atom yang terikut melangkahi ikatan kimia, mereka membentuk senyawa kimia. Saja abnormal unsur yang ditemukan enggak berikatan sebagai mineral murni. Elemen alami semacam ini di antaranya adalah tembaga, perak, kencana, zat arang (sebagai rayuan bara, plumbago, atau intan), dan belerang. Semua unsur, kecuali nan sangat inert sebagai halnya gas sani dan ferum mulia, biasanya ditemukan di manjapada internal rencana gabungan kimianya, bagaikan senyawa kimia. Sementara sekitar 32 unsur kimia yang ada di bumi intern gambar alami enggak terpusat, sebagian samudra produktif sebagai campuran. Misalnya, udara angkasa luar campuran utamanya adalah nitrogen, oksigen, dan argon, temporer unsur padat alami terjadi dalam ferum paduan, seperti lega besi dan nikel.
Ki kenangan invensi dan penggunaan atom dimulai sejak masyarakat manusia tercecer yang menemukan zarah-unsur alami seperti karbon, belerang, tembaga dan emas. Peradaban lebih jauh mengekstraksi elemen tembaga, rejasa, timbal dan besi dari bijihnya melalui peleburan, menggunakan rayuan bara. Alkimiawan dan kimiawan secara kronologis mengidentifikasi lebih banyak lagi; seluruh unsur yang terdidik secara alami telah diketahui plong tahun 1950.
Kebiasaan unsur kimia dirangkum intern grafik periodik, yang memformulasikan unsur-partikel menurut peningkatan nomor atom dalam saf (“periode”) yang merupakan pengulangan (“secara periodik”) resan-sifat kimia dan fisika ruangan-kolomnya (“golongan”). Selain atom radioaktif tak stabil dengan waktu perdua pendek, seluruh unsur tersedia secara industri, sebagian raksasa berketakmurnian[Cat 1]
rendah.
Deskripsi
[sunting
|
sunting sumur]
Unsur kimia paling ringan ialah hidrogen dan helium, keduanya tercipta melintasi nukleosintesis Big Bang selama 20 menit pertama alam semesta,[5]
dengan proporsi sekitar 3:1 beralaskan massa (alias 12:1 bersendikan nomor molekul),[6]
[7]
bersama dengan dua unsur subtil berikutnya, litium dan berilium. Erat semua zarah enggak yang dijumpai di duaja terdidik melalui beraneka rupa metode nukleosintesis alami.[8]
Sejumlah kerdil atom secara alami diproduksi di dunia melalui reaksi nukleogenik, atau privat proses kosmogenik, seperti spalasi nur kosmis. Atom-zarah baru juga diproduksi secara alami di dunia bak isotop luruhan radiogenik pecah proses peluruhan radioaktif seperti mana peluruhan alfa, peluruhan beta, fisi spontan, peluruhan gugus, dan moda peluruhan yang kian terik lainnya.
Semenjak 94 partikel yang terbentuk secara alami, atom dengan nomor atom 1 hingga 82 punya setidaknya satu isotop stabil (kecuali teknesium, molekul 43, dan prometium, unsur 61, yang tak memiliki isotop stabil). Isotop yang dianggap stabil ialah mereka nan tidak (atau belum) teramati mengalami peluruhan radioaktif. Elemen dengan nomor atom 83 sebatas 94 merupakan tidak stabil terbit ki perspektif pandang peluruhan radioaktif seluruh isotop yang dapat dideteksi. Beberapa unsur ini, terutama bismut (nomor unsur 83), torium (nomor molekul 90), dan uranium (nomor molekul 92), mempunyai satu atau makin isotop dengan musim paruh yang cukup panjang cak bagi bertahan umpama tinja-sisa ledakan nukleosintesis stelar yang menghasilkan logam musykil sebelum pembentukan Galaksi. Selama lebih dari 1,9×1019
tahun, lebih berpokok satu miliar mungkin lebih lama daripada perkiraan umur jagat rat detik ini, bismut-209 (nomor atom 83) memiliki masa perdua peluruhan alfa terpanjang di antara unsur yang terjadi secara alami, dan hampir sayang dianggap setara dengan 80 unsur stabil.[9]
[10]
Zarah yang minimal jarang (yakni yang di atas plutonium, unsur 94), mengalami peluruhan radioaktif dengan waktu tengah yang sangat singkat dan tidak ditemukan di alam sehingga harus disintesis.
Masing-masing musim 2022, terwalak 118 zarah yang diketahui (intern konteks ini, “diketahui” signifikan sudah diteliti dengan patut baik, walaupun hanya berpokok sedikit produk peluruhannya, bagi memastikan berlainan dari molekul tidak).[11]
[12]
Mulai sejak 118 unsur ini, 94 terbentuk secara alami di bumi. Enam di antaranya terasuh dalam total nan suntuk halus: teknesium, nomor elemen 43; prometium, nomor 61; astatin, nomor 85; fransium, nomor 87; neptunium, nomor 93; dan plutonium, nomor 94. Sembilan puluh catur unsur ini sudah lalu terdeteksi melimpah di pataka semesta, dalam spektrum tanda jasa dan juga supernova, di mana terjadi pembentukan partikel radioaktif berumur pendek. Sembilan puluh catur unsur pertama sudah dideteksi spontan di bumi sebagai nuklida primordial nan hadir sejak pembentukan pengelolaan rawi, atau sebagai fisi alami atau transformasi komoditas uranium dan torium.
Sisanya, 24 unsur yang lebih berat, nan lain ditemukan sekarang baik di bumi maupun puas spektra astronomis, telah diproduksi secara tiruan: seluruhnya berperilaku radioaktif, dengan waktu paruh nan tinggal pendek. Seandainya cak semau atom-elemen unsur ini yang terdapat pada pembentukan bumi, dapat dipastikan telah meluruh arketipe, dan kalau terwalak lega nova (medali hijau), pastinya mampu internal jumlah yang tinggal kecil untuk diketahui. Teknesium adalah non-alami yang disintesis pertama mana tahu, puas musim 1937, meskipun secabik teknesium telah dijumpai di pan-ji-panji (dan kembali unsurnya telah ditemui secara alami puas perian 1925).[13]
Contoh produksi artifisial dan penyingkapan alami di kemudian tahun telah iteratif dengan molekul radioaktif alami yang langka lainnya.[14]
Dafar atom tersedia berdasarkan nama, nomor molekul, komposit jenis, titik mengabu, noktah didih, dan berdasarkan fon, serta berdasarkan energi ionisasi anasir kimia. Nuklida unsur stabil dan radioaktif juga tersedia umpama daftar nuklida, nan diurutkan berdasarkan waktu paruh untuk yang tak stabil. Satu nan paling nyaman, dan tentunya penyajian unsur minimum tradisional adalah privat bentuk tabel periodik, yang memilah unsur-anasir dengan kemiripan kebiasaan ilmu pisah (dan biasanya juga memiliki struktur elektron yang mirip).
Nomor atom
[sunting
|
sunting sumber]
Nomor unsur suatu unsur sebanding dengan jumlah proton dalam masing-masing zarah, dan mendefinisikan unsur ilmu pisah.[15]
Sebagai lengkap, seluruh unsur zat arang mengandung 6 proton dalam inti atomnya; sehingga nomor atom karbon adalah 6.[16]
Partikel karbon bisa memiliki jumlah neutron yang farik; partikel dari atom yang sama tetapi memiliki total netron nan berbeda dikenal seumpama isotop.[17]
Jumlah proton dalam inti zarah juga menentukan muatan listrik, yang pada gilirannya menentukan besaran elektron atom tersebut dalam kondisi enggak terionisasi. Elektron menempati orbital partikel yang menentukan plural sifat kimia atom. Jumlah neutron dalam inti anasir biasanya berpengaruh adv amat kecil lega sifat anasir kimia (kecuali dalam kasus hidrogen dan deuterium). Oleh karena itu, seluruh isotop zat arang n kepunyaan rasam kimia yang hampir identik karena kesemuanya memiliki heksa- proton dan enam elektron, meskipun partikel karbonium dapat n kepunyaan, misalnya, 6 atau 8 neutron. Inilah pangkal pemikiran penentuan karakteristik elemen kimia menggunakan nomor partikel, dan bukannya nomor massa atau agregat zarah.
Lambang nomor atom yakni
Z.
Isotop
[sunting
|
sunting sumber]
Isotop adalah atom-atom unsur nan selaras (adalah, dengan total proton nan selaras dalam inti atomnya), hanya punya jumlah neutron yang
berbeda. Maka dari itu karena itu, terdapat, misalnya, tiga isotop utama karbon. Seluruh unsur karbon memiliki 6 proton di dalam intinya, tetapi mereka dapat memiliki 6, 7, atau 8 neutron. Sehingga, nomor massanya masing-masing adalah 12, 13, dan 14. Ketiga isotop karbon tersebut dikenal bak karbonium-12, karbon-13, dan karbon-14, berkali-kali disingkat sebagai
12C,
13C,
14C. Karbon internal hayat sehari-hari dan dalam ilmu kimia adalah campuran dari
12C
(selingkung 98,8%),
13C
(sekitar 1,1%) dan selingkung 1 atom tiap-tiap triliun
14C.
Sebagian segara unsur alami (66 dari 94) punya lebih berbunga suatu isotop stabil. Selain isotop hidrogen (yang sendirisendiri memiliki massa nisbi suntuk jauh berbeda—cukup lakukan menyebabkan surat berharga ilmu pisah), isotop-isotop unsur terdaftar secara kimia hampir tidak dapat dibedakan.
Seluruh unsur punya isotop nan bersifat radioaktif (radioisotop), sungguhpun tidak semua radioisotop ini terjadi secara alami. Radioisotop umumnya meluruh menjadi unsur enggak dengan memancarkan partikel alfa ataupun beta. Seandainya suatu zarah memiliki isotop yang tidak bersifat radioaktif, ini disebut ibarat isotop “stabil”. Seluruh isotop stabil yang dikenal terjadi secara alami (lihat isotop primordial). Biasanya radioisotop yang tidak dijumpai di alam sudah dijelaskan setelah dibuat secara artifisial. Unsur-unsur tertentu tidak memiliki isotop stabil dan
hanya
terdiri dari isotop radioaktif: secara solo, partikel tanpa isotop stabil adalah teknesium (nomor zarah 43), prometium (nomor 61), dan seluruh atom dengan nomor atom kian mulai sejak 82.
Berusul 80 unsur dengan sekurang-kurangnya suatu isotop stabil, 26 di antaranya hanya memiliki sebuah isotop stabil. Biasanya jumlah isotop stabil bagi 80 unsur stabil adalah 3,1 isotop stabil per unsur. Jumlah isotop stabil terbanyak yang terjadi untuk unsur tunggal yaitu 10 isotop (timah, nomor partikel 50).
Massa isotop dan massa atom
[sunting
|
sunting mata air]
Nomor konglomerat zarah,
A, adalah total nukleon (proton dan neutron) dalam nukleus. Isotop yang farik dari partikel tertentu dibedakan berdasarkan nomor massanya, yang secara konvensional ditulis bagaikan superskrip di arah kidal lambang atom (misalnya
238U). Nomor massa kerap kodrat bulat dan memiliki satuan “nukleon”. Andai contoh, magnesium-24 (24 yakni nomor massa) yaitu sebuah anasir dengan 24 nukleon (12 proton dan 12 neutron).
Provisional nomor agregat hanya maujud pencacahan total neutron dan proton, sehingga menghasilkan bilangan bundar, nomor massa satu atom nyata bilangan kasatmata yang menyatakan massa isotop (atau “nuklida”) partikel tertentu, dinyatakan dalam satuan massa atom (lambang: u). Secara umum, nomor konglomerasi nuklida tertentu memiliki kredit nan cacat berbeda dari massa atomnya, karena
- massa masing-masing proton dan neutron tidak tepat 1 u;
- elektron sekadar adv minim kontribusinya terhadap massa atom ketika jumlah neutron melebihi jumlah proton, dan (akhirnya)
- energi persaudaraan nuklir.
Sebagai contoh, massa anasir klorin-35 hingga lima nilai bermanfaat merupakan 34,969 u dan klorin-37 yaitu 36,966 u. Semata-mata, konglomerat atom kerumahtanggaan u untuk tiap-tiap isotop sangat memfokus nomor massa sederhananya (selalu dalam rentang 1%). Semata isotop yang memiliki konglomerat atom tepat kadar tahir yaitu
12C
yang secara definitif punya massa tepa 12, karena u didefinisikan misal
1⁄12
berasal agregat atom karbonium-12 alami bebas dalam keadaan radiks.
Berat atom standar (umum disebut laksana “berat atom”) suatu partikel adalah
lazimnya
massa atom seluruh isotop unsur ilmu pisah yang ditemukan di lingkungan tertentu, tertimbang sesuai keglamoran isotopnya, relatif terhadap rincih agregat atom. Ponten ini dapat berupa fraksi nan tidak membidik suratan melingkar. Misalnya, massa anasir relatif klorin adalah 35,453 u, nan lewat jauh berbeda dari bilangan buntak karena merupakan biasanya dari 76% klorin-35 dan 24% klorin-37. Detik nilai agregat elemen relatif berbeda lebih dari 1% bermula ketentuan bulat, akibat dirata-ratakan, peristiwa itu menunjukkan bahwa keberadaannya di alam diwakili maka dari itu bertambah dari satu isotop dalam total yang banyak.
Kemurnian kimia dan kemurnian isotopis
[sunting
|
sunting sumur]
Kimiawan dan akademikus nuklir punya definisi yang berbeda terkait
zarah murni. N domestik kimia, partikel murni berarti suatu zat nan seluruh (atau hampir seluruh) atomnya memiliki nomor partikel atau kuantitas proton, yang seimbang. Darurat sarjana nuklir mendefinisikan unsur kalis andai sesuatu yang mengandung hanya satu isotop stabil.[18]
Misal model, telegram tembaga secara ilmu pisah berkemurnian 99,99% jika 99,99% nya yaitu atom tembaga, dengan masing-masing 29 proton. Namun ia tidak tahir secara isotop karena tembaga seremonial mengandung dua isotop stabil, 69%
63Cu
dan 31%
65Cu, dengan jumlah proton nan berbeda. Namun, batangan emas sepuluh dinyatakan kudrati secara ilmu pisah maupun isotop karena kencana absah hanya mengandung satu isotop,
197Au.
Alotrop
[sunting
|
sunting mata air]
Anasir unsur berkemurnian kimia bisa berikatan kimia satu dengan lainnya melintasi kian dari satu cara, memungkinkan anasir bersih terdapat kerumahtanggaan banyak struktur kimia (penataan ulang spasial atom), yang dikenal bagaikan alotrop, yang memiliki sifat berbeda. Andai ideal, karbon dapat dijumpai sebagai intan, yang memiliki struktur tetrahedral di sekitar sendirisendiri atom karbonium; grafit, yang memiliki lapisan atom karbon dengan struktur heksagonal yang ditumpuk; grafena, yang merupakan lapisan tunggal grafit yang tinggal langgeng; fulerena, yang memiliki rencana erat bulat, dan tabung nano karbonium, yang berbentuk bumbung dengan struktur heksagonal (malar-malar inipun berlainan satu dengan lainnya dalam hal sifat listrik). Kemampuan suatu unsur bikin berada n domestik bertambah bersumber suatu lembaga struktur dikenal misal ‘alotropi’.
Keadaan barometer, dikenal juga sebagai peristiwa rujukan, suatu unsur didefinisikan sebagai keadaan paling stabilnya secara termodinamika pada tekanan 1 bar dan hawa tertentu (biasanya sreg 298,15 K). Dalam termokimia, suatu atom didefinisikan memiliki entalpi pembentukan nol n domestik keadaan dasarnya. Ibarat contoh, keadaan standar zat arang adalah grafit, karena struktur grafit lebih stabil daripada alotrop lainnya.
Sifat-sifat
[sunting
|
sunting sumber]
Bilang kategori dapat diterapkan secara luas terhadap unsur, termasuk memperhatikan rasam fisik dan kimia mereka secara umum, keadaan materi privat kondisi yang banyak dijumpai, titik lebur dan didihnya, massa jenisnya, struktur kristalnya misal padatan, dan asal-usulnya.
Sifat-resan umum
[sunting
|
sunting sendang]
Bilang istilah mahajana digunakan untuk men sifat fisik dan ilmu pisah mahajana partikel-unsur ilmu pisah. Pembanding pertama adalah antara logam, nan mudah menghantarkan listrik, nonlogam, yang tidak menghantarkan listrik, dan sekelompok kecil (metaloid), yang mempunyai kebiasaan di antara keduanya dan sering berperilaku bagaikan semikonduktor.
Klasifikasi yang lebih detail sering ditunjukkan melintasi penyajian warna intern tabulasi periodik. Sistem ini membatasi istilah “logam” dan “nonlogam” menjadi hanya besi dan nonlogam tertentu berpunca sedemikian banyaknya logam dan nonlogam. Versi klasifikasi tabel periodik yang digunakan di sini meliputi: aktinida, besi alkali, besi alkali kapling, halogen, lantanida, ferum pertukaran, besi setelahtransisi, metaloid, nonlogam reaktif, dan gas luhur. Pada sistem ini, besi alkali, besi alkali tanah, dan logam perlintasan, serta lantanida dan aktinida, merupakan golongan khusus ferum dilihat mulai sejak tesmak pandang yang lebih luas. Sama halnya, nonlogam reaktif dan gas mulia adalah nonlogam jika dilihat pecah perspektif yang bertambah luas. Dalam bilang presentasi, halogen tak dibedakan, dengan astatin diidentifikasi sebagai metaloid dan lainnya diidentifikasi misal nonlogam.
Keadaan materi
[sunting
|
sunting sendang]
Hal mendasar lainnya yang umum digunakan untuk membedakan unsur kimia adalah wujud materi (fase) nya, yaitu padat, cair, atau tabun, pada master dan tekanan standar (STP). Sebagian lautan unsur berwujud padat lega guru konvensional dan impitan atmosfer, tentatif beberapa berwujud gas. Hanya bromin dan raksa nan berwujud cair lega 0 °C (32 °F) dan tekanan bentangan langit sahih; sesium dan galium kasatmata padat pada hawa tersebut, semata-mata mengirik puas hawa, berencetan, 284 °C (543 °F) dan 298 °C (568 °F).
Noktah lebur dan titik didih
[sunting
|
sunting sumber]
Titik mengabu dan bintik didih, galibnya dinyatakan dalam derajat Celsius pada tekanan satu atmosfer, lazimnya digunakan untuk mendefinisikan karakter berbagai elemen. Karakter ini bakal sebagian besar atom mutakadim diketahui, sekadar, untuk sejumlah unsur radioaktif yang tersedia dalam jumlah sangat kecil belum diketahui. Helium loyal fertil dalam wujud hancuran meskipun pada keadaan nol mutlak plong tekanan atmosfer, sehingga He namun mempunyai noktah didih, dan tidak memiliki bintik lebur puas penyajian lumrah.
Massa jenis
[sunting
|
sunting sumber]
Massa jenis pada temperatur dan impitan standar (STP) tertentu sering boleh jadi digunakan dalam menentukan karakter unsur. Massa jenis sering dinyatakan dalam gram per sentimeter kubik (g/cm3). Beberapa gas yang plong guru pengukuran substansial asap, konglomerat jenisnya biasanya dinyatakan lakukan wujud gasnya; ketika dicairkan atau dipadatkan, atom gas n kepunyaan massa keberagaman sama dengan unsur lainnya.
Saat suatu unsur memiliki alotrop dengan massa jenis yang berbeda, salah satu alotrop yang mengambil alih biasanya dipilih n domestik penyajian kesimpulan, tentatif massa keberagaman cak bagi masing-masing alotrop dapat dinyatakan di bagian detailnya. Sebagai contoh, tiga alotrop karbon yang tersohor (karbon amorf, grafit, dan intan) mempunyai komposit keberagaman per 1,8–2,1; 2,267; dan 3,515 g/cm3.
Struktur kristal
[sunting
|
sunting sumur]
Elemen-unsur yang diteliti hingga saat ini sebagai sampel padat memiliki delapan spesies struktur kristal: kubik, kubik pusat badan, kubik pusat roman, heksagonal, monoklinis, ortorombis, rombohedral, dan tetragonal. Untuk sejumlah unsur transuranium sintetis, sampel nan tersedia habis sedikit kerjakan dapat menentukan struktur kristalnya.
Keterjadian dan asalnya di mayapada
[sunting
|
sunting sendang]
Molekul ilmu pisah dapat kembali dikategorikan beralaskan asal-usulnya di bumi. Sembilan puluh catur unsur pertama terjadi secara alami, sementara unsur dengan nomor unsur lebih 94 hanya diproduksi secara artifisial sebagai produk sintetis melangkahi reaksi nuklir sintetis.
Dari 94 unsur yang terjadi secara alami, 83 dianggap sebagai primordial dan bersifat stabil alias radioaktif lemah. Sisanya, 11 anasir yang terjadi secara alami, n kepunyaan waktu paruh nan bersisa ringkas bakal berada di tadinya Tata Surya, dan oleh karena itu dianggap sebagai molekul fana. Mulai sejak 11 unsur fana tersebut, 5 unsur (polonium, radon, radium, aktinium, dan protaktinium) rata-rata merupakan produk peluruhan dari torium dan uranium. Enam zarah fana yang tersisa (teknesium, prometium, astatin, fransium, neptunium, dan plutonium) memiliki keterjadian nan dahulu musykil, seumpama produk moda peluruhan ataupun proses reaksi nuklir langka yang mengikutsertakan uranium atau anasir-unsur berat.
Seluruh atom dengan nomor molekul 1 hingga 40 yaitu stabil, temporer nan bernomor zarah 41 setakat 82 (kecuali teknesium dan prometium) adalah metastabil. Periode tengah “radionuklida teoritis” metastabil ini sangat panjang (setidaknya 100 miliun kali lebih panjang daripada perkiraan usia alam semesta) sehingga peluruhan radioaktifnya belum bisa dideteksi menerobos eksperimen. Partikel dengan nomor atom 83 hingga 94 bersifat metastabil berusul sudut pandang bahwa peluruhan radioaktifnya dapat dideteksi. Tiga berusul unsur ini, bismut (unsur 83), torium (90), dan uranium (92) memiliki satu atau lebih isotop dengan musim paruh yang cukup tingkatan bagi bertahan sebagai sempelah-hajat ledakan nukleosintesis stelar nan menghasilkan atom rumit sebelum pembentukan manajemen syamsu kita. Sebagai contoh, lega lebih dari 1,9×1019
hari, lebih berusul satu miliar kali makin lama daripada perkiraan alam segenap. Bismut-209 n kepunyaan waktu paruh peluruhan alfa terpanjang dari zarah alami lainnya.[9]
[10]
Sebanyak 24 unsur nan dahulu berat (yaitu unsur sehabis plutonium, atom 94) mengalami peluruhan radioaktif dengan periode paruh pendek dan lain dapat menghasilkan produk peluruhan berwujud molekul berusia panjang. Oleh sebab itu mereka sebanding sekali tidak terjadi secara alami.
Tabel periodik
[sunting
|
sunting sumber]
Golongan | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Metal alkali | Metal alkali tanah | Pniktogen | Kalkogen | Halogen | Gas Mulia | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Waktu
1 |
Hidrogen 1 H |
Helium 2 He |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
2 |
Litium 3 Li |
Berilium 4 Be |
Boron 5 B |
Denahbon 6 C |
Nitrogen 7 Falak |
Oksigen 8 Ozon |
Fluor 9 F |
Neon 10 Ne |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
3 |
Natrium 11 Na |
Magnesium 12 Mg |
Aluminium 13 Al |
Silikon 14 Si |
Fosfor 15 P |
Belerang 16 S |
Klorin 17 Cl |
Argon 18 Ar |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
4 |
Kalium 19 K |
Kalsium 20 Ca |
Skandium 21 Sc |
Titanium 22 Ti |
Vanadium 23 V |
Kromium 24 Cr |
Mangan 25 Mn |
Besi 26 Fe |
Kobalt 27 Co |
Nikel 28 Ni |
Tembaga 29 Cu |
Seng 30 Zn |
Kerukum 31 Ga |
Germanium 32 Ge |
Arsen 33 As |
Selenium 34 Se |
Bromin 35 Br |
Kripton 36 Kr |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
5 |
Rubidium 37 Rb |
Stronsium 38 Sr |
Itrium 39 Y |
Zirkonium 40 Zr |
Niobium 41 Nb |
Molibdenum 42 Mo |
Teknesium 43 Tc |
Ruthenium 44 Ru |
Rodium 45 Rh |
Paladium 46 Pd |
Galuh 47 Ag |
Kadmium 48 Cd |
Indium 49 In |
Timah 50 Sn |
Antimon 51 Sb |
Telurium 52 Te |
Iodin 53 I |
Xenon 54 Xe |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
6 |
Sesium 55 Cs |
Barium 56 Ba |
![]() |
Lutesium 71 Lu |
Hafnium 72 Hf |
Tantalum 73 Ta |
Wolfram 74 W |
Renium 75 Re |
Osmium 76 Os |
Iridium 77 Ir |
Platina 78 Pt |
Emas 79 Au |
Raksa 80 Hg |
Talium 81 Tl |
Timbal 82 Pb |
Bismut 83 Bi |
Polonium 84 Po |
Astatin 85 At |
Radon 86 Rn |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
7 |
Fransium 87 Fr |
Radium 88 Ra |
![]() |
Lawrensium 103 Lr |
Rutherfordium 104 Rf |
Dubnium 105 Db |
Seaborgium 106 Sg |
Bohrium 107 Bh |
Hassium 108 Hs |
Meitnerium 109 Mt |
Darmstadtium 110 Ds |
Roentgenium 111 Rg |
Kopernisium 112 Cn |
Nihonium 113 Nh |
Flerovium 114 Fl |
Moskovium 115 Mc |
Livermorium 116 Lv |
Tenesin 117 Ts |
Oganeson 118 Og |
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
![]() |
Lantanum 57 La |
Serium 58 Ce |
Praseodimium 59 Pr |
Neodimium 60 Nd |
Prometium 61 Pm |
Setararium 62 Sm |
Europium 63 Eu |
Gadolinium 64 Gd |
Terbium 65 Tb |
Disprosium 66 Dy |
Holmium 67 Ho |
Erbium 68 Er |
Tulium 69 Tm |
Iterbium 70 Yb |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
![]() |
Aktinium 89 Ac |
Torium 90 Th |
Protaktinium 91 Pa |
Uranium 92 U |
Neptunium 93 Np |
Plutonium 94 Pu |
Amerisium 95 Am |
Curium 96 Cm |
Berkelium 97 Bk |
Kalifornium 98 Cf |
Einsteinium 99 Es |
Fermium 100 Fm |
Mendelevium 101 Md |
Nobelium 102 No |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Rasam anasir kimia berkali-kali dirangkum menunggangi grafik periodik, yang mengatur secara elegan unsur-unsur berlandaskan pertambahan nomor anasir menjadi baris (“masa”) yang melandasi perulangan aturan kimia dan fisik kolom (“golongan”) secara ajek. Tabel standar sekarang weduk 118 unsur nan mutakadim dikonfirmasi per 10 April 2022.
Meskipun terdapat presentasi sebelum tabel periodik, penemuannya lazimnya dikreditkan kepada kimiawan Rusia Dmitri Mendeleev pada tahun 1869, yang dengan tabelnya menerimakan ilustrasi akan halnya tren keberulangan aturan-sifat unsur kimia. Manajemen letak tabel sudah disesuaikan dan diperluas seiring berjalannya waktu karena invensi atom-zarah plonco dan peluasan arketipe-eksemplar teoritis baru bagi menjelaskan perilaku ilmu pisah.
Grafik periodik momen ini digunakan dimanapun di lingkungan kepatuhan ilmu kimia, karena mampu menyisihkan bentuk kerja yang lalu berguna bagi mengelompokkan, mengamalkan sistematika dan membandingkan seluruh bentuk perilaku ilmu pisah yang berbeda. Tabel tersebut juga banyak punya aplikasi privat parasan fisika, geologi, biologi, ilmu bahan, teknik, pertanaman, kedokteran, ilmu gizi, kesehatan lingkungan, dan astronomi. Prinsipnya secara khusus lalu terdahulu kerumahtanggaan bidang teknik kimia.
Manajemen nama dan huruf angka
[sunting
|
sunting sumber]
Beraneka rupa unsur kimia secara formal diidentifikasi berdasarkan nomor unsur uniknya, berdasarkan nama yang telah disepakati, dan berdasarkan tanda baca atau lambangnya.
Nomor anasir
[sunting
|
sunting perigi]
Unsur kimia yang telah dikenal punya nomor atom dari 1 hingga 118, yang secara sahih disajikan n domestik kredit Arab. Oleh karena unsur-anasir tersebut bisa diurutkan sesuai nomor atomnya, rata-rata dari paling kecil rendah ke minimal tinggi (sebagai tabel ajek), sekerumun elemen sama sekali disebutkan dengan notasi semacam “setakat”, “sesudah”, atau “berpokok … setakat”, sebagai halnya “hingga besi”, “selepas uranium”, alias “dari lantanum setakat lutesium”. Istilah “ringan” dan “berat” terkadang lagi digunakan secara informal bakal mengindikasikan nomor anasir relatif (bukan konglomerasi jenis), sama dengan dalam “lebih ringan daripada karbonium” atau “lebih musykil daripada timbal”, kendatipun secara teknis pertambahan berat atau agregat partikel unsur tersebut (berat anasir maupun komposit unsur) tidak comar berbanding harfiah dengan nomor atomnya.
Keunggulan anasir kimia
[sunting
|
sunting sumber]
Penamaan berbagai zat yang sekarang dikenal sebagai partikel mendahului teori atom, karena nama diberikan secara lokal makanya berjenis-jenis budaya lakukan berbagai mineral, logam, senyawa, paduan, campuran, dan bahan lainnya, sungguhpun pada saat itu tak diketahui target kimia tersebut adalah partikel atau sintesis. Oleh karena mereka diidentifikasi sebagai elemen, keunggulan-segel nan ada kerjakan partikel yang telah dikenal sejak purbakala (misalnya, emas, raksa, logam) disimpan di sebagian raksasa negara. Perbedaan-perbedaan nasional muncul tercalit nama-nama unsur, baik untuk kenyamanan, kepelesiran ilmu bahasa, atau nasionalisme. Bilang transendental grafis: Penutur bahasa Jerman menggunakan “Wasserstoff” (zat air) buat “hidrogen”, “Sauerstoff” (zat asam) bakal “oksigen” dan “Stickstoff” (zat pencekik) untuk “nitrogen”, temporer bahasa Inggris dan beberapa bahasa roman memperalat “natrium” untuk “natrium” dan “potassium” untuk “kalium”, dan bani adam Prancis, Italia, Yunani, Portugis, dan Polandia lebih demen “azote / azot / azoto” (berusul akar susu yang berarti “tidak hidup”) untuk “nitrogen”.
Bakal tujuan komunikasi dan perdagangan internasional, tanda resmi unsur ilmu pisah, baik yang bersejarah maupun nan hijau-baru ini diakui, diputuskan oleh
International Union of Pure and Applied Chemistry
(IUPAC), yang telah memutuskan semacam bahasa Inggris internasional, dengan memperalat nama bahasa Inggris tradisional justru ketika fon ilmu pisah suatu partikel didasarkan pada introduksi Latin alias introduksi tradisional lainnya, misalnya mengadopsi “gold” daripada “aurum” sebagai nama untuk unsur ke-79 (Au). IUPAC lebih memilih ejaan British “aluminium” dan “caesium” daripada ejaan AS “aluminum” dan “cesium“, serta “sulfur” AS daripada “sulphur” British. Hanya, unsur nan praktis untuk dijual dalam kuantitas besar di banyak negara sering masih memiliki nama nasional yang digunakan secara tempatan, dan negara-negara yang bahasa nasionalnya tidak menggunakan huruf Latin menentang menggunakan nama unsur IUPAC.
Menurut IUPAC, atom kimia bukanlah nama diri dalam bahasa Inggris; konsekuensinya, keunggulan lengkap bermula suatu unsur tak dikapitalisasi intern bahasa Inggris, meskipun bersumber dari nama diri, seperti kerumahtanggaan californium dan einsteinium.[Cat 2]
Nama isotop unsur-anasir kimia pula tak disapitalisasi takdirnya dituliskan, misalnya, karbon-12 maupun uranium-235. Simbol zarah kimia (seperti Cf cak bagi californium dan Es bikin einsteinium), selalu dikapitalisasi (tatap di radiks).
Puas tengah kedua abad ke-20, laboratorium fisika mampu menghasilkan inti atom unsur kimia dengan periode paruh nan terlalu pendek bikin jumlah yang memadai besar untuk disebut terserah. Unsur-unsur ini sekali lagi dinamai oleh IUPAC, yang umumnya mengadopsi merek nan dipilih oleh penemu. Praktek ini dapat berkiblat plong pertanyaan kontroversial semenjak kelompok riset yang serius menemukan unsur kimia, sebuah tanya yang terhambat patut lama untuk unsur-unsur dengan nomor atom 104 dan selanjutnya. (Lihat kontroversi penamaan unsur kimia).
Pati kontroversi tersebut melibatkan penamaan nasionalistik unsur-unsur ilmu pisah sreg akhir abad ke-19. Misalnya,
lutesium
dinamai dalam referensi perumpamaan Paris, Prancis. Hamba allah Jerman, nan enggan mengkhususkan hak penamaan ke Prancis, buruk perut menyebutnya
cassiopeium. Demikian pula,
niobium
nan ditemukan oleh penemu Inggris awalnya dinamakan
columbium, mengacu pada Dunia Bau kencur. Ini digunakan secara luas oleh pengetahuan Amerika sebelum standardisasi sejagat (tahun 1950).
Simbol kimia
[sunting
|
sunting sendang]
Unsur kimia idiosinkratis
[sunting
|
sunting sumber]
Sebelum ilmu pisah menjadi mantra, alkimiawan telah merancang simbol misterius untuk baik logam maupun senyawa umum. Belaka ini digunakan andai akronim privat diagram atau prosedur; bukan ada konsep penggabungan elemen untuk membentuk molekul. Seiring keberhasilan kerumahtanggaan teori materi atom, John Dalton menemukan simbolnya seorang yang lebih sederhana, berdasarkan lingkaran, untuk menggambarkan molekul.
Sistem notasi kimia saat ini diciptakan oleh Berzelius. Dalam sistem tipografi ini, simbol kimia bukanlah singkatan belaka — kendatipun tiap-tiap terdiri dari huruf-huruf alfabet Latin. Mereka dimaksudkan andai bunyi bahasa universal untuk semua bahasa dan alfabet.
Simbol-simbol ini pada sediakala dimaksudkan cak bagi menjadi sesudah-sudahnya mondial. Maka dari itu karena bahasa Latin yaitu bahasa umum ilmu pada waktu itu, maka simbolnya merupakan singkatan berdasarkan nama-nama logam dalam bahasa Latin. Cu diambil berasal Cuprum, Fe dari Ferrum, Ag dari Argentum, dan sebagainya. Simbol tidak diikuti maka dari itu suatu titik sebagaimana halnya kependekan. Anasir kimia berikutnya juga diberi simbol kimia yang unik, berdasarkan nama zarah, saja tidak harus intern bahasa Inggris. Misalnya, besi memiliki fon kimia “Fe” sesuai cap Latinnya
ferrum. Hal nan sama berlaku juga cak bagi “Hg” (hydrargyrum) kerjakan raksa, “Sn” (stannum) bikin timah, “Au” (aurum) bikin emas, “Ag” (perak) bakal fidah, “Pb” (timbel) untuk imbang, “Cu” (cuprum) lakukan tembaga, dan “Sb” (stibium) lakukan antimon.
Simbol kimia dipahami secara internasional ketika tanda partikel mungkin memerlukan penerjemahan. Ada perbedaan di masa lalu. Misalnya, Jerman dan Belanda di masa silam menggunakan “J” (kerjakan nama alternatif Jod) untuk iodium, cuma sekarang menunggangi “I” dan “Iod”. Indonesia juga aliansi menirukan Jerman dan Belanda, menggunakan “J” dan “Jodium”. Pada awal
Ejaan Yang Disempurnakan
(EYD), namanya menjadi “Yodium”, sekadar simbolnya masih menggunakan “J”, karena “Y” sudah lalu digunakan bikin itrium.
Huruf purwa dari simbol kimia selalu ditulis menunggangi huruf kapital, sebagaimana pada contoh sebelumnya, dan huruf berikutnya, jika ada, selalu leter kecil. Jadi, huruf angka untuk californium dan einsteinium adalah Cf dan Es.
Simbol kimia umum
[sunting
|
sunting sumber]
Terdapat juga simbol dalam paralelisme kimia untuk gerombolan unsur kimia, misalnya dalam rumus nisbah. Ini sering merupakan aksara kapital tunggal, dan huruf-leter tersebut dicadangkan dan tidak digunakan bikin nama atom tertentu. Misalnya, “X” menunjukkan gerombolan laur (biasanya halogen) intern papan bawah senyawa, sedangkan “R” yaitu radikal, yang berarti struktur campuran seperti mana rantai hidrokarbon. Abjad “Q” dicadangkan untuk “panas” privat reaksi kimia. “Y” juga sering digunakan sebagai simbol kimia umum, sungguhpun itu lagi yakni simbol berpangkal itrium. “Z” lagi cak acap digunakan ibarat kelompok variabel umum. “E” digunakan dalam kimia organik cak bagi menunjukkan gugus penarik elektron atau elektrofil; serupa dengan “Nu” yang menunjukkan nukleofil. “L” digunakan untuk mewakili ligan umum internal kimia anorganik dan organologam. “M” juga bosor makan digunakan sebagai pengganti besi umum.
Setidaknya cak semau dua apendiks, tanda baca kimia generik dua huruf yang juga digunakan secara informal, “Ln” bikin setiap unsur lantanida dan “An” untuk setiap unsur aktinida. “Rg” sebelumnya digunakan buat unsur gas langka, tetapi kelompok gas elusif sekarang mutakadim menoleh stempel gas mulia dan simbol “Rg” kini sudah lalu digunakan buat zarah roentgenium.
Simbol isotop
[sunting
|
sunting sumber]
Isotop dibedakan menurut nomor massa partikel (total proton dan neutron) bakal isotop tertentu dari suatu unsur, kemudian nomor tersebut dikombinasikan dengan simbol unsur yang bersangkutan. IUPAC lebih mengidas agar fon isotop ditulis dalam notasi tika atas demi kepraktisan, misalnya
12C
dan
235U. Namun, digunakan juga notasi bukan, sebagaimana karbon-12 dan uranium-235, atau C-12 dan U-235.
Laksana kasus khusus, tiga isotop alami zarah hidrogen caruk ditetapkan sebagai
H
untuk
1H
(protium),
D
untuk
2H
(deuterium), dan
T
bakal
3H
(tritium). Konvensi ini bertambah mudah digunakan internal persamaan kimia, menggantikan kebutuhan bakal menuliskan nomor konglomerat bakal setiap atom. Misalnya, rumus cak bagi air rumpil ditulis
D2Ozon, lain
2H2Ozon.
Bawah-usul unsur
[sunting
|
sunting sumber]
Estimasi revolusi materi gelap dan energi terlarang di bendera semesta. Hanya sebagian kecil dari massa dan energi di bendera seberinda yang berlabel “unsur” yang tersusun dari elemen kimia.
Hanya sekitar 4% dari total massa liwa seberinda yang terbuat mulai sejak atom atau ion, dan hanya itu pula yang diwakili makanya unsur-unsur kimia. Fraksi ini selingkung 15% semenjak jumlah materi, dengan tahi materi (85%) merupakan materi gelap. Adat materi terlarang lain diketahui, belaka enggak terdiri dari atom-atom unsur kimia karena tidak mengandung proton, neutron, atau elektron. (Bagian non-materi nan tersisa pecah massa alam semesta tersusun atas energi ilegal nan lebih misterius).
Ke-94 unsur kimia nan terbimbing secara alami dianggap telah diproduksi oleh sedikitnya catur proses kosmik. Sebagian besar hidrogen, helium, dan sejumlah mungil litium di jagat diproduksi secara primordial dalam sejumlah menit pertama Dentuman Lautan. Tiga proses selanjutnya yang terjadi berulang-ulang diduga telah menghasilkan elemen-unsur lainnya. Nukleosintesis stelar, proses yang sedang berlantas di dalam bintang, menghasilkan semua atom dalam rentang nomor atom karbon sampai ferum, tetapi sedikit litium, berilium, ataupun boron. Unsur-unsur dengan nomor partikel nan lebih berat ketimbang besi, sebagaimana uranium dan plutonium, diproduksi makanya nukleosintesis eksplosif dalam supernova dan peristiwa letupan kosmik lainnya. Spalasi (fragmentasi) pendar kosmik karbonium, nitrogen, dan oksigen terdahulu bikin produksi litium, berilium dan boron.
Sejauh fase awal Dentuman Lautan, nukleosintesis inti hidrogen menghasilkan hidrogen-1 (protium,
1H) dan helium-4 (
4He), serta sejumlah kecil deuterium (
2H) dan (plong urutan 10−10) litium dan berilium n domestik jumlah amat dulu kecil. Bahkan jumlah boron yang jauh lebih mungil mungkin telah dihasilkan dalam Dentuman Osean, karena mutakadim teramati di sejumlah tanda jasa yang sangat jompo, sementara karbon bukan.[19]
Secara awam disepakati bahwa tidak terserah unsur yang makin rumit daripada boron yang diproduksi di Big Bang. Akibatnya, kelimpahan primordial atom (ataupun ion) terdiri berusul sekitar 75%
1H, 25%
4He, dan 0,01% deuterium, dengan hanya sekelumit litium, berilium, dan mungkin boron.[20]
Pengayaan galaksi halo lebih lanjut terjadi karena nukleosintesis tanda jasa dan nukleosintesis supernova.[21]
Namun, kelimpahan unsur dalam ira antargalaksi masih boleh sangat mirip dengan kondisi primordial, kecuali telah diperkaya dengan sejumlah cara.
Tabel periodik yang menunjukkan asal kosmogenik dari setiap partikel dalam Dentuman Ki akbar, ataupun dalam bintang besar atau kerdil. Bintang kecil boleh menghasilkan unsur-unsur tertentu sampai belerang, melalui proses alfa. Supernova diperlukan bakal menghasilkan partikel-anasir “runyam” (setelah besi dan nikel) dengan cepat melangkahi penumpukan neutron, dalam proses-r. Bintang-bintang besar tertentu sedikit demi menghasilkan unsur-atom enggak yang lebih runyam daripada ferum, n domestik proses-s; ini kemudian dapat dilemparkan ke angkasa luar melalui semburan gas nebula planeter
Di Bumi (dan di gelanggang enggak), berbagai ragam unsur privat jumlah halus terus diproduksi bersumber unsur-unsur bukan sebagai produk dari proses transmutasi nuklir. Ini termasuk beberapa yang dihasilkan oleh sinar kosmik alias reaksi nuklir lainnya (tatap nuklida kosmogenik dan nukleogenik), dan nan enggak diproduksi bagaikan produk peluruhan nuklida primordial berusia panjang.[22]
Misal contoh, sepiak (tetapi terdeteksi) karbon-14 (
14C) terus diproduksi di atmosfer oleh kurat kosmik yang menerpa atom nitrogen, dan argon-40 (
40Ar) terus diproduksi melalui peluruhan kalium-40 (
40K) nan terjadi secara primordial belaka tidak stabil. Selain itu, tiga aktinida yang terjadi secara primordial namun bersifat radioaktif, torium, uranium, dan plutonium, meluruh melalui serangkaian unsur radioaktif yang diproduksi iteratif saja bukan stabil seperti mana radium dan radon, yang secara temporer hadir kerumahtanggaan sampel logam-metal ini ataupun bijih ataupun senyawanya. Tiga anasir radioaktif lainnya, teknesium, prometium, dan neptunium, doang terjadi secara insidental dalam bahan alami, yang diproduksi misal molekul-atom individual melampaui fisi nuklir dari inti majemuk unsur berat atau intern proses nuklir langka lainnya.
Teknologi manusia mutakadim menghasilkan berbagai unsur tambahan di luar 94 pertama ini, sekarang sudah lalu dikenal nomor anasir hingga 118.
Kemewahan
[sunting
|
sunting mata air]
Grafik berikut (catatan rasio log) menunjukkan kelimpahan partikel internal Bimasakti kita. Tabulasi ini menunjukkan dua belas unsur paling umum di bimasakti kita (diestimasi secara spektroskopi), diukur dalam bagian per juta, bersendikan massa.[23]
Tata surya-sistem solar terdekat yang sudah lalu berevolusi sepanjang garis yang sama memiliki pengayaan unsur-unsur nan lebih berat tinimbang hidrogen dan helium. Galaksi yang lebih jauh dilihat momen mereka muncul di zaman dulu, sehingga kelimpahan unsur mereka terpandang lebih merentang campuran primordial. Bagaimanapun, karena syariat dan proses fisik berlaku umum di seluruh standard segenap teramati, ilmuwan berharap bahwa galaksi-galaksi ini berevolusi menjadi anasir-unsur privat keglamoran yang sebabat.
Kemewahan elemen di Sistem solar sesuai dengan asal mereka dari nukleosintesis dalam Dentuman Samudra dan bilang bintang supernova progenitor. Hidrogen dan helium yang sangat melimpah adalah produk Dentuman Besar, tetapi tiga unsur berikutnya jarang terjadi karena mereka memiliki sedikit waktu untuk terbimbing internal Dentuman Lautan dan tidak dibuat di dalam medalion (cuma, mereka terjaga dalam jumlah kecil melalui penceraian unsur yang makin langka intern serdak antar bintang, sebagai akibat berpokok tubrukan oleh cuaca kosmik). Dimulai dengan zat arang, unsur-molekul diproduksi di bintang melangkaui pengumpulan dari unsur alfa (inti helium), menghasilkan kelimpahan unsur-unsur dengan kuantitas atomik nan makin banyak secara bergantian (ini juga makin stabil). Secara umum, unsur-unsur tersebut sebatas besi dibuat n domestik medalion besar yang berproses menjadi supernova. Besi-56 tinggal publik, karena merupakan unsur paling stabil yang boleh dengan mudah dibuat dari anasir alfa (produk peluruhan nikel-56 radioaktif, yang pada akhirnya terbuat mulai sejak 14 inti helium). Unsur yang lebih berat ketimbang besi terbuat dari proses penyerap energi di bintang besar, dan kelimpahannya di standard seberinda (dan di Manjapada) umumnya menurun seiring kenaikan nomor atomnya.
Kemewahan unsur kimia intern galaksi. Hidrogen dan helium adalah nan paling umum, dari Dentuman Besar. Tiga partikel berikutnya (Li, Be, B) langka karena mereka tidak disintesis sempurna intern Dentuman Besar dan lagi di dalam bintang-bintang. Dua kecenderungan umum dalam atom-unsur nan dihasilkan tanda jasa nan tersisa adalah: (1) alternasi kelimpahan unsur-unsur karena mereka memiliki nomor atom genap atau ganjil (rasam Oddo–Harkins), dan (2) penurunan kelimpahan karena anasir menjadi lebih berat. Metal adalah kejadian nan awam karena mewakili nuklida berkekuatan minimum yang bisa dibuat melalui fusi helium privat supernova.
Anasir kimia di galaksi kita | Penggalan masing-masing juta bersendikan massa |
---|---|
Hidrogen | 739.000 |
Helium | 240.000 |
Oksigen | 10.400 |
Karbon | 4.600 |
Neon | 1.340 |
Logam | 1.090 |
Nitrogen | 960 |
Silikon | 650 |
Magnesium | 580 |
Welirang | 440 |
Kalium | 210 |
Nikel | 100 |
H | He | |||||||||||||||||
Li | Be | B | C | N | O | F | Ne | |||||||||||
Na | Mg | Al | Sang | P | S | Cl | Ar | |||||||||||
K | Ca | Sc | Ti | V | Cr | Mn | Fe | Co | Ni | Cu | Zn | Ga | Ge | As | Se | Br | Kr | |
Rb | Sr | Y | Zr | Nb | Mo | Tc | Ru | Rh | Pd | Ag | Cd | In | Sn | Sb | Te | I | Xe | |
Cs | Ba | La | * | Hf | Ta | W | Re | Os | Ir | Pt | Au | Hg | Tl | Pb | Bi | Po | At | Rn |
Fr | Ra | Ac | ** | Rf | Db | Sg | Bh | Hs | Mt | Ds | Rg | Cn | Nh | Fl | Mc | Lv | Ts | Og |
* | Ce | Pr | Nd | Pm | Sm | Eu | Gd | Tb | Dy | Ho | Er | Tm | Yb | Lu | ||||
** | Th | Pa | U | Np | Pu | Am | Cm | Bk | Cf | Es | Fm | Md | No | Lr |
Empat unsur radiks organik |
Anasir kuantitas |
Unsur renik esensial |
Dianggap berfungsi berusul kekurangan bilyet ataupun penanganan metabolik aktif, semata-mata enggak ada fungsi biokimia nan jelas teridentifikasi puas anak adam |
Terbatasnya bukti lain bertepatan bikin mengetahui jejak guna atau aksi biologis pada mamalia |
Bukan suka-suka bukti aksi biologis sreg mamalia, namun esensial untuk beberapa organisme yang lebih tekor. |
Sejarah
[sunting
|
sunting sumur]
Tabel ajek Mendeleev tahun 1869:
Sebuah percobaan pada sistem unsur kimia. Berdasarkan bobot anasir dan kemiripan kimianya.
Definisi yang berkembang
[sunting
|
sunting sumber]
Konsep “zarah” sebagai zat yang bukan boleh dibagi lagi sudah berkembang menerobos tiga fase utama sejarah: Definisi klasik (seperti yang dimiliki orang-orang Yunani kuno), definisi kimia, dan definisi elemen.
Definisi klasik
[sunting
|
sunting sumber]
Filosofi bersejarah menyodorkan seperangkat unsur klasik kerjakan mengklarifikasi pola yang diamati di alam.
Unsur-unsur
ini awalnya disebut
tanah,
air,
udara
dan
api, tidak zarah-molekul kimia seperti dalam ilmu beradab.
Istilah ‘unsur’ (stoicheia) pertama kali digunakan maka dari itu ahli pikir Yunani Dataran tinggi di seputar masa 360 SM dalam dialognya Timaios, yang mencakup diskusi tentang atak tubuh anorganik dan organik dan merupakan risalah spekulatif ilmu pisah. Dataran tinggi beriktikad bahwa unsur-unsur nan diperkenalkan suatu abad sebelumnya oleh Empedokles terdiri berpangkal bentuk-bentuk kerdil polihedron: tetrahedron (api), oktahedron (peledak), ikosahedron (air), dan kubus (tanah).[24]
[25]
Aristoteles, c. 350 SM, kembali menunggangi istilah
stoicheia
dan menambahkan anasir kelima yang disebut eter, yang membuat langit. Aristoteles mendefinisikan unsur sebagai:
Zarah – sesuatu hasil penguraian sesuatu yang lain, tetapi dia sendiri tidak bisa dipecah pula menjadi yang lainnya.[26]
Definisi kimia
[sunting
|
sunting sumber]
Plong 1661, Robert Boyle mengusulkan teorinya tentang korpuskularisme yang lebih menyukai analisis materi sebagaimana didasari oleh unit materi yang tak dapat direduksi (atom) dan, mengidas untuk satu bahasa dengan pandangan Aristoteles tentang empat unsur atau rukyat Paracelsus mengenai tiga unsur fundamental, membiarkan pertanyaan tentang jumlah anasir taat terbabang.[27]
Daftar modern partikel-unsur kimia yang pertama disajikan oleh Antoine Lavoisier pada waktu 1789 melalui bukunya
Traité Élémentaire de Chimie, nan mengandung tiga puluh tiga zarah, termasuk cahaya dan kalori.[28]
Pada waktu 1818, Jöns Jakob Berzelius telah menentukan bobot molekul untuk empat desimal lima berbunga empat puluh sembilan unsur nan diterima kemudian. Dmitri Mendeleev memiliki enam puluh enam unsur dalam tabel periodiknya pada 1869.
Mulai sejak Boyle setakat sediakala abad ke-20, molekul didefinisikan sebagai zat murni yang enggak dapat diuraikan menjadi zat yang lebih sederhana.[27]
Dengan kata lain, unsur kimia lain dapat diubah menjadi molekul ilmu pisah lainnya melampaui proses kimia. Atom-unsur sejauh waktu ini galibnya dibedakan oleh bobot atom mereka, sifat yang terukur dengan akurasi yang mencukupi dengan teknik analisis yang tersuguh.
Definisi elemen
[sunting
|
sunting sumber]
Pada tahun 1913 fisikawan Inggris Henry Moseley menemukan bahwa muatan nuklir ialah basis fisika untuk nomor zarah, kian lanjur disempurnakan momen adat proton dan neutron diungkap, akhirnya menumpu pada definisi waktu ini yaitu unsur berdasarkan nomor atom (jumlah proton tiap-tiap inti atom). Penggunaan nomor atom, bukan berat atom, untuk membedakan unsur memiliki nilai prediktif nan lebih besar (karena nilai-angka ini merupakan bilangan bulat), dan lagi menyelesaikan beberapa ambiguitas dalam pandangan berbasis kimia karena berbagai sifat isotop dan alotrop dalam unsur nan sama. Sekarang, IUPAC mendefinisikan anasir dinyatakan terserah jika n kepunyaan isotop dengan umur makin lama bermula 10−14
momen yang dibutuhkan inti untuk membuat awan elektron.[29]
Pada 1914, diketahui tujuh desimal dua unsur, semua terjadi secara alami.[30]
Unsur-elemen alami yang tersisa ditemukan atau diisolasi dalam sepuluh tahun-dekade berikutnya, dan berbagai zarah tambahan juga telah diproduksi secara sintetis, yang sebagian besar diprakarsai oleh Glenn Falak. Seaborg. Sreg hari 1955, atom 101 ditemukan dan diberi nama mendelevium lakukan meluhurkan D.I. Mendeleev, tokoh pertama mengatur unsur secara berkala. Baru-bau kencur ini, fusi unsur 118 (diberi nama oganeson) dilaporkan plong Oktober 2006, dan sintesis anasir 117 (tenesin) dilaporkan pada bulan April 2022.[31]
Penemuan dan pengakuan majemuk unsur
[sunting
|
sunting sumber]
Sepuluh bahan yang akrab dengan berjenis-jenis budaya prasejarah nan sekarang dikenal misal unsur kimia yakni: Karbon, tembaga, emas, metal, imbang, raksa, perak, belerang, timah, dan seng. Tiga bahan lain yang waktu ini dipedulikan sebagai unsur adalah arsenik, antimon, dan bismut, yang diakui sebagai zat farik sebelum tahun 1500. Fosforus, kobalt, dan emas putih diisolasi sebelum perian 1750.
Sebagian besar anasir kimia alami berikutnya diidentifikasi dan dikarakterisasi pada tahun 1900, termasuk:
- bahan-bahan industri nan sekarang dikenal seperti aluminium, silikon, nikel, kromium, magnesium, dan wolfram,
- logam kritis seperti litium, natrium, kalium, dan kalsium,
- halogen fluor, klor, bromin, dan iodin,
- gas seperti hidrogen, oksigen, nitrogen, helium, argon, dan neon,
- sebagian segara unsur tanah pelik, termasuk serium, lantanum, gadolinium, dan neodimium, dan
- molekul-partikel radioaktif nan lebih umum, termasuk uranium, torium, radium, dan radon
Unsur yang diisolasi alias diproduksi sejak tahun 1900 membentangi:
- tiga zarah bendera stabil yang belum terungkap terjadi secara setia: hafnium, lutesium, dan renium,
- plutonium, yang pertama kelihatannya diproduksi secara buatan lega tahun 1940 oleh Glenn Lengkung langit. Seaborg, tetapi sekarang juga diketahui dari bilang kejadian duaja nan berlangsung lama,
- tiga molekul alami yang terjadi secara kebetulan (neptunium, prometium, dan teknesium), yang semuanya pertama bisa jadi diproduksi secara sintetik tetapi kemudian ditemukan dalam kuantitas katai dalam sampel geologi tertentu
- tiga dagangan peluruhan yang langka dari uranium ataupun torium, (astatin, fransium, dan protaktinium), dan
- berbagai atom transuranium sintetis, dimulai dengan amerisium dan kurium.
Unsur nan baru ditemukan
[sunting
|
sunting sumber]
Zarah transuranium (molekul dengan nomor zarah lebih besar berbunga 92) nan mula-mula ditemukan yaitu neptunium plong musim 1940. Sejak 1999 klaim untuk penciptaan unsur-unsur baru telah dipertimbangkan oleh IUPAC/IUPAP Joint Working Party. Sejak Januari 2022, seluruh 118 unsur mutakadim dikonfirmasi sebagai ditemukan oleh IUPAC. Penemuan unsur 112 diakui pada tahun 2009, dan diusulkan untuk dinamakan
kopernisium
dengan simbol atom
Cn.[32]
Tanda dan simbol tersebut secara resmi didukung maka itu IUPAC pada 19 Februari 2022.[33]
Unsur terberat nan diyakini telah disintesis hingga saat ini ialah unsur 118, oganeson, puas 9 Oktober 2006, oleh Flerov Laboratory of Nuclear Reactions di Dubna, Rusia.[12]
[34]
Tenesin, unsur 117 yaitu partikel terbaru yang diklaim ditemukan, pada tahun 2009.[35]
Plong 28 November 2022, para ilmuwan di IUPAC secara resmi memufakati nama-nama cak bagi empat anasir kimia terbaru, dengan nomor unsur 113, 115, 117, dan 118.[36]
[37]
Daftar 118 unsur ilmu pisah yang sudah diketahui
[sunting
|
sunting perigi]
Berikut adalah tabel yang memuat 118 elemen kimia nan telah diketahui.
-
Nomor atom,
nama, dan
lambang
semuanya berfungsi secara adil sebagai identitas unik. -
Nama
adalah nan dipedulikan maka dari itu IUPAC; nama temporer untuk partikel-unsur yang baru diproduksi dan belum diberi nama secara resmi ditulis dalam parentesis. -
Golongan
dan
periode
mengacu sreg posisi unsur n domestik tabel periodik. Nomor golongan di sini menunjukkan penomoran yang ketika ini dituruti; buat penomoran alternatif yang lebih lama, lihat Golongan tabulasi berkala. -
Massa
adalah massa molekul dalam satuan
g/mol.
Besi alkali | Alkali kapling | Lantanida | Aktinida | Metal transisi |
Logam | Metaloid | Nonlogam | Halogen | Tabun mulia |
No. Unsur |
Cap | Lambang | Periode, Golongan |
Massa (g/Mol) |
Konglomerat macam (g/cm³) pada 20°C |
Tutul lebur (°C) |
Bintik didih (°C) |
Tahun penemuan |
Penemu |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Hidrogen | H | 1; 1 | 1,00794(7) 2 3 4 |
0,084 g/l | −259,1 | −252,9 | 1766 | Cavendish |
2 | Helium | He | 1; 18 | 4,002602(2) 2 4 |
0,17 g/l | −272,2 | −268,9 | 1895 | Ramsay dan Cleve |
3 | Litium | Li | 2; 1 | 6,941(2) 2 3 4 5 |
0,53 | 180,5 | 1317 | 1817 | Arfwedson |
4 | Berilium | Be | 2; 2 | 9,012182(3) | 1,85 | 1278 | 2970 | 1797 | Vauquelin |
5 | Boron | B | 2; 13 | 10,811(7) 2 3 4 |
2,46 | 2300 | 2550 | 1808 | Davy dan Gay-Lussac |
6 | Zat arang | C | 2; 14 | 12,0107(8) 2 4 |
3,51 | 3550 | 4827 | 3750 SM | orang Mesir Kuno dan orang Sumeria |
7 | Nitrogen | Horizon | 2; 15 | 14,0067(2) 2 4 |
1,17 g/l | −209,9 | −195,8 | 1772 | Rutherford |
8 | Oksigen | O | 2; 16 | 15,9994(3) 2 4 |
1,33 g/l | −218,4 | −182,9 | 1774 | Priestly dan Scheele |
9 | Fluorin | F | 2; 17 | 18,9984032(5) | 1,58 g/l | −219,6 | −188,1 | 1886 | Moissan |
10 | Neon | Ne | 2; 18 | 20,1797(6) 2 3 |
0,84 g/l | −248,7 | −246,1 | 1898 | Ramsay dan Travers |
11 | Natrium | Na | 3; 1 | 22,98976928(2) | 0,97 | 97,8 | 892 | 1807 | Davy |
12 | Magnesium | Mg | 3; 2 | 24,3050(6) | 1,74 | 648,8 | 1107 | 1755 | Black |
13 | Alumunium | Al | 3; 13 | 26,9815386(8) | 2,70 | 660,5 | 2467 | 1825 | Ørsted |
14 | Silikon | Sang | 3; 14 | 28,0855(3) 4 |
2,33 | 1410 | 2355 | 1824 | Berzelius |
15 | Fosforus | P | 3; 15 | 30,973762(2) | 1,82 | 44 (P4) | 280 (P4) | 1669 | Brand |
16 | Belerang | S | 3; 16 | 32,065(5) 2 4 |
2,06 | 113 | 444,7 | sebelum 2000 SM | orang Tionghoa |
17 | Klorin | Cl | 3; 17 | 35,453(2) 2 3 4 |
2,95 g/l | −34,6 | −101 | 1774 | Scheele |
18 | Argon | Ar | 3; 18 | 39,948(1) 2 4 |
1,66 g/l | −189,4 | −185,9 | 1894 | Ramsay dan Rayleigh |
19 | Kalium | K | 4; 1 | 39,0983(1) | 0,86 | 63,7 | 774 | 1807 | Davy |
20 | Kalsium | Ca | 4; 2 | 40,078(4) 2 |
1,54 | 839 | 1487 | 1808 | Davy |
21 | Skandium | Sc | 4; 3 | 44,955912(6) | 2,99 | 1539 | 2832 | 1879 | Nilson |
22 | Titanium | Ti | 4; 4 | 47,867(1) | 4,51 | 1660 | 3260 | 1791 | Gregor dan Klaproth |
23 | Vanadium | V | 4; 5 | 50,9415(1) | 6,09 | 1890 | 3380 | 1801 | del Río |
24 | Kromium | Cr | 4; 6 | 51,9961(6) | 7,14 | 1857 | 2482 | 1797 | Vauquelin |
25 | Mangan | Mn | 4; 7 | 54,938045(5) | 7,44 | 1244 | 2097 | 1774 | Gahn |
26 | Besi | Fe | 4; 8 | 55,845(2) | 7,87 | 1535 | 2750 | sebelum 5000 SM | bukan diketahui |
27 | Kobalt | Co | 4; 9 | 58,933195(5) | 8,89 | 1495 | 2870 | 1735 | Brandt |
28 | Nikel | Ni | 4; 10 | 58,6934(2) | 8,91 | 1453 | 2732 | 1751 | Cronstedt |
29 | Tembaga | Cu | 4; 11 | 63,546(3) 4 |
8,92 | 1083,5 | 2595 | 9000 SM | orang Timur Tengah |
30 | Seng | Zn | 4; 12 | 65,409(4) | 7,14 | 419,6 | 907 | sebelum 1000 SM | ahli metalurgi India |
31 | Galium | Ga | 4; 13 | 69,723(1) | 5,91 | 29,8 | 2403 | 1875 | Lecoq de Boisbaudran |
32 | Germanium | Ge | 4; 14 | 72,64(1) | 5,32 | 937,4 | 2830 | 1886 | Winkler |
33 | Arsen | As | 4; 15 | 74,92160(2) | 5,72 | 615 | 615 (subl.) |
sebelum 815 M | alkemis Arab |
34 | Selenium | Se | 4; 16 | 78,96(3) 4 |
4,82 | 217 | 685 | 1817 | Berzelius |
35 | Bromin | Br | 4; 17 | 79,904(1) | 3,14 | −7,3 | 58,8 | 1826 | Balard |
36 | Kripton | Kr | 4; 18 | 83,798(2) 2 3 |
3,48 g/l | −156,6 | −152,3 | 1898 | Ramsay dan Travers |
37 | Rubidium | Rb | 5; 1 | 85,4678(3) 2 |
1,53 | 39 | 688 | 1861 | Bunsen dan Kirchhoff |
38 | Stronsium | Sr | 5; 2 | 87,62(1) 2 4 |
2,63 | 769 | 1384 | 1790 | Crawford |
39 | Itrium | Y | 5; 3 | 88,90585(2) | 4,47 | 1523 | 3337 | 1794 | Gadolin |
40 | Zirkonium | Zr | 5; 4 | 91,224(2) 2 |
6,51 | 1852 | 4377 | 1789 | Klaproth |
41 | Niobium | Nb | 5; 5 | 92,906 38(2) | 8,58 | 2468 | 4927 | 1801 | Hatchett |
42 | Molibdenum | Mo | 5; 6 | 95,94(2) 2 |
10,28 | 2617 | 5560 | 1778 | Scheele |
43 | Teknesium | Tc | 5; 7 | [98,9063] 1 |
11,49 | 2172 | 5030 | 1937 | Perrier dan Segrè |
44 | Rutenium | Ru | 5; 8 | 101,07(2) 2 |
12,45 | 2310 | 3900 | 1844 | Klaus |
45 | Rodium | Rh | 5; 9 | 102,90550(2) | 12,41 | 1966 | 3727 | 1803 | Wollaston |
46 | Paladium | Pd | 5; 10 | 106,42(1) 2 |
12,02 | 1552 | 3140 | 1803 | Wollaston |
47 | Perak | Ag | 5; 11 | 107,8682(2) 2 |
10,49 | 961,9 | 2212 | sebelum 5000 SM | bukan diketahui |
48 | Kadmium | Cd | 5; 12 | 112,411(8) 2 |
8,64 | 321 | 765 | 1817 | Strohmeyer dan Hermann |
49 | Indium | In | 5; 13 | 114,818(3) | 7,31 | 156,2 | 2080 | 1863 | Reich dan Richter |
50 | Timah | Sn | 5; 14 | 118,710(7) 2 |
7,29 | 232 | 2270 | protosejarah, sekeliling abad ke-35 SM | tak diketahui |
51 | Antimon | Sb | 5; 15 | 121,760(1) 2 |
6,69 | 630,7 | 1750 | sebelum 815 M | alkemis Arab |
52 | Telurium | Te | 5; 16 | 127,60(3) 2 |
6,25 | 449,6 | 990 | 1782 | von Reichenstein |
53 | Yodium | I | 5; 17 | 126,90447(3) | 4,94 | 113,5 | 184,4 | 1811 | Courtois |
54 | Xenon | Xe | 5; 18 | 131,293(6) 2 3 |
4,49 g/l | −111,9 | −107 | 1898 | Ramsay dan Travers |
55 | Sesium | Cs | 6; 1 | 132,9054519(2) | 1,90 | 28,4 | 690 | 1860 | Kirchhoff dan Bunsen |
56 | Barium | Ba | 6; 2 | 137,327(7) | 3,65 | 725 | 1640 | 1808 | Davy |
57 | Lantanum | La | 6 | 138,90547(7) 2 |
6,16 | 920 | 3454 | 1839 | Mosander |
58 | Serium | Ce | 6 | 140,116(1) 2 |
6,77 | 798 | 3257 | 1803 | von Hisinger dan Berzelius |
59 | Praseodimium | Pr | 6 | 140,90765(2) | 6,48 | 931 | 3212 | 1895 | von Welsbach |
60 | Neodimium | Nd | 6 | 144,242(3) 2 |
7,00 | 1010 | 3127 | 1895 | von Welsbach |
61 | Prometium | Pm | 6 | [146,9151] 1 |
7,22 | 1080 | 2730 | 1945 | Marinsky dan Glendenin |
62 | Samarium | Sm | 6 | 150,36(2) 2 |
7,54 | 1072 | 1778 | 1879 | Lecoq de Boisbaudran |
63 | Europium | Eu | 6 | 151,964(1) 2 |
5,25 | 822 | 1597 | 1901 | Demarçay |
64 | Gadolinium | Gd | 6 | 157,25(3) 2 |
7,89 | 1311 | 3233 | 1880 | de Marignac |
65 | Terbium | Tb | 6 | 158,92535(2) | 8,25 | 1360 | 3041 | 1843 | Mosander |
66 | Disprosium | Dy | 6 | 162,500(1) 2 |
8,56 | 1409 | 2335 | 1886 | Lecoq de Boisbaudran |
67 | Holmium | Ho | 6 | 164,93032(2) | 8,78 | 1470 | 2720 | 1878 | Soret |
68 | Erbium | Er | 6 | 167,259(3) 2 |
9,05 | 1522 | 2510 | 1842 | Mosander |
69 | Tulium | Tm | 6 | 168,93421(2) | 9,32 | 1545 | 1727 | 1879 | Cleve |
70 | Iterbium | Yb | 6 | 173,04(3) 2 |
6,97 | 824 | 1193 | 1878 | de Marignac |
71 | Lutesium | Lu | 6; 3 | 174,967(1) 2 |
9,84 | 1656 | 3315 | 1907 | Urbain |
72 | Hafnium | Hf | 6; 4 | 178,49(2) | 13,31 | 2150 | 5400 | 1923 | Coster dan de Hevesy |
73 | Tantalum | Ta | 6; 5 | 180,9479(1) | 16,68 | 2996 | 5425 | 1802 | Ekeberg |
74 | Siamang | W | 6; 6 | 183,84(1) | 19,26 | 3407 | 5927 | 1783 | Elhuyar |
75 | Renium | Re | 6; 7 | 186,207(1) | 21,03 | 3180 | 5627 | 1925 | Noddack; Tacke dan Berg |
76 | Osmium | Os | 6; 8 | 190,23(3) 2 |
22,61 | 3045 | 5027 | 1803 | Tennant |
77 | Iridium | Ir | 6; 9 | 192,217(3) | 22,65 | 2410 | 4130 | 1803 | Tennant |
78 | Maskodok | Pt | 6; 10 | 195,084(9) | 21,45 | 1772 | 3827 | 1557 | Scaliger |
79 | Emas | Au | 6; 11 | 196,966569(4) | 19,32 | 1064,4 | 2940 | sebelum 6000 SM | makhluk Timur Tengah |
80 | Raksa | Hg | 6; 12 | 200,59(2) | 13,55 | −38,9 | 356,6 | sebelum 1500 SM | individu Mesir Kuno |
81 | Talium | Tl | 6; 13 | 204,3833(2) | 11,85 | 303,6 | 1457 | 1861 | Crookes |
82 | Timbal | Pb | 6; 14 | 207,2(1) 2 4 |
11,34 | 327,5 | 1740 | 7000 SM | orang Timur Tengah |
83 | Bismut | Bi | 6; 15 | 208,98040(1) | 9,80 | 271,4 | 1560 | sebelum 1000 SM | alkemis Arab |
84 | Polonium | Po | 6; 16 | [208,9824] 1 |
9,20 | 254 | 962 | 1898 | Marie dan Pierre Curie |
85 | Astatin | At | 6; 17 | [209,9871] 1 |
1940 | Corson dan MacKenzie | |||
86 | Radon | Rn | 6; 18 | [222,0176] 1 |
9,23 g/l | −71 | −61,8 | 1900 | Dorn |
87 | Fransium | Fr | 7; 1 | [223,0197] 1 |
27 | 677 | 1939 | Perey | |
88 | Radium | Ra | 7; 2 | [226,0254] 1 |
5,50 | 700 | 1140 | 1898 | Marie dan Pierre Curie |
89 | Aktinium | Ac | 7 | [227,0278] 1 |
10,07 | 1047 | 3197 | 1899 | Debierne |
90 | Torium | Th | 7 | 232,03806(2) 1 2 |
11,72 | 1750 | 4787 | 1829 | Berzelius |
91 | Protaktinium | Pa | 7 | 231,03588(2) 1 |
15,37 | 1554 | 4030 | 1917 | Soddy; Cranston dan Hahn |
92 | Uranium | U | 7 | 238,02891(3) 1 2 3 |
18,97 | 1132,4 | 3818 | 1789 | Klaproth |
93 | Neptunium | Np | 7 | [237,0482] 1 |
20,48 | 640 | 3902 | 1940 | McMillan dan Abelson |
94 | Plutonium | Pu | 7 | [244,0642] 1 |
19,74 | 641 | 3327 | 1940 | Seaborg |
95 | Amerisium | Am | 7 | [243,0614] 1 |
13,67 | 994 | 2607 | 1944 | Seaborg |
96 | Kurium | Cm | 7 | [247,0703] 1 |
13,51 | 1340 | 1944 | Seaborg | |
97 | Berkelium | Bk | 7 | [247,0703] 1 |
13,25 | 986 | 1949 | Seaborg | |
98 | Kalifornium | Cf | 7 | [251,0796] 1 |
15,1 | 900 | 1950 | Seaborg | |
99 | Einsteinium | Es | 7 | [252,0829] 1 |
860 | 1952 | Seaborg | ||
100 | Fermium | Fm | 7 | [257,0951] 1 |
1952 | Seaborg | |||
101 | Mendelevium | Md | 7 | [258,0986] 1 |
1955 | Seaborg | |||
102 | Nobelium | No | 7 | [259,1009] 1 |
1958 | Seaborg | |||
103 | Lawrensium | Lr | 7; 3 | [260,1053] 1 |
1961 | Ghiorso | |||
104 | Ruterfordium | Rf | 7; 4 | [261,1087] 1 |
1964/69 | Flyorov | |||
105 | Dubnium | Db | 7; 5 | [262,1138] 1 |
1967/70 | Flyorov | |||
106 | Seaborgium | Sg | 7; 6 | [263,1182] 1 |
1974 | Flyorov | |||
107 | Bohrium | Bh | 7; 7 | [262,1229] 1 |
1976 | Oganessian | |||
108 | Hasium | Hs | 7; 8 | [265] 1 |
1984 | GSI (*) | |||
109 | Meitnerium | Mt | 7; 9 | [266] 1 |
1982 | GSI | |||
110 | Darmstadtium | Ds | 7; 10 | [269] 1 |
1994 | GSI | |||
111 | Roentgenium | Rg | 7; 11 | [272] 1 |
1994 | GSI | |||
112 | Kopernisium | Cn | 7; 12 | [285] 1 |
1996 | GSI | |||
113 | Nihonium | Nh | 7; 13 | [286] 1 |
2004 | RIKEN; JINR (*); LLNL (*) | |||
114 | Flerovium | Fl | 7; 14 | [289] 1 |
1998 | JINR | |||
115 | Moskovium | Mc | 7; 15 | [289] 1 |
2003 | JINR; LLNL | |||
116 | Livermorium | Lv | 7; 16 | [293] 1 |
2000 | LBNL (*) | |||
117 | Tenesin | Ts | 7; 17 | [294] 1 |
2009 | JINR; LLNL | |||
118 | Oganeson | Og | 7; 18 | [294] 1 |
2002 | JINR; LLNL |
Logam alkali | Alkali lahan | Lantanida | Aktinida | Metal perubahan |
Logam | Metaloid | Nonlogam | Halogen | Gas mulia |
Lihat juga
[sunting
|
sunting perigi]
- Basis data ilmu pisah
- Kreasi partikel kimia
- Pengumpulan zarah ilmu pisah
- Unsur fiksi
- Klasifikasi Goldschmidt
- Pulau stabilitas
- Nomor partikel
- Lambang molekul
- Daftar unsur kimia menurut tera
- Daftar unsur kimia menurut nomor molekul
- Daftar nuklida
- Daftar komposit keberagaman unsur kimia
- Sistem ajek molekul kerdil
- Harga unsur kimia dan senyawanya
- Nama atom sistematik
- Diagram nuklida
-
The Mystery of Matter: Search for the Elements
(PBS sinema) - Atomas, permainan tentang penggabungan atom
- Golongan tabel periodik
- Periode tabulasi periodik
Referensi
[sunting
|
sunting sumber]
-
^
a
b
IUPAC (ed.). “chemical element”.
International Union of Pure and Applied Chemistry. doi:10.1351/goldbook.C01022.
-
^
Cak dol Alamos National Laboratory (2011). “Periodic Table of Elements: Oxygen”. Blong Alamos, New Mexico: Los Alamos National Security, LLC. Diakses tanggal
7 May
2022.
-
^
Oerter, Robert (2006).
The Theory of Almost Everything: The Alam Model, the Unsung Triumph of Modern Physics. Penguin. hlm. 223. ISBN 978-0-452-28786-0.
-
^
E. M. Burbidge; G. R. Burbidge; W. A. Fowler; F. Hoyle (1957). “Synthesis of the Elements in Stars”.
Reviews of Maju Physics.
29
(4): 547–650. Bibcode:1957RvMP…29..547B. doi:10.1103/RevModPhys.29.547.
-
^
See the timeline on p.10 in
Oganessian, Yu. Ts.; Utyonkov, V.; Lobanov, Yu.; Abdullin, F.; Polyakov, A.; Sagaidak, R.; Shirokovsky, I.; Tsyganov, Yu.; et al. (2006). “Evidence for Dark Matter”
(PDF).
Physical Review C.
74
(4): 044602. Bibcode:2006PhRvC..74d4602O. doi:10.1103/PhysRevC.74.044602. Diarsipkan berasal versi tulen
(PDF)
tanggal 2022-02-13. Diakses terlepas
2018-10-02
.
-
^
lbl.gov (2005). “The Universe Adventure Hydrogen and Helium”.
Lawrence Berkeley National Laboratory
U.S. Department of Energy. Diarsipkan dari varian zakiah tanggal 21 September 2022.
-
^
astro.soton.ac.uk (3 January 2001). “Formation of the light elements”.
University of Southampton. Diarsipkan dari versi zakiah tanggal 21 September 2022.
-
^
foothill.edu (18 October 2006). “How Stars Make Energy and New Elements”
(PDF).
Foothill College.
-
^
a
b
Dumé, B. (23 April 2003). “Bismuth breaks half-life record for alpha decay”.
Physicsworld.com. Bristol, England: Institute of Physics. Diakses terlepas
14 July
2022.
-
^
a
b
de Marcillac, P.; Coron, Kaki langit.; Dambier, G.; Leblanc, J.; Moalic, J-P (2003). “Experimental detection of alpha-particles from the radioactive decay of natural bismuth”.
Nature.
422
(6934): 876–8. Bibcode:2003Natur.422..876D. doi:10.1038/nature01541. PMID 12712201.
-
^
Sanderson, K. (17 October 2006). “Heaviest element made – again”.
[email protected]. Nature News. doi:10.1038/news061016-4.
-
^
a
b
Schewe, P.; Stein, B. (17 October 2000). “Elements 116 and 118 Are Discovered”.
Physics News Update. American Institute of Physics. Diarsipkan dari varian tahir tanggal 1 January 2012. Diakses tanggal
19 October
2006.
-
^
United States Environmental Protection Agency. “Technetium-99”. epa.gov. Diakses tanggal
26 February
2022.
-
^
Harvard–Smithsonian Center for Astrophysics. “ORIGIN OF HEAVY ELEMENTS”. cfa.harvard.edu. Diakses tanggal
26 February
2022.
-
^
“ATOMIC NUMBER AND MASS NUMBERS”. ndt-ed.org. Diarsipkan dari versi ceria rontok 2022-02-12. Diakses tanggal
17 February
2022.
-
^
periodic.lanl.gov. “PERIODIC TABLE OF ELEMENTS: LANL Carbon”.
Blong Alamos National Laboratory.
-
^
Katsuya Yamada. “Atomic mass, isotopes, and mass number”
(PDF).
Los Angeles Pierce College. Diarsipkan dari varian lugu
(PDF)
tanggal 11 January 2022.
-
^
“Pure element”. European Nuclear Society. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-13. Diakses tanggal
2018-10-02
.
-
^
Wilford, J. N. (14 January 1992). “Hubble Observations Bring Some Surprises”.
The New York Times.
-
^
Wright, E. L. (12 September 2004). “Big Seruan sembahyang Nucleosynthesis”. UCLA, Division of Astronomy. Diakses tanggal
22 February
2007.
-
^
Wallerstein, George; Iben, Icko; Parker, Peter; Boesgaard, Ann; Hale, Gerald; Champagne, Arthur; Barnes, Charles; Käppeler, Franz; et al. (1999). “Synthesis of the elements in stars: forty years of progress”
(PDF).
Reviews of Modern Physics.
69
(4): 995–1084. Bibcode:1997RvMP…69..995W. doi:10.1103/RevModPhys.69.995. Diarsipkan dari versi polos
(PDF)
tanggal 28 September 2006.
-
^
Earnshaw, A.; Greenwood, Falak. (1997).
Chemistry of the Elements
(edisi ke-2nd). Butterworth-Heinemann.
-
^
Croswell, K. (1996).
Alchemy of the Heavens. Anchor. ISBN 0-385-47214-5.
-
^
Plato (2008) [c. 360 BC].
Timaeus. Forgotten Books. hlm. 45. ISBN 978-1-60620-018-6.
-
^
Hillar, M. (2004). “The Problem of the Soul in Aristotle’s De anima”. NASA/WMAP. Diarsipkan dari versi ceria copot 9 September 2006. Diakses tanggal
10 August
2006.
-
^
Partington, J. R. (1937).
A Short History of Chemistry. New York: Dover Publications. ISBN 0-486-65977-1.
-
^
a
b
Boyle, R. (1661).
The Sceptical Chymist. London. ISBN 0-922802-90-4.
-
^
Lavoisier, A. L. (1790).
Elements of chemistry translated by Robert Kerr. Edinburgh. hlm. 175–6. ISBN 978-0-415-17914-0.
-
^
Transactinide-2. www.kernchemie.de -
^
Carey, G. W. (1914).
The Chemistry of Human Life. Los Angeles. ISBN 0-7661-2840-7.
-
^
Glanz, J. (6 April 2022). “Scientists Discover Heavy New Element”.
The New York Times.
-
^
“IUPAC Announces Start of the Name Approval Process for the Element of Atomic Number 112”
(PDF). IUPAC. 20 July 2009. Diakses tanggal
27 August
2009.
-
^
“IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry): Element 112 is Named Copernicium”. IUPAC. 20 February 2022. Diarsipkan pecah versi steril tanggal 24 February 2022.
-
^
Oganessian, Yu. Ts.; Utyonkov, V.; Lobanov, Yu.; Abdullin, F.; Polyakov, A.; Sagaidak, R.; Shirokovsky, I.; Tsyganov, Yu.; et al. (2006). “Evidence for Dark Matter”
(PDF).
Physical Review C.
74
(4): 044602. Bibcode:2006PhRvC..74d4602O. doi:10.1103/PhysRevC.74.044602. Diarsipkan dari versi ikhlas
(PDF)
tanggal 2022-02-13. Diakses tanggal
2018-10-02
.
-
^
Greiner, W. “Recommendations”
(PDF).
31st meeting, PAC for Nuclear Physics. Joint Institute for Nuclear Research. Diarsipkan dari versi asli
(PDF)
copot 14 April 2022.
-
^
Staff (30 November 2022). “IUPAC Announces the Names of the Elements 113, 115, 117, and 118”.
IUPAC
. Diakses sungkap
1 December
2022.
-
^
St. Fleur, Nicholas (1 December 2022). “Four New Names Officially Added to the Periodic Table of Elements”.
The New York Times
. Diakses copot
1 December
2022.
Coretan
[sunting
|
sunting sumber]
-
^
Ketakmurnian (bahasa Inggris:
Impurity
) -
^
Karena tidak dianggap andai nama diri, maka dapat diterjemahkan ke Bahasa Indonesia sesuai kaidah EYD yang berlaku. Misalnya, californium diterjemahkan menjadi kalifornium, rutherfordium menjadi ruterfodium, dll. Untuk lebih jelasnya, bisa dilihat di Glosarium Pusat Bahasa Republik Indonesia
Wacana lain
[sunting
|
sunting sumber]
-
Ball, P. (2004).
The Elements: A Very Short Introduction. Oxford University Press. ISBN 0-19-284099-1.
-
Emsley, J. (2003).
Nature’s Building Blocks: An A-Z Guide to the Elements. Oxford University Press. ISBN 0-19-850340-7.
-
Gray, T. (2009).
The Elements: A Visual Exploration of Every Known Unsur in the Universe. Black Dog & Leventhal Publishers Inc. ISBN 1-57912-814-9.
-
Scerri, E. R. (2007).
The Periodic Table, Its Story and Its Significance. Oxford University Press.
-
Strathern, P. (2000).
Mendeleyev’s Dream: The Quest for the Elements. Hamish Hamilton Ltd. ISBN 0-241-14065-X.
-
Kean, Sam (2011).
The Disappearing Spoon: And Other True Tales of Madness, Love, and the History of the World from the Periodic Table of the Elements. Back Bay Books.
-
Compiled by A. D. McNaught and A. Wilkinson. (1997). Blackwell Scientific Publications, Oxford, ed.
Compendium of Chemical Terminology, 2nd ed. (the “Gold Book”). doi:10.1351/goldbook. ISBN 0-9678550-9-8.
- XML on-line corrected version: created by M. Nic, J. Jirat, B. Kosata; updates compiled by A. Jenkins.
Pranala luar
[sunting
|
sunting sumber]
- Videos for each element by the University of Nottingham
- “Chemical Elements”,
In Our Time, BBC Radio 4 discussion with Paul Strathern, Mary Archer and John Murrell (May 25, 2000).
Source: https://id.wikipedia.org/wiki/Unsur_kimia
Posted by: gamadelic.com