Aliran Seni Lukis Kubisme Adalah
“Kubisme tertumbuk pandangan seperti mana gambar nan campur aduk. Padahal aliran seni lukis ini menampilkan lukisan yang sangat menarik sekiranya kita mengerti cara melihatnya.”
Klik bagi langsung mengaji penggalan yang dicari:
- Konotasi Kubisme
- Ciri ciri lukisan aliran Kubisme
-
Sejarah munculnya aliran Kubisme
- Mengapa disebut revolusi Kubisme?
- Diversifikasi lukisan Kubisme
- Kubisme Analitik
- Kubisme Sintetik
- Pengaruh Kubisme terhadap masa selanjutnya
-
Sempurna pelukis Kubisme & kerangka lukisannya
- Biang kerok perupa Kubisme mancanegara
- Tokoh pelukis Kubisme di Indonesia
-
Perbedaan Kubisme dengan distribusi lainnya
- Kubisme dan Maya
- Kubisme dan Futurisme
- Referensi lebih lanjut
Pengertian
Kubisme adalah
arus seni lukis
avant-garde
yang memecah subjek dan melukisnya dalam bentuk-kerangka geometris dasar dengan beberapa sudut perspektif sekaligus.
Sebagai tren visual yang paling berkarisma di abad ke-20, aliran ini merevolusi banyak silang seni. Mulai berpangkal seni lukis sampai arca dan arsitektur.
Kubisme tercipta dari eksperimen visual Pablo Picasso dan Georges Braque. Kolaborasi tersebut berlangsung selama tahun 1907-1914 di Paris.
Sebagaimana galibnya gaya seni berbudaya, gaya Kubisme muncul berasal keinginan untuk keluar pecah aturan zaman dulu.
Seniman Kubisme menolak mandu lukis tradisional, di mana karya seni harus menyerupai apa yang ada di alam aktual seperti halnya aliran
Naturalisme
dan
Realisme.
Lukisan Kubisme enggak terpincut lega bentuk, tekstur dan warna yang ditunjukkan alam.
Karya-karyanya menekankan pada menunjukkan lukisan sebagai rataan datar dan 2 ukuran. Selain itu, subjek dipresentasikan dalam sudut pandang mentah melampaui babak-bagian nan terfragmentasi.
Ciri ciri
Kalau sudah mengenalnya, Kubisme punya ciri khas yang layak mudah dilihat. Ciri-ciri nan dijelaskan di artikel ini akan lebih mudah dipahami jika dibaca sambil melihat beberapa eksemplar lukisannya:
Ciri-ciri yang paling mendasar terbit aliran Kubisme adalah:
1. Hanya menggunakan kerangka geometris dasar
Lukisan dengan corak Kubisme tidak mengindahkan bentuk nirmala subjek di pataka kasatmata.
Seniman Kubisme mendekonstruksi bulan-bulanan yang dilukis dan melakukan “amatan” pecah berbagai tesmak. Inilah alasan jenis Kubisme pertama disebut Kubisme Analitik.
Incaran yang mutakadim dianalisis kemudian dilukis dalam susunan geometri (kotak, segitiga, kerucut, dll).
2. Tertentang rata (rumah) & minim kedalaman (sense of depth)
Bagian-bagian mulai sejak subjek dipecah dan disusun sekali lagi terlihat 2 dimensi dan berbentuk pola. Keadaan ini menghibur ilusi kedalaman berbunga lukisan yang dihasilkan.
Karya Kubisme dengan sengaja menyingkir pemakaian berbagai teknik lukis tradisional.
Misalnya teknik perspektif,
foreshortening
(mengijmalkan subjek buat mengilustrasikan alamat yang hampir dengan pengamat), dan
chiaroscuro
(pengusahaan liar terang kerjakan menampilkan kesan 3 dimensi).
3. Menggunakan beberapa perspektif refleks
Subjek yang setara juga dapat terlihat berpunca beberapa ki perspektif secara bersamaan.
Misalnya sebuah cangkir dipecah menjadi 2 fragmen. Penggalan kiri mencadangkan cangkir yang dilihat dari samping, tentatif putaran kanan melukiskan cangkir dari atas.
4. Terdiri dari banyak adegan/lembaran okuler
Kubisme disebut koleksi kaca pecah oleh orang-orang yang tidak menyukainya.
Saat mengintai lukisan dari distribusi ini, pengamat terlazim mengumpulkan kepingan-kepingan dari gambarnya.
Plonco kemudian lukisan dilihat secara keseluruhan lakukan memaklumi maknanya.
Terkadang pelukis “bertangkai” subjek menjadi bilang babak cak agar bisa digambar dengan beberapa ki perspektif perspektif.
Latar belakang dan subjek lukisan Kubisme pun seringkali menembus satu setinggi lain.
Selain cara penggambaran yang memakai banyak perspektif, fragmentasi optis ini takhlik karya bercorak Kubisme seringkali sulit dipahami.
Memori
Peredaran Kubisme mengambil inspirasi berpokok salah suatu karya terakhir
Paul Cezanne, yaitu lukisan
La Carrière de Bibémus
(1895). Karya tersebut dinilai adalah embrio dari Kubisme.

Di lukisan
Bibémus, Cezanne menjatah perhatian khusus pada struktur susuk. Objek lukisan diolah menjadi bentuk paling sederhana. Beliau lagi menggunakan sudut-kacamata perspektif yang sedikit berbeda dibanding lukisan sahih.
Sebagian seniman, terutama
Pablo Picasso, tergerak untuk mencoba lebih jauh berusul Cezanne. Mereka bereksperimen dengan mencadangkan subjek seolah terlihat dari bermacam-macam sudut secara bersamaan.
Secara umum, Kubisme diawali dengan terciptanya lukisan
Latihan Demoiselles d’Avignon
karya Pablo Picasso di hari 1907.

Lukisan ini sangat mengejutkan pada zamannya. Biasanya seniman masih berusaha menciptakan karya yang “realistis”.
Sementara itu, Picasso menunjukkan lukisan yang dinamis dan membuang banyak teknik tradisional seni lukis.
Demoiselles
kemudian dianggap sebagai lukisan proto-Cubism (Kubisme tersisa) ataupun karya sebelum Kubisme.
Di periode tersebut, Picasso bekerja di bawah kontrak Daniel-Henry Kahnweiler, seorang pendatang seni (art dealer) di Paris.
Kahnweiler memperkenalkan Picasso dengan
Georges Braque. Di padepokan hoki Picasso, Braque meluluk lukisan
Demoiselles. Tahu-tahu itu ia jublek dengan kecondongan baru nan ditampilkan Picasso.
Pada tahun 1908, Picasso dan Braque berangkat mendalami lukisan pemandangan alam Cezanne yang berbentuk geometris. Mereka empat mata menciptakan serangkaian lukisan panorama yang menyerupai gaya Cezanne.
Semua rang alami diubah menjadi buram kubus. Palet warna yang ada didominasi dandan biru dan mentah.

Picasso dan Braque menunggangi bilang teknik untuk menghilangkan kedalaman (sense of depth) dan ilusi ruang (illusion of space) internal lukisannya:
-
Menghindari kaidah tradisional untuk menggambarkan perspektif.
Bukannya meniadakan dimensi saat menggambar objek yang posisinya jauh, mereka menggunakan pergantian warna: Coklat kemerahan buat objek nan rapat persaudaraan, sensasional bikin permukaan belakang. Penggambaran posisi dan bentuk korban juga diubah. Bangunan diletakkan di atas konstruksi lain, bukan di belakangnya. Objek di depan ataupun meres birit sederajat-sama dilukis dengan bentuk-buram kardus. - Menggunakan bilang sebelah pencahayaan (source of light) yang berbeda. Lukisan tradisional rata-rata menggunakan 1 sebelah cahaya yang tunak untuk menciptakan ilusi 3 dimensi pada subjeknya. Sebaliknya lukisan Kubisme menampilkan bilang arah kirana. Kejadian ini dimaksudkan untuk menghilangkan ilusi tersebut dan membuat bentuk subjek menjadi makin problematis.
Sejumlah contoh lukisan yang dihasilkan pada perian semula Kubisme:
-
Viaduct in Estaque
(1908) karya Georges Braques -
Houses at L’Estaque
(1908) karya Georges Braques -
Road Near L’Estaque
(1908) karya Georges Braques -
House in a Garden
(1908) karya Pablo Picasso -
Little House in a Garden
(1909) karya Pablo Picasso -
Houses on the Hill
(1909) karya Pablo Picasso
Sepanjang waktu-masa tersebut, Picasso dan Braque sangat dekat, baik secara personal maupun berseni. Dandan karya mereka berdua di waktu-tahun tersebut menjadi intim tidak bisa dibedakan.
Braque dan Picasso bahkan caruk memakai busana yang serupa. Dikabarkan mereka juga bercanda “seperti Wright Bersaudara yang berusaha menciptakan sesuatu nan baru bersama”.
Asal Nama Kubisme
Istilah “Kubisme” berasal dari lukisan
Houses at L’Estaque
(1908) karya Georges Braque.

Seorang kritikus seni, Louis Vauxcelles, melihat lukisan tersebut kerumahtanggaan pameran di galeri properti Kahnweiler. Sira kemudian menuliskan ulasan kerumahtanggaan harian
Exposition Braques
tanggal 14 November 1908.
Vauxcelles menyebutkan Braque sebagai seorang junjungan-laki pemberani yang menolak rajah rangka, “menyederhanakan semuanya, palagan dan individu dan kondominium, menjadi skema geometris, menjadi karton (bizarreries cubiques)”.
Penggunaan introduksi “kardus” oleh kritikus seni tersebut terbit berpokok cerita seniman Henri Matisse. Pelukis naik daun itu mengatakan lukisan-lukisan Braque ditolak saat dikirimkan ke Salon d’Automne (pameran tahunan di Paris).
“Braque mengirim lukisan yang terbuat dari kardus-kubus kerdil ,” pengenalan Matisse.
Penggambaran kubus-kardus tersebut terinspirasi semenjak sebuah geretak layang di daerah L’Estaque.
Pasca- melihat motif nan terserah di titian tersebut, Braque mulai bereksperimen intern karyanya. Akibatnya adalah 3 lukisan
L’Estaque
dengan ciri khas penyederhanaan bentuk dan dekonstruksi perspektif.
Varietas Lukisan Kubisme
Kubisme berasal terbit penggalian visual Picasso dan Braque. Untuk menggolongkan karya-karya revolusioner tersebut, ada beragam pendapat yang terbentuk.
Ada yang menyebut aliran ini terdiri dari 3 maupun 4 macam corak. Tapi sejarawan seni galibnya memberi Kubisme menjadi 2 keberagaman berdasarkan fase kolaborasi Picasso-Braque,ialah:
- Kubisme Analitik
- Kubisme Sintetik
1. Kubisme Analitik /
Analytical Cubism
(1908-1912)

Keberagaman lukisan Kubisme Analitik ditandai dengan terciptanya
Portrait of Ambroise Vollard
(1909-1910) karya Picasso.
Lukisan ini menunjukkan gaya baru dalam Kubisme nan mempunyai tampilan musykil. Bentuk-tulang beragangan kubus terbit masa tadinya sudah menghilang. Sejak lukisan
Ambroise
bukan suka-suka lagi kubus di karya Kubisme.
Elemen bawah Kubisme Analitik berubah menjadi area-area mungil yang dibatasi garis lurus ataupun membusar. Area-kawasan tersebut ganti titip tindih sehingga menampakkan bentuk-bentuk geometris radiks (boks, segitiga sama kaki, dll).
Ciri lukisan Kubisme Analitik:
- Terdiri terbit bentuk-bentuk geometris nan bertindihan.
- Subjek lukisan dilukis dari beberapa sudut pandang.
- Warna yang digunakan biasanya hitam, abu-abu dan coklat kekuningan.
Kubisme Analitik menitikberatkan pada struktur bentuk-kerangka n domestik lukisan. Tujuan utamanya adalah
memecah sebuah objek dan menampilkannya dalam berbagai sudut pandang nan terserah.
Corak monokromatik ditujukan hendaknya perhatian pengamat terhimpun ke struktur rang-rancangan tersebut, dan jangan setakat teralihkan oleh warna yang beraneka ragam.
Contoh lukisan jenis Kubisme Analitik:
-
Portrait of Ambroise Vollard
(1909-1910) karya Picasso -
La guitare
(Mandora, La Mandore) (1909-1910) karya Georges Braque -
Girl with Mandolin
(1910) karya Pablo Picasso -
Le Goûter
(Tea Time) (1911) karya Jean Metzinger -
Table in a Cafe
(Bottle of Pernod) (1912) karya Pablo Picasso
2. Kubisme Sintetik /
Synthetic Cubism
(1912-1914)

Fase terakhir kerja sama Picasso-Braque menghasilkan jenis lukisan Kubisme Sintetik.
Pada awalnya, Kubisme didominasi dengan kajian terhadap buram objek yang dilukis. Tapi di perian panas tahun 1912, Georges Braque berlibur ke distrik Provence dan menemukan beberapa kenur plano bermotif papan.
Kebetulan saat itu Braque sedang mengerjakan lukisan gitar akustik dan mau menggambar arketipe kayu dengan pensil. Sebagai gantinya, beliau memotong kertas motif tadi dan menempelkannya ke lukisan.
Picasso yang tidak mau kalah bermula Braque kemudian menggunakan pelataran-halaman berpangkal surat embaran
Le Journal. Selama 3 rembulan sejak akhir 1912 sebatas awal 1913, Braque dan Picasso membuat banyak karya dengan teknik
papiers collé ini.
Transendental lukisan jenis Kubisme Sintetik:
-
Still Life with Chair-Caning
(1911-12) karya Pablo Picasso -
Fruit Dish and Glass
(1912) karya Georges Braque -
Bottle of Vieux Marc, Glass, Guitar and Newspaper
(1913) karya Pablo Picasso -
Newspaper and Fruit Dish
(1916) karya Juan Gris
Kubisme Sintetik memiliki ciri karakteristik berupa:
- Bentuk-bentuk yang lebih tertinggal dari musim Analitik.
- Warna yang digunakan bertambah nur berpunca lukisan Kubisme Analitik.
- Menggunakan benda-benda berbunga kehidupan sehari-perian misalnya rajangan koran,
wallpaper,
ataupun jeluang basung berpola.
Jenis lukisan Kubisme Sintetik lain terlalu menuduh subjek yang ditampilkan dalam lukisan. Di sini material, tekstur dan corak bertambah mendapat penyelidikan.
Seniman dapat dibilang bukan lagi menciptakan lukisan, melainkan menciptakan menjadikan
collage
dari kertas buku harian, kain, kertas bertekstur, alias terlebih batu halus. Pemakaian benda nyata dalam lukisan ini menghasilkan tekstur dan konseptual yang berlainan-beda.
Kanvas ditampilkan andai sebuah sintetis (kombinasi) berpokok macam-macam media selain cat. Karena itulah jenis lukisan ini disebut Kubisme Sintetik.
Intensi utama Kubisme Sintetik ialah
semaksimal mungkin menghilangkan jejak-jejak ilusi kedalaman/3 ukuran yang terbelakang n domestik lukisan.
Akhirnya adalah karya yang rata (flat) dan terpandang benar-benar 2 format, adakalanya lebih menyerupai tulang beragangan daripada lukisan.
Di kemudian tahun, konsep
collage
ini dianggap seumpama riuk suatu ide paling penting kerumahtanggaan seni beradab. Kubisme Sintetik menjembatani lembah antara “pataka nyata” dan “karya seni” dengan memasukkan potongan benda maujud ke kanvas lukis.
Plong kemudian hari, banyak dabir lain yang mengadopsi dan mengembangkannya, misalnya:
- Juan Gris
- Fernand Léger
- Robert dan Sonia Delaunay
- Roger de la Fresnaye
- Albert Gleizes
- Marcel Duchamp
- Jean Metzinger
Pengaruh Setelahnya
1. Konsep
Iconoclast
Tindakan yang dilakukan Picasso-Braque dan hasil karyanya masih silam enggak umum di zaman tersebut. Itu menjadi buku memahami pentingnya Kubisme di dunia seni.
Salah suatu contohnya ialah Braque dan Picasso mengedrop objek produksi massal (benda “rendah” budaya) ke dalam bumi seni kalis (“tinggi” budaya). Ketidaktetapan ini takhlik mereka empat mata dijuluki seniman
iconoclast
(icon = citra/tulang beragangan ; clast = perusak).
2. Kubisme Intan buatan

Dandan Kubisme mengalami perkembangan pesat sebelum perian 1914 berbahagia kolaborasi Picasso-Braque yang didanai oleh Kahnweiler.
Tapi waktu kolaborasi tersebut akhirnya berakhir karena pecahnya Perang Dunia I. Braque bergabung ke medan perang, sementara Kahnweiler melarikan diri ke Swiss yang aman.
Kronologi tren lukis ini dilanjutkan oleh seniman-seniman yang punya kontrak dengan kolektor seni Leonce Rosenberg.
Terjadi perlintasan yang patut signifikan dalam karya Kubisme hasil artis-seniman tersebut. Perkembangan ini ditandai dengan eksplorasi pada gambar geometris yang besar dan tata letak nan lebih sederhana.
Debirokratisasi komposisi ini menghasilkan kejelasan dan keselarasan intern lukisan.
Kritikus seni Maurice Raynal dahulu menyebutnya Kubisme “Kristal”, seperti intan imitasi yang terlihat jelas maknanya jika dibandingkan karya-karya Kubisme sebelumnya.
3. Perkembangan Seni Modern
Kendatipun utamanya dihubungkan dengan seni lukis, peredaran ini punya supremsi terhadap urut-urutan seni reca dan arsitektur abad ke-20. Pematung Kubisme yang tersohor di antaranya Alexander Archipenko, Raymond Duchamp-Villon, dan Jacques Lipchitz.
Karya Kubisme menyinari fakta bahwa lukisan adalah objek 2 format. Tentatif itu, penyisipan berbagai tekstur dan material plong lukisan Kubisme Sintetik mulai mengeruhkan garis pemisah antara seni lukis dan seni patung.
Pembebasan dari konsep baku pemisahan tersebut kemudian mempengaruhi gerakan-gerakan seni selanjutnya. Misalnya Dadaisme, Surealisme, Pop Art, dan Mujarad yang dikembangkan seniman-seniman di Jerman, Belanda, Italia, Inggris, Amerika dan Rusia.
Abstrak Gambar Kubisme dan Pelukisnya
Bagian ini akan mengenalkan beberapa pelukis yang cukup dikenal dari sirkuit ini.
Pembahasan akan dilakukan sebatas keterlibatan ilustrator tersebut saat mewujudkan karya Kubisme, karena sebagian seniman mulai sejak dari aliran lukis tak maupun berhenti memperalat diseminasi Kubisme di kemudian harinya.
Tokoh Kubisme Mayapada
Walaupun ada banyak pelukis Kubisme di mancanegara, sejarah seni sebagian besar hanya mengutamakan keterlibatan Pablo Picasso dan Georges Braque.
Pablo Picasso
“Cubism is not a reality you can take in your hand. It’s more like a perfume, in front of you, behind you, to the sides, the scent is everywhere but you don’falak quite know where it comes from.”
Pablo Picasso

Pablo Picasso dilahirkan dan bersemi di Spanyol tahun 1881. Setelah dewasa, mayoritas bersumber kehidupannya dijalani misal seniman di Perancis.
Sepanjang karirnya, Picasso menciptakan lebih dari 20.000 lukisan, sketsa, reca, ubin dan karya seni lainnya. Dia disebut bagaikan salah satu seniman paling berkarisma di abad ke-20.
Pada tahun pertamanya di Paris, Picasso menciptakan banyak karya. Tapi kegelisahan buat berubah ke sebelah lain kelihatan darinya. Perian ini lekas diikuti maka dari itu “periode biru”, tinggal bertransisi ke “musim ros”.
Sreg akhir 1906, persiapan semula menuju Kubisme mulai kelihatan. Lukisan
Lady with a Fan
(1905) dan
Woman with Loaves
(1906) menyisipkan atom-elemen geometris dan bentuk nan disederhanakan untuk bagian tubuhnya.
Berdasarkan pernyataan Picasso sendiri, sejumlah lukisan di hari itu terpengaruh oleh bentuk arca Spanyol zaman pra-Roma. Tapi lukisan potret Stein dan potret diri Picasso ditemukan telah menunjukkan elemen visual Afrika.
Rataan dan garis yang dilukiskan seolah saling terjalin. Wajah manusia dalam potret sekali lagi mulai menyerupai ekspresi topeng.
Tahun 1907 menjadi perian yang silam bernas bakal Picasso. Anda sedang kreatif n domestik “periode Afrika”, di mana dia menyerap partikel-partikel estetis berpokok karya kaki pedalaman Afrika.
Salah satu inspirasi Picasso privat menciptakan Kubisme adalah topeng-topeng suku Afrika. Muka topeng Afrika silam tak natural bentuknya, bisa digambarkan terdeformasi dan terbalik-putar. Tapi topeng-topeng tersebut tegar boleh terlihat perumpamaan tampang anak adam.
Picasso berkesimpulan, “Ketua turunan terdiri dari mata, hidung dan mulut. Bagian-bagian tersebut bisa diletakkan di manapun kamu inginkan.”
Komponen untuk berkembangnya Kubisme mulai tergabung di musim-hari tersebut, yaitu:
- Lukisan Paul Cezanne. Karya tersebut melukiskan konsep pangsa menggunakan bentuk geometris.
- Seni keteter faktual topeng suku-kaki Afrika dan arca Spanyol zaman pra-Romawi. Karya-karya historis tersebut bukan sesuai dengan teori seni di Eropa. Terdeformasi dan mereduksi rencana standard menjadi kutub geometrisnya.
- Intuisi Picasso untuk mengejar ekspresi seni yang baru.
Ekspresi hijau ini awalnya mewujud dalam lukisan
Tutorial Demoiselles d’Avignon
(1907). Pada tahun 1908, Picasso mengolah gaya terlambat nan muncul di
Les Demoiselles
lebih lanjut.
Barulah plong akhir tahun 1908, kontrol dari tren Cezanne mulai nampak di karya Picasso.
Sejak saat itu, Picasso tiba mengeksplorasi Kubisme dengan mendalam. Ia menciptakan lukisan-lukisan Kubisme Analitik bersama Georges Braque, yang berlanjut dengan periode Kubisme Sintetik.
Rendah trivia: Salah satu karya terkenal minimum terkenal Picasso,
Guernica
(1937) dibuat dalam media mural dengan
teknik melukis pada tembok
yang polemis hingga kini.

Lukisan
Tutorial Demoiselles d’Avignon
(1907) dan Keterangannya
Lukisan
Les Demoiselles d’Avignon
(1907) menampilkan 5 orang wanita bogel, doang dilukiskan dalam lembaga nan “tidak realistis” dan bersudut mencolok.
Karya ini menunjukkan otoritas lukisan primitif dan patung etnis Afrika. Subjek digambarkan dengan lalu deformatif dan berwajah sama dengan topeng.
Picasso pula mulai bereksperimen dengan menggunakan beberapa sudut perspektif sekaligus. Misalnya mata para wanita ditampilkan terlihat dari depan, tapi hidung mereka digambarkan berusul samping
Kursus Demoiselles
dapat dibilang rencana wanita yang paling tidak menjajarkan dalam rekaman seni. Lukisan tersebut pun tidak boleh dibilang “sukses”. Tapi semua pengamat seni tidak bisa memerosokkan jika karya tersebut disebut laksana tonggak penanda penting abad ke-20.
Wanita-wanita dalam
Les Demoiselles
digambarkan penuh dengan pemberontakan. Tidak hanya karena bentuknya yang terpatah, terputus dan bernafsu, tapi juga karena ketidakharmonisan dengan bagian-bagiannya sendiri.
Di bagian kiri, hamba allah wanita digambarkan dengan formal. Berdiri sesuai pose standar dalam seni patung Mesir.
Tapi begitu pengamat menjejak episode kanan, harmoni tersebut hilang. Berganti dengan garis-garis mencolok naik-terban dan topeng Afrika yang mengedepankan tampang menyeramkan.
Secara teknis lukisan ini masih setengah matang dan ambigu, tapi memiliki kekuatan terdahulu sebagai ancang permulaan. Karena itulah
Kursus Demoiselles
diakui menjadi titik awal warna Kubisme.

Lukisan
Still Life with Chair Caning
(1912) dan Keterangannya
Karya berpangkal tahun 1912 ini dianggap sebagai karya
collage
mula-mula.
Seperti layaknya karya Kubisme sebelumnya, pengamat bisa melihat bilang objek yang dilukis dengan beberapa perspektif sekaligus.
Di kanan atas, limau yang dipotong dengan pisau. Di bawahnya terletak serbet. Bagian tengah lukisan menampilkan beling
wine. Provisional di jihat kiri atas terletak sebuah jurnal dengan huruf JOU di atasnya (kependekan terbit
journal). Di atasnya tergeletak sebuah pipa rokok berwarna putih.
Picasso menempelkan kertas bermotif anyaman kursi, model yang terkenal di cafe pada zaman tersebut. Keseluruhan karya dibingkai dengan sebuah tali jerami.
Dengan menambahkan benda riil ke lukisan, Picasso bermain dengan tingkat realita yang berbeda. Di satu sisi anda menampilkan lukisan sebagai “karya seni” yang berperilaku 2 ukuran, sementara di sisi lain kamu menggabungkan “dunia nyata” ke lukisan tadi. Kertas motif tadi juga sejenang tampak sebagai anyaman “nyata”, tapi sebenarnya sekadar cetakan nan “tidak nyata”.
Hipotetis-abstrak lukisan Kubisme dari Pablo Picasso:
Georges Braque
“What greatly attracted me – and it was the main line of advance of Cubism – was how to give material expression to this new space of which I had an inkling. So I began to paint chiefly still lifes, because in nature there is a tactile, I would almost say a manual space… that was the earliest Cubist painting – the quest for space.”
Georges Braque

Pada awalnya, Georges Braque dikenal sebagai seniman Fauvisme.
Tapi pada waktu 1907, ada 2 kejadian mengingkari hidupnya dengan cepat:
- Braque terjerat dengan perkembangan lukisan Cezanne yang ditunjukkan dalam pameran Salon d’Automne.
- Pedagang seni Kahnweiler mengenalkannya ke Apollinaire dan Picasso. Braque mengunjungi studio Picasso di Rue Ravignan dan mengaram lukisan
Les Demoiselles.
Walaupun enggak menyukai
Les Demoiselles, lukisan tersebut mengguncang rasa estetika Braque.
Seketika ia mengakhirkan buat menyingkir tendensi Fauvisme dan menghabiskan 6 bulan berikutnya bakal mengerjakan lukisan
Large Nude
(1908).
Braque memungkirkan seluruh metode lukisnya. Anda ikut memperalat tulang beragangan terdistorsi dan ruang yang datar, meskipun tidak seradikal Picasso.
Tak seperti mana Picasso nan berkembang ke Kubisme sedikit berangsur-angsur cacat, Braque mengalir ke corak lukisan Kubisme secara radikal. Pergantian ini terlampau terlihat berpokok bilang lukisan pemandangan L’Estaque.
Sehabis seri lukisan
L’Estaque, Braque terus mengeksplorasi aliran Kubisme di karya-karyanya yang berikutnya. Ia berkolaborasi dengan Picasso, saling mengail potensi dari suatu selaras tak.
Hari masa 1908-1914 ialah masa paling produktif bagi kolaborasi Picasso-Braque, bersama-sama bikin urut-urutan Kubisme.
Sayangnya kooperasi ini karenanya berjauhan dengan datangnya Perang Marcapada I dan berangkatnya Braque ke medan perang.
Sehabis radu bermula militer, Braque menyatu sekali lagi dengan gerakan Kubisme di tahun 1917.
Tapi Braque dan Picasso tidak pernah sandar-menyandar lagi. Karya Braque di waktu ini dekat dengan Juan Gris, seniman ahli Kubisme lainnya.
Tapi kemudian lukisan Braque bergeser ke corak lain secara cepat. Mulai sejak bentuk geometris yang kaku menjadi gubahan yang lebih laur dan independen, seperti mana terlihat di
Still Life with Playing Cards
(1919).

Lukisan
Houses at L’Estaque
(1908) dan Keterangannya
Lukisan Braque yang dibuat selama musim panas 1908 di daerah L’Estaque ini dianggap sebagai lukisan permulaan Kubisme yang sememangnya.
Pada awalnya lukisan ini ditolak oleh pameran Salon d’Automne. Tapi pada akhirnya,
L’Estaque
dipamerkan galeri Daniel-Henri Kahnweiler di Paris.
Sorot lukisan
L’Estaque
menunjukkan keinginan Braque untuk membelah-belah isi lukisan menjadi putaran-adegan terpisah. Palet warna coklat dan hijau di karya ini lagi mencerminkan acuan corak yang digunakannya cak bagi banyak lukisan berikutnya.
Pengaruh lukisan
Latihan Demoiselles
dari Picasso dan lukisan-lukisan Cezanne tampak jelas di lukisan ini.
Dari Cezanne, Braque mengadopsi coretan air jeruk yang kostum dan satu bahasa, serta pemanfaatan ruang yang datar/2 dimensi.
Provisional dari Picasso, ia mencekit penyederhanaan bentuk yang radikal dan pengusahaan bentuk geometris dalam menggambarkan subjek.
Sebagai teoretis, lain ada garis horizon dan tak cak semau teknik gambaran tradisional yang memberikan kedalaman di lukisan. Rumah dan duaja tertumbuk pandangan bertumpuk dan semua terwalak di meres depan lukisan.
Lukisan
L’Estaque
dengan jelas mempertontonkan kepatuhan Braque lega hasil eksperimen Picasso. Hal ini menghasilkan terjalinnya kolaborasi di antara 2 seniman besar tersebut.

Lukisan
Fruit Dish and Glass
(1912) dan Keterangannya
Karya musim 1912 ini memopulerkan pendayagunaan kersik halus dalam lukisan bakal purwa kalinya. Braque menambahkan pasir ke privat gesso, sejenis campuran pencelup salih, kerjakan mendapatkan teksturnya.
Di lukisan ini Braque pula menjadi yang mula-mula menggunakan teknik
papier collé
(tempelan jeluang), salah satu teknik dari
collage. Ia menggunakan racikan kertas bertekstur kusen (faux bois).
Pengamat lukisan ini dapat mematamatai sebuah mangkuk buah, anggur dan pir. Introduksi BAR dan ALE ditambahkan bak elemen fisik.
Elemen tersebut dimasukkan untuk mencegah pengamat asian impresi spasial/urat kayu dalam karya tersebut. Risikonya adalah latar belakang dan latar depan yang tidak bisa dipisahkan lagi.
Pelukis Kubisme Indonesia
Seniman Kubisme di Indonesia rata-rata boleh ditarik garis asalnya ke
Ries Mulder.
Ries adalah ilustrator Belanda yang berkesempatan mengajar di Akademi Seni Rupa Indonesia/ASRI (di kemudian hari menjadi Institut Teknologi Bandung/ITB).
Awalnya Ries banyak berkarya dalam bentuk lukisan konotatif dan lukisan Impresionisme. Tapi perlahan beliau mulai mengesot ke corak Kubisme.
Lukisan Kubisme Ries Mulder memiliki ciri tersendiri partikular. Subjek lukisan boleh dikenali dengan mudah, tapi tunak dikomposisikan supaya memiliki garis-garis lurus dan tesmak-ki perspektif drastis.
Pemanfaatan palet warna yang kilap juga menciptakan menjadikan lukisan Ries farik pecah Kubisme galibnya. Karya-karyanya terpandang cantik dan berwarna-warni begitu juga mematamatai beling patri.
Banyak mahasiswa Ries yang menjadi pelukis naik daun berpokok berbagai aliran lukis di kemudian periode. Tapi lukisan-lukisan Ries membuat sebagian muridnya ikut berkreasi dalam corak Kubisme, misalnya Ahmad Sadali, But Muchtar dan Mochtar Apin.
Kedekatan artis-seniman tersebut pelukis Barat membentuk mereka kadang dicemooh andai “Pengabdi Laboratorium Barat”.
Ahmad Sadali

Ahmad Sadali dianggap laksana induk bala dan penggerak seni khayali di Indonesia.
Sebagai murid berpunca Ries Mulder, gaya geometris Kubisme sangat kentara di lukisan-lukisan awal Ahmad. Saja seiring berjalannya waktu, warna karyanya bergeser ke arah ideal dan kaligrafi Islam.
Suka-suka banyak pencapaian karya yang diciptakan Ahmad Sadali. Taman Rekreasi Pusri Palembang, Hotel Hilton, setakat dinding konstruksi MPR/DPR Republik Indonesia pernah dilukisnya.
Selain menjadi koteng pelukis, Ahmad menjalani profesi pengajar di ITB.
But Muchtar

Patung di depan gedung MPR/DPR RI adalah riuk satu karya paling naik daun But Muchtar. Selain patung, But adalah seniman dengan corak teladan dan Kubisme, sekaligus instruktur di ISI Yogyakarta.
Di awal perjalanannya, karya-karya But berpaham Faktualisme. Tapi setelah dikenalkan Ries Mulder, dia mendalami gaya Kubisme dalam beraneka ragam karyanya.
But Mochtar telah menciptakan ratusan karya selama hidupnya. Pameran bikin menunjukkan karya tersebut diadakan di beraneka macam negara di dunia.
Mochtar Apin

Senirupawan yang mengenal Kubisme saat menjadi mahasiswa dari Ries Mulder.
Setelah tanggulang studinya di Bandung, ia membujur kesempatan untuk meneruskan belajar ke plural negara seperti Belanda, Perancis dan Jerman.
Gedung Kedutaan Segara Indonesia di Paris luang menjadi salah satu kesempatan Apin berkarya dalam bentuk mural.
Mochtar Apin luang mempelajari seni litografi/offset saat kamu berada di Paris. Setelah pun ke Indonesia, kamu mengajarkan guna-guna tersebut dan menerbitkan buku berisi panduan seni cetak grafis dan contoh karya,
Membujur sumbangsihnya, Apin dipandang sebagai penggerak seni cetak grafis di Indonesia. Selain itu ia kembali mempelopori terwujudnya pendidikan seni grafis di ITB.
Srihadi Soedarsono

Srihadi mutakadim mengawali anju melukisnya sejak periode Distribusi Kemerdekaan. Ia tergabung dalam Ikatan Pelajar Indonesia (IPI).
Di organisasi tersebut, Srihadi ditugaskan membuat poster, grafiti, lukisan slogan dan karya visual lainnya untuk membakar atma perjuangan.
Untuk melanjutkan pendidikan, di kemudian perian Srihadi memilih untuk turut ke Balai Pendidikan Guru Seni Rupa. Disitulah Srihadi mulai mengenal corak Kubisme dan niskala.
Sepanjang karir lukisnya yang menjangkau puluhan tahun, Srihadi menciptakan ribuan lukisan berasal berbagai keberagaman aliran. Tapi Srihadi seorang tenar perumpamaan seniman nan singularis.
Jika tidak merasa cocok dengan orang yang akan membeli, maka ia bukan akan melepas lukisannya. Padahal suka-suka banyak kolektor nan memburu lukisannya, baik berbunga dalam maupun luar negeri.
Sebaliknya, Srihadi tidak pernah keberatan memberikan lukisannya secara belaka-cuma jikalau itu memberi manfaat untuk orang tak. Misalnya untuk dilelang bagi kegiatan amal.
Perbedaan dengan Aliran Seni Lukis Lainnya
Kerjakan mencerna lebih lanjut aliran Kubisme, kita perlu memperhatikan perbedaannya dengan arus-perputaran lain di bumi seni lukis yang dianggap mirip.
Kubisme dan Eksemplar

1. Semua karya Kubisme yaitu seni abstrak, tapi tidak semua karya abstrak beraliran Kubisme.
Ada beragam diseminasi seni yang termuat dalam abstrak, contohnya:
- Kubisme
- Futurisme
- Konstruktivisme
- Dadaisme
- Tachisme
- Pop Art
- Minimalisme
- Post-minimalisme
- Neo-ekspresionisme
- Op art
Malah seni dekorasi Selam juga bisa dimasukkan ke dalam aliran abstrak takdirnya ditilik makin lanjut.
2. Kubisme berbasis kerangka geometris, temporer lukisan Tanwujud tidak.
Karya kubisme didasarkan pada bersimpang sasaran dan mengubahnya menjadi tulang beragangan-gambar geometris dasar. Sebaliknya distribusi Teladan tidak terikat pada bentuk tersebut sehingga dapat memperalat bentuk-bentuk enggak.
3. Kubisme memiliki subjek yang berusaha ditampilkan, sementara lukisan Lengkap lain.
Walaupun cak semau sebagian artis Kubisme yang melakukannya, tapi Picasso dan Braque memurukkan penyamarataan total bakal karya Kubisme. Bagi mereka sebuah lukisan Kubisme loyal harus memiliki subjek, bagaimanapun terdeformasi subjek tersebut.
Sebaliknya, artis Abstrak umumnya menghilangkan subjek yang boleh terlihat secara keseluruhan. Lukisan terdiri berpokok komposisi warna, bentuk dan tekstur tanpa subjek nyata yang terlihat pula. Kalaupun ada subjek, itu hanyalah ilusi visual mulai sejak persepsi pengamat lukisannya.
Kubisme dan Futurisme

1. Kubisme berfokus lega bentuk (
shape
), sementara Futurisme berpusat pada gerakan (
movement
).
Lukisan Kubisme berusaha menampilkan sejumlah sudut perspektif dari subjek yang sama. Penggambaran perspektif berbeda yang tumpang tindih tersebut membuatnya kelihatan intern bentuk bentuk-lembaga geometris.
Sementara Futurisme berusaha mengait energi dinamis dari objek nan berputar, perkembangan teknologi dan marcapada beradab.
2. Kubisme tidak membawa pesan sosial politik dalam karyanya, sementara Futurisme mementingkan sreg pesan sosial kebijakan.
Kubisme seringkali yaitu eksperimen dari sang seniman. Tidak ada pesan mendalam tentang kondisi mahajana di sekitarnya, sekadar percobaan visual semata bagi keistimewaan pribadi.
Sebaliknya seniman Futurisme dikenal seringkali menerbitkan manifesto, lebih-lebih kerjakan beragam topik. Karya Futurisme berusaha mendedahkan pesan dari sang seniman adapun yang terjadi di mahajana.
3. Kubisme sekedar berusaha lepas berasal prinsip seni tradisional, sementara Futurisme mengirimkan kemuakan terhadap hal-hal nan sudah sangat.
Kubisme mematahkan teknik-teknik visual tradisional untuk kepentingan perkembangan seni. Darurat Futurisme lebih menyerupai ideologi yang memerosokkan barang apa pun yang bermula dari hari lalu, baik itu situasi ketatanegaraan maupun artistik.
Kesimpulan Singkat
Dari sekedar eksplorasi Pablo Picasso dan Georges Braques, Kubisme berkembang menjadi gaya seni paling terdepan di abad ke-20.
Mandu-kaidah baru nan muncul di rona Kubisme membawa otoritas terhadap cara seni yang mutakadim cak semau sebelumnya. Lukisan-lukisan geometris 2 dimensi ini berhasil menantang manjapada adapun bagaimana manusia meluluk realita dan menyajikan kebalikannya.
Wacana
Louis Vauxcelles. 1908. “Exposition Braques, Gil Blas, 14 November 1908”. Gallica (BnF).
https://gallica.bnf.fr/ark:/12148/bpt6k7521008s/f2.item. Diakses sungkap 25 Nonvember 2022.
The Editors of Encyclopaedia Britannica. 2000. “Cubism”.
https://www.britannica.com/art/Cubism. Diakses tanggal 26 November 2022.
Anonim. 2022. “Early Cubist Painting”.
http://www.visual-arts-cork.com/history-of-art/cubist-painting.htm. Diakses tanggal 26 November 2022.
Source: https://gizigo.id/kerajinan/kubisme/
Posted by: gamadelic.com